Anda di halaman 1dari 18

ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA DAN HIZBUL

WATHAN

Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Kepramukaan

Dosen pengampu: ABD. MUHSIN, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

ROSNIANI PUTRI (105401114221)

CITRA MULYANI PUTRI (105401114621)

RISKI AMALIA J (105401115421)

ST. NURHALISAH (105401116821)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul KEPRAMUKAAN ini tepat waktu. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas individu matakuliah Perkembangan Peserta
Didik.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada BAPAK ABD.
MUHSIN, S. Pd., M. Pd yang senantiasa membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami megharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga
makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
kita semua.

Wassalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 19 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Struktur Organisasi...............................................................................................
B. Peranan Majelis Pembimbing................................................................................
C. Fungsi Kuartir-Kuartir...........................................................................................
D. Fungsi Gugus Depan/Kabilah..............................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................


A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di
Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana,
yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah adalah sebuah organisasi
otonom milik Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang
kepanduan.Didirikan pada tahun 1918 sepulang kunjungan K.H Ahmad
Dahlan dari Surakarta, Hizbul Wathan menjadi salah satu Gerakan Kepanduan
tertua di Indonesia yang masih tetap eksis hingga hari ini.Dalam
perjalanannya, terjadi pasang surut gerakan yang diakibatkan oleh kondisi
dalam negeri.Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah turut
mempengaruhi keberadaan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Muhammadiyah termasuk peleburan dan kebangkitannya kembali di
Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Struktur Organisasi Pramuka dan Hizbul Wathan
2. Bagaimana Peranan Majelis Pembimbing
3. Apakah Fungsi Kuartir-Kuartir
4. Apakah Fungsi Gugus Depan/Kabilah
C. Tujuan
1. Mengenal Struktur Organisasi Pramuka dan Hizbul Wathan
2. Mengetahui Peranan Majelis Pembimbing
3. Mengetahui Fungsi Kuartir-Kuartir
4. Mengetahui Fungsi Gugus Depan/Kabilah

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi Pramuka dan Hizbul Wathan
1. Struktur Organisasi Pramuka
Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang
menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari
tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan paramuka sebagai organisasi
kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan pramuka dari
tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga
oraganisasi berjalan dengan efektif.
Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir
Nasional gerakan Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk
penyelenggaraan pokok-pokok organisasi pramuka. Dalam keputusan ini
juga diatur tentang tugas pokok dan tangung jawab, musyawarah, dan garis
hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.

2
Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
a. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah
Majelis pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan
dan bantuan moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir,
gugus depan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk
ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka.
Majelis pembimbing sendiri diketuai secara ex-officio:
 Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
 Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
 Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
 Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
 Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota
mabigus yang ada dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat
pada lembaga/instansi/departemen terkait.
b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen
yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab
kepada Musyawarah Gerakan Pramuka
c. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme
kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk
ditingkat:
 Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam
Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
 Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam
musyawarah daerah (Musda) dengan masa bakti 5tahun.
 Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam
musyawarah cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
 Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam
musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
 Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa
dikoordinasi oleh Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam
Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

3
d. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan
wadah pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
e. Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan
untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta
didik dalam waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia.
f. Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai
tugas membantu kwartir. Badan kelengkapan kwartir meliputi:
 Dewan kehormatan
 Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas
Lemdiknas (ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan
Lemdikacab (ditingkat Cabang).
 Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang
disebut dewan kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja
Nasional (ditingkat Nasiional), DKD atau Dewan Kerja Daerah
(ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (ditingkat
Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting).
 Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
 Pembantu Andalan.
 Badan Usaha Kwartir.
 Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan
bersifat situasional.
 Staf Kwartir.
g. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik
Indonesia (Presiden).
h. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan
Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan
serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan.
Musyawarah ini terdiri atas:
 Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun.
Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda,
dan Mabida.

4
 Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun.
Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab,
dan Mabicab.
 Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun.
Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran,
dan Mabiran.
 Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun.
Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep,
Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
 Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun.
Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.

2. Struktur Organisasi Hizbul Wathan

5
Keterangan :
Penasehat : Dijabat oleh Komite Sekolah/BPH/Tokoh Muhammadiyah
setempat
Ketua Qobilah : Dijabat oleh Kepala Sekolah atau Ketua Pimpinan. Ranting
Muhammadiyah/Aisyiah atau Direktur/Rektor/Ketua amal
usaha Muhammadiyah.
Wakil Ketua : Dijabat Oleh Pembina HW laki-laki untuk sekolah
Muhammadiyah, Wakasek, Ketua Jurusan, Wadir, Wakil
Rektor, Ketua Prodi, atau Guru/Dosen yang mendapat tugas
untuk itu dan merangkap sebagai pimpinan qobilah putra
Wakil Ketua : Dijabat oleh Pembina HW Perempuan untuk sekolah
Muhammadiyah, wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil rector,
ketua prodi, atau Guru/Dosen yang mendapat tugas untuk itu
dan merangkap sebagai pimpinan qobilah putri
Sekretaris : Dijabat oleh wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil rector, ketua
prodi, atau Guru/Dosen maupun karyawan yang mendapat tugas
waktu itu
Bendaharah : Dijabat oleh wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil rector, ketua
prodi, atau Guru/Dosen maupun karyawan yang mendapat tugas
untuk itu

BIDANG-BIDANG
Bidang Pendidikan : Dijabat oleh wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil
Latihan rector, ketua prodi, atau guru/dosen karyawan maupun
tokoh/anggota Muhammadiyah setempat yang diberi
tugas untuk itu
Bidang Kegiatan : Dijabat oleh wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil
Operasional (GIAT- rektor, ketua prodi atau guru/dosen/karyawan maupun
OP)
tokoh/anggota Muhammadiyah setempat yang diberi
tugas untuk itu
Bidang Hubungan : Dijabat oleh wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil
Masyarakat rektor, ketua prodi atau guru/dosen/karyawan maupun
(HUMAS)

6
tokoh/anggota Muhammadiyah setempat yang diberi
tugas untuk itu
Bidang Sarana : Dijabat oleh wakasek, ketua jurusan, wadir, wakil
Prasarana rektor, ketua prodi atau guru/dosen/karyawan maupun
(SARPRAN) tokoh/anggota Muhammadiyah setempat yang diberi
tugas untuk itu

B. Peranan Majelis Pembimbing


Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan
bantuan moril, organisataris, material dan finansial kepada kwartir,
gugusdepan, dan satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan
menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan
bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-
masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah,
saran dan nasehat dalam permasalahan moral, mental psikologi, untuk
meningkatkan kondisi, dan kemampuan kwatir, memberi bantuan mengandung
makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan dan mengusahakan
fasilitas, dalam permasalahan organisasi, personel, saran, prasarana, fasilitas
dan keungan.
1. Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing
a. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik
sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
b. Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir
jajaran diatasnya dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR,
kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dijabat oleh Presiden
Republik Indonesia.
c. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa
Gerakan Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota,
berseragam Pramuka dan berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan
dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya

7
( Bab VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ).
d. Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah
dan Nasional berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-
masing tingkatan yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab
terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis
Pembimbing.
e. Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua
peserta didik dan tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang
memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka
serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
2. Majelis Pembimbing terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
c. Seorang atau beberapa orang Sekretaris
d. Beberapa orang anggota.
3. Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing :
a. Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh
Presiden Republik Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas.
b. Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh
Gubernur atau Kepala Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
c. Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh
Bupati atau Walikota atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang
disingkat Ka. Mabicab.
d. Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh
Camat, sebagai Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
e. Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang
dijabat oleh Kepala Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang
disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah Koordinator desa yang
dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang
bersangkutan.

8
f. Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh
orang tua peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang
dipilih secara musyawarah bersama para Pembina Gugusdepan sebagai
Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS. Selama ini Ka. Mabigus
dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan yang berpangkalan di
Sekolah.
4. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok :
a. Fungsi Bimbingan
1) Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran
dan nasehat.
2) Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan,
mengoreksi segala penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan
terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b. Fungsi Partisipasi
Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan
dalam usahanya memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan
Gerakan Pramuka secara aktif berusaha mengatasi kesulitan dan
hambatan yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.
c. Fungsi Bantuan
1) Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka
mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil
yang diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.
2) Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk
memperoleh pengertian, dukungan, bantuan dan kepercayaan
masyarakat.

C. Fungsi Kuartir-Kuartir

1. Kuartir Pramuka
a. Fungsi Kuartir Nasional

9
1) Mengelola Gerakan Pramuka di tingkat nasional;
2) Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka, dan melaksanakan keputusan
musyawarah nasional;
3) Menetapkan hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan
keputusan musyawarah nasional;
4) Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan
musyawarah nasional, dan keputusan kwartir nasional;
5) Membina dan membantu kwartir daerah dan gugus depan di
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
6) Membina organisasi pendukung di wilayahnya
7) Melakukan hubungan dan konsultasi dengan Majelis Pembimbing
Nasional;
8) Melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka;
9) Melakukan kerjasama dengan badan/organisasi kepramukaan di
luar negeri;
10) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban Kwartir Nasional
kepada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka;
11) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk
disampaikan kepada Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka.
Dalam melaksanakan tugasnya Kwartir Nasional bertanggung jawab
kepada musyawarah nasional.
b. Fungsi Kuartir Daerah
1) Mengelola Gerakan Pramuka di tingkat daerah;

10
2) Melaksanakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan
musyawarah nasional, musyawarah daerah, dan keputusan kwartir
nasional;
3) Membina kwartir cabang dan organisasi pendukung di wilayah
kerjanya;
4) Melakukan hubungan dan konsultasi dengan majelis pembimbing
daerah;
5) Melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat tingkat provinsi yang sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka;
6) Menyampaikan laporan kepada Kwartir Nasional mengenai
perkembangan Gerakan Pramuka di daerah;
7) Menyampaikan pertanggungjawaban kwartir daerah kepada
musyawarah daerah;
8) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk
disampaikan kepada rapat kerja daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, kwartir daerah bertanggungjawab
kepada musyawarah daerah.
c. Fungsi Kuartir Cabang
1) Mengelola Gerakan Pramuka di tingkat cabang;
2) Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan musyawarah nasional, musyawarah daerah,
musyawarah cabang, keputusan kwartir nasional, dan kwartir
daerah;
3) Membina kwartir ranting, gugus depan dan organisasi pendukung
pramuka di wilayah kerjanya;
4) Melakukan hubungan dan konsultasi dengan majelis pembimbing
cabang;
5) Melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat tingkat kabupaten/kota, yang
sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka;

11
6) Menyampaikan laporan kepada kwartir daerah dan tembusan
kepada Kwartir Nasional mengenai perkembangan Gerakan
Pramuka di cabang;
7) Menyampaikan pertanggungjawaban kwartir cabang kepada
musyawarah cabang;
8) Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk
disampaikan kepada rapat kerja cabang.
Dalam melaksanakan tugasnya, kwartir cabang bertanggungjawab
kepada musyawarah cabang.
d. Fungsi Kuartir Ranting
1) mengelola Gerakan Pramuka di tingkat ranting.
2) melaksanakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan
musyawarah nasional, musyawarah daerah, musyawarah cabang,
musyawarah ranting, keputusan kwartir nasional, kwartir daerah,
dan kwartir cabang;
3) membina dan membantu gugus depan pramuka di wilayah
kerjanya;
4) melakukan hubungan dan konsultasi dengan majelis pembimbing
ranting;
5) melakukan hubungan dan kerjasama dengan masyarakat setempat,
instansi pemerintah, swasta di tingkat kecamatan, yang sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka;
6) menyampaikan laporan kepada kwartir cabang dan menyampaikan
tembusannya kepada kwartir daerah mengenai perkembangan
Gerakan Pramuka di ranting;
7) menyampaikan pertanggungjawaban kwartir ranting kepada
musyawarah ranting;
8) menyampaikan laporan tahunan termasuk laporan keuangan
kepada rapat kerja ranting;
e. Gugus Depan
1) Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan

12
2) Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan
bagi pengembangan pribadi kaum muda.
3) Tempat pengelolaan administrasi, keuangan, sarana, dan prasarana
kepramukaan.

D. Fungsi Gugus Depan/Kabilah


Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Gugus Depan mempunyai fungsi
sebagai:

1. Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan.


2. Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan bagi
pengembangan pribadi kaum muda.
3. Tempat pengelolaan administrasi, keuangan, sarana, dan prasarana
kepramukaan.
4. Sasaran

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Struktur organisasi Gerakan Kepanduan HW:
 Tingkat Pusat disebut Kwartir Pusat.
 Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.
 Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah.
 Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.
 Tingkat Ranting disebut Qabilah
b. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah
Majelis pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan
bantuan moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus
depan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk ditingkat
Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka.
c. Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan
misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari
pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat
kwartir dan tingkat gudep dan saka.
.
B. Saran
Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman tentang
Organisasi Gerakan Pramuka dan Hizbul Wathan. Dan bagi penulis-penulis
lain diharapkan agar makalah ini dapat dikembangkan lebih lanjut guna
menyempurnakan makalah yang telah dibuat sebelumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Gugusdepan yang Berpangkalan Di Sekolah Dasar.
http://kwaranwonogiri.blogspot.co.id/2014/04/gugusdepan-yang-
berpangkalan-di-sekolah.html

Anonim. 2013. Struktur Organisasi Hlzbul Wathan http://hw-kwarda-


karanganyar.pdmkra.or.id/2013/06/struktur-organisasi-hlzbul-wathan.html

Aninonim. 2013. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Tugas dan


Kewenangannya http://www.sarjanaku.com/2013/04/struktur-organisasi-
gerakanpramuka.html

15

Anda mungkin juga menyukai