Anda di halaman 1dari 30

MUHAMMADIYAH DAN ORGANISASI

OTONOM
Pengalaman Organisasi

1. PD IPM Wonosobo.
2. IMM Komisariat UMS
3. PW IPM Jateng
4. Sekretaris PDPM
5. Wakil ketua DPD PAN
6. Ketua PGSI Kab Wsb
7. Ketua FK BKK Kab Wsb
8. Wakil Sekretaris PDM Wonosobo
9. Dewan Pendidikan Kab Wsb
10. Sekretaris PD Muhammadiyah
Wonosobo.
Setya 11. Ketua Senat STIKESMU
12. Kepala SMK Mutu Wsb
Rahmawanto, SE,M.M.
Direktur CV. Connect Computech
Wonosobo
Setelah mengikuti materi ini
peserta ASMEF
diharapkan:
1. Mampu menjelaskan apa
organisasi itu?
2. Mampu menjelaskan tata
aturan organisasi
Muhammadiyah.
3. Mampu menjelaskan struktur
organisasi Muhammadiyah.
4. Mampu menjelaskan AUM.
5. Mampu menjelaskan Ortom
dan system Perkaderan IMM.
Tujuan
Pertemuan
PENGANTAR
Sebagai sebuah organisasi, pusatnya
Muhammadiyah memang di Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Namun sebagai suatu gerakan
Islam maka “pusatnya Muhammadiyah”
yang sesungguhnya adalah di Cabang dan
Ranting
Pusatnya Perkaderan Muhammadiyah berada
pada pergerakan Muhammadiyah di akar
rumput termasuk di Ortom.
Manusia adalah makhluk sosial
Manusia cenderung untuk hidup
bermasyarakat serta mengatur dan
mengorganisasi kegiatannya dalam
mencapai suatu tujuan tetapi karena
keterbatasan kemampuan menyebabkan
mereka tidak mampu mewujudkan tujuan
tanpa adanya kerjasama.

Hal tersebut yang mendasari manusia


untuk hidup dalam berorganisasi sesuai
dengan tingkat sosial atau kelompok
masing-masing
Mengapa Ortom Penting?
1. Ortom sebagai tangan panjang Muhammadiyah
merupakan ujung tombak dalam rekrutmen dan
kaderisasi.
2. Ortom merupakan ujung tombak dalam menjalankan
dakwah keagamaan.
3. Ortom merupakan cikal bakal ukhuwah dengan
organisasi Islam maupun organisasi sosial lain.
4. Ortom bagian dari warna persyarikatan di
masyarakat .
5. Ortom berperan dalam membela kepentingan
ummat.
Apa Organisasi?

Organisasi merupakan
sekumpulan orang-orang
yang disusun dalam
kelompok-kelompok,
yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan
bersama.
Organisasi adalah struktur pembagian
kerja dan struktur tata hubungan kerja
antara sekelompok orang pemegang
posisi yang bekerja sama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu.
Kesimpulan

Organisasi
adalah sistem
kerja sama antara
dua orang atau
lebih untuk
mencapai tujuan
bersama.
Organisasi Sosial
Organisasi yang dibentuk oleh
masyarakat:
a. Jalur Keagamaan (Muhammadiyah/NU)
b. Jalur Profesi
c. Jalur Kepemudaan
d. Jalur Kemahasiswaan
e. Jalur Kepartaian & Kekaryaan
Struktur Organisasi
ORGANISASI MUHAMMADIYAH
Jaringan Kelembagaan Muhammadiyah:
1. Pimpinan Pusat
2. Pimpinaan Wilayah
3. Pimpinaan Daerah
4. Pimpinan Cabang
5. Pimpinan Ranting
6. Jama'ah Muhammadiyah
Pembantu Pimpinan
Persyarikatan

1. Majelis Tarjih dan Tajdid


2. Majelis Tabligh
3. Majelis Pendidikan Tinggi
4. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Majelis Pendidikan Kader
6. Majelis Pelayanan Sosial
7. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
8. Majelis Pemberdayaan Masyarakat
9. Majelis Pembina Kesehatan Umum
10. Majelis Pustaka dan Informasi
11. Majelis Lingkungan Hidup
12. Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia
13. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
Lembaga
1. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
2. Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan
3. Lembaga Penelitian dan Pengembang
4. Lembaga Penanganan Bencana
5. Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqqoh
6. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
7. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
8. Lembaga Hubungan dan Kerjasama International
Organisasi Otonom
1. ‘Aisyiyah
2. Pemuda Muhammadiyah
3. Nasyiyatul Aisyiyah
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
6. Hizbul Wathan
7. Tapak Suci
ORGANISASI OTONOM
• Organisasi Otonom ialah satuan organisasi di bawah
Muhammadiyah yang memiliki wewenang mengatur rumah
tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh
Pimpinan Muhammadiyah.
• Organisasi Otonom terdiri atas organisasi otonom umum dan
organisasi otonom khusus.
• Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Otonom
disusun oleh organisasi otonom masing-masing berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.
• Pembentukan dan pembubaran Organisasi Otonom ditetapkan
oleh Tanwir.
• Ketentuan lain mengenai organisasi otonom diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH
Adalah suatu usaha dan media dakwah
perserikatan untuk mencapai maksud dan tujuan
perserikatan yakni menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar – benarnya.

Amal usaha muhammadiyah merupakan milik


perserikatan dan perserikatan bertindak sebagai
badan hukum / yayasan dari seluruh amal usaha
itu.
LIMA SPIRIT MUHAMMADIYAH
MENDIRIKAN AUM
1. SEBAGAI WADAH UNTUK BERKREASI
2. SEBAGAI MEDIA DAKWAH
3. SPIRIT DALAM HAL PENGKADERAN
4. WADAH UNTUK UMAT ISLAM BERSEDEKAH
5. KONTRIBUSI MUHAMMADIYAH KEPADA
BANGSA
PERAN AUM DALAM PENGKADERAN
DAPAT DITINJAU DARI BEBERAPA ASPEK

1. TEMPAT
2. WAKTU
3. KURIKULUM
4. OBYEK / KADER AUM
Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan berdirinya
IMM pada tanggal 29 Syawal 1384 H. atau 14 Maret 1964 M.
Adapun maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah antara lain adalah sebagai berikut:
1. Turut memelihara martabat dan membela  kejayaan
bangsa
2. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
3. Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan
meneruskan cita-cita pendirian Muhammadiyah
4. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna  amal
usaha Muhammadiyah
5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan
ilmu serta amal dalam kehidupan bangsa, ummat, dan
persyarikatan
JARINGAN STRUKTURAL IMM
Susunan organisasi IMM dibuat   secara  berjenjang dari
tingkat :
1. Dewan Pimpinan Pusat,
2. Dewan Pimpinan Daerah,
3. Pimpinan Cabang, dan  
4. Komisariat.
Komisariat IMM adatah kesatuan anggota-anggota IMM
dalam sebuah perguruan tinggi atau kelompok tertentu
program jangka panjang itu memiliki
sasaran khusus
Bidang Organisasi diarahkan pada terciptanya struktur
dan fungsi organisasi serta mekanisme kepemimpinan
yang mantap dan mendukung gerak IMM dalam
mencapai tujuannya. Program konsolidasi gerakan IMM
juga diarahkan bagi terciptanya kekuatan gerak IMM
baik ke dalam maupun ke luar sebagai modal penggerak
bagi pengembangan gerakan IMM.
Bidang Kaderisasi diarahkan pada penguatan tiga
kompetensi dasar kader IMM (aqidah, intelektual, dan
humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan
diri sebagai agen pelaku perubahan sosial bagi
kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diarahkan pada
pembangunan budaya iptek dan penguatan paradigma
ilmu yang melandasi setiap agenda dan aksi gerakan
IMMdalam menyikapi tantangan zaman.
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diarahkan
pada pembangunan budaya iptek dan penguatan
paradigma ilmu yang melandasi setiap agenda dan aksi
gerakan IMMdalam menyikapi tantangan zaman.
Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial
politik IMM di tengah kehidupan berbangsa dan
bernegara, khususnya dalam peran serta dan partisipasi
sosial politik generasi muda (mahasiswa).
Bidang Sosial Ekonomi diarahkan pada
penumbuhkembangan budaya dan wawasan wiraswasta
di lingkungan IMM, terutama dalam membangun dan
memberdayakan potensi ekonomi kerakyatan.
Bidang Immawati diarahkan pada upaya penguatan jati
diri dan peran aktif sumber daya kader puteri IMM
dalam transformasi social menuju masyarakat utama.
Jazakumullohu
khoiron
katsiroon ...

Anda mungkin juga menyukai