Anda di halaman 1dari 2

Menuangkan Ide Pikiran kepada Bangsa dan Negara melalui Persyarikatan

Perkenalkan nama saya Muhammad Hafid Al husain , banyak dari teman temanku
memanggilnya dengan nama Hafid atau husain. Saya terlahir di sebuah perbatasaan wilayah jawa
timur dan jawa tengah yaitu di kota Blora, lebih tepatnya tanggal 18 Oktober 2002. Saat ini saya
sedang menempuh jenjang Pendidikan S1 progam studi Pendidikan Agama Islam di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Sebelum itu , saya menyelesaikan masa sekolah dari TK sampai dengan
SMA di perguruan swasta Muhammadiyah, sembari mencari ilmu di asrama pesantren
Muhammadiyah. Ini lah yang melatar belakangi saya untuk meneruskan dan memperdalam taraf
keilmuan saya di prodi Pendidikan agama islam, jika diperhatikan Pendidikan agama islam memiliki
peranan yang penting dalam membentuk sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Dimana
seseorang yang mempelajari dan mengamalkan ilmu keagamaan akan menjadi seorang uswah atau
contoh yang baik dalam bermasyarakat dan bernegara. Ketertarikan saya terhadap mata pelajaran
Pendidikan agama islam sudah terlihat Ketika saya sedang menempuh bangku persekolahan,
dibuktikan dengan nilai mata pelajaran agama diatas rata rata siswa lain. Apalagi setelah memasuki
dunia pesantren dimana nilai nilai keagamaan benar benar ditekankan kepada para santri, dengan
segala macam konsekuensi yang ada akhirnya saya dapat menghafalkan Sebagian dari keseluruhan
ayat Al Quran. Bekal ilmu dari pesantren, membuat saya mengikuti agenda lomba lomba yang
diselenggarakan baik dari tingkat sekolah sampai tingkat provinsi. Cabang lomba yang saya kuasai
yaitu Musabaqoh Hifdzil Quran dan Musabaqah Fahmil Quran. Seiring berjalannya waktu, banyak
dari kampus termuka yang membuka beasiswa untuk para hafidz quran sehingga memotivasi saya
untuk meningkatkan daya ingat saya untuk menghafal al quran dan memantapkan hati untuk
mengikuti beasiswa tersebut. Hasilnya saya dapat diterima jalur beasiswa di universitas
Muhammadiyah Surakarta sebagai kader muda Muhammadiyah. Selama menempuh perkuliahan,
saya menghabiskan waktu untuk berorganisasi. Salah satu organisasi yang saya tekuni sampai
sekarang adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( IPM ) yang merupakan organisasi otonom dibawah
naungan persyarikatan Muhammadiyah. Saya menjadi organisator sejak di bangku SMP, yang waktu
itu menjadi ketua ranting IPM di sekolah. Dari bekal tersebut dan pelatihan yang sering saya ikuti,
menjadikan saya sebagai pengurus daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Blora sebagai
ketua bidang perkaderan selama 2 periode, sebelumnya sebagai ketua bidang kajian dakwah islam.
Kegiatan tersebut saya tekuni sampai masuk di perkuliahan sebagai aktivis mahasiswa di ikatan
mahasiswa Muhammadiyah, Himpunan Mahasiswa progam studi, Relawan Masjid, dan berbagai
komunitas lainnya. Saya mencoba mengatur waktu sebaik mungkin agar dapat menyeimbangkan
antara perkuliahan dan organisasi bisa berjalan secara maximal. Disamping kegiatan itu, saya
menggeluti kegiatan yang di adakan oleh Muhammadiyah dalam artian sebagai relawan
Muhammadiyah. Dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Muhammadiyah baik ditingkat ranting
maupun daerah , saya turut andil membantu menyukseskannya.

