NPM : 150510220073
2. Proses fisiologi apa saja yang berpengaruh terhadap terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (hasil panen)?
• Transportasi Larutan Hara dan Hasil Fotosintesis
• Fotosintesis
Proses fotosintesis pada tanaman tingkat umumnya terjadi di jaringan mesofil daun.
Sel-sel mesopil memiliki banyak kloroplas yang mengandung pigmen hijau
penyerap cahaya yang disebut dengan klorofil.
• Respirasi Tumbuhan
Respirasi merupakan salah satu proses terpenting dalam sel hidup. Dalam proses ini
terbentuk energi bebas (ATP dan NADH) yang diperlukan dalam proses sintesis sel
dan senyawa-senyawa intermediat yang merupakan substrat bagi sintesis senyawa-
senyawa lain (misalnya asam amino, protein, lemak).
Reaksi Respirasi :
Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap
air. Sedangkan evaporasi adalah hilangnya air dalam bentuk uap dari tumbuhan dan
lingkungan ke atmosfer. Tumbuhan dalam aktivitas hidupnya, mengeluarkan
sejumlah besar air yang diserap (90%) ke atmosfer dalam bentuk uap air, hanya 1 –
2% digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis atau didalam kegiatan
metabolik sel-sel daunnya. Proses transpirasi terjadi melalui 2 tahapan, yaitu:
1. Evaporasi air dari dinding sel ke ruang antar sel yang ada dalam daun.
Proses ini akan terus berlangsung sampai rongga antar sel jenuh dengan uap air.
2. Difusi air dari ruang antar sel ke atmosfer melalui stomata, kutikula
ataupun lentisel. Berdasarkan bagian tumbuhan yang dijadikan tempat transpirasi,
maka transpirasi dibedakan menjadi 3 yaitu: transpirasi stomata, transpirasi
kutikula, transpirasi lentisel
Tanaman mempunyai ciri antara lain tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah
proses pertambahan jumlah dan ukuran sel yang bersifat permanen (tetap), tidak
bisa balik (irreversible), dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Cara melihat
pertumbuhan yang terjadi pada tanaman dapat dilakukan pengukuran- pengukuran
ditingkat seluler, jaringan, organ atau tubuh tanaman pada interval waktu tertentu.
Pertumbuhan ditingkat seluler dapat diukur pada peningkatan panjang, volume
ataupun kecepatan pembelahannya, sedangkan ditingkat organ dan tanaman utuh
dapat menggunakan parameter masa (berat kering dan berat basah), panjang atau
tinggi, luas permukaan atau volume. Pertumbuhan biasanya diikuti dengan
perubahan bentuk. beberapa hal yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan diantaranya:
Kedelai tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan hingga berat, namun tanah yang
padat (BI >1,38 kg/m3) tidak sesuai untuk kedelai.
Pengaruh suhu tanah terutama pada fase perkecambahan, dan suhu tanah optimal
adalah 24,2–32,8°C
Hasil kedelai tidak mengalami penurunan pada salinitas 5 dS/m, tetapi pada
salinitas 6,2, 7,5, dan 10 dS/m mengalami penurunan berturut-turut 25%, 50%, dan
100%. Berdasarkan penurunan hasil 10%, nilai kritis salinitas untuk kedelai adalah
1,3 dS/m (setara padi dan kacang tanah) (http://www. dpi. nsw.gov.au).
Kebutuhan air tanaman kedelai pada fase generatif lebih tinggi dibandingkan pada
fase vegetatif, sehingga pada fase generatif lebih peka terhadap kekeringan
terutama pada fase pembungaan hingga pengisian polong. Kandungan air optimal
adalah 70–85% dari kapasitas lapangan.
Kandungan unsur hara tanah harus di atas batas kekahatan agar tanaman tumbuh
optimal. Nilai kritis suatu unsur hara dalam tanah beragam tergantung jenis tanah
dan metode analisis yang digunakan.
Kedelai agak sensitif terhadap kemasaman tanah, unsurunsur toksik, dan salinitas.
Nilai kritis pH, Al, Mn, dan salinitas berturutturut adalah pH 5,5, Al-dd 1,33 me/100
g, Mn 3,3 ppm, dan 1,3 dS/ m.
4. Bagaimana kondisi ideal tanaman bila ingin menghasilkan hasil panen yang baik?
Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis.
Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman
jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering lebih
disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab. Tanaman kedelai dapat tumbuh
baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan sedangkan untuk
mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200
mm/bulan. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 oc, akan tetapi suhu
optimum bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 oc. Pada proses perkecambahan
benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 oc.
Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air
tetap tersedia. Untuk memperbaiki aerasi, bahan organik sangat penting artinya.
Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah ph= 5,8-7,0 tetapi
pada ph 4,5 pun kedelai dapat tumbuh pada ph kurang dari 5,5 pertumbuhannya sangat
terlambat karena keracunan aluminium.
Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 0,5-
300 m dpl sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan
ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak
lebih dari 500 m dpl.