Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan
dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi. Penulis tentu menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Rabu,24 April 2019

Penulis: -

-
DAFTAR ISI

1.Pengertian AUM…………………………………

2.Macam-macam AUM……………………………

3.Jumlah AUM…………………………………….

4.Fungsi AUM……………………………………...

5.Penutup…………………………………………..
Amal Usaha Muhammadiyah

1.Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah

Amal Usaha Muhammadiyah


adalah suatu usaha dan media da’wah Persyarikatan
untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan yakni
menegakkan dan menjunjungtinggi Agama Islam
sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.

Amal usaha Muhammadiyah merupakan milik


Persyarikatan dan persyarikatan bertindak sebagai
Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu.

2.Macam-macam AUM
Muhammadiyah membentuk berbagai Majelis,
Lembaga, Organisasi Otonom, Badan, dan Biro untuk
melaksanakan dan melancarkan amal usaha itu. Dari
pengembangan ini lahirlah berbagai amal usaha dalam
bidang keagamaan, pendidikan, kemasyarakaat, maupun
politik kenegaraan.
Bidang Keagamaan

Bidang ini adalah pusat semua kegiatan Muhammadiyah,


serta menjadi dasar dan jiwa setiap amal usahanya.
Terkait dengan amal usaha di bidang lain, baik
pendidikan, kemasyarakatan, kenegaraan, dan lain-lain,
kesemuanya tidak terpisah dari jiwa, dasar, dan
semangat keagamaan. Di antara usahanya adalah untuk
membentuk Majelis Tarjih pada 1927, lembaga yang
menghimpun ulama dalam Muhammadiyah yang secara
rutin melakukan permusyawaratan, memberikan fatwa,
dan membuat tuntunan dalam bidang keagamaan yang
sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, usaha di bidang keagamaan ini juga bisa
dilihat dari kepeloporan Muhammadiyah dalam
penentuan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri dengan
metode hisab sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Muhammadiyah juga tercatat sebagai
organisasi pertama yang mendirikan mushala khusus
wanita, meluruskan arah kiblat, memberikan tuntunan
zakat profesi, dan lain-lain.

Bidang Pendidikan

Mencermati jejak K.H. Ahmad Dahlan, sejak awal


kiprahnya dia sangat mengutamakan pendidikan umat
Islam menjadi umat yang berilmu, baik ilmu agama
maupun ilmu umum. Tidak heran jika bidang amal usaha
yang dirintis pertama kali adalah sebuah sekolah di
rumahnya dan biaya pendidikannya pun ditanggungnya
sendiri.
Bahkan, salah satu faktor penyebab lahirnya
Muhammadiyah adalah tidak efisiennya lembaga
pendidikan di Indonesia saat itu. Lembaga pendidikan
yang tersedia sudah tidak memenuhi kebutuhan dan
tantangan zaman lagi, sehingga isi, metode pengajaran,
bahkan sistemnya juga harus dirombak. Muhammadiyah
mulai mendirikan sekolah yang tidak lagi memisahkan
pelajaran yang dianggap sebagai ilmu agama dengan
pelajaran yang dianggap sebagai ilmu umum (dunia).
Kini lembaga pendidikan Muhammadiyah sudah
berkembang luas di pelosok tanah air. Hingga tahun
2012, Muhammadiyah memiliki 4.623 Taman Kanak –
Kanak (TK), 2.604 Sekolah Dasar (SD), 1.769 Madrasah
Diniyah/Ibtidaiyah (MI), 1.718 Sekolah Menengah
Pertama (SMP), 534 Madrasah Tsanawiyah (MTS),
1.143 Sekolah Menengah Atas (SMA), 263 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), 172 Madrasah Aliyah (MA),
dan 67 Pondok Pesantren. Adapun di bidang pendidikan
tinggi, hingga tahun itu Muhammadiyah memiliki 172
Perguruan Tinggi.

Bidang Kemasyarakatan
Hingga tahun 2005, dalam bidang kesehatan
Muhammadiyah memiliki 345 amal usaha, baik berupa
rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, rumah
bersalin, balai kesehatan ibu dan anak (BKIA), balai
pengobatan, poliklinik, balai kesehatan masyarakat,
maupun layanan kesehatan yang lain. Dalam bidang
kesejahteraan sosial, Muhammadiyah telah memiliki
330 amal usaha, baik berupa panti asuhan yatim, panti
jompo, balai kesehatan sosial, santunan keluarga, panti
wreda/manula, santunan wreda/manula, panti cacat
netra, maupun santunan kematian. Dalam bidang
ekonomi, hingga 2005 Muhammadiyah memiliki 5 bank
perkreditan rakyat (BPR), 190 Baitut Tamwil
Muhammadiyah, dan 808 Koperasi (warga)
Muhammadiyah.

Bidang Politik Kenegaraan

Muhammadiyah bukan suatu organisasi politik dan tidak


akan menjadi partai politik. Meskipun demikian, dengan
keyakinan bahwa agama Islam adalah agama yang
mengatur segenap kehidupan manusia di dunia ini maka
dengan sendirinya segala hal yang berhubungan dengan
dunia juga menjadi bidang garapnya, tak terkecuali soal-
soal politik kenegaraan. Akan tetapi, jika ikut bergerak
dalam urusan kenegaraan dan pemerintahan,
Muhammadiyah tetap dalam batas-batasnya sebagai
gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar, dan
tidak bermaksud menjadi partai politik.
Atas dasar pendirian itulah, K.H Ahmad Dahlan ikut
duduk menjadi pengurus Budi Utomo atau pun menjadi
penasehat pimpinan Sarekat Islam. Begitu pula
pemimpin-pemimpin Muhammadiyah yang lain seperti
K.H Fakhruddin, K.H Mas Mansyur, Ki Bagus
Hadikusumo dan Prof. Hamka pada dasarnya mempunyai
pendirian yang sama.
Di antara perjuangan Muhammadiyah yang dapat
digolongkan kedalam politik kenegaraan adalah :

1. Menentang kebijakan pemerintah belanda agar


semua binatang yang dijadikan “qurban” dibayar
pajaknya.
2. Pada zaman kolonial berjuang agar urusan agama di
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, juga dipegang oleh orang Islam.
3. Ikut memelopori berdirinya Partai Islam Indonesia,
termasuk menjadi pendukung utama berdirinya
Partai Islam Masyumi tahun 1945.
4. Ikut menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah
air di kalangan umat Islam Indonesia, dengan
menggunakan Bahasa Indonesia dalam tabligh,
khutbah ataupun tulisan-tulisannya.
5. Ikut aktif dalam keanggotaaan MIAI (Majelis
Islam A’la Indonesia) dan menyokong sepenuhnya
tuntutan gabungan Politik Indonesia (GAPI) agar
Indonesia memiliki parlemen di zaman penjajahan.

3. jumlah AUM

Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di


bidang Pendidikan serta layanan Kesehatan dan Sosial
dalam wadah Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu:

Pendidikan
1. TK/TPQ, jumlah TK/TPQ Muhammadiyah adalah
sebanyak 4623.
2. SD/MI, jumlah data SD/MI Muhammadiyah adalah
sebanyak 2604.
3. SMP/MTs, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah
adalah sebanyak 1772.
4. SMA/SMK/MA, jumlah SMA/MA/SMK
Muhammadiyah adalah sebanyak 1143.
5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jumlah Perguruan
Tinggi Muhammadiyah adalah sebanyak 172.

6. Kesehatan:
1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan
Bersalin Muhammadiyah/ Aisyiyah yang terdata
sejumlah 72
2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
3. Balai Kesehatan Masyarakat
4. Balai Pengobatan
5. Apotek
7. Sosial
1. Panti Asuhan Yatim
2. Panti Jompo
3. Balai Kesehatan Sosial
4. Panti Wreda/ Manula
5. Panti Cacat Netra
6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
7. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan
Muhammadiyah)

8. Rehabilitasi Cacat
9. Sekolah Luar Biasa
10. Pondok Pesantren
4. FUNGSI AUM

# untuk membimbing masyarakat kearah perbaikan


kehidupan sesuai dengan tuntunan islam dalam bentuk
kerja nyata.

# sebagai wadah atau sarana peribadatan bagi


warga muhammadiyah dan juga untuk mengelola
persyarikatan muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai