Disusun Oleh :
Sisca Seilawati Dwi Cahyani
(2013-41-052)
Zaki Muttaqin
(2013-41-047)
(2013-41-031)
Miftahul Abid
(2013-41-040)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga laporan ini dengan judul BUDIDAYA SELADA (Lactuca sativa L.)
SECARA VERTIKULTUR ini dapat penulis selesaikan tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang berbahagia ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ir. Veronica Krestiani, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Budidaya
Tanaman Semusim yang telah membimbing penyusunan laporan ini.
2. Orang tua yang telah membantu penulis dalam hal moral maupun material.
3. Rekan-rekan seperjuangan di fakultas pertanian angkatan 2013.
4. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan makalah ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis
khususnya. Penulis mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini banyak
terdapat kesalahan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca yang budiman demi kesempurnaan laporan ini.
Terima kasih.
Kudus, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . 1
KATA PENGANTAR ...... 2
DAFTAR ISI . 3
I.
PENDAHULUAN ... 4
A. Latar Belakang ... 4
B. Rumusan Masalah .. 5
C. Tujuan 5
II.
METODOLOGI ... 6
A. Tempat dan Waktu Praktikum ... 6
B. Alat dan Bahan ... 6
C. Pelaksanaan Penelitian ... 6
III.
IV.
PENUTUP 14
DAFTAR PUSTAKA 15
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman selada (Lactuca sativa L.) adalah salah satu sayuran daun yang
memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia dan mempunyai manfaat yang baik
bagi konsumennya. Selada merupakan tanaman semusim. Selada mempunyai ciri
diantaranya bentuk bunganya mengumpul dalam tandan membentuk sebuah
rangkaian.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara budidaya selada secara vertikultur?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui budidaya tanaman selada secara vertikultur.
II.
METODOLOGI
C.
Pelaksanaan Praktikum
1. Diperam
Benih selada ditata di atas kain kanebo yang sudah basah, kemudian
digulung. Dan biarkan selama 1 hari di dalam germinator dengan tujuan
diperam supaya tunas selada cepat tumbuh.
2. Penyemaian
Media tanam terdiri dari tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1.
Tanah diayak, kemudian dicampur dan diaduk dengan rata. Setelah media
tanam diisikan ke plastic kecil kecil (plastik untuk semai). Kemudian
masukkan benih selada yang sudah memiliki akar ke dalam plastik semai.
3. Persiapan Media Tanam pada Talang
Media tanam terdiri dari tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan
volume 2 : 1. Tanah diayak, kemudian dicampur dan diaduk dengan rata.
Setelah itu media tanam diisikan ke dalam talang. Kemudian disusun jarak
20cm dan dibuat garis.
4. Pindah Tanam dari Persemaian ke Talang
Pemindahan tanaman ke talang dilakukan setelah bibit sudah memiliki
perakaran yang baik dan memiliki 3 buah daun sempurna. Jika sudah
terbentuk tiga daun namun ukurannya masih kecil ada baiknya menunggu
6
5.
6.
agar daun terbentuk sempurna. Penanaman dilakukan pada sore hari untuk
mengurangi penguapan. Satu talang berisi 6 tanaman selada.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati dengan menggunakan bibit
cadangan.
Pemupukan
Pemupukan dengan gandasil D
Diberikan ketika bibit dalam persemaian, dengan dosis 3 gram gandasil
D diencerkan per 1liter air setiap seminggu sekali.
Pemupukan dengan petrobio
Sebelum bibit selada ditanam dalam talang, diberi pupuk dasar berupa
pupuk petrobio ( 6 g per talang) yang disebar merata dengan tanah.
7.
8.
A. Hasil
1MST
2MST
3MST
4MST
9
PANEN
B.
Pembahasan
Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas yang dihasilkan selada daun
diantaranya adalah unsur hara. Tanaman membutuhkan 16 unsur hara/nutrisi
10
untuk pertumbuhan yang berasal dari udara, air, dan pupuk. Tercukupinya
kebutuhan hara tanaman akan menghasilkan produk dengan kualitas dan nilai
ekonomis yang tinggi. Fitter et al. (1994) menambahkan rendahnya ketersediaan
unsur hara akan memperlambat pertumbuhan tanaman.
