Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASWAJA “ SISTEM ORGANISASIAN NU”


Memenuhi Tugas yang dibina Oleh :
MOH. SYAFI’IE S,Pd

DISUSUN OLEH :
NAMA : NUFITASARI
AYU ANITA
NAFIK SYAKIR
ISNAWATI
MOH. SURIYUDI NATA
PURAJA PUTRA PRATAMA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM


( SMPI ) ZAINUL HUDA
ARJASA KANGEAN SUMENEP
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua hal yang berkaitan dengan SISTEM ORGANISASIAN NU. Besar
harapan saya agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan hal tersebut.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi
serta memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang
lebih baik di masa yang akan datang.

Arjasa, 17 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A.    Latar Belakang.....................................................................................................4
B.     Pembahasan.........................................................................................................4
C.    Tujuan Pembahasan................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
A.    Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama................................................................4
B.     Perangkat Organisasi Nahdlatul Ulama............................................................7
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A.    Kesimpulan.........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Nahdlatul Ulama membentuk suatu organisasi yang mempunyai struktur
tertentu dengan fungsi sebagai alat untuk melakukan koordinasi bagi terciptanya
tujuan yang telah di tentukan, baik itu bersifat keagamaan maupun
kemayarakatan. Karena pada dasarnya Nahdlatul Ulama adalah jam’iyyah diniyah
yang membawa faham keagaman, maka Ulama sebagai mata rantai pembawa
faham Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, ditetapkan sebagai pengelola, pengendali,
pengawas dan pembimbing utama jalannya organisasi. Sedang untuk
melaksanakan kegiatannya, Nahdlatu Ulama menempatkan tenaga-tenaga yang
sesuai dengan bidangnya guna menanganinya.

B.     Pembahasan
1.         Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama
2.         Perangkat Organisasi Nahdlatul Ulama

C.    Tujuan Pembahasan


1.         Untuk memahami struktur organisasi Nahdlatul Ulama
2.         Untuk memahami perangkat organisasi Nahdlatul Ulama

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama

Dalam struktur organisasi Nahdlatul Ulama tingkatan kepemimpinan di atur


sebagai berikut:
1.      Pengurus Besar (tingkat Pusat)
2.      Pengurus Wilayah (tingkat Propinsi)
3.      Pengurus Cabang (tingkat Kabupaten/Kota)/Pengurus Cabang Istimewa (tingkat
Luar Negeri)
4.      Majelis Wakil Cabang (tingkat Kecamatan)
5.      Pengurus Ranting (tingkat Desa/Kelurahan)
6.      Pengurus Anak Ranting (tingkat Dusun)
Kepengurusan Nahdlatul Ulama terdiri dari Mustasyar, Syuriyah dan
Tanfidziyah.
1.      Mustasyar adalah penasehat yang terdapat di Pengurus Besar, Pengurus Wilayah,
Pengurus Cabang/ Pengurus Cabang Istimewa, dan pengurus Majelis Wakil
Cabang.
2.      Syuriyah adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama.
3.      Tanfidziyah adalah pelaksana.
Pengurus Besar Nadhlatul Ulama terdiri dari:
1.        Mustasyar Pengurus Besar.
2.        Pengurus Besar Harian Syuriyah.
3.        Pengurus Besar Lengkap Syuriyah.
4.        Pengurus Besar Harian Tanfidziyah.
5.        Pengurus Besar Lengkap Tanfidziyah.
6.        Pengurus Besar Pleno.
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama terdiri dari :
1.        Mustasyar Pengurus Wilayah.
2.        Pengurus Wilayah Harian Syuriyah.
3.        Pengurus Wilayah Lengkap Syuriyah.
4.        Pengurus Wilayah Harian Tanfidziyah.
5.        Pengurus Wilayah Lengkap Tanfidziyah.
6.        Pengurus Wilayah Pleno.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama terdiri dari :
1.        Mustasyar Pengurus Cabang.
2.        Pengurus Cabang Harian Syuriyah.
3.        Pengurus Cabang Lengkap Syuriyah.
4.        Pengurus Cabang Harian Tanfidziyah.
5.        Pengurus Cabang Lengkap Tanfidziyah.
6.        Pengurus Cabang Pleno.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama terdiri dari:
1.        Mustasyar Pengurus Cabang.
2.        Pengurus Cabang Harian Syuriyah.
3.        Pengurus Cabang Lengkap Syuriyah.
4.        Pengurus Cabang Harian Tanfidziyah.
5.        Pengurus Cabang Lengkap Tanfidziyah.
6.        Pengurus Cabang Pleno.
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama terdiri atas:
1.        Mustasyar Pengurus Majelis Wakil Cabang.
2.        Pengurus Majelis Wakil Cabang Harian Syuriyah.
3.        Pengurus Majelis Wakil Cabang Lengkap Syuriyah.
4.        Pengurus Majelis Wakil Cabang Harian Tanfidziyah.
5.        Pengurus Majelis Wakil Cabang Lengkap Tanfidziyah.
6.        Pengurus Majelis Wakil Cabang Pleno.
Pengurus Ranting Nadhlatul Ulama terdiri atas:
1.        Pengurus Ranting Harian Syuriyah.
2.        Pengurus Ranting Lengkap Syuriyah.
3.        Pengurus Ranting Harian Tanfidziyah.
4.        Pengurus Ranting Lengkap Tanfidziyah.
5.        Pengurus Ranting Pleno.
Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama terdiri dari :
1.        Pengurus Anak Ranting Harian Syuriyah.
2.        Pengurus Anak Ranting Lengkap Syuriyah.
3.        Pengurus Anak Ranting Harian Tanfidziyah.
4.        Pengurus Anak Ranting Lengkap Tanfidziyah.
5.        Pengurus Anak Ranting Pleno.
Tugas dan Wewenang :
1.         Mustasyar bertugas dan berwenang memberikan nasehat kepada Pengurus
Nahdlatul Ulama menurut tingkatannya baik diminta ataupun tidak.
2.         Syuriyah bertugas dan berwenang membina dan mengawasi pelaksanaan
keputusan-keputusan organisasi sesuai tingkatannya.
3.         Tanfidziyah mempunyai tugas dan wewenang menjalankan pelaksanaan
keputusan-keputusan organisasi sesuai tingkatannya.

Permusyawaratan adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan


dan ketetapan organisasi yang diikuti oleh struktur organisasi di bawahnya.
Permusyawaratan di lingkungan Nahdlatul Ulama meliputi Permusyawaratan
Tingkat Nasional dan Permusyawaratan Tingkat Daerah.
a.       Permusyawaratan tingkat nasional yang terdiri dari:
-          Muktamar
-          Muktamar Luar Biasa
-          Musyawarah Nasional Alim Ulama
-          Konferensi Besar
b.      Permusyawaratan tingkat daerah yang terdiri:
-          Konferensi Wilayah
-          Musyawarah Kerja Wilayah
-          Konferensi Cabang/Konferensi Cabang Instimewa
-          Musyawarah Kerja Cabang/Musyawarah Kerja Cabang Istimewa
-          Konferensi Majelis Wakil Cabang
-          Musyawarah Kerja Majelis Wakil Cabang
-          Musyawarah Ranting
-          Musyawarah Kerja Ranting
-          Musyawarah Anak Ranting
-          Musyawarah Kerja Anak Ranting

B.     Perangkat Organisasi Nahdlatul Ulama

Dalam menjalankan kegiatannya Nahdlatul Ulama mempunyai 3 perangkat


organisasi Nahdlatul Ulama :
1.         Lembaga adalah perangkat departementasi organisasi Nahdlatul Ulama yang
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama, berkaitan dengan
kelompok masyarakat tertentu dan/atau yang memerlukan penanganan khusus.
a.       Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama disingkat LDNU, bertugas melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan agama Islam yang menganut
faham Ahlussunnah wal Jamaah. 
b.      Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama disingkat LP Maarif  NU, bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dibidang pendidikan dan pengajaran
formal.
c.       Rabithah Ma'ahid al Islamiyah Nahdlatul Ulama disingkat RMI NU, bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dibidang pengembangan pondok
pesantren dan pendidikan keagamaan.
d.      Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama disingkat LPNU bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan ekonomi
warga Nahdlatul Ulama.
e.       Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama disingkat LPPNU, bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan dan
pengelolaan pertanian, kehutanan dan lingkungan hidup.
f.       Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama disingkat LKKNU, bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang kesejahteraan keluarga, sosial
dan kependudukan.
g.      Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul
Ulama disingkat LAKPESDAM NU, bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul
Ulama di  bidang pengkajian dan pengembangan sumber daya manusia.
h.      Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama disingkat LPBHNU,
bertugas melaksanakan pendampingan, penyuluhan, konsultasi, dan kajian
kebijakan hukum.
i.        Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama disingkat
LESBUMI NU, bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dibidang
pengembangan seni dan budaya. 
j.        Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama disingkat LAZISNU,
bertugas  menghimpun, mengelola dan mentasharufkan zakat dan shadaqah
kepada mustahiqnya.
k.      Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama disingkat LWPNU, bertugas
mengurus, mengelola serta mengembangkan tanah dan bangunan serta  harta
benda wakaf lainnya milik Nahdlatul Ulama.
l.        Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama disingkat LBMNU, bertugas
membahas masalah-masalah maudlu'iyah (tematik) dan waqi'iyah (aktual) yang
akan menjadi Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
m.    Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama disingkat LTMNU, bertugas
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan dan
pemberdayaan Masjid.
n.      Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama disingkat LKNU, bertugas melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang kesehatan.
o.      Lemabaga Falakiyah Nahdlatul Ulama disingkat LFNU, bertugas mengelola
masalah ru'yah, hisab dan pengembangan ilmu falak.
p.      Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama disingkat LTNNU, bertugas
mengembangkan penulisan, penerjemahan dan penerbitan kitab/buku serta media
informasi menurut faham Ahlussunnah wal Jamaah.
q.      Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama disingkat LPTNU, bertugas
mengembangkan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.
r.        Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul
Ulama disingkat LPBI NU, bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama
dalam pencegahan dan penanggulangan bencana serta eksplorasi kelautan. 
2.         Lajnah
Berdasarkan perubahan AD/ART hasil Muktamar 33 NU di Jombang, Lajnah
Nahdlatul Ulama digantikan dengan lembaga. Semula ada 3 (tiga) Lajnah yaitu
LTNNU, Lajnah Falakiyah dan Lajnah Pendidikan Tinggi.
a.       Lajnah Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU)
Bertugas mengembangkan penelitian, penulisan, penerjemahan dan penerbitan
kitab/buku serta pengembangan informasi menurut paham Ahlussunnah wal
Jamaah.
b.      Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)
Bertugas mengurusi masalah hisab dan rukyah, serta pengembangan ilmu falak
(astronomi).
c.       Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU)
Bertugas mengembangkan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama.
3.         Badan Otonom
Badan Otonom adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi
melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok
masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Badan Otonom
dikelompokkan dalam katagori Badan Otonom berbasis usia dan kelompok
masyarakat tertentu, dan Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya.
Jenis Badan Otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu adalah:
1.      Muslimat Nahdlatul Ulama disingkat Muslimat NU untuk anggota perempuan
Nahdlatul Ulama. 
2.      Fatayat Nahdlatul Ulama disingkat Fatayat NU untuk anggota perempuan muda
Nahdlatul Ulama berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun.
3.      Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama disingkat GP Ansor NU untuk anggota
laki-laki muda Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 40 (empat puluh) tahun.
4.      Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia disingkat PMII untuk mahasiswa
Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 30 (tiga puluh) tahun.
5.      Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU untuk pelajar dan santri laki-laki
Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun.
6.      Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU untuk pelajar dan santri
perempuan Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun.
Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya:
1.      Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah disingkat JATMAN
untuk anggota Nahdlatul Ulama pengamal tharekat yang mu'tabar.
2.      Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh disingkat JQH, untuk anggota Nahdlatul Ulama
yang berprofesi Qori/Qoriah dan Hafizh/Hafizhah.
3.      Ikatan Sarjana Nahdlalul Ulama disingkat ISNU adalah Badan Otonom yang
berfungsi membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada kelompok
sarjana dan kaum intelektual. 
4.      Serikat Buruh Muslimin Indonesia disingkat SARBUMUSI untuk anggota
Nahdlatul Ulama yang berprofesi sebagai buruh/karyawan/tenaga kerja. 
5.      Pagar Nusa untuk anggota Nahdlatul Ulama yang bergerak pada pengembangan
seni bela diri.
6.      Persatuan Guru Nahdlatul Ulama disingkat PERGUNU untuk anggota Nahdlatul
Ulama yang berprofesi sebagai guru dan atau ustadz.
7.      Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama untuk anggota Nahdlatul Ulama yang
berprofesi sebagai nelayan.
8.      Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdaltul Ulama disingkat ISHARINU untuk
anggota Nahdlatul Ulama yang bergerak dalam pengembangan seni hadrah dan
shalawat.

BAB III

PENUTUP
A.    Kesimpulan

Nahdlatul Ulama sebagai organisai yang didirikan oleh para ulama


pengasuh pesantren yang sekian banyaknya dan sekian luas pengaruhnya, tentu
dimasudkan utntuk menempatkan posisi dn fungsi ulama sedemikian penting di
tengah-tengah masyarakat, bangsa dan Negara, khususnya di NU. Ajaran Islam
yang berhaluan Ahlussunnah wal jama’ah. Guna mempersatukan langkah para
ulama dan pengikutnya dalam melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, ketinggian harkat dan
martabat manusia.
Nahdlatul Ulama dengan demikian merupakan gerakan keagamaan yang
bertujuan untuk membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang
bertakwa kepada ALLAH SWT, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram, adil
dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai