Anda di halaman 1dari 11

Perlukah Mahasiswa UMY Menjadi Masyarakat

Muhammadiyah

Disusun Oleh:
Alifya Salsabila 20210520199

Dosen Pembimbing:
Firman Mansir, M.Pd.I

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022
Abstrak

Dalam kemuhamadiyahan yakni dengan metode pengenalan jiwa dan raga struktural
muhamadiyahah kedalam diri masing-masing penganut Muhammadiyah. Dengan tujuan
utama yakni menjadikan seseorang untuk menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan
syariat islam yang mana standar keadilan dan kemanusian diposisi yang sejajar atau setara.
Dengan demikian semua tujuan sejalan dengan pembangunan sejarah dalam
kemuhamadiyahan dimana Kh. Ahamd Dahlan yang memiliki visi dan misi keterbukaan
fikirannya memiliki rasa empati terhadap banyaknya masyarakat yang mengetahui agamana
namun belum sepenuhnya sesuai dengan syariat-syariat islam. Di era perkembangan zaman
yang semakin pesat akan teknologinya ini, banyak orang yang belum mengetahui betul
hakikat dari Muhammadiyah tersebut, bahkan yang anak-anak yang menganut
Muhammadiyah pun masih belum banyak yang mengetahui akan makna dari organisasi Islam
tersebut. Dalam pemberian Pendidikan umum dalam segi perkualihan, disamping itu juga
mahasiswi dibekali dengan Pendidikan agama yang simetris, sehingga alumni Mahasiswa
Muhamadiyah dapat berkembang dalam lingkup agamis beserta umum. Dengan
berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini pun, masih banyak mahasiswa yang enggan
untuk mencari tahu arti tentang Muhamadiyah itu sendiri, disbanding dengan generasi
sebelumnya bahkan bisa lebih mudah untuk mengaksesnya. Dan diharap dalam mengikuti
globalisasi dumia, Mahasiswa khususnya yang tercangkup dalam organisasi Muhammadiyah
bisa lebih memahami agama mendalam agar jika nantinya terlepas dari ikatan
Muhammadiyah, namun masih menerapkan apa yang telah dipelajarinya.

Kata Kunci: Mahasiswa, Muhammadiyah, Islam


BAB 1

Pendahuluan

Muhammadiyah adalah Gerakan organisasi islam yang melakukan dakwah amar


ma’ruf nahi munkar yang mempunyai suatu tujuan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam juga mengembalikan ekstensitas nilai-nilai islami yang telah banyak
menyimpang di era globalisasi ini. sedangkan Pendidikan muhammadiyah sendiri ialah
pelajaran dan pembelajaran yang memberikan pengetahuan terkait dengan agama islam
maupun organisasi Muhammadiyah itu sendiri. Terkait dengan visi Muhammadiyah adalah
sebagai suatu Gerakan islam dengan landasan al-Quran dan sunnah Rasul menjadikan watak
tajdid yang secara langsung menghindari bid’ah juga istiqomah dan aktif dalam berperan
melaksanakan dakwan islami untuk menciptakannya masyarakat islam yang sungguh-
sungguh mulia dan dirahmati Allah SWT dan diridhoi-Nya dalam kehidupan ini.
Muhammadiyah sendiri mempunyai misi menyebarluaskan ajaran islam (dakwah) yang
bersumber kepada kitab Allah, Al-Quran, menegakkan suatu tauhid yang sesuai dengan
sunnah-sunnah Rasul-Nya, dan Memahami sesuatu menggunakan akal fikiran perihal dengan
agama yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam mengenai makna dari kehidupan.

Universitas Muhammadiyah sendiri adalah salah satu dari banyaknya amal usaha
organisasi Muhammadiyah, dengan kiprahnya yakni mencerdaskan kehidupan berbangsa dan
negaga. Yang mempunyai sistem perguruan tinggi islam dengan tidak hanya mengajarkan
pengetahuan umum saja, namun juga terkait dengan pengetahuan agama secara intelektual,
rohani dan jiwa. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sendiri telah berdiri selama kurang
lebih 1 abad atau selama 110 tahun yang dibangun pada tanggal 18 November 1912 atau
bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330. Kepala LPPI, Dr. M Khaeruddin mengatakan bahwa
segala kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas ini harus mempunyai makna
yang tersirat dan kandungan warna islami sehingga menciptakan suatu keunggulan tersendiri
baik dalam keilmuan maupun keagamaan.1 Namun Organisasi ini ternyata berbeda secara
fundamental dengan organisasi islam lainnya, tapi secara cabang soal perbedaan adalah hal
yang lumrah. Identitas sebagai seorang warga atau kader Muhammadiyah digali dari sumber
Assunnah dan juga Al-Quran lalu terpolarisasi dan terpecah menjadi bagian-bagian kecil
komunitas yang menganut agama islam itu sendiri. Ciri-ciri kaderisasi atas perserikatan ini
tidaklah jauh dari organisasi islam lainnya, yakni memiliki keunggulan dalaam ilmu yang

1
https://www.umy.ac.id/sebagai-wujud-pembentukan-karakter-keislaman-umy-adakan-osdi-bagi-maba
mendasar dan luas dengan al-Quran dan sunnah sebagai landasan pemikiran lalu berdampak
positif terhadap lingkungan sosialnya.

Lalu mahasiswa sendiri dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi baik di universitas, akademik, ataupun
institut. Namun mahasiswa sendiri mempunyai banyak artian luas yang tidak hanya sebagai
seorang pelajar yang datang ke perguruan tinggi lalu mendengarkan materi yang diberikan
dosen dan setelah itu pulang, bahkan bukan yang hanya mengikuti syarat-syarat administrasi
mahasiswa saja. Namun juga kualitas seorang mahasiswa dilihat dari kepemilikan peran dan
penyaluran dalam peningkatan sumber daya manusia yang unggul. Mahasiswa sendiri
memiliki tanggung jawab dan peran yang besar.2 Peran mahasiswa juga sangat penting bagi
kemajuan tanah air, ada beberapa fungsi peranan dari mahasiswa diantaranya the agent of
change atau agen perubahan yang artinya mahasiswa tersebut diwajibkan untuk menyalurkan
ilmu-ilmu yang telah didapat kepada masyarakat setempat untuk diamalkan agar ilmu nya
tidak didapat dengan sia-sia. Lalu ada iron stock yakni mempunyai perilaku baik namun tetap
berkarisma. Setelah itu ada penjaga nilai-nilai atau guardian of value yaitu dengan menjadi
mahasiswa sebagai garda terdepan harus melindungi dan bergerak maju untuk masyarakat
dengan mempunyai nilai-nilai luhur seperti empati, gotong royong, kejujuran dan keadilan.
Yang keempat ada pengontrol kehidupan sosial, yaitu perantara masyarakat dengan
pemerintah. Dan yang terakhir ada kekuatan moral yaitu menjadikan sifat teldan sebagai
acuan dasar jiwa.

Metode Penelitian

Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunkan Teknik


jurnal research dimana data yang didaptkan dengan melakukan tahapan berupa data,
penyajian, yang diakhiri dengan mengambil kesimpulan. Metode ini dilakukan ekplorasi
terhadap suatu kejadian atau aktifitas untuk selanjutnya diteliti melalui observasi.

2
https://penerbitbukudeepublish.com/arti-mahasiswa/
BAB 2

Pembahasan

A. Visi Misi Muhammadiyah dalam Menjalankan Organisasinya


Indonesia adalah negara yang Sebagian besar masyarakatnya menganut agama islam.
Sampai saat ini diketahui bahwa ada sekitar 86,88% jiwa di Indonesia dengan status agama
Islam. Ektensitas masyarakat muslim terus bertambah diberbagai penjuru negara. Didalam
berbagai bidang memiliki banyaknya cabang organisasi islam baik dalam segi formal maupun
non-formal, salah satunya adalah organisasi Muhammadiyah. Pendiri Muhammadiyah yakni,
Kh Ahmad Dahlan memiliki cita-cita yang dalam terhadap berdirinya Organisasi Islam itu
yaitu lahirnya intelek ulama seoorang muslim yang mempunyai keteguhan iman serta ilmu
yang luas, kokoh jasmani dan rohani dengan tujuan meneggakan dan menjunjung tinggi
perilaku yang berdasarkan asas-asas Al-Quran dan Sunnah Rasul. Sama seperti tujuannya,
visi organisasi islam ini berpegang tegus kepada asas-asas pedoman kitab suci Al-Quran dan
Sunnah tentunya. Dengan sifat tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan terus aktif
dalam melaksanakan dakwah islam amar ma’nurf nahi mungkar dari aspek bidang
keseluruhan. Untuk menjalankan visi tersebut Muhammadiyah menetapkan beberapa misi,
diantaranya:

 Menyebarkan keyakinan agama Islam sesuai dengan ajaran Rasulullah yang


diturunkan oleh Allah SWT
 Memahami betul tentang pokok-pokok agami slam dengan menggunakan akal
pikiran yang sehat dan berjiwa islami untuk memecahkan persoalan-persoalan
kehidupan duniawi.
 Menyebarluaskan agama islam (Dakwah) yang tentunya bersumber pada kitab
suci Al-Quran untuk menjelaskan berbagai aspek kehidupan
 Mengamalkan amalan yang yang bernilai islami baik dari aspek kehidupan
pribadi maupun lingkup masyarakat.

Untuk membangun moral kemandirian baik individu mapun bermasyarkat sosial. Dan
mengetahui sejauh mana Pendidikan Muhammadiyah mampu memegang ereat tujuan dan
visi misi tersebut maka dibentuklah beebrapa model Pendidikan Muhammadiyah, pertama
keberadaan pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Dengan
menjadinkannya sebagai pedoman pembelajaran umum di organisasi Muhammadiyah yang
menjadikannya karekteristik utama dalam sistem pembelajaran. Al-Islam yang merupakan
suatu Pendidikan Agama Islam atau biasa disebut PAI yang terdiri dari Al-Quran ataupun
Hadist, Aqidah, Akhlak, Ibadah, serta Tarikh Islam. Ada pula kemuhammadiyahan yang
mempelajari terhadap pandangan hidup khusus dari Muhammadiyah dan sejarah yang
menyertai keberadaannya. Semenjak dini yang masih kokoh hingga saat ini. Pelajaran AIk
pun menjadi refrensi para orang tua siswa dalam memilih sekolah Muhammadiyah serta
energi tarik daya tersendiri yang hanya dimiliki Muhammadiyah. Kedua, tata Kelola
Pendidikan Muhammadiyah dengan model kepemimpinan yang kolektif-kolegial. Salah satu
kunci sukses pembelajaran Muhammadiyah terletak pada model kepemimpinannya yang
mempunyai ciri yang khas, dan universal yang diketahui selaku menjadi kolektif-klegial. 3
Yang ketiga, kader Muhammadiyah yakni kunci utama sebagai sumber energi manusia
(SDM) dalam menjalankan Lembaga pembelajaran Muhammadiyah. Kader Muhammadiyah
merupakan tenaga inti penggerak perseikatan yang mempunyai keselurahan jiwa, perilaku,
pemikiran, pengetahuan, karakter, serta keahlian selaku pelakon ataupun subjek dakwah
Muhammadiyah diseluruh lapangan kehiudpan. Dan keempat, terdapat perlibatan dari
masyarakat serta orang tua siswa dalam penyelenggaraan penyelenggaraan pembelajaran
Muhhammadiyah. Pemahaman masyarakat serta orang tua membuat partisipasi dalam
tingkatan mutu pembelajaran di Indonesia sepanjang ini masih sangat rendah. Berbeda denga
napa yang terjalin di negara-negara maju, terutama pemeluk sistem desentralisasi yang
menunjukkan tingginya pemahaman warga selaku pemiliki dan penanggung jawab Lembaga
pembelajaran.

Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah bukan hanya meningkatkan sistem, namun


juga meningkatkan etos kerja yang bersumber dari prinsip-prinsip ajaran agama Islam.
Pendiri Muhammadiyah sendiri, kh Ahmad Dahlan tidaklah bermaksud mewariskan ‘sistem
pembelajaran’ namun mewariskan etos pembaharuannya, bukan hanya sistem pendidikannya.
Etos update pembelajraran Muhammadiyah wajib dikawal serta dilaksanakan. AIK yang
menjadi buah dari manisnya pemikiran update pembelajaran Muhammadiya. Penjelasan jika
arah pengembangan pembelajaran Muhammadiyah mempunyai 2 jurusan yaitu pembangunan
fondasional konseptual serta [engembangan praksis pembelajran yang dilakukan oleh praktisi
2 perihal itu. Konsep yang selaku fondasi serta pengembangan instan implementasi dan
penguatan AIK pada akademik Muhammadiyah.4

3
Hadar Nashir, 2011, H.S Prodjokusumo, 1992
4
Zalik Nuryana, 2017, Revitalisasi Pendidikan Al-Islam Kemuhammadiyahaan pada perguruan
Muhammadiyah, jJurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan, vol.18 No..1
B. Cara UMY menjadikan Al-Quran dan Sunnah Rasul sebagai pedoman
kepada Mahasiswa.
Mahasiswa adalah kunci dari kemajuan suatu negara, tentu saja ini adalah tantang
utama mahasiswa untuk membuktikan bahwasannya generasi penerus bisa merubah tanah air
menjadi lebih unggul daripada bangsa lainnya. Tertera data dalam indeks kehidupan bahwa
Indonesia mempunyai urutan 86 dari 126 negara lainnya, bahkan dalam tingkatan Asean pun
Indonesia masih kalah dibawah Vietnam dan juga Filipina. Maka untuk bisa sebanding dan
bersaing dengan bangsa lain, negeri ini membutuhkan modal yang sangat penting. Yaitu
knowledge yakni mendapatkan ilmu dizaman sekarang bukanlah hal yang sulit, karena
teknologi sudah semakin pesat dan mudah untuk mengakses segala suatu hal mengenai
pengetahuan baik umum maupun informal, lalu ada psikomotorik, dan afektif. 5 Ketiga aspek
tersebutlah yang bisa mengembangkan negara Indonesia ini. Dalam rangka membangun
kepribadian sosok mahasiswa dengan segala Gudang keilmuan, disamping itu
Muhammadiyah juga memberikan pembelajran terkait dengan aktivitas-aktivitas yang
mengandung islami. Muhammmadiyah memeliki beberapa kegiatan secara formal dan non-
formal untuk menjadikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai
karakteristik Muhammadiyah yang menjunjung tinggi Al-Quran dan Sunnah.

Yang pertama ada Masa Ta’aruf dan Orientasi Dasar Islam atau lebih sering dikenal
dengan sebutan Mataf dan OSDI untuk para mahasiswa baru yang akan memasuki kampus
Muhammadiyah. Program ini tidak hanya terdapat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
saja, namun diseluruh kampus Muhammadiyah di Indonesia. Yang projek ini bertujuan agar
mahasiswa baru mempunyai keyakinan penuh bahwasannya Islam adalah satu-satunya agama
yang benar sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia juga berkomitmen untuk mengasah diri
menjadi kaderisasi umat islam yang ideal. Materi dasar OSDI yang pertama yakni persoalan
asas dalam kehidupan beragama. Dalam matereri ini diharap mahasiswa dari sikap
keberagamaannya meningkat, yang bermuara mengikuti jejak orangtua dalam keagamaan
hingga menjadi pilihan tersendiri untuk meyakini suatu agama yang didorong oleh
pengetahuan. Pada tahun 2021 kemarin OSDI mempunyai tema ‘Membangun Generasi
Berkepribadian Qurani’ yang pelaksaannya sendiri diglar secara online, berlangsung pada
tanggal 17 dan 18 Desember.

5
https://www.umy.ac.id/hamdan-zoelvamahasiswa-baru-umy-harus-punyai-aspek-knowledge-afektif-dan-
psikomotorik
C. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogya wajib memiliki karakteritik
Muhammadiyah
Dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga diketahui bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan
organisasi yang berbasis islami dengan Dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid. Identitas
Muhammadiyah sendiri memiliki standaar karakteristik sebagai penganut Muhammadiyah yang
didasari oleh Al-Quran dan sunnah yakni karakteristik dakwah, tajdid, dan pergerakan. Yang
ketiganya harus dimiliki oleh Mahasiswa Muhammadiyah khususnya yang berada di Yogyakarta

 Karakteristik Dakwah
Organisasi Muhammadiyah yang memiliki watak dasar turunan atau pengembangan
sebagai salah satu Gerakan dakwah. Dengan misi utama berdakwah yang harus
menjadikan jiwa, alam pikiran, sikap, orientasi dan tindaakan orang-orang
Muhammadiyah. Namun jika seseorang tidak memiliki 5 karakter itu makai a
bukanlah Muhammadiyah. Muhammadiyah sendiri adalah perserikatasn Gerakan
islam yang ditujuka kepada dua bidang yaitu yang pertama kepada seseorang yang
telah mempunyai agama islam dalam sifat pembaharuan (tajdid) dan yang belum
memeluk agama islam itu sendiri yang bersifat seruan dan ajakan. Dan yang kedua
kepada masyarakat baik bersifat perbaikan, bimbingan ataupun ataupun peringatan.
Yang dilaksanakan bersamaan dengan musyawarah atas dasar ketakwaan dan
mengharapkan ridha Allah semata.
 Karakteristik Tajdid
Tajdid atau pembaharuan mempunyai sifat purifikasi atau pemurnian maupun
pengembangan atau dinamisasi. Geakan organisasi Muhammadiyah mempunyai
sistem modernisasi atau reformasi islam, yang memperlihatkan bawa Muhammaidyah
sebagai organisasi pembaharuan Islam yang maju dan mampu hidup serta
memberikan jawaban terhadap persoalan actual dalam globalisasi zaman. Seiring
berjalannya waktu, Muhammadiyah harus mempunyai jiwa bertindak, berfikir, dan
bertindak dalam melakukan usah tajdid tersebut. Pada saat yang bersamaan tidak
boleh jumud, konservatif, ataupun tradisional yang menyebabkan ketertinggalan
ditengah dinamika zaman. Muhammadiyah perlu melakukan kajian secara sungguh-
sungguh dengan pendekatan interdisipliner terhadap ajaran Islam yang tentunya
dalam lingkup Al-Quran dan juga Sunnah sehingga memiliki puncak maksimal dalam
pemahamannya. Dan kajian secara serius dengan pendekatan instedipliner terhadap
berbagai persoalan sebagai akibat perkembangan kehidupan manusia terhadap
perubahan sosial dan kemajuan teknologi sebagai landasan bimbingan dan
penelusuran arah.
 Karakteristik Pergerakan
Dengan identitas islam, maka Muhammadiyah dengan seluruh kelambangannya
maupun orang-orang yang harus mengintgrasikan diri kedalam nilai-nilai norma dan
prinsip islam keseluruh orientasi dan aktivitas gerakannya. Islam dengan seluruh
ajaran yang mengandung larangan maupun perintah maka anggota serta kaderisasi
Muhammadiyah harus senantiasa mengikuti apa yang sudah seharusnya diperintahkan
dan dilarang dalam petunjuk islam yang dilakukan secara duniawi. Secara khusus
karakteristik islam menyatu dalam identitas Muhammadiyah yaitu berwatak
pergerakan. Mahasiswa serta penghuni Muhammadiyah harus mempunyai watak
pergerakan. Yang berarti selau bergerak stagnasi, statis dan tidak pasif.6

6
https://suaramuhammadiyah.id/2020/01/09/3-karakter-dasar-muhammadiyah/
BAB 3
Kesimpulan
Muhammadiyah muncul selaku gerakan pembelajaran yang sudah memberi warna
perjalanan pembelajaran nasional. Muhammadiyah berperan penting dalam kemajuan
pendidikan, pendidikan Muhammadiyah juga menimbulkan peran yang positif. Mahasiswa
sendiri tercipta bukan hanaya untuk melengkapi data Administrasi Akademik, mengikuti
perkuliahan lalu pulang. Namun mahasiswa sebagai asset negara untuk menciptakan generasi
penerus lebih unggul dalam memajukan negara. Dalam sebuah karakteristik Universitas
Muhammadiyah Yogyakara mempunya beberapa kriteria yang mewajibkan Mahasiswa
tersebut memiliki sikap dan akhlak yang terpuji. Dalam tindakan tersebut, UMY memiliki
cara untuk mendidik mahasiswanya untuk mempunyai karakteristik sama dengan apa yang
dituliskan dalam Al-Quran dan Sunnah yang sejalan dengan tujuan Muhammadiyah, yaitu
dengan memberi wajengan kepada mahasiswa baru untuk mengikuti Orientasi Dasar Islam,
agar watak islmai terbentuk dan tidak luntur. Jika seorang mahasiswa tidak memiliki
karakteristik sesuai dengan prinsip-prinsip yang diterapkan oleh Muhammdiyah, berarti dia
bukanlah termasuk orang-orang Muhammadiyah. Karna sifat dasar dari umat muslim yakni
berperilaku baik yang tujuannya sama dengan organisasi Muhammadiyah. Karakteristik
Muhammadiyah sendiri ada 3 macam, yaitu dakwah yang menyebarluaskan agama islam
dalam bentuk seruan ataupun ajakan. Lalu tajdid atau pembaharuan, dan yang terakhir ada
pergerakan.
REFRENSI

Hadar Nashir, 2011, H.S Prodjokusumo, 1992

Zalik Nuryana, 2017, Revitalisasi Pendidikan Al-Islam Kemuhammadiyahaan pada


perguruan Muhammadiyah, Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan, vol.18 No..1

https://suaramuhammadiyah.id/2020/01/09/3-karakter-dasar-muhammadiyah/

https://www.umy.ac.id/hamdan-zoelvamahasiswa-baru-umy-harus-punyai-aspek-
knowledge-afektif-dan-psikomotorik

https://penerbitbukudeepublish.com/arti-mahasiswa/

https://www.umy.ac.id/sebagai-wujud-pembentukan-karakter-keislaman-umy-adakan-
osdi-bagi-maba

Anda mungkin juga menyukai