Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPUH :
2023
PENDAHULUAN
Amal usaha muhammadiyah merupakan salah satu amal usaha milik Muhammadiyah
yang berfungsi sebagai media dakwah persyarikatan, yaitu menegakkan dan menjunjung
tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya (Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, 2016:76-77). Oleh karena itu, setiap amal usaha Muhammadiyah
harus diarahkan pada tujuan persyarikatan, dan setiap pimpinan dan pengelola amal usaha
harus berpegang pada tujuan persyarikatan untuk memenuhi misi utama Muhammadiyah.
“Amal usaha Muhammadiyah pada awalnya muncul atas keresahan K.H. Ahmad Dahlan
sebagai tokoh sentral gerakan Muhammadiyah ini, ketika melihat kenyataan kondisi sosial
yang memprihatinkan. selain kondisi keagamaan yang memprihatinkan, keberadaan lembaga
pendidikan dan kondisi sosial, politik, ekonomi dan kulturalpun membuat beliau resah”
(Sutarmo 2005: 132). Sehingga Muhammadiyah mulai melaksanakan tanggung jawab
sosialnya dengan mendirikan sejumlah amal usaha dalam berbagai bidang termasuk pendirian
Lembaga Amil Zakat.
Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pada masa sekarang ini sudah mengalami banyak
sekali peningkatan dari mulai segi banyaknya, kualitasnya, hingga penyebarannya yang
sampai ke pelosok bahkan ke luar Indonesia.
1
PEMBAHASAN
Amal Usaha Muhammadiyah adalah setiap usaha, program dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. (AD pasal 7), yaitu meneggakan dan
penjunjung tinggi agama islam sehinnga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya. (AD pasal 6).
Amal usaha muhammadiyah adalah salah satu media dakwah persyarikatan untuk
mencapai maksud dan tujuan persyarikatan, yakni penegakan dan menjujung tinggi agama
islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar- benarnya. Seluruh pemimpin serta
mengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah dengan
sebaik-baiknya sebagai misi dakwah (Handari, 2011).
Amal usaha Muhammadiyah adalah milik persyarikatan setiap pemimpin dan pengelola
amal usaha muhammadiyah diberbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan amal
usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai amanat umat yang harus dinaikkan
dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baikya.
2
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktip dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
11. Membina dan meningkatkan khualitas serta kualitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana, untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebeneran serta meningkatkan
pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah.
1. Dalam bidang pendidikan. Pada bidang ini amal usaha muhammaiyah meliputi
pendidikan umum dari TK sampai Perguruan Tinggi maupun penddikan agama dari
TK, MI, Madrasah Diniyah, Tsanawiyah, Aliyah, Mu’alimin, Mu’alimat, pondok-
pondok pesantren sampai institut Agama Islam.
2. Dalam bidang keagamaan, Muhammadiyah mengelola ribuan masjid yang tersebar
diseluruh penjuru tanah air, baik berada diranting maupun dilingkungan perguruan
Muhammadiyah, selain dari itu Muhammaiyah juga membina pengajian dalam rangka
pemahaman dan pemurnian agama islam.
3. Dalam bidang sosial, Muhammadyah mengelola ribuan masjid yang tersebar
diseluruh perjuru tanah air, baik berada ranting maupun di lingkungan perguruan
Muhammdiyah, selain dari itu Muhammadiyah juga membina pengajian dalam rangka
pemahaman dan pemurnian agama islam.
4. Dalam bidang kesehatan. Sebagai bentuk pelayanan umat dalam bidang kesehatan,
Muhammadiyah mendirikan dan mengelola rumah sakit, balai pengobatan dan rumah
bersalin. Disamping itu, diorganisir juga dana kesehatan bagi warga Muhammadiyah
dengan prinsip yang sehat menolong sang sakit.
5. Dalam bidang ekonomi. Berkaitan dengan masalah ekonomi, Muhammadiyah
mengelola badan-badan usaha tertentu, memiliki lahan-lahan pertaniaan, mendirikan
dan mengelola lembaga-lembaga keuangan Bank perkreditan Rakyat dan Baitul Mal
Wat-Tamwil Muahmmadyah.
6. Badalam bidang informasi. Dalam rangka menggalakakan kegiatan dakwah melalui
media cetak, Muhammadiyah mengoelola beberapa lembaga penerbitan, seperti suara
muhammadiyah, Bulletin dan sebagainya.
7. Dan lain-lain masih banyak lagi amal usaha Muhammadiyah yang bersifat lokal di
daerah tertentu seperti pelayanan ibadah haji dan sebagainya.
3
D. DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba' kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
“Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap
bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat- sifatnya, terutama yang terjalin di
bawah ini:
4
Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan serta layanan
Kesehatan dan Sosial dalam wadah Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu:
Pendidikan
Kesehatan:
1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan Bersalin Muhammadiyah/ Aisyiyah
yang terdata sejumlah 72.
2. Balai Kesehat an Ibu dan Anak.
3. BalaiKesehatanMasyarakat.
4. BalaiPengobatan.
5. Apotek.
Sosial
“Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha-usaha dan media
dakwah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yaitu menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Oleh karena itu semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus
mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan itu dan seluruh pimpinan serta pengelola
5
amal usaha berkewajiban utnuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah dengan sebaik-
baiknya sebagai misi dakwah.”
Sampai dengan tahun 2013, Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang mempunyai Fakultas
atau Program Studi Pendidikan Dokter ada 9, yaitu : Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas
Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas
Muhammadiyah Sumatra Utara dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
6
G. ENAM KEKUATAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah dengan lembaga pendidikan mampu bertahan selama satu abad lebih dan
masih diikhtiarkan untuk mampu bertahan. Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang hidup
dalam Muhammadiyah, ada kekuatan yang terus bergelora sampai Muhammadiyah dapat
hidup selama satu abad ini dan InsyaAllah hingga seterusnya. Begitu disampaikan Haedar
Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam amanah yang diberikan
untuk pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) yang mengikuti
Leadership Training PTMA Angkatan ke-VI.
Kekuatan yang dapat membuat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) hidup dan terus
berkelanjutan yaitu:
7
sifat good governance yang menjadi budaya organisasi yang ditopang oleh kejujuran,
sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah dari semua yang ada dilingkungan PTMA dan
AUM.
5. Adaptif terhadap perubahan yaitu hidup ditengah zaman yang terus berubah dan
dengan nilai dasar yang dimiliki kita mampu hadir ditengah zaman tersebut. KH
Ahmad Dahlan merancang perubahan dengan karya Islam. Sehingga KH Ahmad
Dahlan sebagai mujaddid bukan hanya pemurnian namun juga pembaharuan yang
lebih luas. Begitu juga dengan kemampuan sistem pendidikan, perlu melakukan
perubahan-perubahan.
6. Hasil dari Muhammadiyah untuk masyarakat luas. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran
lembaga pendidikan kita dapat diterima dalam pelosok negeri. Hal ini dikarenakan
Muhammadiyah memiliki sikap yang inklusif dan membawa Rahmatan Lil Alamin.
Sehingga jadikan lembaga pendidikan ini bukan hanya berdaya saing pada
instrumental namun juga dari aspek value yang mempunyai karakter pembeda yang
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Pada tahun 2002 lahir gerakan dakwah
kultural dan pada tahun 2015 lahir gerakan dakwah komunitas sebagai ikhtiar
memperbarui cara dalam berdakwah. Hal ini yang menjadikan Lembaga Pendidikan
Muhammaadiyah menjadi instrumen yang paling inklusif untuk misi dakwah dan
tajdid kita.
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22199/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Berdasarkan%20database%20persyarikatan%2C
%20Muhammadiyah%20memiliki,jompo%2C%20dan%20masih%20banyak%20lagi
https://muhammadiyah.or.id/enam-kekuatan-amal-usaha-muhammadiyah/
10