Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN


PERTUMBUHAN PADA TANAMAN KANGKUNG

DISUSUN OLEH

NAMA : PUTRI SRI PRIKUSTYOWATI

KELAS : XII MIA 7

No : 30

SMA NEGERI 2 PATI


TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan barokah, rahmat dan
kemudahan dalam penulisan Laporan pengaruh media tanam terhadap kecepatan
pertumbuhan tanaman kangkung. Laporan disusun untuk memenuhi tugas biologi
semester 5.
Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya.
2. Orang Tua yang senantiasa memberikan doa dan mendukung penulis
sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.
3. Kepala SMA NEGERI 2 PATI
4. Guru Pembimbing Dra. Prapti Dyahwati M.Pd
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh
penulis.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah sederhana ini
masih jauh dari sempurna. Seperti peribahasa, tak ada gading yang tak retak.
Karya tulis ilmiah ini tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan
karya tulis ilmiah sederhana yang akan datang.

Pati, 4 November 2016


Penulis,

(Putri Sri Prikustyowati)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
2.1 Landasan Teori..............................................................................................
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan.....................................................................
2.3 Kerangka Berpikir..........................................................................................
2.4 Hipotesa.........................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................
3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel..................................................
3.2 Rencana Penelitian.........................................................................................
3.3 Populasi dan Sampel......................................................................................
3.4 Alat dan Bahan...............................................................................................
3.5 Cara Kerja......................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................
4.1 Hasil Pengamatan...........................................................................................
4.2 Pembahasan....................................................................................................
BAB V PENUTUP....................................................................................................
5.1 Kesimpulan....................................................................................................
5.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN.............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan produksi kangkung dilakukan dengan cara
memperbaiki kultur teknik petani, mendapatkan varietas-varietas yang
produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasca
panen. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan selalu
berbeda-beda tergantung media tanam tersebut.
Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat
tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas
dan sejenis lainnya. Kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-
beda. Tidak hanya kegunaannya tapi pengaruhnya terhadap
perkecambahan biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap
media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda.
Menurut pendapat para tokoh, perkecambahan biji merupakan
bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu
tanaman anakan yang sempurna menurut Kramer dan Kozlowski, 1979.
Perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya
redicle dan plumulae dari kulit biji.
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer
di Indonesia, karena dapat dijadikan lauk pauk untuk makanan seperti
tumis kangkung. Untuk itu saya tertarik melakukan penelitian pengaruh
media tanam terhadap pertumbuhan tananaman kangkung. Kangkung
bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan yang ada pada kangkung
seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, posfor, zat besi,
natrium, kalium, vitamin A, vitamin B, vitamin C, karoten, hentriakontan,
dan sitosterol. Senyawa kimia yang dikandung adalah saponin, flavonoid,
dan poliferol.
Kangkung merupakan tanaman yang bermanfaat. Kangkung
mempunyai senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan bagi
penderita susah tidur. Serat pada kangkung sangat baik untuk mencegah
konstipasi sehingga dapat menghalangi terjadinya kanker perut.
Karetenoid dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A serta klorofil
tinggi.Kedua senyawa ini berperan sebagai antioksidan yang berguna
untuk mencegah penuaan dan menghalangi mutasi genetik penyebab
kanker (Wirakusumah, 1998).
Selain itu, kangkung juga tinggi kadar seratnya dan mengandung
fosfor, zat besi, hentriakontan, dan sitosterol. Berkat kandungan yang
dimiliki, kangkung berpotensi juga sebagai antiracun, antiradang,
penenang (sedatif) dan diuretik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh perbedaan jenis media tanam terhadap pertumbuhan
kangkung?
2. Bagaimanakah pengaruh perbedaan jenis media tanam terhadap
pertumbuhan kangkung?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan
perkecambahan biji kangkung.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung
2. Dapat mengetahui media (tanah) yang baik untuk tanaman atau
budidaya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Pertumbuhan dalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada
seluruh makhluk hidup berupa pertumbuhan ukuran, volume, tinggi, dan
masa yang bersifat irreversibel. Pertumbuhan dapat diukur secara
kuantitatif dalam satuan ukuran panjang dan berat. (Irnaningtyas.2015.
Halaman 6)
Faktor-faktot yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan antara lain:
1. Faktor Luar (Faidah Rachmawati.2009.Halaman 10)
a) Air
Air dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis, tekanan turgor
sel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan, transportasi, dan
medium reaksi enzimatis.
b) Cahaya
Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis,
fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan
kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil.
c) Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam
respirasi pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk
menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk
pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas
tumbuhan.
d) Suhu Udara
Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu minimum,
rentang suhu optimum, dan suhu maksimum. Di bawah suhu
minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada rentang suhu
optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu
maksimum, tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan mati.
e) Kelembapan
Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air
yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-
sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh
bertambah besar. (Suwarno.2007.Halaman 21)
2. Faktor Internal
a) Hormon
Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang
dihasilkan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini
meliputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen,
dan asam traumalin. ( Siti Nur Rochmah.2009.Halaman 11)
b) Gen
Faktor menurun sifat pada keturunan terkandung didalam
gen. Informasi genetik pada gen mengendalikan terbentuknya
sifat penampakan secara fisik (fenotip) melalui interaksinya
dengan faktor lingkungan. (Subardi.2009.Halaman 8)
Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat
tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, sekam,
kapas, dan sejenis lainnya. Medium yang baik untuk perkecambahan
haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan
menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama
cendawan (Sutopo, 2002). Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk
tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan
pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah. Mahluk-
mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan
dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar
tumbuhan. Ada dua jenis menia tanam, yaitu :
a) Media tanam anorganik adalah Media tanam yang termasuk dalam
kategori bahan lastic umumnya berasal dari komponen benda mati.
Media tanam lastic
b) Media tanam lastic adalah Media tanam yang termasuk dalam kategori
bahan lastic umumnya berasal dari komponen organisme hidup.
Macam media tanam yang digunakan untuk penelitian:
a) Tanah.
Sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini
masih bergantung kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah
membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi
zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan.
b) Kapas
Kandungan dominan kapas terdiri atas serat serat tumbuhan
(selulosa). Sedangkan zat zat hara lainnnya sangat sedikit. Alasan
utama pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena kapas
dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada
media tanah, sehingga kangkung yang ditanam di media kapas dapat
tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Kekurangannya adalah kapas
tidak mengandung unsur unsur hara yang dapat mendukung
kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama.
c) Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk
menggantikan fungsi tanah. Media tanam tersebut bertekstur pasir
maka media itu mudah untuk diolah, media jenis ini memiliki aerasi
(ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memmiliki
luas permukaan komulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan
menyimpan air sangat rendah dan media tersebut lebih cepat kering.
Yang kemudian, kecambah biji akan sulit bertumbuh karena
kekurangan air.
Klasifikasi Tanaman Kangkung
Kingdom Plantae
Divisio Spermatophyta
Sub Divisio Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae
Ordo Convolvulales
Famili Convolvulacae
Genus Ipomoea
Spesies Ipomoea reptans Poir (Kangkung
Darat)
Ipomoea aquatica Forsk
(Kangkung Air)
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih
dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang
dan cang-cabangnya akar menyebar ke semua arah, dapat menembus tanah
sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada
radius 150cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.
Kangkung darat memiliki ciri yaitu mempunyai warna daun hijau
muda dan bentuk daun menjari serta dapat hidup didataran(tanpa
tergenang air) sedangkan kangkung air tumbuh di daerah rawa atau sawah
yang airnya menggenang, warna daun hijau gelap dan batangnya
kemerahan.
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku banyak
mengandung air (herbacious)dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar.
Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya
akan merayap (menjalar). Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada
buku-buku batang dan diketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi percabanagn baru. Bentuk daun umumnya runcing
ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua dan
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan


Menurut Ahmad Sabiq dengan penelitian yang berjudul Pengaruh
Perbedaan Media Tanam pada Tumbuhan Kangkung dapat disimpulkan
berdasarkan hasil pengamatan, media tanam sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung. (ahmadsabiqmubarok.blogspot.co.id)
2.3 Kerangka Berpikir

KONDISI SAAT INI

Menanam pada media tanam yang sedikit unsur hara


Menanam pada media tanam yang kaya akan unsur hara
TUJUAN

Memberikan pengetahuan yang baru


Membuktikan serta mengetahui pengaruh media tanam
terhadap pertumbuhan tanaman kangkung

TINDAKAN

Penelitian media tanam yang cocok bagi tumbuhan


kangkung
Memanfaatkan unsur hara yang ada di media tanam
masing-masing

2.4 Hipotesa
Menurut saya terhadap percobaan ini, yakni akan ada perbeadaan
hasil perkecambahan terhadap media yang digunakannya. Terdapat
hubungan antara media tanam dengan kecepatan pertumbuhan tanaman
kangkung.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel bebas : Media tanam
DOV : Gelas A : Kapas
Gelas B : Tanah
Gelas C : Pasir
2. Variabel kontrol : Jenis air, volume penyiraman, waktu
penyiraman, tempat.
DOV : 1. Volume penyiraman : 40 mL
2. Waktu penyiraman : sore hari
3. Jenis air : air sumur
4. Tempat : di halaman rumah,
ruang terbuka
3. Variabel respon : kecepatan pertumbuhan tanaman kangkung
DOV : diukur dengan penggaris dari permukaan
media setiap sehari sekali sampai seminggu.
3.2 Rencana Penelitian
Gelas A : 2 biji kangkung dan media kapas
Gelas B : 2 biji kangkung dan media tanah
Gelas C : 2 biji kangkung dan media pasir.

A B C

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi : biji kangkung
Sampel : 3 gelas plastik x 2 biji kangkung = 6 biji kangkung
3.4 Alat dan Bahan
Alat tulis
Penggaris
Sendok
Air sumur
Gelas ukur
Biji kangkung
Gelas plastik
Kapas
Tanah
Pasir
3.5 Cara Kerja
1. Menyiapkan tiga media tanam yang akan dijadikan percobaan
meliputi kapas, tanah, dan pasir.
2. Memasukkan kapas kedalam gelas plastik A.
3. Memasukkan tanah setinggi 3 cm kedalam gelas plastik B.
4. Memasukkan pasir setinggi 3 cm kedalam gelas plastik C.
5. Membasahi semua media tanam dengan air sumur 40 mL, jangan
lupa gelas plastik di beri lubang kecil-kecil.
6. Memasukkan 2 biji kangkung kedalam tiap-tiap gelas plastik.
7. Menyiram tanaman tiap sore hari dengan air sumur yang cukup 40
mL.
8. Amati perubahan selama seminggu.
9. Lakukan pengukuran tinggi kecambah kangkung tersebut
menggunakan penggaris selama seminggu.
10. Catatlah hasilnya.
11. Analisis data.
12. Tarik kesimpulan.
3.6 Teknik Analisis Data
5.1 Mencari rata-rata kecepatan pertumbuhan kangkung pada masing-
masing gelas plastik.
5.2 Membandingkan hasil antara satu perlakuan dengan perlakuan lain.
5.3 Mengamati pertumbuhan biji kangkung.
5.4 Membandingkan hasil rata-rata kecepatan pertumbuhan kangkung.
5.5 Mendiskripsikan analisa data.
A. Tempat Pelaksanaan : Dirumah
B. Waktu Pelaksanaan
No Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan
1 Penyusunan proposal 1-6 Agustus 2016
2 Menyiapkan alat dan bahan 13-14 September 2016
3 Melakukan penelitian 15-23 September 2016
4 Analisa data 24-25 September 2016
5 Menyusun laporan 1-3 November 2016
BAB VI
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengukuran Tinggi Kecambah Kangkung (cm)
Gelas Biji Hari ke- Rata-
Plastik Rata
1 2 3 4 5 6 7
A 1
- 0,50 2,50 5,00 7,00 7,50 7,80 4,33
(kapas) 2
- 0,50 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,79
Rata-
rata - 0,50 1,75 3,00 4,00 4,25 4,40 2,56
B 1
- - 0,10 0,50 3,50 7,50 9,50 3,01
(tanah) 2
- - 0,20 1,00 1,50 2,00 3,00 1,10
Rata-
rata - - 0,15 0,75 2,50 4,75 6,25 2,06
C 1
- - 0,20 0,50 1,00 1,50 4,00 1,03
(pasir) 2
- - - 0,10 0,20 0,50 0,50 0,19
Rata-
rata - - 0,10 0,30 0,60 1,00 2,25 0,61

4.2 Pembahasan
Dari analisis data dan grafik diatas menunjukan bahwa ada perbedaan
pertumbuhan dalam setiap pot. Dalam grafik tersebut tanaman yang paling cepat
tumbuh adalah gelas plastik B biji 1 . Dalam penelitian ini menujukan bahwa
adanya pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Media
tanam yang memiliki unsur-unsur hara akan lebih baik dan tahan lama kecepatan
pertumbuhannya dibanding media yang sedikit/miskin unsur hara yang tidak
tahan lama dalam kehidupan tanaman. Tanaman kangkung sendiri adalah tanaman
yang mudah ditanam.
Pada percobaan dalam gelas plastik A biji langsung di tanam dengan
media tanam kapas. Pada hari pertama kedua biji mulai pecah dan hari kedua
mengalami pertumbuhan 0,5 cm. Pada hari ketiga hingga ketujuh mengalami
perbedaan pertumbuhan. Perbedaan ini disebabkan karena pemilihan biji yang
kurang tepat yaitu tidak memilih yang seukuran. Kecepatan pertumbuhan
kecambah pada gelas plastik A tidak terlalu signifikan karena kecambah tidak
direndam terlebih dahulu di dalam air. Dalam percobaan ini terbukti media kapas
dapat mempercepat pertumbuhan biji daripada tanah akan tetapi kekurangannya
adalah kapas tidak mengandung unsur unsur hara yang dapat mendukung
kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pada percobaan gelas plastik B dengan media tanah, hari pertama biji
belum ada yang tumbuh. Hal ini disebabkan karena biji tidak direndam yang
menyebabkan pertumbuhan biji kangkung tidak terlalu signifikan. Pada hari kedua
kedua biji mulai pecah. Dan pada hari ketiga hingga hari ketujuh keseluruhan biji
telah berkecamabah dengan kecepatan perkecambahan yang sangat baik. Hal ini
disebabkan karena tanah merupakan media tanam yang mengandung unsur hara
yang mendukung kecepatan pertumbuhan biji kangkung.
Pada percobaan gelas platik C dengan media pasir, hari pertama biji belum
ada yang tumbuh. Hal ini disebabkan karena biji tidak direndam yang
menyebabkan pertumbuhan biji kangkung tidak terlalu signifikan. Pada hari kedua
salah satu biji mulai pecah dan biji yang satunya pecah pada hari ketiga. Pada biji
pertama hari ketiga hingga keenam mengalami pertumbuhan, begitu pula biji
kedua yang tumbuh mulai hari keempat hingga ketujuh. Dalam pertumbuhan biji
kangkung di media pasir berbeda dengan media kapas dan tanah yang tumbuhnya
lebih cepat. Hal ini dikarenakan media pasir memiliki aerasi (ketersediaan rongga
udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan komulatif yang
relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah dan media
tersebut lebih cepat kering. Yang kemudian, kecambah biji kangkung akan sulit
bertumbuh karena kekurangan air.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pratikum dapat diambil kesimpulan yaitu dalam
membudidaya tanaman kangkung perlunya ketersediaan air karena
kangkung merupakan tanaman yang sangat memerlukan air untuk
pertumbuhan. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil,
perkembangannya menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus
menerus selama periode pertumbuhan akan menyebabkan tanaman
tersebut menderita dan kemudian mati. Sedang tanda-tanda pertama yang
terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena
penyerapan air tidak dapat mengimbangi kecepatan penguapan air dari
tanaman. Dan media pasir merupakan media yang kemampuan
menyimpan air sangat rendah dan media tersebut lebih cepat kering jadi
menyebabkan biji kangkung sulit tumbuh karena kekurangan air. Tanaman
akan lebih cepat tumbuh apabila memakai media tanam berupa tanah.
Sebaliknya, tanaman akan lebih lama tumbuhnya apabila menggunakan
media pasir.
Media kapas dalam praktikum dapat diambil kesimpulan bahwa
media kapas dapat mempercepat pertumbuhan biji kangkung daripada
media tanah, karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan
lebih baik. Tetapi kekurangannya, kapas tidak mengandung unsur unsur
hara yang dapat mendukung kehidupan tanaman kangkung dalam jangka
waktu yang lebih lama.
Jadi, pada hasil pengamatan dan pembahasan terlihat bahwa tanah
adalah medium yang paling baik untuk digunakan sebagai media bercocok
tanam tanaman kangkung. Karena tanah mengandung unsur-unsur hara
dan memiliki kemampuan memyimpan air yang agar tanaman tidak cepat
kering. Dari seluruh gelas platik, gelas plastik B biji pertama yang paling
tumbuh dengan baik.

5.2 Saran
Dalam kesempatan ini penulis akan menyampaiakan saran-saran
yang bersifat membangun, dan mungkin saja dapat dijadikan dasar
pertimbangan dalam rangka jika pembaca ingin menanam atau budidaya
tanaman kangkung
1. Dalam pemilihan media tanam tanaman kangkung, lebih baik
memilih media tanam tanah.
2. Alangkah baiknya, biji kangkung direndam lebih dahulu dan
setelah itu dipilih biji kangkung yang ukurannya sama besar dan
baik.

DAFTA PUSTAKA
Faidah Rachmawati. 2009. BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://ahmadsabiqmubarok.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-perbedaan-media-
tanam-pada.html
http://akubesertakamu.blogspot.co.id/2011/03/respon-pertumbuhan-dan-
produksi-tanaman.html
http://buahasa.blogspot.co.id/2015/08/laporan-perkembangan-tumbuhan-biji.html
https://mukegile08.wordpress.com/2011/06/06/morfologi-dan-klasifikasi-
tanaman-kangkung/
Irnaningtyas. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Siti Nur Rochmah, dkk. 2009. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi. 2009. Biologi 3 : Untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas XII .
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
LAMPIRAN

Persiapan alat dan bahan

Pemberian benih kangkung di setiap media tanam


Penyiraman benih kangkung di setiap media tanam

Hari Pertama Hari Kedua

Hari Ketiga Hari Keempat


Hari Kelima Hari Keenam Hari Ketujuh

Anda mungkin juga menyukai