Anda di halaman 1dari 13

KEPRIBADIAN

MUHAMMADIYAH
Pengertian Kepribadian Muhamamdiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat


Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuang annya, serta
sifat-sifat yang dimilikinya.
Kepribadian Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa Muhammadiyah bukan
berdakwah melalui partai politik, bukan pula dengan jalan ketatanegaraan, melainkan dengan
pembentukan masyarakat tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasai sejak
jaman
Belanda, Jepang sampai jaman kemerdekaan sekarang ini.

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati


diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk teks yang dikenal sebagai
Matan Kepribadian Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari
beberapa rumusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun
1962 di Jakarta, atau sering disebut dengan Mukhtamar setengah abad.
Sejarah Perumusan Kepribadian Muhamamdiyah
Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sejak Presiden Soekarno
mendengungkan untuk menerapkan Demokrasi Terpimpin dalam sistem
kenegaraan, partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang paling
lantang menentangnya. Keduanya menentang karena beralasan bahwa Demokrasi
Terpimpin
akan dijadikan alat oleh Soekarno untuk memusatkan kekuasaan di tangannya.
Sikap kedua partai tersebut membuat Soekarno kecewa dan marah.
Kemarahan Sokarno dimanfaatkan oleh PKI dengan membujuk Soekarno untuk
Membubarkan partai tersebut yang berujung dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Presiden nomor 200 tahun 1960 yang intinya pemerintah
membubarkan partai Masyumi secara menyeluruh.
Masyumi adalah partai Islam yang lahir di Jogjakarta di Madrasah
Mu’alimin Muhammadiyah, hasil dari kongres Umat Islam pada tanggal 7-8
November 1945. Masyumi dianggap sebagai satu-satunya partai politik bagi
umat Islam. Andil Muhammadiyah dalam pendirian Masyumi cukup besar,
di antara tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memimpin Masyumi antara lain
Ki Bagus Hadikusumo, KH. Fakih Usman, Prof. Kahar Muzakir, Prof. Hamka,
HA. Malik Ahmad, dan sebagainya.
Di tengah-tengah kegalauan setelah dibubarkannya Masyumi, Pimpinan Pusat
Muhammadiyah menyelenggarakan kursus Pimpinan Pusat Muhammadiyah se-Indonesia
yang berlangsung di Yogyakarta pada bulan Ramadhan 1381 H (1961 M). Di antara
penceramah adalah KH. Fakih Usman. Beliau menyampaikan ceramahnya dengan judul
“Apakah Muhammadiyah itu?”. Dalam makalahnya diuraikan dengan tepat tentang jati diri
Muhammadiyah yang sebenarnya, menguraikan tentang hakikat apa dan siapa
Muhammadiyah yang sesungguhnya. Respon atas ceramah KH. Fakih Usman tersebut,
dibentuklah Tim Perumus “KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH” yang terdiri dari Prof.
Dr. Hamka, KH. Wardan Diponingrat, H. Djarnawi Hadikusuma, HM.
Djindar Tamimy, HM. Saleh Ibrahim, serta KH. Fakih Usman.
Fungsi Kepribadian Muhamamdiyah
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi
landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota
Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal
Usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqo-
mahkepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah serta cara memperjuan-
gkan
cita-citanya. Artinya, tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain,
ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan
politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara
berpikir non muslim (seperti cara berpikir Barat, sekuler, liberal dsb).

Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan


dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan
amar ma’ruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan Gerakan dan amal
usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya yaitu masyarakat,
sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya:
“menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
Hakikat Muham-
Pengertian Muhammadiyah terdapat beberapa
madiyah segi peninjauan sebagai yang diuraikan berikut ini :
1. Ditinjau dari segi bahasa, maka pengertian
Muhammadiyah adalah pengikut Nabi Muhammad
SAW. Pengertian yang seperti ini sangat luas sehingga
seluruh umat Islam dapat dikatakan Muhammadiyah.
2. Ditinjau dari segi istilah Muhammadiyah adalah
organisasi Islam yang didirikan oleh KHA. Dahlan
dengan maksud agar umat Islam di Indonesia
melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan yang
dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 4 ayat 1
: Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar
Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-
Qur`an dan As-Sunnah (AD/ART. Muhammadiyah hasil
Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 45 di
Malang).
4. Menurut Kepribadian Muhammadiyah
Apakah Muhammadiyah itu. Muhammadiyah
adalah suatu Persyarikatan yang merupakan “Gerakan
Islam”. Maksud geraknya ialah “Da’wah Islam Amar
Makruf Nahi Munkar” yang ditujukan kepada dua bidang
perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma’ruf
nahi munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua
golongan :
a. Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid),
yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang murni
(Umat Ijabah)
b. Kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan
untuk memeluk agama Islam (Umat Dakwah).
Adapun da’wah amar ma’ruf nahi munkar pada bidang
kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan,
bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan
bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan
mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan
melaksanakan da’wah Islam amar ma’ruf nahi munkar
dengan caranya masing- masing yang
sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju
tujuannya “terwujudnya masyarakat islam yg
sebenar-benarnya.
1. Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan Terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan
segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.Swt
b. Hidup manusia bermasyarakat.
c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan
kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah
kepada Allah.Swt dan ikhsan kepada kemanusiaan.
e. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
f. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
g. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
2. Sifat Muhammadiyah

Memilik: (a) Apakah Muhammadiyah itu, (b) Dasar amal usaha


Muhammadiyah dan (c) Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah.
Maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang
terjalin di bawah ini:
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah
negara yang sah
f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan
yang baik.
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan,
sesuai dengan ajaran Islam.
h. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur yang diridlai Allah SWT.
j. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
MEMIMPIN KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH
1. Kepada siapa Kepribadian Muhammadiyah Kita Pimpinkan / Berikan
Seperti telah diuraikan Kepribadian Muhammadiyah ini pada dasarnya
memberikan pengertian dan kesadaran kepada warga kita / Muhammadiyah agar tahu
tugas dan kewajibannya, tahu sandaran atau dasar-dasar beramal usahanya, juga tahu
sifat-sifat atau bentul / irama bagaimana bertindak / bersikap pada saat melaksanakan
tugas kewajibannya.

2. Cara Memberikan atau Menuntunkan Kepribadian Muhammadiyah


Tidak ada cara lain dalam memberikan atau menuntunkan Kepribadian
Muhammadiyah ini, kecuali harus dengan teori dan praktek penanaman pengertian
serta pelaksanaan.
a. Pendalaman pengertian tentang dakwah / bertabligh
b. Menggembirakan dan memantapkan tugas berdakwah. Tidak merasa
rendah diri (minderwaardig-Bld) dalam menjalankan dakwah, namun
tidak memandang rendah kepada yang bertugas dalam lapangan lainnya
(politik, ekonomi, seni-budaya dan lain-lain).
c. Kepada mereka (para warga) hendaklah ditugaskan dengan tugas yang
tentu-tentu, bukan hanya dengan sukarela. Bila perlu dilakukan dengan
suatu ikatan misalnya dengan perjanjian, dengan bai’at dan lain-lain.
d. Sesuai dengan masa sekarang, perlu dilakukan dengan musyawarah yang
sifatnya mengevaluasi tugas-tugas itu.
e. Sesuai dengan suasana sekarang, perlu pula dilakukan dengan formalitas
yang menarik, yang tidak melanggar hokum-hokum agama dan juga
dengan memberikan bantuan logistic
f. Pimpian Cabang/Ranting bersama-sama dengan anggotaanggotanya
memusyawarahkan sasaran-sasaran yang dituju, bahan-bahan yang di-
bawakan dan membagi petugas-petugas sesuai dengan kemampuan dan
sasarannya.
g. Pada musyawarah yang melakukan evaluasi, sekaligus dapat
ditambahkan bahan-bahan atau bekal yang diperlukan, yang akan
dibagikan kepada para warga selaku muballigh /muballighat
THANK
YOU
IZZAH AZIZAH ALHADI., M.Pd

Anda mungkin juga menyukai