Unsur hara yang aktif diserap oleh akar dan hilang dari larutan dalam
beberapa jam yaitu N, P,K dan Mn. Unsur-unsur tersebut harus tetap dijaga pada
konsentrasi rendah dalam larutan untuk mencegah akumulasi yang bersifat racun
bagi tanaman. Konsentrasi yang tinggi dalam larutan dapat menyebabkan serapan
yang berlebihan, yang dapat mengakibatkan ketidak seimbangan hara,sehingga
tanaman tidak sempurna menyerap unsur hara,akibatnya tanaman tidak
berkembang. Pengunaan urea yang berlebihan mengakibatkan turunnya pH tanah
sehingga mikroorganisme dalam tanah mat,tanah menjadi padat dan tata aerasi
tanah menjadi jelek yang menghambat pertumbuhan akar tanaman.Nitrogen
mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas
tanaman sayuran.Dengan pemberian pupuk nitrogen daun tanaman selada lebih
hijau karena bagian selada yang dikonsumsi masyarakat adalah hasil vegetatif
berupa daun dalam bentuk segar. Oleh karena itu, penting untuk diperhatikan
warna, tekstur, dan tingkat kerenyahan selada daun sehingga kualitas selada daun
terpenuhi danproduksi dapat dilakukan secara terus-menerus.
Pemberian pupuk gandasil diberikan dengan dosis 3 g/l air dengan interval
waktu pemberian 7 hari. Pemupukan dapat dilakukan melalui tanah dan daun.
Pemupukan melalui daun lebih efisien karena proses penyerapan haranya lebih
cepat (Setyamidjaja, 1986). Selain itu, keuntungan lainnya adalah apabila pupuk
daun tersebut jatuh ke tanah, masih dapat dimanfaatkan oleh tanaman (Buckman
dan Brady, 1982). Salah satu pupuk daun yang mengandung hara makro dan
mikro adalah
Gandasil D.
penggunaan pupuk daun, maka faktor yang sangat penting diperhatikan adalah
konsentrasi dan interval pemberiannya. Menurut Suhadi (1990) bahwa faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan melalui daun adalah konsentrasi
larutan, jenis tanaman dan waktu pemberian. Menurut Lingga dan Marsono
11
pestisida,
Azadirachtin
yaitu
sistemik lokal. Insektisida sistemik lokal adalah kelompok insektisida yang dapat
diserap oleh jaringan daun, tetapi tidak ditranslokasikan kebagian-bagian lain dari
daun. Insektisida seperti ini disebut insektisida yang mempunyai daya penetrasi ke
dalam jaringan daun (Rusdy, 2009).
12
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Dengan pemberian pupuk urea yang seimbang akan memberikan hasil yang
lebih baik karena diserap penuh oleh tanaman selada yaitu 3,5 gram per
talang yang berisi 6 tanaman selada dengan jarak tanam 20cm.
2.
3.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalfloratek.wordpress.com/tag/gandasil-d/
Hatta, M., Erida, N., dan Wahyuni, S. 2009. Pengaruh Media Tanam dan
Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca
sativa L.) Sistem Vertikultur. Agista Vol.13 No.3.
Ningsih, E.P. 2014. Respon Penggunaan Media Tanam pada Pembibitan Selada
(Lactuca sativa L.). Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. Vol.3 No.2
Hal:111-116.
Syahputra, E., Marai, R., dan Said, I. 2014. Pengaruh Komposisi Media Tanam
dan Konsentrasi Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Floratek : 39-45.
Warganegara, G.R., Ginting, Y.C., dan Kushendarto. 2015. Pengaruh Konsentrasi
Nitrogen dan Plant Catalyst terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Selada (Lactuca sativa L.) secara Hidroponik. Jurnal Penelitian Pertanian
Terapan Vol.15 (2) : 100-106.
14