Anda di halaman 1dari 6

MATERI SIDANG KOMISI ORGANISASI

KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA


KECAMATAN BALEN

I.          DASAR PEMIKIRAN
             Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyyah Diniyah Islamiyah Ijtima’iyyah, mempunyai tujuan terwujudnya
ajaran Islam yang menganut fahan Ahlussunnah Wal Jama’ah dan terwujudnya tatanan masyarakat
yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat bagi manusia,
sebagai perwujudan hal di atas dituangkan dalam Bab IV pasal 9 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama.

II.        KELENGKAPAN ORGANISASI
             Melengkapi hal diatas sekaligus melengkapi pengelolaan kepengurusan Nahdlatul Ulama yang
ditetapkan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama hasil Muktamar 33 Jombang, maka konferensi
Nahdlatul Ulama Kecamatan Balen  tahun ini perlu merumuskan dan menetapkan Peraturan Tata
Laksana dan mekanisme Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Balen  masa
khidmat 2016-2021 sebagai berikut :

A.         MUSTASYAR
1.  Mustasyar sekurang-kurangnya terdiri atas 3 (tiga) orang
2.  Mustasyar memiliki kewenangan memberikan arahan, pertimbangan dan atau nasihat diminta atau
tidak baik secara perorangan maupun kolektif kepada pengurus menurut tingkatannya
3.  Mustasyar dapat melaksanakan rapat internal mustasyar.

B.     PENGURUS HARIAN SYURIYAH


1.  Pengurus Harian Syuriyah terdiri atas 1 (satu) orang Rais, beberapa wakil Rais, 1 (satu) orang Katib
dan beberapa wakil katib ( Pasal 30 ayat 2 ART NU )
2.  Pengurus Harian Syuriyah bertugas merumuskan kebijakan umum organisasi, mengarahkan dan
mengawasi Tanfidziyah serta melakukan konsolidasi Syuriyah pada tingkat di bawahnya ( Pasal 57
ayat 2 ART NU ) Tugas dan kewenangan Rais sebagaimana diatur dalam Bab XVIII pasal 60 Anggaran
Rumah Tangga Nahdlatul Ulama
3.  Tugas dan Kewenangan Katib sebagaimana diatur dalam Bab XVIII pasal 62 Anggaran Rumah Tangga
Nahdlatul Ulama.

C.     PENGURUS LENGKAP SYURIYAH


1.       Pengurus Lengkap Syuriyah terdiri atas Pengurus Harian Syuriyah dan A’wan ( Pasal 30 ayat 3, ART NU)
2.       A’wan bertugas memberikan masukan dan membantu pelaksanaaan tugas Pengurus Harian Syuriyah.

D.    PENGURUS HARIAN TANFIDZIYAH


1.  Pengurus Harian Tanfidziyah terdiri atas satu orang Ketua, beberapa Wakil Ketua, satu orang Sekretaris, beberapa Wakil
Sekretaris, satu orang Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara
2.  Pengurus Harian Tanfidziyah bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan organisasi berdasarkan
kebijakan umum organisasi yang ditetapkan Konferensi, Muktamar dan Syuriyah ( Pasal 57  ayat 3 ART NU )
3.  Ketua, sebagai mandataris Konferensi atas persetujuan Rais melaksanakan kepemimpinan dan memegang kebijakan
umum  Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama sesuai dengan ketentuan Pedoman Organisasi, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga NU.
4.  Wakil Ketua, secara umum bertugas mewakili ketua apabila berhalangan serta membantu Kepemimpinan Organisasi sesuai
dengan bidangnya.
5.  Sekretaris, bertugas mendampingi ketua dalam menjalankan tugas dan kewenangan, serta bertanggung jawab terhadap
efektifitas keadministrasian dan kesekretariatan umum organisasi.
6.  Wakil Sekretaris, secara umum bertugas membantu fungsi dan tanggungjawab sekretaris serta mewakili tugas sekretaris
apabila berhalangan.
7.  Bendahara, bertanggung jawab terhadap pengendalian usaha, pengelolaan kekayaan dan
mempertanggungjawabkan  keuangan organisasi dengan dibantu wakil bendahara.
8.  Pengurus harian tanfidziyah mulai item 4 sampai dengan 7 bertanggung jawab sepenuhnya kepada ketua.
E.    LEMBAGA
1.  Lembaga adalah perangkat departemen organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul
Ulama berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan atau yang memerlukan penanganan khusus.
2.  Ketua Lembaga ditunjuk langsung dan bertanggung jawab kepada Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama.
3.  Pembentukan dan penghapusan lembaga ditetapkan dalam rapat harian Syuriyah dan Tanfidziyah.

F.    BADAN OTONOM
1.  Badan Otonom adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang
berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.
2.  Badan Otonom berkewajoban menyesuaikan dengan aqidah, asas dan tujuan Nahdlatul Ulama.
3.  Badan Otonom dikelompokkan dalam katagori Badan Otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu, Badan
Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya.
4.  Jenis Badan Otonom diatur dalam pasal 18 ayat 6 Anggaran Rumah Tangga NU

     
                                                                            Ditetapkan di           :   Balen
                                                                            Padatanggal            :   16 September 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI


Ketua, Sekretaris,

................................................. .................................................
MATERI SIDANG KOMISI PROGRAM KERJA
KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA
KECAMATAN BALEN

A.  DASAR  PEMIKIRAN
1.  Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyyah Islamiyah Ijtima’iyah yang menganut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah wadah
mempersatukan umat dalam tugas ubudiyah untuk memelihara, melestarikan, mangamalkan dan mewujudkan Islam Rahmatan
Lil Alamin dalam rangka membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.  Nahdlatul Ulama berupaya konsentrasi dalam pendampingan dan pemberdayaan ummat, perlu menyusun program-program
kerja sebagai upaya penjabaran nilai-nilai perjuangan dalam bentuk kegiatan yang berhubungan dengan dakwah islamiyah,
diniyah, pendidikan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi karakyatan dan lingkungan hidup.
B.  VISI DAN MISI
1.  Visi,  Nahdlatul Ulama sebagai wadah tatanan masyarakat yang sejahtera berkeadilan dan demokrasi atas dasar Ahlus Sunnah
Wal Jama’ah.
2.  Misi, Mewujudkan masyarakat sejahtera lahir batin dengan mengupayakan sistem perundang-undangan dan kebijakan yang
menjamin terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang sejahtera dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C.  TUJUAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA


1.    Memberikan arah kebijakan kegiatan Nahdlatul Ulama untuk mencapai sasaran program yang ditetapkan
2.    Membangun pola kerja efektif, efisien dan sistematis terhadap kinerja Kepengurusan Majelis Wakil Cabang dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
3.    Alat evaluasi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam suatu program kerja atau kebijakan.

D. KONDISI OBJEKTIF
1.  Warga Nahdlatul Ulama adalah komunitas terbesar yang tersebar di Wilayah Kecamatan Balen
2.  Karakter ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah secara umum memiliki kesamaan kultur, sehingga mudah diterima oleh masyarakat di
Kecamatan Balen
3.  Karakter ulama dan kyainya masih kharismatik sehingga masih menjadi panutan umat
4.  Satuan kegiatan dakwah dan majelis ta’lim seperti halnya Jam’iyyah Tahlil, Manaqib, Yasinan, Diba’an dan lain-lain masih tetap
melekat sebagai merk patent aktivitas warga Nahdliyyin.

E.   KELEMAHAN
1.  Warga Nahdlatul Ulama secara umum  masih pasif terhadap Jam’iyyah
2.  Kepengurusan MWC NU masih belum disiplin dan konsekwen
3.  Pemahaman terhadap konsep admionistrasi masih lemah
4.  Masih belum adanya sistem pendanaan yang cukup untuk menopang operasional organisasi

F.   ARAH KEBIJAKAN
1.    Peningkatan profesionalisme managerial organisasi
2.    Peningkatan sumber daya manusia melalui Pendidikan, Pengajian dan Pelatihan
3.    Peningkatan pemberdayaan ekonomi umat
4.    Peningkatan kepedulian terhadap perkembangan aqidah islamiyah serta media.
5.    Mewujudkan tujuan arah kebijakan pada bidang-bidang sebagai   berikut :
a.    Bidang Agama
1.       Peningkatan wawasan Aswaja melalui Imam, Khotib, dan guru-guru dan penyelenggaraan olympiade aswaja
2.       Menggalakkan kembali Forum Bahtsul masa’il dan  Lailatul Ijtima’
b.    Bidang Pendidikan
1.       Meningkatkan Profesionalitas LP Ma’arif NU baik dalam kualitas maupun kuantitas
2.       Peningkatan intelektual dan spiritual dengan forum sarasehan umum dan keagamaan
c.    Bidang Kemasyarakatan dan Pelayanan Sosial
1.       Membantu upaya berlangsungnya Jaminan Sosial pada masyarakat miskin
2.       Menyelenggarakan santunan anak yatim, fakir miskin
3.       Menyelenggarakan donor darah pada peringatan hari lahir NU
4.       Meningkatkan perolehan hasil Koin NU Peduli dengan melakukan pengelolaan secara profesional
      d.    Bidang Administrasi Organisasi
1.       Sosialisasi AD, ART NU hasil Mukatamar ke- 33 Jombang
2.       Meningkatkan fungsi dan kualitas perangkat organisasi
3.       Menyelesaikan pembangunan Kantor MWC NU sebagai wadah pengendali kegiatan NU dan perangkat organisasinya.
e.    Bidang Kehumasan
1.   Peningkatan kerjasama, hubungan erat dengan intitusi Pemerintah
2.   Pengadaan atribut organisasi
f. Bidang Ekonomi
1.              Mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
2.              Mengoptimalkan kinerja dan prefesionalitas layanan BMT NU Balen
G.   PENUTUP
Program kerja ini masih merupakan program pokok yang masih perlu dijabarkan dengan tindakan
konkrit oleh masing-masing perangkat organisasi baik Lembaga, Badan Otonom dengan penuh tanggung
jawab den dengan semangat pengabdian yang tinggi demi terwujudnya cita-cita Nahdlatul Ulama atas izin
Allah SWT.

                                                          Ditetapkan di              :   Balen
                                                          Pada tanggal                        :   16 September 2016

PIMPINAN SIDANG KOMISI


Ketua, Sekretaris,

................................................. .................................................
MATERI SIDANG KOMISI REKOMENDASI / TAUSIYAH
KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA
KECAMATAN BALEN

A.    MUQADDIMAH
Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyyah diniyyah islamiyyah dan ijtima’iyyah sejak awal berdirinya telah
menjadikan faham Ahlussunnah Wal Jama’ah sebagai basis teologi     ( dasar beraqidah ) untuk
memelihara, melestarikan, mengamalkan dan mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.

Nahdlatul Ulama hadir sebagai suatu kekuatan komunitas masyarakat yang berupaya membangun bangsa
dengan berpegang teguh pada Ahlussunnah Wal Jama’ah yang diyakini mampu membawa kebahagiaan
dunia dan akhirat yakni tawassuth (mederat) shidiq ( kejujuran ), ‘adaalah ( adil ), musaawah ( kesetaraan
), ukhuwah wa ta’awun    ( persaudaraan dan tolong - menolong ).

Peran dan fungsi Nahdltul Ulama yang semestinya banyak diharapkan dalam usaha penyelesaian
permasalahan, pada kenyataannya belum secara optimal dapat diwujudkan, sistem kepemimpinan
organisasi dan pola perilaku insaniyah yang masih belum mengacu pada konsep nilai khittoh dan mabadi
khoiro ummah, sehingga Nahdlatul Ulama terbawa pada kondisi penurunan kewibawaan di hadapan
masyarakat, kondisi demikian terjadi di mana-mana.

Kepentingan pribadi masih menonjol dibanding mengutamakan kepentingan jam’iyyah sebagai tanggung
jawab moral sehinggga kemungkinan masih kita jumpai dalam setiap perjuangan masih harus
menanyakan ongkos, ganti bensin dan lain-lain.
Melalui Konferensi Majelis Wakil Cabang ini, peserta sidang komisi memberikan rekomendasi / tausiyah
yang berisikan pesan moral bagi kepengurusan Nahdlatul Ulama mendatang juga pada warga Nu
umumnya dapat mengembalikan citra dan kemandiriannya sebagai modal dalam memerankan fungsi dan
tugasnya menuju masyarakat sejahtera dan demokratis dengan mengedepankan akhlaqul karimah.

B.  REKOMENDASI INTERNAL
1.       Penataan organisasi agar lebih ditingkatkan dalam rangka profesionalitas  dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab, hal ini
dimaksudkan untuk lebih mengangkat kewibawaan  dan martabat organisasi.
2.       Lebih peduli terhadap berbagai macam persoalan yang berkembang seperti halnya peredaran narkoba, perkembangan media
sosial, perkembangan ajaran-ajaran Islam radikalisme, penolakan secara tegas terhadap ekstrimisme, terorisme, dan ajaran-
ajaran sesat yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
3.       Meningkatkan pemahaman dan pengembangan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah terhadap kawula muda lewat rutinitas Rijalul
Ansor dan lain-lain.
4.       Mengembangkan asas klepemimpinan dan ketauladanan dalam pola hidup ahlakul karimah dengan memotivasi terhadap putra
putri untuk bergabung dalam ke-NU-an, baik di lembaga maupun Badan Otonom dan atau berpendidikan formal dalam naungan
Nahdlatul Ulama.
5.       Melibatkan generasi muda NU dalam struktur kepengurusan sebagai motivasi agar lebih mudah dalam kerja sama dengan badan
otonom yang berbasis pemuda-pemudi.
6.       Kader-kader NU yang berada di dunia politik agar memahami lebih jernih sehingga tidak menjadikan NU sebagai ajang
penggalangan yang dapat mengotori dan memecah belah kesatuan dan persatuan Nahdlatul Ulama.

C. REKOMENDASI EKSTERNAL
1.       Muspika Kecamatan Balen  sebagai pengayom dan pelayanan kepentingan bersama diharapkan dapat menjalin kerja sama
dengan Nahdlatul Ulama dalam kegiatan yang bersifat pembinaan masyarakat, baik melalui PHBI, PHBN dan pelaksanaan Safari
Ramadlan ke desa-desa di wilayah Kecamatan Balen .
2.       Kepada semua Pimpinan Pemerintahan, baik Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala KUA, Kepala Desa dapat berperan aktif ikut serta
membantu menyelesaikan program Pembangunan Kantor MWC NU Kecamatan Balen .
3.       Mengusulkan kepada Kantor Kementerian Agama agar dapat menambah Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di Wilayah
Kecamatan Balen.

D.      PENUTUP
Demikian materi sidang komisi rekomendasi / tausiyah Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama
KECAMATAN BALEN , semoga Kepengurusan MWC NU yang akan datang dapat menjabarkan dan
melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pada akhirnya mari kita sadari bahwa Nahdlatul Ulama adalah Jam’iyyah Islamiyyah Ijtima’iyyah,
sehingga sisi keagamaan tetap kita kedepankan.

                                          Ditetapkan di           :   Balen
                                          Pada tanggal            :   16 September 2018

PIMPINAN SIDANG KOMISI


Ketua, Sekretaris,

................................................. .................................................

Anda mungkin juga menyukai