PENDIDIKAN PRAMUKA
Tentang
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Dika Junia Arma : 2214070164
Husniah Wahyuni : 2214070173
Haikal Hira. H : 2214070191
Laila Yunita : 2214070181
Isral Khaira : 2214070187
Lathifa Najwa : 2214070190
Dosen Pengampu :
Hamdani, SHI., MA
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya kepada kita semua sehingga iman
dan islam tetap kita jadikan sebagai cahaya yang akan menuntun kita hingga akhirat
kelak.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
C. Fungsi Kwartir-Kwartir................................................................................ 7
PENUTUP .............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi di pendidikan formal
maupun non formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari praja muda
karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Kepanduan masuk
ke Indonesia pada masa Hindia Belanda, karena Negara Indonesia masih dijajah
oleh Belanda. Karena di bawa oleh Belanda maka Organisasi ini pertama kali
bernama Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang artinya
Persatuan Pandu- Pandu Hindia Belanda. Pada saat itu bangsa Indonesia mulai
tertarik, Karena Panduan ini sifatnya Universal maka organisasi ini dengan cepat
diterima oleh Masyarakat Indonesia. Organisasi pramuka pada saat ini telah
menjadi organisasi yang dapat di andalkan dan hal itu tidak lepas dari jerih payah
para pandu dalam membangun kerangka Organisasi dan para organisasi dan para
pramuka dalam membentuk organisasi gerakan pramuka. Para pandu telah
berjanji untuk bersatu dan hal ini mengingatkan kita pada peristiwa Sumpah
Pemuda. Pemuda yang mengikuti gerakan pramuka sudah termasuk anggota
pramuka. Sebagai anggota pramuka kita wajib mengetahui struktur yang ada di
dalam anggota gerakan pramuka ini. Karena dari struktur ini kita dapat
mengetahui tingkatan-tingkatan di dalam pramuka. Mulai dari tingkatan yang
paling atas hingga ke tingkatan yang paling bawah, sehingga kita dapat
mengetahui mekanisme sistem kerjanya. Dari struktur ini kita dapat menyusun
dan menata gerkan pramuka dari tingkatan nasional, daerah, cabang dan ranting.
Struktur organisasi juga terdiri atas majelis pembimbing (mabi), kwartir, badan
pemeriksa keuangan (bpk), kordinator gugusdepan (korgudep), gugus depan
(gudep) dan satuan karya pramuka (saka), dan badan kelengkapan kwartir.
Sehingga mereka telah mempunyai fungsi dan tugasnya masing-masing.
Majelis pembimbing adalah suatu badan dalam gerakan pramuka yang
mendukung pelaksanaan tugas gerakan pramuka dengan cara memberi bimbingan
dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada kwartir nasional,
kwartir daerah, kwartir cabang, kwartir ranting dan gugus depan gerakan
1
pramuka. Gugus depan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam gerakan
pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka
sebagai peserta didik pembina pramuka dan majelis pembimbing gugus depan.
Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, masing-masing
merupakan Gudep yang berdiri sendiri. Gugus depan merupakan ujung tombak
gerakan pramuka, karena kepramukaan sebagai proses pendidikan progresif
diselenggarakan dalam satuan-satuan pramuka yang terhimpun dalam gugus
depan.
Dengan demikian sangat penting bahwa pengetahuan tentang struktur
organisasi, majelis pembimbing, organisasi, fungsi kwatir, administrasi gerakan.
pramuka dan gugus depan dalam pramuka yang harus diketahui dan dipahami
oleh seluruh mahasiswa yang ingin mendalami kepramukaan. Atas dasar inilah
penulis membuat makalah ini, agar dapat menjelaskan dan menambah
pengetahuan Jebib jauh mengenai hal di atas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Struktur Organisasi Pramuka?
2. Apa saja Peranan Majelis Pembimbing?
3. Apa saja Fungsi Kwartir-Kwartir?
4. Apa saja Fungsi Gugus Depan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Struktur Organisasi Pramuka
2. Untuk mengetahui Peranan Majelis Pembimbing
3. Untuk mengetahui Fungsi Kwartir-Kwartir
4. Untuk mengetahui Fungsi Gugus Depan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Ditingkat ranting (Mabiran) oleh Camat.
e. Ditingkat Gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus, di tingkat
Satuan Karya (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/departemen terkait.
3. Musyawarah Kwartir adalah lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
memiliki kekuasaan tertinggi dalam Kwartir atau Gugus Depan yang
dilaksanakan pada akhir masa bakti Kwartir atau Gugus Depan.
a. Musyawarah nasional (Munas) dilaksanakan lima tahun sekali yang dihadiri
oleh utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
b. Musyawarah daerah (Musda) dilaksanakan lima tahun sekali yang dihadiri
oleh utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
c. Musyawarah cabang (Muscab) dilaksanakan lima tahun sekali yang dihadiri
oleh utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, Mabiran.
d. Musyawarah Ranting (Musran) dilaksanakan tiga tahun sekali yang dihadiri
oleh utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep, dan
Mabigus.
e. Musyawarah Gugus Depan dilaksanakan tiga tahun sekali yang dihadiri oleh
utusan/wakil Gudep dan Mabigus.
4. Kwartir dan Koordinator Gudep adalah perangkat dan mekanisme untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat:
a. Kwartir Nasional (Kwarnas) ditetapkan dalam Musya- warah Nasional
(Munas) dengan masa bakti lima tahun.
b. Kwartir Daerah (Kwarda) ditetapkan dalam Musyawarah daerah (Musda)
dengan masa bakti lima tahun.
c. Kwartir Cabang (Kwarcab) ditetapkan dalam Musya- warah Cabang (Muscab)
dengan masa bakti lima tahun.
d. Kwartir Ranting (Kwarran) ditetapkan dalam musya- warah ranting (Musran)
dengan masa bakti tiga tahun.
5. Gugus Depan adalah wadah bagi peserta didik dalam Gerakan Pramuka.
6. Satuan Karya (SAKA) adalah adalah wadah pembinaan bagi anggota Gerakan
Pramuka, baik anggota muda maupun anggota dewasa muda dengan menerapkan.
prinsip dasar dan metode kepramukaan.
4
7. Badan Kelengkapan Kwartir adalah badan-badan yang memiliki tugas membantu
Kwartir.
a. Dewan Kehormatan
b. Lembaga pendidikan kepramukaan yang terdiri dari Satyaku Kudarmakan,
Darmaku Kubaktikan Lemdikanas (di tingkat Nasional), Lemdikada (di
tingkat daerah), Lemdikacab (di tingkat cabang).
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan pandega (Dewan Kerja) terdiri dari
Dewan Kerja Nasional (DKN), Dewan Kerja Daerah (DKD), Dewan Kerja
Cabang (DKC), Dewan Kerja Ranting (DKR).
d. Pimpinan Satuan karya Pramuka (SAKA)
e. Pembantu Andalan
f. Badan Usaha Kwartir
g. Staf Kwartir.1
1 Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jakarta: Wahyumedia,2015) Hal 35-38
5
4. Penentu kebijakan, yang ditentukan dalam Musyawarah di setiap tingkat.2
2 Sam Rizky, Jati Diri Pramuka Indonesia, (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher,2012) Hal 18
3 Mira Dwi Angraeni, Panduan SKU Penggalang Ramu Dalam Gerakan Pramuka (Menuntun
Menyelesaikan SKU Penggarang Ramu), (Lombok Tengah: Pusat Pengembangan Pendidikan Dan
Penelitian Indonesia,2023) Hal 2
6
• Majelis Pembimbing yang mengurus di tingkat gugus depan disebut
MABIGUS (Majelis Pembimbing Gugus depan).
• Majelis Pembimbing yang mengurus di tingkat Kecamatan dinamakan
MABIRAN (Majelis Pembimbing tingkat Ranting).
• Sedangkan Majelis Pembimbing yang mengurus di tingkat Kota
dinamakan MABICAB (Majelis Pembimbing tingkat Cabang).4
C. Fungsi Kwartir-Kwartir
Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin
secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah.
4 Sam Rizky, Jati Diri Pramuka Indonesia, (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher,2012) Hal 26
5 Zuli Agus Firmansyah, Panduan Resmi Pramuka, (Jakarta: Wahyumedia,2015) Hal 198
7
D. Fungsi Gugus Depan
Gugus Depan (GUDEP) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan
pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka
sebagai peserta didik dalam pembina pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan
keanggotaan peserta didik.
6 Sam Rizky, Jati Diri Pramuka Indonesia, (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher,2012) Hal 19
7 Amin Abbas, Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, (Surabaya: Halim Jaya,2008) Hal 78
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di
Indonesia. Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang
memiliki arti orang muda yang suka berkarya. Struktur organisasi pramuka adalah
bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi pramuka
mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan paramuka sebagai
organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan pramuka
dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga oraganisasi
berjalan dengan efektif. Peranan majelis pembimbing adalah memberikan
bimbingan dan bantuan moril, organisataris, material dan finansial kepada
kwartir, gugus depan, dan satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan
menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan
bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-
masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka. Kwartir adalah pusat
pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh pengurus
kwartir yang terdiri atas para andalan Penyusunan struktur organisasi. Kwartir
suatu organisasi pada hakikatnya adalah pengelompokan fungsi- fungsinya, agar
organisasi dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif dan efisien.
B. Saran
Demikian Makalah yang kami buat ini, kami menyadari akan banyaknya
kekurangan dan keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai motivasi bagi kami dari
para pembaca mengenai makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Amin. (2008). Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Halim Jaya.
Agus Firmansyah, Zuli. (2015). Panduan Resmi Pramuka. Jakarta: Wahyumedia.
Angraeni, Mira Dwi. (2023). Panduan SKU Penggalang Ramu Dalam Gerakan Pramuka
(Menuntun Menyelesaikan SKU Penggarang Ramu). Lombok Tengah: Pusat
Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia.
Rizky, Sam. (2012). Jati Diri Pramuka Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.
10