➢ 14 Lembaga, dan
➢ 3 Biro.
1. Majelis Tarjih dan Tajdid
2. Majelis Tabligh
3. Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan
4. Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan
Nonformal
5. Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani
6. Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
7. Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
8. Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata
9. Majelis Pendayagunaan Wakaf
10. Majelis Pemberdayaan Masyarakat
11. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia
12. Majelis Lingkungan Hidup
13. Majelis Pustaka dan Informasi
LEMBAGA
1. Lembaga Pengembangan Pesantren
2. Lembaga Pengembangan Cabang/Ranting dan Pembinaan
Masjid
3. Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
4. Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
5. Lembaga Resiliensi Bencana
6. Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah
7. Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil Menengah
8. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
9. Lembaga Seni Budaya
10. Lembaga Pengembangan Olahraga
11. Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional
12. Lembaga Dakwah Komunitas
13. Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thayyiban
14. Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
BIRO
1. Biro Pengembangan Organisasi
2. Biro Pengeloaan Keuangan
3. Biro Biro Komunikasi dan Pelayanan
Umum
Hubungan dan tata kerja Majelis:
1) Mengadakan hubungan vertikal dalam
penyelenggaraan amal usaha, program,
dan kegiatan Persyarikatan pada
bidangnya, dengan pemberitahuan baik
kepada Pimpinan Persyarikatan setingkat
maupun yang dituju. Dalam hal hubungan
dengan Pimpinan Persyarikatan di
bawahnya dilakukan atas nama Pimpinan
Persyarikatan;
2) Mengadakan hubungan horisontal
dengan Majelis dan Lembaga lain serta
Organisasi otonom, dengan
pemberitahuan kepada Pimpinan
Persyarikatan;
3) Mengadakan hubungan dan kerjasama
dengan pihak lain di luar Persyarikatan,
dengan persetujuan Pimpinan
Persyarikatan setingkat. Dalam hal
hubungan dan kerjasama dengan pihak
luar negeri, diatur oleh Pimpinan Pusat.
Hubungan dan tata kerja Lembaga:
Mengadakan hubungan vertikal, horisontal,
dan hubungan dengan pihak lain di luar
Persyarikatan dalam pelaksanaan program
dan kegiatan sesuai bidangnya, dilakukan
dengan persetujuan Pimpinan
Persyarikatan.
Penetapan susunan dan
personalia pimpinan
majelis/lembaga dilakukan oleh
Pimpinan Persyarikatan masing-
masing tingkat, dan masa
jabatannya sama dengan masa
jabatan Pimpinan Persyarikatan.
Khusus untuk jabatan Ketua
Majelis/Lembaga dapat dijabat oleh
orang yang sama dua kali masa
jabatan berturut-turut. Tugasnya,
berakhir pada waktu dilakukan serah-
terima jabatan dengan Pimpinan yang
baru.
Rapat Kerja Unsur Pembantu Pimpinan terdiri
atas:
1. Rapat Kerja Majelis untuk membahas
penyelenggaraan amal usaha,
2. program, dan kegiatan sesuai pembagian
tugas yang ditetapkan oleh Pimpinan
Persyarikatan;
3. Rapat Kerja Lembaga untuk membahas
pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan
Persyarikatan.
Pembiayaan Unsur Pembantu Pimpinan
menjadi tanggung jawab Pimpinan
Persyarikatan masing-masing tingkat.
Unsur Pembantu Pimpinan dapat
menyelenggarakan usaha dan/atau
administrasi keuangan sendiri atas
persetujuan dan dalam koordinasi Pimpinan
Persyarikatan masing-masing tingkat.
Unsur Pembantu Pimpinan menyusun
Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja untuk diajukan kepada dan
disahkan oleh Pimpinan Persyarikatan
masing-masing tingkat.
Pimpinan Persyarikatan masing-masing
tingkat melakukan pengawasan atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja yang dilakukan oleh Unsur
Pembantu Pimpinan.
Kekayaan Unsur Pembantu Pimpinan
secara hukum milik Pimpinan Pusat.
Pengelolaan dan pemanfaatan
kekayaan dapat dilakukan oleh Unsur
Pembantu Pimpinan sesuai dengan
ketentuan dan/atau kebijakan
Pimpinan Persyarikatan.
Pemindahan hak atas kekayaan
berupa benda bergerak dilakukan
oleh Pimpinan Persyarikatan masing-
masing tingkat atas pelimpahan
wewenang dari Pimpinan Pusat,
sedang untuk benda tidak bergerak
dilakukan atas izin Pimpinan Pusat.
Pengawasan terhadap penyelenggaraan
amal usaha, pelaksanaan program dan
kegiatan, serta pengelolaan keuangan
dan kekayaan Unsur Pembantu
Pimpinan dilakukan oleh Pimpinan
Persyarikatan pada semua tingkat secara
periodik dan/atau insidental.
Unsur Pembantu Pimpinan baik
institusi dan/atau person yang
terbukti bersalah dikenai sanksi
oleh Pimpinan Persyarikatan
berupa tindakan administratif
dan/atau yuridis.
Laporan Tahunan tentang
perkembangan penyelenggaraan
amal usaha, pelaksanaan program
dan kegiatan, serta pengelolaan
keuangan dan kekayaan dibuat
oleh Unsur Pembantu Pimpinan
disampaikan kepada Pimpinan
Persyarikatan
Laporan insidental tentang
penanganan terhadap peristiwa
atau masalah khusus disampaikan
dan dipertanggungjawabkan
secara tersendiri kepada Pimpinan
Persyarikatan selambat-lambatnya
satu bulan setelah kegiatan
tersebut dinyatakan selesai.
Tugas
Mandiri
Keterangan: