B. Landasan Teori
1. Tanaman Pakcoy
a. Sejarah Tanaman Pakcoy
Pakcoy (Brassica rapa L) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang
termasuk keluarga brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari china
dan telah dibudidayakan seteah abad ke-5 secara luas diChina Selatan
dan China Pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di
jepang dan masih sefamili dengan Chinese vegetable. Saat ini pakcoy
dikembangkan secara luas di Filiphina dan Malaysia,di Indonesia dan
Thailand (Adiwilaga, 2010).
Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998) menyatakan bahwa
Tanaman pakcoy merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau
khususnya dichina. Daun pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna
hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala,tumbuh agak tegak
atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang
yang tertekan. Tangkai daun berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan
berdaging, tanaman mencapai tinggi 15-30 cm. Keragaman morfologis
dan periode kematangan cukup besar pada berbagai varietas. Terdapat
bentuk daun berwarna hijau pudar dan ungu yang berbeda.
Adapun klasifikasi tanaman pakcoy atau sawi hijau adalah sebgai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Species : Brassica rapa L(Eko, 2007).
b. Morfologi Tanaman Pakcoy
Tanaman ini memiliki daun yang bertangkai, daun berbentuk agak
oval, berwarna hijau tua dan mengkilap, tidak membentuk kepala,
tumbuh agak tegak atau setengah mendatar. Tangkai daun berwarna putih
atau hijau muda, gemuk dan tinggi tanaman dapat mencapai 15-30 cm.
Pada kelompok ini terdapat keragaman morfologis dan periode
kematangan pada berbagai kultivar. Salah satunya adalah kultivar tipe
kerdil dengan ciri-ciri bentuk daun warna hijau pudar dan ungu yang
berbeda-beda.
Pokoy merupakan jenis sayuran hijau yang masih satu golongan
dengan tanaman sawi. Pakcoy juga sering disebut dengan sawi sendok
karena bentuknya yang menyerupai sendok. Pakcoy sering disebut sawi
manis atau sawi daging karena pangkalnya yang lembut dan tebal seperti
daging. Pakcoy biasa digunakan sebagai sup atau sebagai penghias
makanan ini berasal dari China (Alviani, 2005).
c. Syarat Tumbuh Pakcoy
Pakcoy bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya diAsia.
Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca, dan
tanahnya sehingga dikembangkan diIndonesia ini. Daerah penanaman
yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200
meter diatas permukaan laut. Namun, biasanya dibudidayakan pada
daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter-500 meter dpl. Tanaman
pakcoy dapat tumbuh baik ditempat berhawa panas maupun berhawa
dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran
tinggi. Meskipun demikian, pada kenyataannya hasil yang diperoleh
lebih baik didataran tinggi. Tanaman pakcoy tahan terhadap air hujan,
sehingga dapat ditanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang
perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
Tanah yang cocok untuk ditanami pakcoy adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan air nya baik.
Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya
adalah antara pH 6-pH 7. Pakcoy ditanam dengan benih langsung atau
dipindah tanam dengan kerapatan tinggi, yaitu sekitar 20-25 tanaman/m2
(Haryanto, 2007).
2. Teknik Budidaya Tanaman Pakcoy secara Vertikultur
Istilah vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari
kata vertical dan culture yang artinya teknik budidaya tanaman secara
vertikal sehingga penanamannya menggunakan sistem bertingkat. Pada
awalnya, teknik ini berasal dari gagasan vertical garden yang dilontarkan
sebuah perusahaan benih di Swiss sekitar tahun 1945 (Andoko, 2004).
Menurut Andoko (2004), tujuan utama penerapan teknik
vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin. Di
mana dengan menerapkan teknik vertikultur ini maka peningkatan
jumlah tanaman pada suatu areal tertentu dapat berlipat 310 kali,
tergantung model yang digunakan. Sutarminingsih (2007)
menambahkan, vertikultur dapat diterapkan pada daerahdaerah dengan
lahan sempit, khususnya di daerah perkotaan yang kini ratarata menjadi
pemukiman yang padat.
Menurut Sutarminingsih (2007), beberapa rancangan wadah
media tanam pada sistem vertikultur yang sudah cukup banyak dicoba
dan menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi adalah dengan
menggunakan kolom wadah media tanam disusun secara vertical, kolom
wadah media disusun secara horizontal, wadah media digantung, dan pot
susun.
3. Peluang Pemasaran Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L)
Belakangan ini, masyarakat Indonesia makin sering mengonsumsi
pakcoy yang diolah menjadi berbagai masakan. Karenanya, potensi
budidaya pakcoy semakin cerah. Beberapa daerah seperti Indramayu dan
Tasikmalaya, Jawa Barat, adalah contoh lokasi pembudidayaan sawi
pakcoy di Indonesia. Kedua daerah itu memang terkenal dengan
tanahnya yang gembur. Biasanya, para pembudidaya pakcoy tidak hanya
menanam satu jenis tanaman di satu lahannya. Tanaman inibanyak
dipilih petani karena pembudidayaannya yang relatif mudah. Masa panen
pakcoy cukup singkat, hanya sekitar 45 hari. Masyarakat pun kini
semakin banyak yang mengenal dan menyukai sawi pakcoy ini
dibandingkan dengan sawi atau sayuran lain. Karena pakcoy memiliki
kandungan vitamin yang cukup dan mudah dalam pengolahannya.
Tehnik budidaya yang mudah dan minat pasar yang cukup tinggi ini
membuat banyak petani menanam pakcoy sebagai tanaman selingan.
(Erni, 2009).
C. Metodologi
1. Waktu Penanaman
Penanaman ini dilakukan pada tanggal 30 Maret 2017 dengan menanam
10 bibit tanaman pakcoy pada 10 wadah. Wadah tersebut terdiri dari dua
macam, yaitu polybag dan botol aqua bekas. Penyimpanan tanaman
dilakukan pada dua tempat yaitu tempat yang kaya akan cahaya matahari dan
tempat yang sedikit tersinari cahaya matahari.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Polybag
2) Gunting
3) Lilin
4) Botol Aqua
5) Baskom
b. Bahan
1) Bibit Pakcoy
2) Arang sekam
3) Tanah
4) Kotorang ternak
5) Air
6) Nutrisi NPK
3. Langkah Kerja
a. Langkah pertama yaitu disiapkan bibit tanaman yang telah direndam
selama 2 jam kemudian bibit yang tenggelam dipisahkan.
b. Setelah itu, disiapkan polybag dan tanah yang telah dicampur dengan
arang sekam dan kotoran ternak.
c. Kemudian tanah dimasukan pada polybag setengah dan dimasukan bibit
pada polybag yang telah diisi tanah setengah wadah.
d. Kemudian polybag diberi tanah lagi dan disiram dengan air.
e. Langkah terakhir polybag yang telah berisi bibit dan tanah kemudian di
simpan di rumah kaca dan disiram setiap hari.
f. Pada minggu ke-3 tanaman diberikan nutrisi NPK guna membantu
pertumbuhannya.
g. Pengamatan mengenai pertumbuhan tanaman pakcoy dilakukan secara
berkala.
Minggu Aspek
2 Hijau - 2
3 Hijau - 4
4 Hijau - 6
6 Hijau - 7
7 Hijau - 7
8 Hijau - 7
9 Hijau - 7
10 Hijau - 7
F. Referensi
Adiwilaga. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sisi Permintaan dan Sisi
Penawaran Sayuran Sawi. Bandung: Alumni.
Alviani, P. 2015. Bertanam hidroponik Untuk Pemula Cara Bertanam Cerdas di
Lahan Terbatas. Jakarta: Bibit Publisher.
Andoko, A. 2004. Budidaya Cabai Merah Secara Vertikultur Organik. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Eko, M. 2007. Budidaya Tanaman Sawi (Brassica juncea). Jakarta: Penebar
Swadaya.
Elsivier. 1981. Agricultural Compendium for Rural Development in the Tropis and
Subtropis. Amsterdam: Scientific Publishing Company.
Ernie, T. 2009. Manajemen Strategi Untuk Meningkatkan Kompetensi. Jakarta:
Harvarindo.
Hartus, T. 2008. Berkebun Hidroponik Secara Murah. Edisi IX. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Haryanto. 2006. Teknik Budidaya Sayuran Pakcoy (Sawi Mangkok). Jakarta:
Penebar Swadaya.
Lakitan, B. 2013. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.
Mubyarto. 2009. Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Rubatzsky, V. E. dan Yamaguchi, M. 1998. Sayuran Dunia 1. Bandung: ITB.
Siemonsma, J.S. dan K. Piluek. 1994. Capsicum L. In: J.M. Poulos (Ed.).
Prosea, Plant Resources of South East Asia 8, Vegetable. Prosea
Foundation. Bogor. P 136-140.
Suryana, 2004. Selayang Pandang Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan
di Nusa Tenggara Barat. Mataram: Dinas pertanian Tanaman Pangan
Propinsi Dati I NTB.
Sutarminingsih. 2007. Vertikultur. Yogyakarta: Kanisius.
Anonim. 2016. Bhataramedia Unsur-unsur pada Tumbuhan. [Online]. Tersedia
di http://bhataramedia.com (9 Juni 2017).
Anonim. 2016. Bokchoy. [Online]. Tersedia: http://id.m.wikipedia.org (9 Juni
2017).
Kartono. 2016. Pengemasan pakcoy hasil budidaya. [Online]. Tersedia:
http://www.kartono.net (10 juni 2017).
Yuliyanti, I. 2014. Laporan Vertikultur. [Online]. Tersedia:
http://irmayulianti61.blogspot.co.id/2014/11/ (9 Juni 2017).
G. Lampiran