Oleh :
WIWIN ISWANTINI
Pendidikan Biologi A 2013
13030204018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri-ciri makhluk
hidup. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan, namun keduanya memiliki pengertian yang
berbeda satu sama lain. Pertumbuhan merupakan pertambahan
ukuran dan isi sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik),
diikuti oleh biosintesis penyusun protoplasma baru. Sedangkan
perkembangan merupakan suatu perubahan yang teratur yang
menuju keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur dan lebih
kompleks, dalam hal ini perkembangan lebih mengarah pada
diferensiasi jaringan tubuh tanaman.
Sebelum proses pertumbuhan maupun
berlangsung maka proses awal yang
perkembangan
biji
Oksigen
dipakai
untuk
proses
oksidasi
sel
untuk
tepat
untuk
aktivasi
enzim.
Perkecambahan
tidak
dapat
dan
hormon
ini
mudah
mengalami
kerusakan
pada
pengaruh lama
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Biji Sawi
Biji
sawi
dari
keluarga
setelah
matang.
Bunga
majemuk,
kecil,
kuning
terang,
parameter
yang
digunakan
untuk
mengukur
terjadi
dalam
fase
sel
dan
pembesaran
atau
pemanjangan
sel.
yang
telah
plastis
(lunak)
dapat
mengembang
(Soerodikoesoemo, 1993).
Biji akan menjadi dewasa dalam buah. Setelah buah matang dan
biji dikeluarkan, biasanya biji dalam keadaan dorman untuk waktu
yang lama atau pendek saja. Apabila dormansi ini dapat dihilangkan,
maka terbentuk giberelin dan sitokinin yang diperlukan untuk
mengungguli
efek
kerja
penghambat
pertumbuhan,
sehingga
C. Perkecambahan
Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun
semua diawali dari proses yang sama, yaitu perkecambahan.
Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar
embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala
morfologi dengan pemunculan radikula tersebut, terjadi proses
fisiologi-biokemis
yang
kompleks,
dikenal
sebagai
proses
belum
terbentuk.
(lapisan
tipis
bagian
luar
endosperma)
untuk
cadangan
makanan
yang
terdapat
dalam
energi
bagi
embrio
pada
saat
perkecambahan
hidup
tetapi
tidak
berkecambah
walaupun
perkecambahan
diantaranya :
a. Air
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu
sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang
tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang
diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan
tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo,
2002). Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum
terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen
(Darjadi,1972) dan umumnya dibutuhkan kadar air benih
sekitar 30 sampai 55 persen (Kamil, 1979). Benih mempunyai
kemampuan kecambah pada kisaran air tersedia. Pada kondisi
media yang terlalu basah akan dapat menghambat aerasi dan
merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih karena
cendawan atau bakteri (Sutopo, 2002).
Menurut Kamil (1979), kira-kira
70
persen
berat
protoplasma sel hidup terdiri dari air dan fungsi air antara
lain:
1. Untuk melembabkan kulit biji sehingga menjadi pecah atau
robek agar terjadi pengembangan embrio dan endosperm.
2. Untuk memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji.
3. Untuk
mengencerkan
protoplasma
sehingga
dapat
mengaktifkan berbagai fungsinya.
4. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm
atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk
protoplasma baru.
b. Suhu
Suhu optimal adalah
yang
paling
menguntungkan
dan
pelepasan
CO2,
air
dan
energi
panas.
Menurut
Kamil
(1979)
umumnya
benih
akan
untuk
mempercepat
perkecambahan,
golongan
sifat
kemampuan
fisik
yang
menyerap
air
perkecambahan
baik,
dan
gembur,
bebas
dari
haruslah
mempunyai
organisme
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, karena
penelitian ini menggunakan beberapa variabel, antara lain variabel
kontrol, variabel bebas dan variabel respon.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum ini dilakukan pada hari Senin-Rabu, 13-15 April 2015,
pukul 17.00 WIB - selesai dan bertempat di PTT 5b Kaving 8,
Ketintang Timur, Surabaya.
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
Variabel kontrol
:-
Jenis biji
biji)
Intensitas cahaya
Volume
air
pemeliharaan
Media tanam (kapas)
Tempat perkecambahan (mika)
penyiraman
selama
1 buah
5 buah
5 buah
250 biji
secukupnya
secukupnya
tabel
persentase
perkecambahan
dan
indeks
50 biji
direndam
4 jam
50 biji
direndam
3 jam
50 biji
direndam
2 jam
50 biji
direndam
1 jam
50 biji
tanpa
direndam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Dari hasil pengamatan, maka dapat diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 1. Pengaruh Perendaman Biji Sawi (Brassica rapa)
Lama
Perendaman
(Jam)
Ke-
Persentase (%)
1
0
2
50
100
50
100
50
100
50
100
Kontrol
50
100
Grafik 1. Pengaruh Lama perendaman Biji Dalam Air Terhadap IKP Biji Sawi (Brassica rapa)
30
25
20
B. ANALISIS DATA
Berdasarkan data diatas, maka dapat dianalisis bahwa biji sawi
yang direndam selama 1, 2, 3, 4 jam maupun biji sawi yang tidak
direndam berkecambah secara bersamaan pada hari ke-2 dengan
persentase 100% tumbuh yaitu sebanyak 50 biji
pada masing-
perlakuan
sebesar
25.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
lama
maupun
perkembangan
biji
berlangsung
maka
bagian
mengeluarkan
luar
endosperma)
enzim. Enzim
untuk
bekerja
mensintesis
dengan
dan
menghidrolisis
cadangan
makanan
yang
terdapat
dalam
kotiledon
dan
dijaga
kadar
airnya
agar
tidak
kekeringan
atau
DAFTAR PUSTAKA
Darjadi,
L.
dan
Hardjono,
1972.
Sendi-Sendi
Silvikultur.
Dirjen
Kekutanan . Jakarta.
Kamil. 1979. Teknologi Benih 1. AngkasaRaya. Anggota IKAPI. Padang.
Kuswanto H. 1996. Dasar-dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi
Benih. Edisi ke-1. ANDI. Yogyakarta. Hlm 190.
Lambers, H., F. Stuart Chapin III., Thijs, L. Pons. 1998.
Plant
Bandung.
Soerodikoesoemo,
Wibisono,
dkk,
1993,
Anatomi
dan
Fisiologi
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Persentase Perkecambahan
Persentase Perkecambahan =
1. 0 jam =
2. 1 jam =
3. 2 jam =
4. 3 jam =
5. 4 jam =
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
x 100% = 100%
x 100% = 100%
x 100% = 100%
x 100% = 100%
x 100% = 100%
IKP=
1.
X1 X2 X3
Xn
+
+
++
1
2
3
n
0 jam = 50 = 25
2
2. 1 jam= 50 = 25
2
3. 2 jam = 50 = 25
2
4. 3 jam = 50 = 25
2
5. 4 jam= 50 = 25
2
x 100%
LAMPIRAN FOTO
Biji sawi
direndam pada 2
jam pertama
Biji sawi
direndam pada 4
jam pertama
Biji sawi
direndam pada 3
jam pertama
Tanpa direndam
(0jam)