Anda di halaman 1dari 24

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB

LEMBAGA –LEMBAGA
DAN
ORGANISASI
OTONOM
MUHAMMADIYAH
KELOMPOK 5

NAMA KELOMPOK :
Luthfiah Innes L. ( B200170244 )
Fiqca Afanji ( B200170245 )
Shinta Maharani F. ( B200170247 )
Ayu Rosita Y. ( B200170249 )
Rita Diana P. ( B200170268 )
LEMBAGA-LEMBAGA
1. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
Lembaga ini di bentuk untuk melakukan penguatan kembali Ranting
sebagai basis gerakan melalui proses penataan, pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan ranting baru ke arah kemajuan dalam berbagai aspek gerakan
Muhammadiyah.

 LPCR adalah lembaga fasilitator yang bertugas melakukan pengondisian


bagi pengembangan Cabang dan Ranting.
LPCR tidak ditugasi untuk menghadirkan bidang kegiatan baru, melainkan
membantu mewujudkan program-program yang sudah ada.
Hubungan LPCR dengan Majelis dan Lembaga lain ibarat ‘katalisator’ dalam
reaksi kimia atau ‘platform’ dalam program komputer: tidak memiliki tugas
tersendiri, melainkan membantu elemen atau unit lain dapat menjalankan
fungsinya dengan lebih maksimal.
Lanjutan......

Tugas pokok LPCR antara lain:

1) Mengaktifkan kembali Ranting-Ranting yang mati atau setengah-mati/stagnan


2) Mengefektifkan dan mengintensifkan fungsi Ranting sebagai pimpinan yang membina anggota dan
jama’ah

3) Membentuk Ranting-Ranting baru terutama di pedesaan dan pusat-pusat kawasan kota besar
4) Menjadikan Ranting-Ranting tertentu yang memiliki infrastruktur dan prasyarat/kondisi yang kondusif
untuk pilot proyek/program Keluarga Sakinah serta Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ)

5) Menghidupkan dan menyemarakkan pengajian-pengajian pimpinan dan anggota dengan berbagai model


alternatif

6) Dll........
2.Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan

Tugas pokok LPPK antara lain:

Menyusun dan memasyarakatkan sistem pengelolaan keuangan


Persyarikatan, Pembantu Pimpinan dan Amal Usahanya.

Membina dan mengawasi pengelolaan keuangan Persyarikatan,


Pembantu Pimpinan dan Amal Usahanya.

Melakukan kajian tentang sistem keuangan umum sebagai pertimbangan


bagi Pimpinan Persyarikatan dalam kebijakan keuangan.
3. Lembaga penelitian dan pengembangan
Lembaga ini mempunyai tugas antara lain:

Memfasilitasi dan membantu kegiatan penelitian melalui kerjasama


dan pengembangan jaringan penelitian didalam dan luar negeri.

Medorong inovasi, kretivitas, dan penemuan program baru di


bidang IPTEK yang bermanfaat.

Mendorong dan melaksanakan penelitian tentang muhammadiyah


4. Lembaga Penanggulangan Bencana
Sejarah lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan bahwa Pusat Penanggulangan
Bencana yang telah dibentuk pada tahun 2007, pada periode 2010 – 2015
diubah menjadi Lembaga Penanggulangan Bencana, sebagai instusi yang
langsung berada di bawah koordinasi Pimpinan Muhammadiyah. Sementara
sebutan dalam bahasa Inggris Muhammadiyah Disaster Management Center
(MDMC) tetap dipertahankan.
Dasar pembentukannya : Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun
2010 yang dirilis (tanfidz) dalam Berita Resmi Muhammadiyah No. 1/2010-
2015
Lanjutan......

Tugas penanggulangan bencana


 

Merupakan lembaga Muhammadiyah yang bertugas untuk


mengkoordinasikan mobilisasi sumberdaya dalam Tanggap Darurat Bencana,
Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana dan Rehabilitasi Pasca Bencana.
Sehingga dalam pelaksanannya diperlukan komunikasi dan koordinasi dengan
Seluruh Jajaran Pimpinan, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, Organisasi Otonom
dan Kader Muhammadiyah. Selain itu juga bekerja sama dengan lembaga
SAR di Indonesia.
5. Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah
Sejarah lembaga zakat, infaq dan shadaqah
Didirikan oleh PP. Muhammadiyah pada tahun 2002 yang ditandai dengan
penandatangan deklarasi oleh Prof. Dr. HA. Syafi’i Ma’arif, MA (Buya Syafi’i) dan
selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga
Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002.
Latar belakang berdirinya LAZISMU terdiri atas dua faktor:
i. Fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas,
kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya
berakibat dan sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah.
ii. Zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial,
pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai negara
berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat, infaq
dan wakaf yang terbilang cukup tinggi. Namun, potensi yang ada belum dapat
dikelola dan didayagunakan secara maksimal sehingga tidak memberi dampak
yang signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.
Lanjutan......

Tugas LAZISMU

LAZISMU bertugas membantu Pimpinan Persyarikatan dalam penerimaan,


penampungan dan penyaluran dana dari zakat, infaq dan shadaqah dari masyarakat
Islam dan warga Muhammadiyah.

Jaringan Kerja

Dalam operasional programnya, LAZISMU didukung oleh Jaringan Multi Lini,


sebuah jaringan konsolidasi lembaga zakat yang tersebar di seluruh provinsi
(abupaten/kota) yang menjadikan program-program pendayagunaan LAZISMU
mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara cepat, terfokus dan tepat
sasaran serta bekerja sama dengan institusi lain.
6. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
 
Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai tugas pokok antara lain:
Mengembangkan lembaga khusus sebagai kelompok pemikir (think-tank) yang bertugas
melakukan kajian terus-menerus tentang berbagai isu nasional serta kebijakan nasional yang
menyangkut rakyat banyak.
Berpartisipasi secara aktif dan kreatif dalam upaya penguatan masyarakat sipil serta penegakan
demokrasi dan hak asasi manusia.
Meneruskan gerakan antikorupsi dengan memanfaatkan kerjasama yang telah dirintis selama ini.
Membangun jalinan yang sinergis dengan kader dan simpatisan Muhammadiyah yang berada di
lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Meluaskan pendidikan kewarganegaraan (civic education) yang selama ini telah dikembangkan di
berbagai Universitas Muhammadiyah bagi semua lembaga pendidikan milik Muhammadiyah,
yang terarah pada pembangunan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban.
Menyelenggarakan pendidikan kader politik dan menyusun panduan tentang politik yang Islami.
7. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai tugas pokok antara lain :
Mengembangkan apresiasi kesenian, kesusastraan, dan pariwisata yang Islami dan
memberikan nuansa kehalusan budi dan spiritual Islami dalam kehidupan warga
Persyarikatan, umat, dan masyarakat luas.
Memproduksi film, buku, dan seni pertunjukan yang membawa pesan kerisalahan dan
peradaban Islami.
Melakukan kajian dan kritik terhadap praktik-praktik kesenian dan berbagai publikasi
yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma ajaran Islami serta merusak
akhlak dan peradaban manusia.
Meningkatkan pengadaan dan pengelolaan sarana, prasarana, pendidikan, produksi,
dan pengembangan seni-budaya di lingkungan persyarikatan.
Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan seni-budaya
Islami.
Memanfaatkan media massa cetak dan elektronik sebagai sarana dalam
pengembangan program seni budaya dalam Muhammadiyah.
8. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai tugas pokok antara lain :
Mengembangkan kerjasama yang harmonis dan saling menguntungkan dengan
berbagai instansi, baik pemerintah, maupun swasta, serta dalam maupun luar
negeri, untuk mendukung gerak Pesyarikatan.
Berperan aktif dalam upaya membangun tata dunia baru yang adil dan
berkeadaban.
Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar
negeri, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat Islam guna
mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang.
Mengefektifkan kerjasama dengan berbagai kalangan, baik dalam maupun luar
negeri, guna meningkatkan peran Muhammadiyah dan umat Islam secara lebih
luas sekaligus mengantisipasi segala bentuk pemojokan yang merugikan
Muhammadiyah dan umat Islam.
9. Lembaga Pengembangan Pondok Muhammadiyah
Lembaga ini berfungsi sebagai unsur pembantu persarikatan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan hukum persarikatan bidang pengembangan pesantren.

Muhammadiyah telah banyak mendirikan sekolah-sekolah umum dari mulai taman


kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi, tetapi lembaga yang berbentuk
pesantren relatif sangat jarang. Sehinngga Muhammadiyah mendirikan program
Darul Arqam yang bisa dikatakan sebagai pioneer lembaga pendidikan formal
dengan bentuk “Pondok Pesantren” yang berada dibawah naungan Muhammadiyah
secara langsung.
10.Lembaga Dakwah Khusus
Muhammadiyah sebagai gerakan amar ma’ruf nahi munkar, dalam melaksanakan
dakwahnya menghadapi 3 sasaran, dimana lembaga ini menyasar kepada sasaran khusus,
yakni kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik khusus seperti suku terasing,
masyarakat transmigrasi, masyarakat non-muslim,dll.

