Oleh:
MELISA MUKSIN
04392211001
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
MELISA MUKSIN
04392211001
Disetujui:
Pembimbing Matakuliah
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, terutama rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga penulisan dapat
menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN DOSIS
PUPUK N DAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
CABAI RAWIT”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan yang ditemui. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun penulis sangat harapkan demi kesempurnan proposal ini.
Kesempatan yang berbahagia ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada para
pembimbing yang telah meluangkan waktu pada penulis dengan penuh perhatian,
kesabaran dan keikhlasan serta nasehat yang bermanfaat bagi penulis serta para staf
pegawai yang tidak saya sebutkan satu per satu yang telah membantu hingga
terselesaikan penulisan proposal ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu, semoga proposal ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Ternate, 06 april
Melisa muksin
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Cabai rawit ( Capsicum frutescens L ) termasuk sayuran buah dan merupakan bahan yang
dibutuhkan sehari- hari pada setiap rumah tangga sebagai bumbu dapur. Rasanya pedas dan
banyak mengandung vitamin C. Cabai rawit juga banyak digunakan untuk industri makanan
kaleng, saus dan industri obat- obatan.
Disamping sebagai konsumsi dalam negeri, cabe juga merupakan komoditi eksport yang
tinggi nilainya. Untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi, banyak faktor-faktor yang harus
diperhatikan, salah satu diantaranya adalah tersedianya unsur- unsur hara di dalam tanah, baik
unsur hara makro maupun mikro. Kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipenuhi dengan
pemupukan, dimana pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah hingga
pertumbuhan tanaman lebih baik.
Unsur hara terpenting yang harus ditambahkan ke dalam tanah dapat berbentuk pupuk
adalah unsur hara N, P dan K. Ini disebabkan karena selain ke tiga unsur ini dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang banyak, juga ketersediannya dalam tanah dalam jumlah yang terbatas. Selain
unsur hara esensial N, P dan K fungsinya tidak dapat digantikan dengan unsur hara yang lain.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak tersedia, maka pertumbuhan tanaman, baik fase vegetatif
maupun fase generatif bisa jadi terbatas.
Pemupukan yang efektif membutuhkan persyaratan kwantitatif yang memiliki beberapa
hal seperti waktu pemupukan dan penempatan pupuk dengan tepat, sehingga unsur hara yang
diberikan pada tanaman dapat di serap dan digunakan oleh tanaman untuk meningkatkan kualitas
produksi. Sunaryono ( 1984 ) menganjurkan agar pemupukan pada tanaman cabai rawit
diberikan pupuk kandang sebanyak 0,5 kg/ tanaman atau 15 ton/ha sebelum bertanam. Dan
pupuk buatan sebanyak 90 kg N, 92 kg P2O5, 46 kg K2O per hektar. Sedang di Sumatera Utara
dianjurkan dengan dosis 200 kg urea, 200 kg TSP dan 100 kg KCl¬ per hektar ( Anonimous
1983/ 1984 ).
Perhatian para ahli terhadap efisiensi pemupukan nitrogen semakin bertambah,
sehubungan dengan polusi lingkungan dan harga pupuk yang semakin meningkat. Jika diperoleh
efisiensi pemupukan yang tinggi, maka semakin sedikit pupuk yang tercuci. Hara nitrogen dalam
bentuk nitrat di dalam tanah mudah tercuci. Peran unsur hara nitrogen pada tanaman adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, menyehatkan pertumbuhan daun menjadi lebih lebar
dan lebih hijau serta meningkatkan kadar protein pada tanaman. Sedang unsur hara P adalah
mempercepat pertumbuhan akar, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman muda
menjadi dewasa serta dapat mempercepat pertumbuhan dan pemasakan buah. Sesuai dengan latar
belakang di atas, maka penulis mencoba meneliti kemungkinan adanya peningkatan
pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dengan pemberian pupuk N dan P.
1
1.3. Hipotesis Penelitian
1. Adanya pengaruh dosis pupuk N terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
2. Adanya pengaruh dosis pupuk P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
3. Adanya interaksi antara pupuk N dan pupuk P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
cabai rawit.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
d. Tanaman terhambat untuk tua, masih terlihat hijau
e. Meninggi dan kurus
f. Buah tidak berbentuk atau tunbuh normal
g. Proses pembuahan terhambat dan produksi rendah
4
BAB III
BAHAN DAN METODA PENELITIAN
5
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T. S. (1993). Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal 273 .
Adisasmita, R. (2010). Pembangunan Kota Optimum, Efisiensi dan Mandiri (Graha Ilmu (ed.)).
Graha Ilmu.
Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah dan Air. Edisi ke-2. IPB Press. Bogor.
Azis, A., Sunarminto, B. H., & Renanti, M. D. (2009). An Evaluation of Suitable Landscape to
Crop Food Cultivation By Using Neural Networks. IJCCS (Indonesian Journal of
Computing and Cybernetics Systems), 1(1), 1–10.
https://doi.org/10.22146/ijccs.17
Baja, S. (2012). Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah: Pendekatan
Spasial & Aplikasinya. Penerbit Andi.
Defriyanto. (2015). Agihan sifat fisik tanah dan tingkat kepekaan erosinya pada kawasan karst
di kecamatan sukolilo kabupaten pati. Skripsi.
FAO. (1976). Framework for Land Evaluation. FAO Soil Bulletin 52. Soil Resources
Management and Conservation Service Land and Water Development Division. In Journal
of Assisted Reproduction and Genetics (Vol. 9, Issue 3).
https://doi.org/10.1007/BF01203810
DADAFFAFTDA