PERKECAMBAHAN
1
POKOK BAHASAN : PERKECAMBAHAN
I. DIFINISI PERKECAMBAHAN
IV. DORMANSI
2
I. DIFINISI PERKECAMBAHAN
Difinisi perkecambahan menurut Copeland (1976)
adalah aktifitas pertumbuhan yang sangat singkat
suatu embrio dalam perkembangan dari biji
menjadi tanaman muda.
3
II. MORPOLOGI BIJI DAN PROSES MORPOLOGI
PERKECAMBAHAN
a. Morpologi Biji Dikotil dan Monokotil
9
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan
yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon
terangkat ke atas permukaan tanah (Gambar 4).
Contoh :
Kedelai
Kacang hijau
Kacang Tanah
Lamtoro
Contoh : Padi,
jagung, sorgum
14
Tiga tahap proses imbibisi:
a. penyerapan air secara cepat,
b. penyerapan air secara lambat, dan
c. meningkatnya penyerapan air sebagai akibat tumbuhnya
akar dan pengembangan seedling (Hartman dan Kester,
1975).
PENGEMBUNGAN BIJI
pengembungan biji disebabkan oleh penyerapan air dan
pertumbuhan y
Fase I : imbibisi, dalam fase ini air diserap oleh benih, baik benih dorman
maupun non dorman, benih viabel maupun non viabel. Proses ini
berlangsung karena adanya perbedaan potensial air antara benih
dengan air yang sangat besar. Potensial air pada benih kering dapat
mencapai –1000 bar, sementara pada air 0 bar.
Fase II : lag phase adalah periode mulai aktifnya metabolisme sebagai
persiapan untuk perkecambahan pada benih non dorman. Sementara
pengaktifan metabolisme tidak terjadi pada benih mati.
Fase III : pertumbuhan hanya terjadi pada benih non dorman yang viabel,
ditandai dengan munculnya akar dan diikuti dengan proses
pembelahan sel yang ekstensif, peningkatan laju penyerapan air dan
perombakan cadangan makanan. 16
B. Proses Biokimia Perkecambahan
Di dalam peristiwa perkecambahan, jaringan-jaringan
yang mengandung karbohodrat, lemak, dan protein
mengalami proses hidrolisis dan degradasi yang hasilnya
ditranslokasikan ke titik tumbuh embrio dan
disintesakan kembali ke dalam jaringan baru.
Produk baru dari proses hidrolisa dimanfaatkan di
dalam proses respirasi yaitu sejak oksigen berperan
dalam oksidasi sehingga menimbulkan CO2, air dan
energi.
Pada proses respirasi, glukosa mengalami
penguraian/perubahan menjadi asam piruvat, yang
dikenal dengan nama glikolisis. Melalui reaksi berurutan
menuju siklus Krebs, terjadi pembebasan CO2 dan H2O.
19
.
21
Asam lemak peroksidase mengkatalisis peroksidehida
dekarboksilasi asam lemak sehingga menghasilkan CO 2
dan aldehid. Kemudian aldehid di oksidasi dan
dipengaruhi oleh aldehida dehidrogenase menjadi
substrat asam lemak peroksidase, selanjutnya kembali
lagi menuju tahap kedua oksidasi sehingga membentuk
spiral.
25
III. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN
a. faktor internal : kemasakan benih
b. faktor eksternal. air, udara, suhu, dan cahaya.
Faktor Eksternal:
1. Ketersediaan Air :
reaksi enzim;
melunakan kulit benih;
transpor metabolit;
memungkinkan masuknya oksigen
2. Udara (Oksigen dan CO2) : O2 udara normal (20%) baik untuk
perkecambahan
3. Suhu lingkungan :
Suhu Kardinal yakni : Berpengaruh pada reaksi enzim
suhu maksimum : suhu paling tinggi dimana benih masih mampu
berkecambah;
Suhu optimum : suhu diperoleh perkecambahan terbaik dan
terbesar dalam waktu singkat ;
Suhu minimum : suhu paling rendah benih masih mampu
berkecambah
26
4. Cahaya :
Tergantung pada :
Intersitas optimum : 100 – 200 ft candle;
Kualitas :
660 – 700 nm : cahaya merah menstimulir perkecambahan
(optimum 670 nm);
700 nm : cahaya infra merah atau far red menghambat
perkecambahan;
< 290 nm : menghambat; 290 – 400 nm : tidak jelas;
400 nm : cahaya biru beberapa jenis perlu/tidak pertlu
cahaya.
Contoh perlu cahaya : Alisma plantago Bellis perrenis
Veronica arvensis
Tidak perlu cahaya : Mirabilis jalapa, Tulipa gesneriana,
Gladiolus communis
Cahaya/tanpa: Sorghum helepense, Theobroma cacao, Datura
stramomium
Tanda-tanda dormansi :
Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi;
proses respirasi tertekan / terhambat
Rendahnya proses mobilisasi cadangan makanan;
Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan
29
Keuntungan dormansi :
Merupakan mekanisme untuk mempertahankan hidup dan
bertahan pada musim dingin;
Mencegah terjadinya perkecambahan di lapangan;
Pada beberapa spesies lebih tahan simpan;
Kerugian :
Memperpanjang waktu perkecambahan, pertumbuhan tidak
seragam;
Mengacaukan saat tanam;
Masalah dalam interpretasi terhadap pengujian benih;
Ketidak seragaman dalam pemasakan menimbulkan masalah
panen
30
KLASIFIKASI DORMANSI
Dormansi menurut Aldrich (1984) dikelompokkan menjadi 3
tipe yaitu :
a. Dormansi Primer = Innate Dormancy
b. Dormansi Sekunder = Induced Dormancy
c. Enforced Dormancy = Quiscent Seed
Menurut Sutopo (1985) dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu :
d. Dormansi fisik dan dormansi fisiologis;
e. Dormansi fisik disebabkan oleh pembatasan struktural
terhadap perkecambahan biji, seperti kulit biji yang
keras dan kecap sehingga menjadi penghalang
mekanisme terhadap masuknya air atau gas ke dalam
biji.
2. After Ripening
Benih mengalami dormansi ini memerlukan suatu jangkauan
waktu simpan tertentu agar dapat berkecambah, atau
dikatakan membutuhkan jangka waktu After ripening.
35
Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolis embrio
Dormansi ini dapat disebabkan oleh hadirnya zat
penghambat perkecambahan dalam embrio. Zat-zat
penghambat perkecambahan yang diketahui terdapat
pada tanaman antara lain : ammonia; ABA, Benzoic acid,
etilen, alkaloid, alkaloid lakton ( Counamin ) dll.
36
PENYEBAB DORMANSI
B. Exogenous Primary Dormancy ((dormansi fisik
Kulit benih :
- Impermeabel terhadap air: faktor genetik. Struktur
kulit benih (lap suberin, lignin, kutikula, kutin yang
tebal, lap. pallisade yang berkembang dengan baik,
adanya strophiolar plug)
- Impermeabel terhadap gas: kulit benih yang memiliki
senyawa phenol (oksidator kuat)
- Filter terhadap cahaya
- Kulit benih mengandung inhibitor perkecambahan
- Penghalang keluarnya inhibitor
- Pembatasan mekanik kulit benih keras dan tebal
(contoh kasus benih kemiri)
Penjelasan :
Impermeabilitas kulit biji terhadap air :
Benih-benih yang termasuk dalam tipe dormansi ini
disebut : benih keras karena mempunyai kulit biji yang
keras dan strukturnya terdiri dari lapisan sel-sel serupa
palisade berdinding tebal terutama di permukaan paling
luar. Bagian dalamnya mempunyai lapisan lilin dan bahan
kutikula;
Fisilogis:
Penyimpanan kering;
Stratifikasi: * suhu rendah Chilling (5C-10 C), suhu
tinggi 40 C-50 C;
KNO3, GA3
Suhu berganti
Fisik :
Skarifikasi / penggosokan (mekanik) : mengamplas,
menghilangkan sebagian struktur yang mengelilingi
benih;
Kimia menggunakan asam kuat antara lain H2SO4 dan
HCl
Pencucian/perendaman benih;
Puncturing (penusukan);
Pencucian dengan air panas
Contoh :
Pada benih apel : suplai oksigen sangat dibatasi oleh keadaan
kulit bijinya sehingga tidak cukup untuk kegiatan respirasi
embrio. Keadaan ini terjadi apabila benih berimbibisi pada
daerah dengan temperatur hangat.
40
Buatlah makalah minimal 3 halaman maksimal 5 halaman diketik dengan jarak
1,5 spasi dengan Judul “Metabolisme Nitrogen” dikumpul Senin 7 Desember
2020 ke sih.winarti526@gmail.com
Marjin atas 3 cm
Marjin bawah 2,5 cm
Kiri 3 cm
Kanan 2,5 cm
Diberi halaman
ISI makalah :
Metabolisme N
A. Daur Nitrogen
B. Fungsi N bagi Tanaman
C. Pengertian Metabolisme;
D. Tahap-tahap metabolism N dan Tempat terjadinya metabolisme
E. Tipe Organisme yang membantu asimilasi N
F. Proses Fiksasi Nitrogen
G. Daftar Pustaka
41