Anda di halaman 1dari 11

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN III

AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh :

Putri Bella Pratiwi (352022001)

Selya Tri Handinar (352022003)

DOSEN PENGAMPUH :

Nur Ramadhan, S.Pd.I M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2023
PENDAHULUAN

Amal usaha muhammadiyah merupakan salah satu amal usaha milik Muhammadiyah
yang berfungsi sebagai media dakwah persyarikatan, yaitu menegakkan dan menjunjung
tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya (Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, 2016:76-77). Oleh karena itu, setiap amal usaha Muhammadiyah
harus diarahkan pada tujuan persyarikatan, dan setiap pimpinan dan pengelola amal usaha
harus berpegang pada tujuan persyarikatan untuk memenuhi misi utama Muhammadiyah.

“Amal usaha Muhammadiyah pada awalnya muncul atas keresahan K.H. Ahmad Dahlan
sebagai tokoh sentral gerakan Muhammadiyah ini, ketika melihat kenyataan kondisi sosial
yang memprihatinkan. selain kondisi keagamaan yang memprihatinkan, keberadaan lembaga
pendidikan dan kondisi sosial, politik, ekonomi dan kulturalpun membuat beliau resah”
(Sutarmo 2005: 132). Sehingga Muhammadiyah mulai melaksanakan tanggung jawab
sosialnya dengan mendirikan sejumlah amal usaha dalam berbagai bidang termasuk pendirian
Lembaga Amil Zakat.

Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pada masa sekarang ini sudah mengalami banyak
sekali peningkatan dari mulai segi banyaknya, kualitasnya, hingga penyebarannya yang
sampai ke pelosok bahkan ke luar Indonesia.

1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Amal Usaha Muhammadiyah adalah setiap usaha, program dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. (AD pasal 7), yaitu meneggakan dan
penjunjung tinggi agama islam sehinnga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya. (AD pasal 6).

Amal usaha muhammadiyah adalah salah satu media dakwah persyarikatan untuk
mencapai maksud dan tujuan persyarikatan, yakni penegakan dan menjujung tinggi agama
islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar- benarnya. Seluruh pemimpin serta
mengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah dengan
sebaik-baiknya sebagai misi dakwah (Handari, 2011).

Amal usaha Muhammadiyah adalah milik persyarikatan setiap pemimpin dan pengelola
amal usaha muhammadiyah diberbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan amal
usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai amanat umat yang harus dinaikkan
dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baikya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Untuk mewujudkan maksud dan tujuan, maka Muhammadiyah melakukan usaha-usaha


sebagaimana tercantum dalam anggaran rumah tangga pasal 3, yaitu: usaha Muhammadiyah
yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan meliputi:

1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, menigkatkan


pengalaman, serta menyebarluaskan ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran islam dalam berbagai aspek
kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal
shalih lainya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumber daya manusia agar
berkemampuan tinggi serta berakhlak mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta meningkatkan penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang
berkualitas.
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumber daya alam dan
lingkungan untuk kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerja sama dalam berbagai bidang dan
kalangan masyarakat dalam dan luar negri.

2
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktip dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
11. Membina dan meningkatkan khualitas serta kualitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana, untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebeneran serta meningkatkan
pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah.

C. NAMA-NAMA AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Sebagai wujud dari usaha-usaha tersebut, Muhammadiyah mempunyai amal usaha-amal


usaha yang meliputi:

1. Dalam bidang pendidikan. Pada bidang ini amal usaha muhammaiyah meliputi
pendidikan umum dari TK sampai Perguruan Tinggi maupun penddikan agama dari
TK, MI, Madrasah Diniyah, Tsanawiyah, Aliyah, Mu’alimin, Mu’alimat, pondok-
pondok pesantren sampai institut Agama Islam.
2. Dalam bidang keagamaan, Muhammadiyah mengelola ribuan masjid yang tersebar
diseluruh penjuru tanah air, baik berada diranting maupun dilingkungan perguruan
Muhammadiyah, selain dari itu Muhammaiyah juga membina pengajian dalam rangka
pemahaman dan pemurnian agama islam.
3. Dalam bidang sosial, Muhammadyah mengelola ribuan masjid yang tersebar
diseluruh perjuru tanah air, baik berada ranting maupun di lingkungan perguruan
Muhammdiyah, selain dari itu Muhammadiyah juga membina pengajian dalam rangka
pemahaman dan pemurnian agama islam.
4. Dalam bidang kesehatan. Sebagai bentuk pelayanan umat dalam bidang kesehatan,
Muhammadiyah mendirikan dan mengelola rumah sakit, balai pengobatan dan rumah
bersalin. Disamping itu, diorganisir juga dana kesehatan bagi warga Muhammadiyah
dengan prinsip yang sehat menolong sang sakit.
5. Dalam bidang ekonomi. Berkaitan dengan masalah ekonomi, Muhammadiyah
mengelola badan-badan usaha tertentu, memiliki lahan-lahan pertaniaan, mendirikan
dan mengelola lembaga-lembaga keuangan Bank perkreditan Rakyat dan Baitul Mal
Wat-Tamwil Muahmmadyah.
6. Badalam bidang informasi. Dalam rangka menggalakakan kegiatan dakwah melalui
media cetak, Muhammadiyah mengoelola beberapa lembaga penerbitan, seperti suara
muhammadiyah, Bulletin dan sebagainya.
7. Dan lain-lain masih banyak lagi amal usaha Muhammadiyah yang bersifat lokal di
daerah tertentu seperti pelayanan ibadah haji dan sebagainya.

3
D. DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam


yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu (Rofiq, 2018):

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba' kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.

E. PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

Pedoman Muhammadiyah yaitu:

“Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap
bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.

Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat- sifatnya, terutama yang terjalin di
bawah ini:

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.


2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah
negara yang sah.
6. Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan,
sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara
dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai
Allah SWT.
10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

4
Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan serta layanan
Kesehatan dan Sosial dalam wadah Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu:

Pendidikan

1. TK/TPQ, jumlah TK/TPQ Muhammadiyah adalah sebanyak


2. 4623.
3. SD/MI,jumlahdataSD/MIMuhammadiyahadalahsebanyak 2604.
4. SMP/MTs, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah adalah sebanyak 1772.
5. SMA/SMK/MA, jumlah SMA/MA/SMK Muhammadiyah adalah sebanyak 1143.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah


sebanyak 172.

Kesehatan:

1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan Bersalin Muhammadiyah/ Aisyiyah
yang terdata sejumlah 72.
2. Balai Kesehat an Ibu dan Anak.
3. BalaiKesehatanMasyarakat.
4. BalaiPengobatan.
5. Apotek.

Sosial

1. Panti asuhan yatim.


2. Panti jompo.
3. Balai kesehatan sosial.
4. Panti werda/manula.
5. Panti cacat netra.
6. Santunan (keluarga, werda/manula, kematian).
7. BPKM (balai pendidikan dan keterampilan muhammadiyah).
8. Rahabilitas cacat.
9. Sekolah luar biasa.
10. Pondok pesantren.

F. HUBUNGAN ANTARA AMAL USAHA MUHAMMADIYAH BIDANG


PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

“Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha-usaha dan media
dakwah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yaitu menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Oleh karena itu semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus
mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan itu dan seluruh pimpinan serta pengelola

5
amal usaha berkewajiban utnuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah dengan sebaik-
baiknya sebagai misi dakwah.”

Di dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah disebutkan ada 14 macam amal


usaha yang diwujudkan oleh Muhammadiyah. Dari ke-14 jenis amal usaha itu, jika
diklasifikasikan terdiri dari 5 bidang garap : bidang agama islam, bidang pendidikan, bidang
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, bidang politik kenegaraan, dan bidang ekonomi dan
keuangan.

Berdasarkan database persyarikatan, Muhammadiyah memiliki berbagai macam amal


usaha. Diantaranya Sekolah Dasar/MI, Sekolah Menengah/MTs, Sekolah Menengah Atas
(SMA)/SMK/MA, pondok pesantren, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan, panti
jompo, dan masih banyak lagi.

Sampai dengan tahun 2013, Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang mempunyai Fakultas
atau Program Studi Pendidikan Dokter ada 9, yaitu : Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas
Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas
Muhammadiyah Sumatra Utara dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) telah mendapat kepercayaan pemerintah untuk


mendidik mahasiswa bidang kedokteran dan kesehatan di Indonesia. Salah satu syarat 21
pendidikan kedokteran dan kesehatan ialah adanya kerjasama atau memiliki Rumah Sakit
Pendidikan Utama (RSPU) untuk melatih mahasiswa kedokteran dan kesehatan agar menjadi
dokter atau tenaga kesehatan yang professional dan berkualitas.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui surat Nomor 377/I.0/B/2011 perihal Sinergi


Fakultas Kedokteran dengan Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah dengan lampiran daftar
pasangan PTM-FK dan RS Muhammadiyah/Aisyiyah sebagai RS Pendidikan Utama
menginstruksikan FK PTM dan RS Muhammadiyah/Aisyiyah untuk mempersiapkannya.
Diharapkan, selambat-lambatnya, tahun 2014, semua FK PTM telah memiliki maupun
bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah atau Aisyiyah, yang telah memenuhi syarat
sebagai RS Pendidikan Utama, yang kemudian akan diajukan untuk mendapatkan penetapan
dan akreditasi sebagai RS Pendidikan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
(APKKM, 2014).

Untuk itu, diperlukan evaluasi progress report upaya persiapan RS PKU


Muhammadiyah/Aisyiyah sebagai RS Pendidikan Utama (teaching hospital) yang akan
dibahas pada pertemuan tahunan (annual meeting) Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan
Kesehatan Muhammadiyah (APKKM). Pada 22 kegiatan tersebut dilaksanakan seminar dan
work-shop dengan pembahasan Kebijakan dan Regulasi Uji Kompetensi Dokter dan Profesi
Kesehatan Lainnya, Akreditasi Pendidikan Akademik dan Profesi, Pengembangan RSP
(Rumah Sakit Pendidikan), dan Dokter Layanan Primer sebagai Pendidikan Lanjutan Profesi
serta desiminasi hasil hibah pengajaran dan penelitian pendanaan HPEQ.

6
G. ENAM KEKUATAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah dengan lembaga pendidikan mampu bertahan selama satu abad lebih dan
masih diikhtiarkan untuk mampu bertahan. Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang hidup
dalam Muhammadiyah, ada kekuatan yang terus bergelora sampai Muhammadiyah dapat
hidup selama satu abad ini dan InsyaAllah hingga seterusnya. Begitu disampaikan Haedar
Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam amanah yang diberikan
untuk pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) yang mengikuti
Leadership Training PTMA Angkatan ke-VI.

Kekuatan yang dapat membuat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) hidup dan terus
berkelanjutan yaitu:

1. Ruh Islam sebagai pondasi gerakan Muhammadiyah termasuk dalam dunia


Pendidikan. Muhammadiyah menjadi gerakan modern yang bersumber dari agama
Islam sebagai ajaran yang harus diimplementasikan dan nilai yang menjadikan warga
Muhammadiyaah sebagai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan berdampak
luas untuk mewujudkan Rahmatan Lil Alamin. Sebagai pimpinan PTMA, perlu untuk
terus menghidupkan ruh Islam sebagai sumber inspirasi, optimisme, dan menjadi api
yang menggelorakan jiwa untuk selalu berbuat baik dalam mengemban amanah.
Sebagaimana diatur pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah yang
disebutkan bahwa Islam yang dibungkus sebagai pandangan hidup dan pola dari
tingkah laku dan tindakan. Agar ruh Islam hidup, dapat didorong dengan terus
menghidupkan ruh Islam melalui belajar. Ruh Islam akan menjiwai kita sebagai
pemimpin dalam memahami kebijakan, sehingga gunakan selalu ruh Islam sebagai
sumber utama dan pondasi utama.
2. Misi dakwah dan tajdid sebagai nilai yang melekat dengan organisasi
Muhammadiyah. Dakwah yaitu menyebarluaskan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat, organisasi, dan cakupan lebih luas, antar bangsa
ataupun ditingkat global. Dakwah menjadi DNA Muhammadiyah yang merujuk pada
QS. Ali Imran ayat 104 dan 110. Dalam dunia pendidikan perlu untuk mendalami
jiwa dakwah agar pendidikan tidak selalu bersifat instrumental. Kedua, misi tajdid
yaitu misi pembaharuan maka jiwa diri sendiri akan selalu dinamis karena ada
tuntutan untuk melahirkan karya yang lebih baik. Dakwah dan tajdid perlu diberikan
asupan yaitu pemahaman mengenai Islam termasuk dunia pendidikan yang harus terus
diperbaharui.
3. Keikhlasan dari pimpinannya yaitu hidupnya jiwa ikhlas yang menjadi karakter dari
Muhammadiyah. Dengan begitu tampilan dari keikhlasan perlu dihidupkan dalam
lingkungan Muhammadiiyah. Ukuran ikhlas ini akan digunakan pada saat kritis yaitu
disaat kecewa, merasa tidak diperhatikan, dirugikan, namun dapat terus ikhlas, maka
akan memperoleh ikhlas yang murni. Akumulasi keikhlasan ini yang akan membawa
kemajuan dari seluruh AUM dan pergerakan Muhammadiyah. PTMA tidak akan maju
jika tidak memiliki jiwa ikhlas.
4. Sistem modern dan good governance menjadikan Muhammadiiyah sebagai karakter
modern dan terus beradaptasi dalam perkembangan zaman. Muhammadiyah memiliki

7
sifat good governance yang menjadi budaya organisasi yang ditopang oleh kejujuran,
sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah dari semua yang ada dilingkungan PTMA dan
AUM.
5. Adaptif terhadap perubahan yaitu hidup ditengah zaman yang terus berubah dan
dengan nilai dasar yang dimiliki kita mampu hadir ditengah zaman tersebut. KH
Ahmad Dahlan merancang perubahan dengan karya Islam. Sehingga KH Ahmad
Dahlan sebagai mujaddid bukan hanya pemurnian namun juga pembaharuan yang
lebih luas. Begitu juga dengan kemampuan sistem pendidikan, perlu melakukan
perubahan-perubahan.
6. Hasil dari Muhammadiyah untuk masyarakat luas. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran
lembaga pendidikan kita dapat diterima dalam pelosok negeri. Hal ini dikarenakan
Muhammadiyah memiliki sikap yang inklusif dan membawa Rahmatan Lil Alamin.
Sehingga jadikan lembaga pendidikan ini bukan hanya berdaya saing pada
instrumental namun juga dari aspek value yang mempunyai karakter pembeda yang
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Pada tahun 2002 lahir gerakan dakwah
kultural dan pada tahun 2015 lahir gerakan dakwah komunitas sebagai ikhtiar
memperbarui cara dalam berdakwah. Hal ini yang menjadikan Lembaga Pendidikan
Muhammaadiyah menjadi instrumen yang paling inklusif untuk misi dakwah dan
tajdid kita.

8
KESIMPULAN

Amal usaha mumammadiyah adalah satu media dakwah persyarikatan untuk


mencapai maksud dan tujuan persyarikatan, yakni penegakan dan menjunjung tinggi agama
islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Amal usaha
muhammadiyah didirikan untuk memperjuangkan maksud dan tujuan organisasi dengan
selalu menggalakkan atau mengembirakan serta mendorong semua anggotanya untuk
mencintai atau menyenangi semua kegiatan yang bertujuan untuk menegakkan ajaran islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suaidi, Ruskam. 2022. Gerakan Pembaharuan Islam. Insan Cendekia Palembang:


Palembang.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22199/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Berdasarkan%20database%20persyarikatan%2C
%20Muhammadiyah%20memiliki,jompo%2C%20dan%20masih%20banyak%20lagi

https://muhammadiyah.or.id/enam-kekuatan-amal-usaha-muhammadiyah/

10

Anda mungkin juga menyukai