Saya memiliki cita cita setelah menyelesaikan progam studi Pendidikan agama islam, salah
satunya sebagai pengusaha muda. Dalam tatanan era globalisasi seperti sekarang ini, saya ingin
menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan berafiliasi kepada persyarikatan
Muhammadiyah. Karenanya, saya teringat dari perkataan Ahmad Dahlan yang mengatakan bahwa
menjadi apa saja, tetapi kembalilah di Muhammadiyah, itulah yang membuat saya termotivasi untuk
mengejar apa yang saya inginkan, entah menjadi pengusaha, dosen agama , tokoh masyarakat.
Mana peluang saya bisa saya lalui, itulah yang akan saya tempuh dan jalankan. Seorang pengusaha
memiliki tekad untuk berbisnis yang kuat , dari sana kita akan bertemu dengan pembisnis lain yang
mahir dalam menggeluti usahanya. Kita dituntut untuk bisa mengatur keuangan atau anggaran, dana
masuk dan dana keluar, mengatur jadwal , menyiapkan mental dan materi yang benar benar matang
untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan . Selain itu, saya akan tetap meneruskan
aktivitas saya sebagai Angkatan muda Muhammadiyah. Selain beralasan kecintaan saya terhadap
persyarikatan, ini juga sebuah konsekuensi karena selama bersekolah sampai menempuh jenjang
Pendidikan tinggi segala bentuk biaya Pendidikan dibiayai oleh Muhammadiyah. Melihat
Muhammadiyah yang semakin hari semakin tua usianya dan segala bentuk amal usahanya yang
begitu banyaknya, membuat saya terpanggil untuk menjadi bagian sebagai pengurus di salah satu
amal usahanya. Bahkan, menjadi pengurus besar di persyarikatan Muhammadiyah. Muhammadiyah
telah banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara, dari mulai Pendidikan taman kanak kanak
sampai dengan perguruan tinggi. Di bidang Kesehatan, Muhammadiyah telah banyak mendirikan
rumah sakit dan Pembinaan kesejahteraan Umat ( PKU ). Bidang sosial dan masyarakat, terdapat
Lembaga amil zakat infaq shadaqoh ( Lazizmu ) dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat serta untuk
menangani bencana terdapat Muhammadiyah disaster management center ( MDMC ). Saat ini
Muhammadiyah berusia 110 tahun pada 18 November sekaligus mengadakan Muktamar ke 48 yang
akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Impian terbesar saya selain menjadi pengusaha ataupun dosen agama yaitu menjadi
penerus perjuangan dari ayahanda di Muhammadiyah sebagai Cendekiawan Muslim. Saya ingin
menjadi ketua di pimpinan pusat Muhammadiyah. Saya ingin menuangkan dan menyumbangkan ide
pikiran kepada bangsa Indonesia melalui jalur persyarikatan Muhammadiyah. Saya bisa memasifkan
Gerakan Gerakan filantropi yang tersebar di Indonesia dan mendigitalisasi Gerakan dakwah
Muhammadiyah berkemajuan dan menyesuaikan perkembangan zaman. Bahkan Muhammadiyah
saat ini mulai meninternasionalisasikan gerakannya sampai seluruh dunia. Pimpinan cabang
istimewa ada di beberapa titik di timur tengah, amerika dan yang baru dibentuk ada di Australia.
Saya ingin meninggalkan nama dan mendedikasikan segenap ilmu dan amal saya kepada bangsa dan
negara melalui Muhammadiyah. Selain itu , melihat kondisi islam yang semakin tertinggal
dikarenakan dampak dari digitalisasi dan globalisasi, membuat saya sedikit miris Ketika melihat
kalangan remaja muslim yang berperilaku hedon dan materialistic dan terkesan kebarat baratan
sehingga nilai nilai islam ditinggalkan. Disinilah saya ingin mempelopori bagaimana dakwah islam
yang baik dan diterima semua umat, karena kita tahu sendiri bahwa islam adalah agama bagi seluruh
alam. Sebagai cendekiawan muslim yang saya cita citakan, harusnya memikirkan metode dan konsep
berdakwah dan mensyiarkan islam yang berkembang sesuai zamannya. Saya juga memikirkan
sebuah forum besar islam digital yang berisikan muslim dan bersandar pada hukum syari. Forum itu
diikuti oleh muslim seluruh dunia untuk menuangkan gagasan mereka demi kemajuan dan
kesejahteraan umat islam. Sebisa mungkin akan melanjutkan jenjang Pendidikan saya sampai
mendapatkan gelar doctor, dengan mencari beasiswa yang tersedia. Saya ingin mempercepat masa
studi di S1 hanya 3,5 tahun dan melanjutkan di progam magister. Mencari bekal dan ilmu sebanyak
banyaknya agar dapat meraih apa yang saya cita citakan kedepan. Karena pada dasarnya menjadi
manusia yang bermanfaat adalah sebaik baiknya manusia.

Anda mungkin juga menyukai