Anda di halaman 1dari 28

BAB 3

MUHAMMADIYAH
Identitas, Landasan Normatif dan Operasional
Anggota Kelompok:
1. J500190020 - Dwi Permatasari
2. J500190027 - Ayu Mayangsari
3. J500190033 - Adityani Eki nur happy
4. J500190048 - naura salsabila
5. J500190101 - ryllia nurul
6. J500190124 - amalia salsabella
7. J500190141 - nur fazlin
8. J500190143 - nabilla wanda sabrina
9. J500190144 - dwi atika
10. J500190150 - nanda dhea
A. Identitas perjuangan Muhammadiyah
1. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam

Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi


mungkar, berakidah Islam dan bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Sebagai
gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar benarnya.
Dalam mencapai tujuannya tersebut, Muhammadiyah memiliki struktur
organisasi dalam rangka menjalankan roda dakwahnya. Adapun struktur
tersebut secara vertikal terdiri atas Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah hingga
ke Pusat.2Susunan organisasi tersebut dibentuk berdasarkan bidang kerja dan
tugas untuk membangun masyarakat.
untuk melaksanakandan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya,
Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip ajaran islam, yaitu adanya
keyakinan bahwa hanya islamlah ajaran yang mampu mengatur tata kehidupan
manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup didunia dan akherat.
2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah

 Dakwah muhammadiyah
“DA’WAH ISLAM DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR”
MUHAMMADIYAH DITUJUKAN KEPADA DUA BIDANG:
PERSEORANGAN DAN MASYARAKAT.
1. Da’wah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi
kepada dua golongan:
a. Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan
kepada ajaran Islam yang asli dan murni.
b. Kepada yang belum Islam, bersifat seruan atau ajakan untuk memeluk agama Islam.
2. Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua,
ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan, bimbingan dan peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar
taqwa dan mengharap keridhaan Allah semata-mata.
 perilaku dakwah muhammadiyah

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.


2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
4.Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah
negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan
yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan,
sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara
dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai
Allah SWT.
10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
 Perwujudan dakwah Muhammadiyah
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai
aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah,
dan amal shalih lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar
berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan,
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta meningkatkan
penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang
berkualitas
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumberdaya alam
dan lingkungan untuk kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam berbagai
bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai
pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk
mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran serta
meningkatkan pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah
3.Gerakan Tajdid
 Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang Berwatak Tajrid
dan Tajdid. Istilah tajdid berasal dari bahasa Arab yaitu jaddada,
yang berarti memperbaharui atau menjadikan baru. Adapun tajdid
dalam arti pembaruan adalah mempersembahkan sesuatu yang
benar-benar baru yang belum pernah diungkap oleh siapapun
sebelumnya.
 Tujuan gerakan tajdid Muhammadiyah jika dilihat pada
praksisnya memiliki dua orientasi, yaitu puritan dan reformasi.
 Puritan atau puitanisme ialah gerakan yang memiliki tujuan untuk
mengembalikan pemahaman Islam yang sesuai dengan apa yang
telah diajarkan oleh Nabi Muhammad atau yang biasa diistilahkan
dengan ber-Islam sesuai dengan tuntunan al-quran dan As-sunnah.
 Sedangkan reformasi adalah gerakan yang bertujuan untuk
membenahi tatanan sosial-masyarakat yang selama ini banyak
ditindas oleh kelompok imprealisme dan kolonialisme.
 Secara garis besar, perkembangan tajdid dalam
Muhammadiyah dapat dibedakan menjadi tiga fase:
 Aksi-reaksi
 konsepsionalisasi
 rekonstruksi.
B. Landasan Ideal Muhammadiyah
1. MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH
A. Sejarah Perumusannya
Latar Belakang disusunnya Muqaddimah Anggaran Dasar oleh Ki
Bagus Hadikusumo dan kawan-kawannya tersebut,adalah :

(a) belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita


perjuangan Muhammadiyah; (b) Adanya kecenderungan kehidupan
rohani keluarga Muhammadiyah yang menampakkan gejala menurun
sebagai akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi; (c) semakin
kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsung atau
tidak langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup
Muhammadiyah dan (d) Dorongan disusunnya pembukaan Undang-
Undang Dasar RI tahun 1945.
B. Matan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah secara lengkap
sebagai berikut :
 Bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah semata-
mata,bertuhan, dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah
satu-satunya ketentuan yang wajib terutama manusia.
 Hidup manusia adalah sunnah Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
 Masyarakat yang sejahtera,aman,damai,Makmur,dan Bahagia hanya
diwujudkan di atas keadilan,kejujuran,persaudaraan,dan gotong
royong,bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah.
 Agama Allah yang di bawa dan diajarkan Nabi adalah satu-satunya pokok
hukum dalam masyarakat.
 Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari hukum yang manapun.
 Agama islam adalah agama Allah sejak Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad SAW diajarkan kepada ummatnya untuk mendapatkan hidup
Bahagia dunia akhirat.
 Syahdan,untuk menciptakan masyarakat Bahagia dan Sentosa terutama
ummat Islam.
2. KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH
 Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian : ciri & sifat-sifat khas muhammadiyah yg merupakan
manifestasi dari jiwa & semangat
 Dalam sidang pleno PP Muhammadiyah tanggal 29 april 1963 dan
disahkan sebagai “Matan Rumusan Kepribadian Muhammadiyah”:
1. Apakah muhammadiyah itu?
muhammadiyah = persyarikatan yang merupakan gerakan islam,
geraknya adalah dakwah islam dan amar makruf nahi munkar yang
ditujukan kepada, dua golongan Yang pertama bersifat tajdid
(pembaharuan) dan yang kedua masyarakat (bersifat perbaikan,
bimbingan serta peringatan).
2. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
Terdapat beberapa prinsip :
 hidup manusia harus tauhid, ibadah dan taat kepada Allah
 Hiduo manusia bermasyarakat
 Mematuhi ajaran – ajaran islam
 Menegakkan & menjunjung tinggi agama islam
 Itiba’
 Melancarkan amal usaha

3. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah


Harus berpedoman kepada “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-nya, bergerak
membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang
di ridhai Allah”

4. Sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah wajib memiliki dan memelihara sifat – sifat ini :
 Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
 Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiah
 Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
 Amar makruf nahi munkar
3. Matan Keyakinan Dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah
Berikut adalah isi dari teks tentang matan keyakinan dan cita-cita
Muhammadiyah :
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan da’wah amar ma’ruf nahi
mungkar beraqidah Islam dan bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah bercita-
cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang
diridhoi Alloh SWT untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai
hamba dan khalifah Alloh di muka bumi.

2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Alloh yang


diwahyukan kepada RosulNYA sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
seterusnya sampai Nabi penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat
Alloh kepada umat manusia sepanjang masa serta menjamin kesejahteraan
hidup materiil dan spirituil, dunia dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan : a. Al Qur’an,
kitab Alloh yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, b. Sunnah
Rosul. Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Qur’an yang diberikan
kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai
jiwa ajaran Islam.

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang


meliputi bidang-bidang : Aqidah, Akhlaq, Ibadah, Muamalah Duniawiyah.

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah


mendapat karunia Alloh berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang
berdasar pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 untuk bersuha
bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil, makmur dan diridhoi
Alloh SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.
C. Landasan Operasional Muhammadiyah
1. AD/ART Muhammadiyah
 Anggaran Dasar Muhammdiyyah merupakan
anggaran pokok yang menyatakan dasar , maksud ,
dan tujuan organisasi Muhammadiyyah,peraturan
peraturan pokok dalam menjalakankan organisasi,
dan usaha usaha yang harus dilakukan untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut.
 Adapun umaksud dan tujuan yang akan dicapai oleh
persyarikatan Muhammadiyah sebgaimana yang
dicantumkan dalam AD pasal 2 , berbunyi :
“menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar
benarnya”
 Sedang usaha usaha yang harus dilakukan untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut meliputi
17 sub sistem sebagaimana yang tercantu, dalam
3 pasal :
a. Menyebarluaskan agama islam terutama dengan
mempergiat dan menggembirakan tabligh
b. Mempergiat dan memperdalam pengkajian
ajaran islam untuk mendapatkan kemurnian dan
kebenarannya
c. Memperteguh iman, mempergiat ibadah
meningkatkan semangat jihad, dan
mempertinggi akhlak
d. Memajukan dan memperbarui pendidikan dan
kebudayaan , mengembangkan ilmu
pengetahuan , teknologi dan seni
e) Menggembirakan dan membimbing
asyarakat untuk berwakaf serta mebangun
dan memelihara tempat ibadah
f) Meningkatkan harkat dan martabat manusia
menurut tuntunan islam
g) Membina dan menggerakkan angkatan
muda sehingga menjadi manusia muslim
yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa
h) Membimbing masyarakat k earah perbaikan
kehidupan dan mengembangkan ekonomi
sesuai dengan ajaran islam
i) Memelihara, melestarikan, dan
memberdayakan kekayaan alam untuk
kesejahteraan masyarakat
2. Khittah Perjuangan
Muhammadiyah
 Khittah artinya garis besar perjuangan.
Khittah mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan
yang merupakan tuntutan,pedoman,dan arah berjuang.
 Maksud dan Tujuan: Sebagai tuntutan, pedoman,
dan arahan untuk berjuang bagianggota
persyarikatan muhammadiyah.
 Fungsi: Sebagai landasan berpikir bagi semua
pimpinan dan anggota serta setiap amal usaha
muhammadiyah
 Isi khittah muhammadiyah
Langkah dua belas (1938-1940):
-memperdalam masuknya iman
-memperluas paham agama
-memperluas budi pekerti
-menuntun amal itiqad/mawas diri
-menguatkan persatuan
-Menegakkan keadilan
-melakukan kebijakan
-menguatkan majelis tanwir
-mengadakan konferensi bagian
-memusyawarahkan putusan
-mengawasi gerakan dalam
-mempersambungkan gerakan luar
 Perjalanan khittah muhammadiyah:

1. Khittah palembang (1956-1959)


2. Khittah ponorogo (1969)
3. Khittah ujung pandang (1971)
4. Khittah surabaya (1978)
5. Khittah denpasar (2002)
3. Visi dan Misi Muhammadiyah
 Visi Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang berlandaskan
pada al-Quran dan AsSunnah dengan watak tajdzd yang dimilikinya senantiasa istiqamah
dan aktif dalam melaksanakan Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar di segala
bidang.
 Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Muhammadiyah memiliki misi
sebagai berikut :
a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT, yang dibawa
oleh Rasul Allah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh AS hingga Nabi Muhammad SAW
b. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam
untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat
duniawi.
c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an sebagai kitab Allah
yang terakhir untuk umat manusia dan Sunnah Rasul.
d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
4. Keputusan keputusan
Muhammadiyah
Keputusan keputusan Muhammadiyah meliputi banyak hal, dari keputusan
Muktamar, Tanwir, Musyawwarah Wilayah(musywil), Musyawarah Daerah
(Musyda), Musyawarah Cabang (Musycab), sampai Musyawarah Ranting
(Musyran)
Keputusan Muktamar merupakan ancuan utama dalam pelaksanaan program
selama satu periode, sebagai kelanjutan dan rangkaian program periode
sebelumnya serta menjadi dasar bagi penyusun program periode berikutnya.
Program-program hasil dari keputusan Muktamar kemudian diterjemahkan
secara lebih operasional dalam Tanwir. Adapun keputusan-keputusan
Musywil mengacu pada keputusan-keputusan Muktaar yang di kembangkan
dan di sesuaikan dengan kondisi Wilayah masing-masing.
Keputusan Musyda mengacu pada keputusan-keputusan Muswil yang di
kembangkan dan disesuaikan dnegan kondisi Daerah masing-masing.
Keputusan musycab mengacu pada keputusan-
keputusan musyda yang di kembangkan dan
disesuaikan dengan kondisi cabang masing-masing.
Sedang keputusan Musyran mengacu pada keputusan-
keputusan Musycab yang di kembangkakn dan
disesuaikan dengan kondisi Ranting masing-masing.
Dengan demikian, Ada kesinambungan program-
program dari tingkat ranting sampai pusat, dan di level
bawahlah sebenernya yang merupakan tangan panjang
bagi pelaksanaan program atau keputusan-keputusan
Muhammadiyah
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai