Anda di halaman 1dari 12

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Jingga Vanesa Aprilia Harmain, Universitas Muhammadiyah Luwuk


Denisa Aulia Dg.Makka, Universitas Muhammadiyah Luwuk

Email : jinggavanesa26@gmail.com
denisaaulia101@gmail.com

ABSTRAK
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. Karenanya,
Muhammadiyah dapat diartikan sebagai pengikut Nabi Muhammad
SAW.Pengertian dari kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap
seseorang, masyarakat atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari
seseorang, masyarakat atau bangsa lain. Kepribadian Muhammadiyah adalah
sebuah konsep yang menguraikan tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh
Muhammadiyah dan wajib dipelihara oleh pimpinan dan warga
Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah merupakan pemikiran resmi
Muhammadiyah dan telah ditanfidzkan, sehingga sifatnya mengikat bagi
pimpinan dan warga Muhammadiyah. Pengamalan ajaran Islam dengan sepenuh
hati dan sungguh-sungguh akan melahirkan individu yang memiliki kepribadian
muslim, mukmin, muhsin, dan muttaqin.

Kata Kunci : Kepribadian, Muhammadiyah


PENDAHULUAN
Konsep Kepribadian Muhammadiyah disahkan pada Muktamar
Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 atau yang dikenal sebagai Muktamar
Muhammadiyah Setengah Abad. Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari keterkaitannya dengan kondisi dan
situasi negara pada sekitar tahun 1962 (Pasha dan Darban, 2000: 175). Latar
belakang lahirnya rumusan ini, menurut Nashir (2010: 159), adalah masuknya
pemikiran dan cara-cara politik dalam mengelola atau menggerakkan
Muhammadiyah setelah Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)
dibubarkan dan orang-orang Muhammadiyah yang berkecimpung di Partai
Politik tersebut kembali ke Muhamamdiyah.

Berbicara tentang kepribadian berarti bicara tentang aturan-aturan yang


dikeluarkan oleh Muhammadiyah untuk menjaga dan melindungi setiap warga
Muhammadiyah agar tetap berada dalam koridor yang ditetapkan
Muhammadiyah dengan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
kepribadian Muhammadiyah. Sifat ini ditunjukkan untuk memperlihatkan jati
diri Muhammadiyah sebagai organisasi yang bebas dan non-mazhab dan
memberikan pernyataan yang bisa diterima oleh setiap kalangan manusia. Ini
tampak dalam 10 butir yang akan disebutkan itu tidak memberikan ungkapan
negatif malah justru positif membantu pemerintah dalam menciptakan
kehidupan damai dan harmonis sesuai tuntunan ajaran Alquran dan Sunnah al-
Maqbūlah. Di antara kepribadian Muhammadiyah adalah amr ma’ruf nahi
munkar, yaitu memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
kemunkaran. Keduanya telah biasa dilakukan Muhammadiyah lewat dakwah
baik secara lisan maupun, tulisan dan perbuatan.
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan Islam.
Maksud gerakannya adalah dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar yang
ditujukan pada dua bidang; perseorangan dan masyarakat. Dakwah amar ma’ruf
nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi dalam dua golongan, kepada
yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan kepada
ajaran-ajaran Islam yang asli murni. Yang kedua kepada yang belum Islam
bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.

Muhammadiyah juga telah menunjukkan kiprahnya dalam membangun


masyarakat Indonesia diseluruh aspek kehidupan. Mulai dari pendidikan,
ekonomi, sosial-keagamaan, gerakan pembaharuan bahkan sebagai gerakan
politik. Muhammadiyah sebagai organisasi, perlu adanya perekat untuk
mempertahankan nilai-nilai gerakan, ikatan dan kesinambungan. Dalam era
politik dan modern seperti ini, memperkuat ideologi dan identitas amatlah
diperlukan agar terhindar dari permasalahan dalam masyarakat.

Kepribadian Muhammadiyah adalah kepribadian yang kuat, kuat, dan


berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman yang menjunjung tinggi
kemajuan Ilmiah, sosial, dan ekonomi, serta kepentingan masyarakat luas.

Dengan memiliki kepribadian seperti ini, Muhammadiyah dapat


memperkuat perannya sebagai gerakan Islam yang berdasar kepada masyarakat.
Dengan menggunakan nilai-nilai yang dijunjung oleh Hakikat Muhammadiyah,
Muhammadiyah dapat membantu sumber daya manusia untuk selalu
berkembang dan mengejar kebaikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Kajian Pustaka dengan cara mengumpulkan
berbagai referensi dari artikel, jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan
Kepribadian Muhammadiyah. Kajian pustaka adalah bahan bacaan yang sudah
pernah dianalisis dan dibaca, dalam bentuk sudah dupblikasikan atau koleksi
pribadi serta berupa kumpulan teori yang fungsinya umtuk menganalisis objek
penelitian. Nantinya, peneliti akan menggabungkan kajian pustaka dengan
kerangka teori. Kajian pustaka merupakan bahan yang memiliki keterkaitan
dengan objek penelitian. Nyoman Kutha Ratna (2010)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hakekat Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah ini merupakan sebuah rumusan yang
menggambarkan hakekat Muhammadiyah yang menjadi dasar, pedoman amal
usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Oleh
karena itu, setiap warga Muhammadiyah dalam kehidupan tidak boleh lepas dari
kepribadian dimulai dari kehidupan pribadi, lingkungan keluarga, lingkungan
bermasyarakat dan lingkungan berbangsa dan bernegara.

Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan pedoman dan


pegangan gerakan Muhammadiyahyang menghantarkan pada terwujudnya
masyarakat Islamyang sebenar-benarnya. Sepuluh butir kepribadian tersebut
yang telah dirumuskan oleh para tokoh Muhammadiyah merupakan bagian dari
pengejawantahan dari Alquran dan al-Sunnah al-Maqbūlah sebagai sumber
rujukan utama.

Hakikat Muhammadiyah secara sempurna memanifestasi dalam diri seorang


insan paripurna (kamil); nabi, rasul, wali, yang merupakan cermin dan
manifestasi- manifestasi hakikat ini di alam sifla (rendah) dan manifestasi
sempurnanya di alam ini adalah Rasulullah Muhammad Saw.

Hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan islam yakni :

 Muhammadiyah sejatinya merupakan gerakan Islam yang bersumber


pada Al- Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad (membedakan dengan
gerakan Islam bermadzhab maupun sekular)
 Muhammadiyah berasas Islam, sehingga Islamm menjadi suber nilai,
landasan, dan pusat orientasi seluruh gerakannya
 Muhammadiyah bergerak melaksanakan dakwah sekaligus tajdid dalam
seluruh usahanya.
 Muhammadiyah bergerak untuk membentuk masyarakat dan bukan
membentuk negara, yakni masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
 Muhammadiyah memilki prinsip dan identitas diri yang kuat
sebagaimana tercantum dalam, Muqaddimah Anggaran Dasar, MKCH,
Kepribadian, Khittah, PHIWM, dll.

B. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah


Amal usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha usaha dan
media dakwah persyarikatan untuk mencapai maksut dan tujuan persyarikatan.
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan
kebahagiaan luas- merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal
usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar. Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya kepada
prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Mukadimah Anggaran Dasar, yaitu:

a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

b. Hidup manusia bermasyarakat.


c. Mematuhi ajaran Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam adalah satu-
satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
dan akhirat.

d. Menegakan dan menjungjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah


kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan Ihsan kepada sesama manusia.

e. Ittiba’ atau mengikuti kepada langkah perjuangan Nabi Muhammadiyah


SAW.

f. Melancarkan amal usahanya dan perjuangan dengan ketertiban Organisasi

C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah


Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan
bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman: "Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-
Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah"

D. Sifat Muhammadiyah
Berikut beberapa sifat muhammadiyah yang wajib dimiliki:

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Jadi


Muhammadiyah ini kemanapun harus membawa damai dan
menciptakan damai. Juga kesejahteraan, membawa masyarakat
sejahtera. Yaitu masyarakat dapat menikmati hidupnya,
mendapatkan ma’isyah rizki yang baik tapi juga membawa
kemanfaatan. Jadi dimana-mana warga Muhammadiyah juga harus
peduli pada peningkatan kesejahteraan.
2. Muhammadiyah ini organisasi yang memperbanyak kawan dan
mengamalkan ukhuwah islamiyah. Jadi satu musuh saja sudah sesak
dunia ini. “Maka jangan senang punya banyak musuh. Biarpun
berbeda paham di internal umat islam, di kubu bangsa, kita harus
tetap mengamalkan ukhuwah islamiyah dan meminimalisasi lawan,
inilah kepribadian Muhammadiyah,” tegas Haedar.

3. Muhammadiyah termasuk para pimpinan, kader, anggota itu harus


tetap lapang dada. Lapang dada yang dimaksud itu lapang hati. Jika
ada yang mencerca jangan emosi, kalau ada yang menanamkan hal
yang tidak baik kita harus memberi teladan. Luas pandangan
dengan tetap memegang teguh ajaran islam. Artinya lapang hati dan
luas pandangan harus tetap dalam koridor islam, tetapi pemahaman
keislamannya juga harus diperluas.

4. Muhammadiyah ini organisasi agama yang bersifat keagamaan dan


kemasyarakatan. “Ada cerita tentang kepribadian Muhammadiyah
kenapa ’62 lahir, karena saat itu Muhammadiyah beririsan dengan
partai politik Masyumi. Lalu setelah Masyumi dibubarkan ada
persoalan dimana Muhammadiyah ini ikut terbawa konflik politik
dan orang-orang yang ada di parpol saat itu kembali ke
Muhammadiyah dengan cara politik dan mengurus Muhammadiyah
dengan cara parpol. Maka lahirlah kepribadian ini untuk
menegaskan bahwa kita ini bersifat keagamaan dan
kemasyarakatan, tetapi kita menghargai perjuangan politik. supaya
kita tetap jadi partisan, misalkan besok pemilu 2024, boleh ada
kecenderungan memilih dan memang harus memilih, yang
berdasarkan kemaslahatan umum dan menjaga kedaulatan,”

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta


dasar dan falsafah negara yang sah. Jadi Muhammadiyah tidak
boleh anti hukum, apalagi sampai alergi terhadap falsafah. “Kalau
ada peraturan dsb yang kita pandang ada yang tidak sejalan dengan
kepentingan umat, rakyat, bangsa, kita beri masukan dan koreksi
agar ketentuan itu sejalan. Bahkan dalam Pancasila kita sudah
punya konsep darul ‘ahdi wa syahadah, jadi jangan terbawa arus,”

6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi


contoh teladan yang baik. Amar ma’ruf nahi munkar itu jangan
tersirat sendiri-sendiri. Amar ma’ruf nahi munkar itu bentuk dari
dakwah.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud Islam.


Maka kita harus ishlah menciptakan perdamaian dan pembangunan
islam. Itulah karakter Muhammadiyah.

8. Kerja sama dengan golongan islam manapun dan juga usaha


menyiarkan dan mengamalkan Islam serta membela
kepentingannya. Jadi kita harus berukhuwah islamiyah. Memang
kita ada perbedaan mazhab, pandangan, jangan sampai kita
bermusuhan. Namun kita juga berharap orang lain terhadap kita
juga bertasamuh. “Misalnya perbedaan puasa, Idulfitri, Iduladha,
jangan sampai perbedaan itu membuat ramai dan bertengkar. Untuk
itu Muhammadiyah mengusulkan kalender hijriyah Internasional
agar hari itu pasti,”

9. Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain


dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah. Jadi jika kita ikut
terlibat dalam pembangunan negara itu memang kepribadian
Muhammadiyah sejak zaman KH. Ahmad Dahlan bahkan. “Jadi
semisal pemilu yang dipilih tidak jadi, kita harus konstitusional,
harus kita hormati dan sebagai PP Muhammadiyah harus tetap
berkomunikasi membantu dengan pemerintah dan bekerja sama
dengan golongan lain. Tentu kita tetap kritik, memberi masukan,
Muhammadiyah kan punya prinsip itu,”

10. Bersifat adil dan korektif di dalam dan keluar dengan bijaksana.
“Muhammadiyah kan membuka ruang untuk kritik baik ke dalam
bagi tubuh kita termasuk di amal usaha kita, harus ada kritik, karena
dengan kritik akan ada perbaikan, tetapi bagi yang mengkritik juga
harus dengan argumen, berdasarkan data, jangan menghujat dan
juga ada usaha memberi solusi. Tapi juga harus adil, proporsional,
ada tempatnya,”
PENUTUP

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menggambarkan jati


diri dan karakteristik organisasi Muhammadiyah. Rumusan ini disahkan oleh
Muktamar Muhammadiyah ke-35 pada tahun yang tidak disebutkan.
Kepribadian Muhammadiyah terdiri dari empat pokok bahasan yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Rumusan Kepribadian Muhammadiyah ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan
persyarikatan akan adanya pedoman yang dapat menjadi acuan bagi
Muhammadiyah. Pada saat itu, KH. Faqih Usman memberikan rangsangan
gagasan kepada Muhammadiyah tentang pentingnya jati diri Muhammadiyah
melalui ceramah yang disampaikan pada saat pelatihan/kursus yang
diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah pada tahun 1381 H (1961 M).
Dalam perjuangannya, Muhammadiyah mendasarkan gerak dan amal usahanya
pada prinsip-prinsip yang tercantum dalam Muqaddimah Anggaran Dasar.
Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
- Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
- Hidup manusia bermasyarakat.
- Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam
adalah landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
dan akhirat.
- Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat sebagai
kewajiban ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
- Mengikuti langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
- Melaksanakan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

Pandangan masyarakat terhadap kepribadian Muhammadiyah dapat bervariasi


tergantung pada sudut pandang dan pengalaman individu. Namun, berdasarkan
beberapa sumber yang saya temukan, terdapat beberapa pandangan umum yang
dapat diidentifikasi:
1. Dakwah dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar: Muhammadiyah dikenal sebagai
gerakan dakwah Islam yang mendorong amar ma'ruf nahi munkar, yaitu
mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dalam dua bidang,
yaitu perseorangan dan masyarakat.
2. Pembaruan dan Pemurnian Ajaran Islam: Muhammadiyah dianggap sebagai
gerakan yang berusaha melakukan pembaruan dan pemurnian ajaran Islam.
Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
3. Perjuangan untuk Perdamaian dan Kesejahteraan: Kepribadian
Muhammadiyah juga mencakup semangat beramal dan berjuang untuk
perdamaian dan kesejahteraan. Muhammadiyah memiliki berbagai amal usaha
di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan yang mencakup berbagai
lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
4. Pentingnya Kepatuhan terhadap Ajaran Islam: Muhammadiyah menekankan
pentingnya memegang teguh ajaran Islam yang berlandaskan pada Al-Quran
dan Al-Hadist. Kader Muhammadiyah diharapkan memiliki sifat keagamaan
dan kemasyarakatan serta memahami dan mengindahkan hukum, undang-
undang, dan peraturan negara.
5. Persepsi yang Beragam: Terdapat perbedaan persepsi masyarakat terhadap
Muhammadiyah, yang dipengaruhi oleh perasaan, sikap, dan kepribadian
individu. Beberapa masyarakat mungkin memiliki pandangan positif terhadap
Muhammadiyah, sementara yang lain mungkin menolak atau memiliki
pandangan negatif.

Pandangan masyarakat terhadap kepribadian Muhammadiyah dapat beragam


dan tergantung pada sudut pandang individu. Namun, secara umum,
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islam yang berjuang untuk
pembaruan ajaran Islam, perdamaian, dan kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Rohmansyah. 2018. "Katalog Dalam Terbitan: Kuliah Kemuhammadiyahan."


Yogyakarta: LP3M UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai