Anda di halaman 1dari 62

GENETIKA MENDELIAN

Tim Genetika Dasar


Sub pokok bahasan :
o Pewarisan Mendel
o Hukum Mendel I dan II
o Back cross dan test cross
o Uji 2
o Peluang
Pewarisan Mendel
Parental TETUA 1 X TETUA 2

CAMPURAN
Filial 1 TETUA

Pewarisan campuran
(Blending of inheritance)
Siapakah Gregor Johan Mendel?
Percobaan apa yang ia lakukan?
Mengapa MendelG memberikan kontribusi yang
besar terhadap genetika modern
Percobaan Klasik Mendel

Persilangan (cross pollinated)


Penyerbukan sendiri (self pollinated)
tan kc kapri/ pea Pisum sativum

Kenapa kacang kapri?


Percobaan Klasik Mendel
Karakter yang dipelajari Mendel
Percobaan Klasik Mendel (con)
 Memilih karakter yang jelas
perbedaannya
 Membuat galur murni (pure lines) utk
setiap karakter --------- experimental
control
 Melakukan persilangan termasuk
resiproknya
 Menghitung dan mencatat jumlah tan
yang diperoleh dari setiap kelas
fenotipe yang diperoleh dari berbagai
jenis persilangan
 Membuat kesimpulan berdasarkan data
yang diperoleh
Parent P1 P2

Filial 1

karakter F1 = karakter
ungu tetua P1
Resiprokal
Parent P1 P2

Filial 1

Karakter F1= tetua ungu


pada tetua P2
P TETUA 1 X TETUA 2

SALAH SATU
F1 TETUA

Pewarisan terpisah
(Particulate inheritance)
Filial 1

Karakter pada F1 selalu


warna bunga ungu

Kenapa ?
Penyerbukan sendiri (Self pollinated )

F1

F2

705 224
Fenotipe

DOMINAN

RESESIF
Istilah
• Genotipe
• Fenotipe
• Dominan
• Resesif
• Gen
• Alel
• Homozigot
• Heterozigot
P X

F1 BULAT

F2 ¾ BULAT ¼ KERIPUT
P BB X bb

F1 Bb Bb

F2 1/4 BB 2/4 Bb 1/4 bb


1 BB 2 Bb 1 bb

BB = homozigot dominan
bb = homozigot resesif nisbah genotipe ?
Bb = heterozigot nisbah fenotipe?
Pewarisan Mendel
Prinsip Segregasi:
Suatu karakter diturunkan kepada
keturunannya melalui suatu partikel/faktor
penentu keturunan) yang terpisah antara satu
tetua dengan tetua lainnya
Prinsip Independent Assortment:
Masing-masing partikel dari suatu karakter
akan berpadu secara bebas dan diwariskan
dengan peluang yang sama kepada
keturunannya
PRINSIP SEGREGASI
untuk 1 karakter
P BB X bb

Gamet B Gamet b

F1 Bb
Gamet B Gamet B

Gamet b Gamet b

F2 BB : 2 Bb : bb
F2 BB : 2 Bb : bb

• 1: 2: 1 = BB : 2 Bb : bb adalah nisbah genotipe


• 3: 1 = 2 Bulat : 1 Kisut adalah nisbah fenotipe
Penjelasan Mendel
1. Ada partikel/faktor penentu pewarisan (gen)
yang kodratnya terpisah
2. Setiap tanaman kapri memiliki sepasang gen
untuk setiap karakter yang diamati
3. Anggota setiap pasang gen akan memisah
sama rata (segregasi) ke dalam sel-sel gamet
4. Akibatnya, setiap gamet hanya membawa
sebagian (setengah) dari setiap pasang gen
5. Penggabungan gamet dari masing-masing
tetua terjadi secara acak
Poin 1 & 2

Poin 3 & 4

Poin 5
Hubungan antara
penjelasan Mendel
dengan tingkah laku
kromosom pada saat
meiosis

Equal Segregation
• Anggota setiap pasang gen
akan bersegregasi ke dalam
sel-sel gamet
• Setiap gamet hanya
membawa satu bagian dari
setiap pasang gen
Pewarisan Dua Karakter (DIHIBRID)
PERSILANGAN
WARNA BIJI : kuning (YY) dan hijau (yy)
BENTUK BIJI : bulat (SS) dan keriput (ss)

Tetua 1: Bulat dan Kuning (SSYY)


Tetua 2: Keriput dan hijau (ssyy)
F1
Bulat kuning

F2
315 Bulat kuning
108 Bulat hijau
101 keriput kuning
32 Keriput hijau
= 9:3:3:1
Bujur
sangkar
Punnet’s
Hubungan antara
penjelasan
Mendel dengan
tingkah laku
kromosom pada
saat meiosis

Independent Assortment
Pasangan gen berbeda
akan berpadu secara
bebas .
Hukum MENDEL 1

Anggota dari pasangan gen (alel)


akan memisah satu sama lain secara
bebas pada waktu pembentukan
gamet, sehingga setiap gamet akan
memiliki satu dari masing-masing
anggota pasangan gen
Hukum MENDEL 2

Pada waktu pembentukan gamet,


pemisahan pasangan-pasangan gen
dari suatu karakter bersifat bebas
satu sama lainnya
Karakter/ Fenotipe Genotipe Alel Gen
sifat

Bentuk biji Biji bulat BB


B (dominan) Bentuk biji
bulat
Bb

Bentuk biji Biji Keriput bb b (resesif) Bentuk biji


Keriput
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
pasangan Gamet Kelas Kelas
Alel Fenotipe Genotipe
1 2 2 3
2 4 4 9
3 6 8 27
.. .. .. ..
n 2n 2n 3n
TEST CROSS DAN BACK CROSS
TEST CROSS DAN BACK CROSS

Menyilangkan F1 kembali dengan tetuanya


(tester/penguji) yang homozigot

• TEST CROSS (SILANG UJI)


• BACK CROSS (SILANG BALIK)

Beda ?
Kegunaan masing-masing ?
UJI KHI KUADRAT ( 2)
UJI KHI KUADRAT( 2)

( O – E)2
2 =  O = data yang diperoleh
E E = data yang diharapkan

2 hitung < 2 tabel (db:0.05) , maka tidak nyata ,

•Tidak ada perbedaan antara nisbah yang diperoleh


dengan nisbah harapan
•Nisbah yang diperoleh masih sesuai dengan nisbah
yang diperoleh Mendel)
Contoh Test Cross dan 2

Ada 3 tanaman kc ercis yang sama-sama


memiliki fenotipe Berbunga Kuning dan
Berbiji Bulat ingin diketahui apa genotipe
tanaman tersebut.

Maka masing-masing tanaman perlu di silang


uji (test cross) dengan tanaman yang memiliki
genotipe homozigot resesif (fenotipe:
berbunga hijau dan berbiji bulat)
Contoh Test Cross dan 2 (con.)

• Hasil test cross masing-masing tanaman tsb


dengan tanaman yang berbunga hijau dan
berbiji keriput menghasilkan zuriat yang
berbeda.
• Dari 100 biji yang diamati pada masing-masing
zuriat tanaman tersebut diperoleh hasil sbb:
Hasil Test Cross masing-masing tanaman tetua

Tanaman A Tanaman C
51 kuning, bulat 24 kuning, bulat
49 hijau, bulat 26 kuning, keriput
25 hijau, bulat
25 hijau, keriput
Tanaman B,
100 berbunga kuning
dan berbiji bulat
TUGAS
1. Tentukan genotipe dari ke-3 tan tsb
2. Uji apakah nisbah fenotipik hasil silangan
yang diperoleh (zuriat) sesuai dengan Mendel
atau tidak
Uji 2 hasil/progeny dari Tanaman C
Observasi Expectation Deviasi d2/E
O E d
Kuning 26 ¼ x 100=25 1 0.04
Bulat
Kuning 24 ¼ x 100=25 -1 0.04
Keriput
Hijau 25 ¼ x 100=25 0 0
Bulat
Hijau 25 ¼ x 100=25 0 0
Kisut
100 100 0.08
Uji 2 hasil silangan/progeny Tanaman C
• 2 pada db 3 = 0.35
• 2 hit < 2 table (pada α=0.05)
• 0.08 < 0.35
Berarti
• Nisbah 26 : 24 : 25: 25 dianggap sama
dengan nisbah 1: 1: 1: 1 dan diterima
dgn tingkat kepercayaan sebesar 95%
PELUANG
PELUANG (PROBABILITY)
Banyaknya kejadian yang akan (mungkin)
muncul
Misal : Kejadian yg diharapkan adalah A

Peluang (A) = Frekuensi munculnya kejadian A


Frekuensi Total Kejadian (N)

Nilai berkisar dari 0 - 1


Guna mempelajari peluang ?
• nisbah 1:1 atau ½ terjadi jika jumlah
peristiwa semakin banyak
• artinya, jika pelemparan 1000 x dengan 10 x,
maka peluang munculnya sapi akan lebih
mendekati ½ pada pelemparan 1000 x
dibandingkan dengan pelemparan 10 x
• nisbah kelahiran perempuan dengan laki-laki
akan mendekati ½ di masyarakat (populasi)
PELUANG DARI SUATU KEJADIAN
YANG SALING BEBAS

Kaedah Perkalian
P (A+B) = P(A) X P(B)

Kejadian A tidak ada kaitannya dengan


kejadian B
PELUANG DARI SUATU KEJADIAN
YANG SALING BEBAS (con)

• Berapa peluang munculnya 2 sapi dalam 1 kali


pelemparan dua koin 100?
• Berapa peluang munculnya 2 garuda dalam 2 x
pelemparan 1 koin 100 secara bersamaan ?
Peristiwa: gambar garuda atau sapi
Jumlah peristiwa = 2
PELUANG DARI SUATU KEJADIAN
YANG SALING BEBAS (con)

Berapa peluang munculnya 2 garuda dalam 2 x


pelemparan koin 100 secara bersamaan ?
Peristiwa: gambar garuda atau sapi
Jumlah peristiwa = 2
Pelemparan I tidak ada pengaruhnya terhadap
pelemparan ke II
Atau, munculnya garuda/sapi pada pelemparan I
tidak ada kaitannya dengan munculnya garuda /sapi
pada pelemparan ke II
Contoh Peluang
pada persilangan Mendel
• Berapa peluang mendapatkan gamet Ab dari
individu bergenotipe AaBb
AaBb = peluang (gamet A) x peluang (gamet b)
P (Ab) = P (A) x P (b)
= ½x½

Contoh Peluang mendapatkan progeny
pada suatu hasil persilangan

Contoh:
• Dari persilangan
P1 AaBBCCDd x AABbccDD

Berapa peluang untuk mendapatkan


progeny bergenotype
F1 AaBbCcdd ?
F1 AABBccDd ?
Prinsip
• AA x AA = 1AA
• AA x Aa = ½ AA, ½ Aa
• AA x aa = 1Aa
• Aa x Aa = ¼ AA, ½ Aa, ¼ aa
PELUANG DARI SUATU KEJADIAN YG SALING
TIMBAL BALIK (TIDAK LEPAS)

Kaedah Penjumlahan
P (A atau B) = P(A) + P(B)

Munculnya kejadian A dipengaruhi oleh


kejadian B
• Berapa peluang mendapatkan sapi atau
garuda pada 1x pelemparan koin 100 ?

• Peluang persilangan dihibrid antara tanaman


kacang kapri berbiji
Kuning Licin (YYSS) dengan yang berbiji Hijau
Keriput (yyss).

Biji kuning dan biji hijau merupakan kejadian


bebas dari biji licin dan biji keriput
Parental KKLL X kkll
Gamet KL kl

F1 KkLl
F2 ?
• Peluang biji licin = P (LL) +Ll
= ¼ + ½ =¾
• Peluang biji kuning = P(KK) + P (Kk)
= ¼ + ½ =¾
• Peluang biji kuning dan licin
= P (biji kuning) x P(biji licin)
= ¾x¾
= 9/16
Contoh Penggunaan Hukum Peluang

1. Gen untuk biji bulat (Bb) dapat


menghasilkan 2 macam gamet. Gamet B
untuk yg bulat dan gamet b untuk yang
kisut.
Berapa peluang untuk diwariskannya
gamet B?
Contoh Penggunaan Hukum Peluang (con.)

2. Pada heterozigot AaBb yang memiliki


gen A dan B tidak terikat satu sama lain,
Berapa peluang untuk mendapatkan
gamet AB ?
Contoh Penggunaan Hukum Peluang (con.)

3. Berapa peluang seorang anak menerima


pasangan alel dari kakek (kedua kakek)
atau pasangan alel dari kedua nenek ?
60
Sebuah alel merupakan bentuk alternatif dari gen (satu anggota dari sepasang)
yang terletak pada posisi tertentu pada kromosom tertentu

Alel adalah sebuah DNA yang layak (asam deoksiribonukleat)


pengkodean yang menempati lokus tertentu (posisi) pada kromosom

Alel adalah satu dari dua atau lebih versi gen. Seorang individu
mewarisi dua alel untuk setiap gen, satu dari setiap orangtua

GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam


kromosom. Gen bersifat antara lain : - Sebagai materi tersendiri yang
terdapat dalam kromosom.
GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam
kromosom. Gen bersifat antara lain : - Sebagai materi tersendiri yang
terdapat dalam kromosom.

Gen (dari bahasa Belanda: gen) adalah unit pewarisan sifat bagi
organisme hidup

Anda mungkin juga menyukai