NPM : 71190713085
KELAS : AGT-C
PRODI : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2020
10
TEKNIK BUDIDAYA PADA TANAMAN CIMPLUKAN
(Physalis angulata L)
Latar belakang
Ciplukan (Physalis angulata) merupakan salah satu contoh spesies dari familia
Solanaceae. Ciplukan merupakan tanaman semak yang tersebar luas di daerah tropis
tropis membuat ciplukan dapat ditemukan di Indonesia dengan mudah. Tanaman ini
sering kali dianggap sebagai tanaman liar karena ditemukan di pinggiran hutan,
pinggir jalan, bahkan di ladang yang memiliki sedikit naungan (Sultana et al., 2008).
keberadaan tanaman Ciplukan ini juga sering dikaitkan dengan kegunaanya sebagai
tanaman obat. Kegunaan Ciplukan sebagai tanaman obat telah diteliti oleh sebagian
ahli. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al (2016) melaporkan, bahwa tanaman
memiliki tingkat kekerabatan yang dekat dengan Withania somnifera (Hidayat et al.,
2016). Ashwaganda merupakan salah satu tanaman yang ekstrak daunnya terkenal
1. Penyiapan pot.
Pot yang ideal digunakan pada tanaman ceplukan adalah pot yang memiliki
sifat porous, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Tetapi, jika digunakan
pot yang bersifat lebih kedap dan tidak porous maka diperlukan upaya
mempertahankan agar udara dapat leluasa keluar masuk dan kelebihan air
siraman dapat merembes melalui lubang yang terdapat di dasar pot. Kemudian
tanah gembur yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan pupuk NPK,
bertujuan agar air siraman tidak mengalir keluar pot bersama tanah.
3. Penanaman.
batang masih lunak, dan jumlah daun ± 8 lembar. Bibit ini memiliki
kelemahan yaitu akar dan batangnya mudah rusak, dan setelah dicabut
daunnya cepat layu. Oleh karena itu, bibit ceplukan tersebut perlu
sebagian batangnya ke dalam tanah. Pangkal batang sedikit ditekan agar akar
melekat erat dengan tanah di dalam pot. Pangkal batang tanaman tersebut
kemudian ditutup dengan sedikit tanah, agar tanaman dapat berdiri dengan
baik. Pot kemudian diberi peneduh, atau dipindahkan ke tempat yang tidak
4. Perawatan.
berikut.
penyakit.
Syarat Tumbuh
1. Tanaman ciplukan cocok hidup di tanah yang subur, gembur, tidak tergenang air,
2. Tanaman ciplukan mampu hidup pada tanah yang kurus, agak padat, dan kurang
3. Kondisi lapisan olah tanah bagian atas sangat berpengaruh terhadap kesuburan
tanaman ceplukan. Ciplukan dapat hidup di dataran rendah hingga dataran dengan
Penyiapan Benih
1. Benih ciplukan dapat di peroleh dari buah yang sudah berumur lebih dari 2,5
bulan.
2. Buah yang sudah matang dan tua, bila dipijit dengan jari akan mengeluarkan
menjadi tanaman ciplukan, Jika sudah tumbuh daun bibit siap untuk dipindahkan ke
mempunyai tekstur yang lembut dan mempunyai cukup kandungan nutrisinya selama
proses persemaian.
Penyemaian Benih
Pemeliharaan bibit benih ciplukan dibak relatif lebih mudah daripada pemeliharaan
benih di bedengan. Menabur benih di bedengan secara langsung perlu ditutupi dengan
tutup plastik untuk menekan penguapan air dari media bibit, menghindari paparan
panas atau hujan, dan mencegah hama dan penyakit. Bibit 1-1,5 bulan-tua siap
Penanaman
Bibit Ciplukan tumbuh di persemaian memiliki akar relatif sedikit, batang masih
lunak, dan jumlah daun ± 8 lembar. Benih ini memiliki kelemahan akar dan batang
yang mudah rusak, dan sekali rusak daun cepat layu. Oleh karena itu, biji ciplukan
perlu dipindahkan dengan hati-hati, dan setelah dicabut harus segera ditanam
kembali.
3. Perawatan
budidaya ciplukan dalam pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk
menggati bibit tanaman yang mati. Menyiram tanaman ciplukan berlebihan juga tidak
baik, mengingat kebutuhan air tidak jauh berbeda dari tanaman palawij, yang relatif
sedikit. Berkenaan dengan sifat dan fisik tanaman ciplukan, maka pemupukan dapat
dilakukan sebanyak dari dosis pupuk yang digunakan pada tanaman tomat.
Pemupukan
Prinsip pemberian pupuk buatan pada tanaman ceplukan adalah sebagai berikut :
• Seluruh dosis pupuk Fosfor dan Kalium, diberikan pada lubang-lubang
• Pupuk susulan I, berupa dosis dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 14 hari setelah
tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan jarak
• Pupuk susulan II, berupa dosis dari pupuk Nitrogen, yang diberikan 35 hari
setelah tanam. Pupuk ditaburkan pada alur yang dibuat di sekeliling tanaman, dengan
• Apabila budidaya ceplukan ditujukan untuk dipungut brangkasnya, maka dosis
pupuk Nitrogen dapat ditingkatkan, sedangkan dosis pupuk Fosfat dan Kalium
dikurangi.
• Penggunaan pupuk pada tanaman ceplukan yang ditanam dengan sistem tumpang
sari, disesuaikan dengan dosis pupuk yang digunakan bagi tanaman utamanya.
Panen
Buah ciplukan dapat dipanen dengan tenggang waktu setiap 2-3 minggu. Jika
budidaya berhasil dan berkualitas maka akan menghasilkan buah yang seragam dan
matang sempurna ketika panen. 1 Batang pohon ciplukan mampu mengumpulkan 300
buah.
DAFTAR PUSTAKA