Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lutfi Firdaus Wijanarko

NPM : 150510220073

Mata Kuliah : Dasar Ilmu Tanaman

1. Bagaimana Jaringan dan organ berpengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman (hasil panen)?
• Berperan dalam mententukan tipe ideal (Idiotype) tanaman untuk kondisi
lingkungan spesifik
• Berperan dalam penenturan karakter tanaman budidaya sehingga dapat
dibedakan sifat morfologinya
• Berperan dalam proses release kultivar/varietas baru memuat infromasi
deskripsi tanaman, dll.

2. Proses fisiologi apa saja yang berpengaruh terhadap terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (hasil panen)?
• Transportasi Larutan Hara dan Hasil Fotosintesis

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat- zat ke


seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang)
penyerapan air dan zat hara yang terlarut didalamnya dilakukan melalaui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses
pengangkutan yang terdiri dari xilem dan floem. Tumbuhan membutuhkan O2,
CO2, air dan unsur hara untuk hidup. Mekanisme proses penyerapan dapat
berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis, dan transpor aktif.

• Fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa karbon (karbohidrat) dengan


bantuan energi cahaya cahaya. Reaksi fotosintesis :

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Proses fotosintesis pada tanaman tingkat umumnya terjadi di jaringan mesofil daun.
Sel-sel mesopil memiliki banyak kloroplas yang mengandung pigmen hijau
penyerap cahaya yang disebut dengan klorofil.

• Respirasi Tumbuhan

Respirasi merupakan salah satu proses terpenting dalam sel hidup. Dalam proses ini
terbentuk energi bebas (ATP dan NADH) yang diperlukan dalam proses sintesis sel
dan senyawa-senyawa intermediat yang merupakan substrat bagi sintesis senyawa-
senyawa lain (misalnya asam amino, protein, lemak).
Reaksi Respirasi :

C6H12O6 + 6CO2 →6CO2 + 6H2O = -686kkal


• Transpirasi

Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap
air. Sedangkan evaporasi adalah hilangnya air dalam bentuk uap dari tumbuhan dan
lingkungan ke atmosfer. Tumbuhan dalam aktivitas hidupnya, mengeluarkan
sejumlah besar air yang diserap (90%) ke atmosfer dalam bentuk uap air, hanya 1 –
2% digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis atau didalam kegiatan
metabolik sel-sel daunnya. Proses transpirasi terjadi melalui 2 tahapan, yaitu:

1. Evaporasi air dari dinding sel ke ruang antar sel yang ada dalam daun.
Proses ini akan terus berlangsung sampai rongga antar sel jenuh dengan uap air.

2. Difusi air dari ruang antar sel ke atmosfer melalui stomata, kutikula
ataupun lentisel. Berdasarkan bagian tumbuhan yang dijadikan tempat transpirasi,
maka transpirasi dibedakan menjadi 3 yaitu: transpirasi stomata, transpirasi
kutikula, transpirasi lentisel

• Pola Pertumbuhan Tanaman

Tanaman mempunyai ciri antara lain tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah
proses pertambahan jumlah dan ukuran sel yang bersifat permanen (tetap), tidak
bisa balik (irreversible), dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Cara melihat
pertumbuhan yang terjadi pada tanaman dapat dilakukan pengukuran- pengukuran
ditingkat seluler, jaringan, organ atau tubuh tanaman pada interval waktu tertentu.
Pertumbuhan ditingkat seluler dapat diukur pada peningkatan panjang, volume
ataupun kecepatan pembelahannya, sedangkan ditingkat organ dan tanaman utuh
dapat menggunakan parameter masa (berat kering dan berat basah), panjang atau
tinggi, luas permukaan atau volume. Pertumbuhan biasanya diikuti dengan
perubahan bentuk. beberapa hal yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan diantaranya:

➢ Zat Pengatur Tumbuh Auksin


➢ Dominansi Apikal
➢ Zat Pengatur Tumbuh Etilen
➢ Unsur-unsur Hara Essensial Untuk Pertumbuhan Tumbuhan
➢ Dormansi Pada Biji
➢ Komposisi dan Sifat Membran Sel

3. Respons dan proses transportasi yang bepengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman tsb.

• RESPONS TERHADAP CAHAYA, SUHU, DAN CO2


Lama penyinaran yang optimal adalah 10– 12 jam. Berkurangnya intensitas cahaya
matahari menyebabkan tanaman tumbuh lebih tinggi, ruas antar buku lebih panjang,
jumlah daun dan jumlah polong lebih sedikit, dan ukuran biji semakin kecil.
Respons kedelai terhadap perubahan suhu tergantung pada fase pertumbuhan. Suhu
yang sesuai pada fase perkecambahan adalah 15–22 oC, fase pembungaan 20–25
oC, dan pada fase pemasakan 15– 22 oC. Peningkatan CO2 atmosfer dari 349 μL
menjadi 700 μL meningkatkan laju pertukaran karbon (C), menurunkan laju
transpirasi, dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

• RESPONS TERHADAP KONDISI FISIK TANAH

Kedelai tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan hingga berat, namun tanah yang
padat (BI >1,38 kg/m3) tidak sesuai untuk kedelai.

• RESPONS TERHADAP SUHU TANAH

Pengaruh suhu tanah terutama pada fase perkecambahan, dan suhu tanah optimal
adalah 24,2–32,8°C

• RESPONS TERHADAP SALINITAS TANAH

Hasil kedelai tidak mengalami penurunan pada salinitas 5 dS/m, tetapi pada
salinitas 6,2, 7,5, dan 10 dS/m mengalami penurunan berturut-turut 25%, 50%, dan
100%. Berdasarkan penurunan hasil 10%, nilai kritis salinitas untuk kedelai adalah
1,3 dS/m (setara padi dan kacang tanah) (http://www. dpi. nsw.gov.au).

• RESPONS TERHADAP KONDISI AIR TANAH

Kebutuhan air tanaman kedelai pada fase generatif lebih tinggi dibandingkan pada
fase vegetatif, sehingga pada fase generatif lebih peka terhadap kekeringan
terutama pada fase pembungaan hingga pengisian polong. Kandungan air optimal
adalah 70–85% dari kapasitas lapangan.

• RESPONS TERHADAP UNSUR HARA

Kandungan unsur hara tanah harus di atas batas kekahatan agar tanaman tumbuh
optimal. Nilai kritis suatu unsur hara dalam tanah beragam tergantung jenis tanah
dan metode analisis yang digunakan.

• RESPONS TERHADAP LINGKUNGAN MASAM

Kedelai agak sensitif terhadap kemasaman tanah, unsurunsur toksik, dan salinitas.
Nilai kritis pH, Al, Mn, dan salinitas berturutturut adalah pH 5,5, Al-dd 1,33 me/100
g, Mn 3,3 ppm, dan 1,3 dS/ m.

• RESPONS TERHADAP INOKULASI RHIZOBIUM


Rhizobium mempunyai peran penting dalam mendukung kebutuhan N tanaman
kedelai, namun demikian inokulasi rizobium tidak diperlukan pada tanah yang
sering ditanami kedelai

4. Bagaimana kondisi ideal tanaman bila ingin menghasilkan hasil panen yang baik?
Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis.
Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman
jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering lebih
disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman kedelai dapat tumbuh
baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan sedangkan untuk
mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200
mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 oc, akan tetapi suhu
optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 oc. Pada proses perkecambahan
benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 oc.

Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air
tetap tersedia. Untuk memperbaiki aerasi, bahan organik sangat penting artinya.
Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah ph= 5,8-7,0 tetapi
pada ph 4,5 pun kedelai dapat tumbuh pada ph kurang dari 5,5 pertumbuhannya sangat
terlambat karena keracunan aluminium.

Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 0,5-
300 m dpl sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan
ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak
lebih dari 500 m dpl.

Anda mungkin juga menyukai