Anda di halaman 1dari 3

Dosen Pengampuh : Djunaidi Ishak, SE., M.

SI

Nama : M. Alfin Badri

Npm : 121056220122006

Kelas : AK 1

AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAAN

 Muhammadiyah yang saya kenal setelah mengikuti mata kuliah AIK 3

Sejek Tahun 1905, telah bermunculan berbagai organisasi islam yang terus berkembang
hingga saat ini dan telah melahirkan 4 organisasi terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlataul Ulama,
Muhammadiyah , Persatuan Islam, dan Persatuan Umat Islam Namum, saya hanya familiar
dengan 2 organisasi, yakni Nahdlataul Ulama, yang biasanya di sebut dengan NU dan
Muhammadiyah

Keluarga membentuk saya menjadi Kaum NU sehingga pengetahuan saya mengenai


Muhammadiyah hanya sebagian kecil ajaranya saja, Seperti shalawat tarawih hanya sebelas
rakaat, tidak membaca bacaan basmalah dalam surat al-Fatihah ketika sholat dan tidak membaca
doa kunut ketika kunut subuh.

Seiring berjalannya waktu, saya lebih mengenal muhammadiyah ketika berada di


perguruan tinggi karena saya juga berkuliah di salah satu Universitas Muhammadiyah yaitu
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Wawasan baru mengenai Muhammadiyah mudah
sekalih didapatkan ketika berkuliah di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, salah sutunya
di jadikannya mata kuliah Kemuhammadiyaan yang wajib di ikuti, yaitu “Al Islam
Kemuhammadiayahan” atau AIK 3 untuk memberikan gambaran pentinya gerakan
Muhammadiyah.

Setelah mengikuti AIK 3, Pengetahuan saya mengenai Muhammadiyah tidak hanyah


sekedar jumlah rakaat dalam shalat tarawih-nya atau terdapat sedikit perbedaan bacaan dari
ajaran NU saja namun saya mengenal muhammadiyah lebih jauh lagi sepertih sejarah
muhammadiyah berdirih, tujuan dari gerakan Muhammadiyah itu sendiri hingga peran dan
kontribusih Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia.

Secara singkat, muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada 18 November
1912 di Yogyakarta. Secara bahasa “Muhammadiyah” berarti “ Pengikut Nabi Muhammad”
yang bermaksud untuk memiliki harapan baik agar dapat mencontoh dan meneladani perjuangan
Nabi Muhammad SAW dalam menegakan dan menjunjung tinggi agama islam. Beberapa
kegelisahan, keprihatian sosial, moral, dan juga religious menjadi faktor pendukung lahirnya
Muhammadiyah. Terlebih, ajaran islam karap di anggap sebagai agama yang dipengaruhi oleh
hal-hal mistik. Oleh karna itu, Muhammadiyah didirikan untuk memurnikan ajaran islam yang di
nilai buruk.

Tujuan organisasi muhammadiyah telah tertuang dalam anggaran dasar Muhammadiyah


Bab III pasal 6, yaitu “Maksud dan tujuan organisasi muhammadiyah ialah menegakan dan
menjunjung tinggi agama islam sehingga terhujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya”
adalah masyarakat tauhid yang teladan,modern, inklusif, solid, toleran, dan peduli sesame.

Muhammadiyah juga memperkenalkan praktik-praktik ibadah yang belum diketahui


sebelumnya, seperti mengkordinasikan pembagiaan zakat, shalat hari raya di lapangan, dan
sebainya. Agar tujuan tercapai, Muhammadiyah mengadakan rapat dan tabligh yang
membicarakan islam, mendirikan; masjid, lembaga pendidikan dan wakaf, serta meluaskan
gerakannyan dengan menerbitkan majalah, brosur, dan buku.

Muhamadiyah tidak hanya berperan sebagai organisasi islam yang bergerak pada bidang
agama sajah melaikan Muhammadiyah telah berhasil menyentuh segalah bidang kehidupan,
seperti kesehatan, pemberdayaan, ekonomi, budaya, serta pendidikan dengan mendirikan
lembaga pendidikan yaitu: sekolah dari timgkat SD hingga SMA bahkan Universitas.

Muhammadiyah bukan hanya berkembang di indonesiah, tetapi terus berkembang dengan


sangat baik, dan bahkan sudah banyak yang tersebar di berbagai Negara salah satunya, Mesir,
Iran, Belanda, Jerman, Inggris, Cina, Taiwan, Korea Selatan, dan masih banyak di Negara-
negara lainya, Muhammadiyah telah memberikan kontribusih besar bagi perkembangan
masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Mata kuliah alislam kemuhammadiyahan telah
memberikan pemaahan yang mendalam mengenai nilai-nilai dan kontibusih Muhammadiyah
dalam agama dan sosial.

Merangkum pendapat Ayah handa Djunaidi Ishak , dapat di simbulkan bahwa


muhammadiyah ingin mendirikan presepsi bahwa segalah ilmu pengetahuan pasti berlandasan
ilmu agama, sekian pengetahuan yang dapat saya saya sampaikan, Trimakasih

 Peran Saya Sebagai Mahasiswa Dan Alumni Muhammadiyah Maluku Utara


mengidentifikasikan diri sebagai mahasiswa yang berkarakter Keislaman dan
Kemuhamadiyahan.

 aktif di IMM dan kegiatan kemahasiswaan lainnya sesuai bakat dan minat.

 Menjadi kader Muhammadiyah. "Dengan menjadi kader persyarikatan maka


otomatis menjadi kader umat dan kader bangsa. Karena kader persyarikatan juga
mencerminkan kader umat yang memberikan kemanfataan bagi umat dan
bangsa."
 aktif dalam kegiatan Keislaman dan Kemuhammadiyahan di tempat tinggal
masing-masing. "Ini gunanya untuk merefresh agar supaya dalam usaha
menghadirkan Muhammadiyah sebagai mahasiswa dapat menghadirkan
Muhammadiyah yang penuh kemanfaatan."
 menyiapkan diri dan belajar menjadi Intelektual Islam yang berpandangan Islam
Berkemajuan.
 berkiprah dalam memajukan masyarakat, umat, bangsa sesuai dengan peran yang
diambil.
 menjadi agen perubahan (agent of social change), Kekuatan Kritis (social
control), Kekuatan moral (moral force), penjaga nilai, pemersatu masyarakat,
kader umat, kader bangsa, kader kemanusiaan di tingkat global. "Para mahasiswa
adalah semua orang yang educated yang dapat melakukan usaha di masyarakat,
melakukan pemberdayaan, serta menjadi kekuatan kritis. Akan tetapi jangan asal
kritis karena harus didasarkan pada nilai berkeadaban."
 menyiapkan diri dan belajar menjadi calon-calon elit pemimpin umat, masyarakat,
bangsa. Banyaknya jumlah mahasiswa Muhammadiyah di berbagai tempat
menurut Noordjannah harus dapat memberikan nilai keutamaan kepada
masyarakat dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat. (Suri)

Anda mungkin juga menyukai