Fungsi dari LDK :


1) Sebagai motivator
2) Sebagai dinamisator
3) Sebagai penyalur (agen)
4) Sebagai panutan
5) Sebagai manager
ORGANISASI OTONOM

Aisyiyah
Organisasi perempuan Persyarikatan
Muhammadiyah, merupakan gerakan
Islam dan dakwah amar makruf nahi
mungkar, yang berazaskan Islam serta
bersumber pada Al-Quran dan
Assunnah.
Pemuda Muhammadiyah
Pemuda Muhammadiyah adatah organisasi otonom
di lingkungan Muhammadiyah yang merupakan
gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar di
kalangan pemuda, beraqidah Islam, dan bersumber
pada al-Quran dan Sunnah Rasul. Organisasi ini
didirikan dengan maksud dan tujuan untuk
menghimpun, membina, dan menggerakkan
potensi Pemuda Islam serta meningkatkan
perannya sebagai kader untuk mencapai tujuan
Muhammadiyah.
Nasyiatul Aisyah
Prinsip Gerakan Nasyiatul Aisyiyah, sering juga
disebut Nasyiah, adalah organisasi otonom dan
kader Muhammadiyah yang merupakan gerakan
putri Islam yang bergerak di bidang keagamaan,
kemasyarakatan dan keputrian.
Tujuan organisasi ini ialah membentuk pribadi putri
Islam yang berarti bagi agama, keluarga dan bangsa
menuju terwujudnya masyarakat utama, adil, dan
makmur yang diridhai oleh Allah.
IKATAN MAHASISWA
MUHAMMADIYAH
 
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah
gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di
bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan
kemahasiswaan.
Tujuan IMM adalah mengusahakan
terbentuknya akademisi Islam yang
berakhlak mulia dalam rangka mencapai
tujuan Muhammadiyah.
Lanjutan......

Dalam mencapai tujuan tersebut, Ikatan  Mahasiswa Muhammadiyah melakukan


beberapa  upaya strategis sebagai berikut :
1)      Membina para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah, kader
umat, dan kader bangsa, yang senantiasa setia  terhadap keyakinan dan cita-
citanya.
2)      Membina para anggotanya untuk selalu tertib  dalam ibadah, tekun dalam
studi, dan  mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk  melaksanakan
ketaqwaannya dan pengab diannya kepada allah SWT.
3)      Membantu para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnya dalam
menyelesaikan kepentingannya.
4)      Mempergiat, mengefektifkan dan menggembirakan dakwah Islam dan dakwah
amar ma'ruf nahi munkar kepada masyarakat khususnya masyarakat mahasiswa.
5)      Segala usaha yang tidak menyalahi azas, gerakan dan tujuan organisasi dengan
mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam Republik Indonesia.
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
 

Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar


yang terpanggil pada misi Muhammadiyah dan ingin tampil
sebagai pelopor, pelangsung dam penyempurna perjuangan
Muhammadiyah.
Maksud dan Tujuan IPM “Terbentuknya pelajar muslim yang
berakhlaq mulia,berilmu dan terampil dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam sehingga
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya“
Semboyan IPM “Nuun Walqolami Wamaa Yathurun” artinya demi
qolam (pena) dan apa yang mereka tulis (Q.S 68 : 1 Al- Qolam)
Keputusan Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Garut tersebut
diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah II yang
berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta yakni
dengan memutuskan untuk membentuk IPM (Keputusan II/ no.4).
TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH
Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi
otonom di lingkungan Muhammadiyah yang
beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur'an dan As-
sunnah, berjiwa persaudaraan, dan merupakan
perkumputan dan perguruan seni bela diri.
Susunan organisasi Tapak Suci dibuat secara
berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan
Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang.
Keanggotaan Tapak Suci terdiri dari siswa, anggota
penuh, dan anggota kehormatan.
HIZBUL WATHAN
 
Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom
Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam
bidang pendidikan kepanduan putra maupun putri,
merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf
nahi munkar, berakidah Islam dan bersumberkan Al-
Qur'an dan As-Sunnah. Organisasi ini didirikan
dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan
jalan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam lewat jalur pendidikan kepanduan.
TERIMA KASIH
WASSALAMU‘ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai