Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM

KOMPETENSI INTRASPESIES [PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP LAJU


PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays)]

NAMA : ZUHLIAN MANAU MUSANDI

NIM : RSA1C417022

KELOMPOK : 4(EMPAT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KOMPETENSI INTRASPESIES [PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP LAJU
PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays)]

ZUHLIAN MANAU MUSANDI

RSA1C417022

Abstrak

Di alam suatu organisme tidak hidup sendirian tetapi berdampingan dan saling
berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Suatu Interaksi yang terjadi antara organisme-
organisme dapat bersifat positif dengan positif, positif dengan netral, positif dengan negatif,
netral dengan netral, dan negative dengan negatif.Kompetisi atau persaingan tanaman dapat
didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tanaman yang saling memperebutkan
sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu. Kompetisi yang terjadi antar
individu dari spesies yang sama dapat mempengaruhi kemampuan untuk dapat bertahan hidup
karena memperebutkan kebutuhan yang sama sehingga terjadi kompetisi, kompetisi ini disebut
dengan kompetisi intrasesies. Intraspesifik adalah persaingan yang terjadi antar tanaman yang
sejenis. Kompetensi atau persaingan praktikum ini menggunakan biji jagung sebagai bahan
percobaan.Praktikum kali ini berjudul kompetisi intraspesies (pengaruh jarak tanam terhadap laju
pertumbuhan tanaman jagung) yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh jarak tanam
(kerapatan tanaman ) terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman. Praktikum ini dilaksanakan
pada hari kamis,10 oktober 2019 pukul 13.00 wib di Kebun Botani Pendidikan Biologi FKIP
UNIVERSITAS JAMBI.

Kata Kunci: Pengaruh jarak tanam, Pertumbuhan, kompetisi, intraspesies

PENDAHULUAN

Suatu organisme tidak dapat hidup sendirian tetapi dengan berdampingan dan saling
berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Begitu juga yang terjadi pada tumbuhan, Interaksi
yang terjadi antara organisme-organisme dapat dapat bersifat positif-positif, positif-netral,
positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif. (Wirakusumah, 2003: 98).

Menurut Elfidasari (2007 : 267) interaksi adalah hubungan antara mahluk hidup yang
satu dengan yang lainnya. Berdasarkan jenis organismenya interaksi dibagi menjadi dua yaitu
interaksi intraspesifik dan interspesifik. Interaksi intraspesies terjadi pada dua organisme atau
lebih yang memiliki spesies yang sama. Interaksi interspesies terjadi pada dua organisme yang
berbeda spesiesnya. Interaksi ini dapat bersifat netralisme, mutualisme, parasitisme, kooperasi
dan antagonis.

Faktor kebutuhan untuk bertahan hidup dari masing-masing makhluk hidup menjadikan
setiap makhluk hidup melakukan interaksi. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi positif yang
saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti kompetisi. Definisi kompetisi sebagai
interaksi antara dua atau banyak individu terjadi apabila suplai sumber yang diperlukan terbatas,
dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau kualitas sumber bervariasi dan
permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak (Setyo, 2007:125).
Kompetisi tumbuhan dalam satu spesies mampu dilihat pada jarak antar tumbuhan,
dimana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya,
sehingga tegakan besar dari spesies tunggal sangat jarang ditemukan di alam. Persaingan antar
tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat
merugikan (Dian, 2018 : 29).

Pengaturan populasi tanaman pada hakikatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya
akan berpengaruh pada persaingan dalam proses penyerapan zat hara, air dan cahaya matahari.
Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik, maka hasil tanaman yang telah ditanam akan ikut
terpengaruh . jarak tanam rapat akan akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi
intraspesies.
Tumbuhan jagung adalah suatu tanaman semusim yang termasuk dalam ordo
Tripsaceae. Tanaman jagung memiliki ciri-ciri yaitu memiliki akar serabut, batang jagung
berbentuk silindris dan dengan panjang yang berbeda-beda tergantung varietas dan lingkungan
tempat tumbuh. Suhu optimum yang digunakan untuk pertumbuhan jagung biasanya berkisar
antara 20-26 °C dengan curah hujan 500-1500 mm per tahun. Dalam proses perkecambahan
benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 °C. Jagung bisa tumbuh pada semua jenis
tanah, tanah berpasir maupun tanah liat berat. Namun tanaman ini akan tumbuh lebih baik pada
tanah yang gembur dan kaya akan humus (Sastroutomo, 2005: 97).

METODE

Praktikum yang berjudul Kompetisi Intraspesies {Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays)} ini dilakukan pada hari Kamis, 10 Oktober 2019
pukul 13.00 WIB di Kebun Botani. FKIP Universitas Jambi. Metode yang digunakan dalam
praktikum ini adalah metode tanam yaitu praktikan menanam jagung di polybag dan diamati
selama 4 minggu. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu polybag, tanah, biji
jagung, lidi, air, dan kertas label. Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah polibag diisi
dengan tanah secukupnya yang digunakan sebagai media tanam dan biji jagung direndam dalam
air selama satu jam. Biji jagung yang telah direndam akan ditanam pada polibag yang berisi
tanah. Biji ditanam dengan tiga ulangan pada masing – masing perlakuannya. Pada polibag A
ditanami dengan 1 biji jagung, polibag B ditanami 2 biji jagung, polibag C ditanami 4 biji
jagung, polibag D ditanami 6 biji jagung dan polibag E ditanami 8 biji jagung yang dibuat
masing – masing 3 ulangan. Pengamatan dilakukan tiap minggu selama empat minggu, dalam
satu minggu dilakukan penyiraman 2 kali. Setiap minggu diamati dan diukur pertambahan tinggi
tumbuhan kacang hijau serta dimasukkan dalam data tabel hasil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

TINGGI TANAMAN (CM)

MINGGU KE- B C D E
A
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8

I 10
1 1 1 1 ,5
12, 3, 4, 10 7, 5, 10 7,
- 4 5, - 1, 3, - 9 - 12 1, -
1 9 7 ,1 9 5 ,1 8
2 9 1 1

- 15 - - 1 7, 9, - 1 9, 8, - 6, 10 10 1 - 9 11 5, 10
1, 0, 3,
TINGGI TANAMAN (CM)

,4 6 9 4 2 1 7 9 ,8 ,1 5 ,9 6
MINGGU KE-
1 1 1 5,
11, 13 8, 8,
- 4, 2, - 3, - 5 - - - 6 - - - - - 8
5 ,5 8 4
1 5 7

3 3 2 3 3 27
3,7 24 3, 3 35 30 32 2 33 33
- - 5, 3, - 6, 0, - 2, - ,9
1 ,5 8 1 ,9 ,1 ,3 3 ,5 ,3
5 5 6 1 6

4 2 3 3 3 3 3 31
41 3 30 34 33
II - - - 8, 9, - 2, 2, 0, - 33 4, - 6, 24 ,5
,5 4 ,5 ,5 ,8
6 4 2 8 2 7 9

3 3 3 2 3 28
36 23 31
38 - 7, 4, - 4, - 1, - - - - - - 1, - -
,5 ,4 ,5
8 1 1 6 5

5 4 4 3 5 3 54
52, 26 3 38
- 0, - 4, 3, - 8, 0, - 47 - 8, - - 48 49 ,1
4 ,3 8 ,1
2 4 9 1 1 1

5 4 4 4 4 3 45
55 5 45 4
III - - - 0, 0, - 5, 3, 3, - 45 40 9, - - 47 ,1
,8 0 ,1 7
3 1 3 8 5 1

5 4 3 45
49, 53 4 6 35 48 4
- 0, 4, - 1, - - - - - - - - ,2
6 ,4 3 0 ,5 ,2 4
8 1 1

6 57
6 5 5 5 5 5 3
IV 75 - 44 - - 5, - 60 - 49 - - 76
2 5 3 7 3 9 0
5

6 5 5 53
5 6 5 69 50 5
- - 71 - 3, - 6, 4, - 56 - - 54 43 ,5
0 1 2 ,5 ,5 5
5 5 5

1 5 46
6 5 5 5 37
- 72 - - - 2, - 55 - - - 1, - - ,5
65 0 3 4 0 ,5
5 5
Pembahasan

Praktikum kali ini mengenai Kompetisi Intraspesies {Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays)}. Menurut Setyo (2007:125) menyatakan bahwa
kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu terjadi apabila suplai sumber yang
diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau kualitas sumber
bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak.
Sedangkan kompetensi intraspesies adalah Interaksi intraspesies terjadi pada dua
organisme atau lebih yang memiliki spesies yang sama. Interaksi interspesies terjadi pada dua
organisme yang berbeda spesiesnya. Interaksi ini dapat bersifat netralisme, mutualisme,
parasitisme, kooperasi dan antagonis ( Elfidasari, 2007 : 267).

Berdasarkan hasil pengamatan pada pengukuran yang dilakukan selama 1 bulan atau 4
minggu lamanya terhadap jagung terlihat hasil pada A2 tidak terjadi pertumbuhan pada jagung
yang ditanam, ini di mungkinkan karena pemilihan biji jagung yang kurang baik atau jelek, oleh
karena itu pada percobaan A2 selama pengamatan tidak ada pertumbuhan jagung yang terjadi.
Begitupun pada jagung lainnya yang mati atau tidak terjadi pertumbuhan jagung, karena
pemilihan jagung yang sama pada biji jagung A2. Pada perlakuan yang B ditanamin 2 biji jagung
ditiap polybag,hasil yang diperloleh yaitu biji jagung yang ada di polybag ada satu yang hidup
dan satu lainnya yang mati. Pada perlakuan yang C ditanamin dengan 4 biji jagung didapatkan
hasil 1 biji jagung yang mati atau tidak mengalami pertumbuhan dan 3 lainnya hidup dan
mengalami pertumbuhan. Perlakuan yang D ditanami dengan 6 biji jagung didapatkan hasil yaitu
pada D1 dan D2 ada dua yang biji jagung yang mati dan 4 yang hidup,pada D3 yang mati ada 4
biji jagung dan yang hidup hanya 2. Pada perlakuan E yang ditanamin 8 biji jagung pada E1
dan E2 biji jagung yang mati ada 1 dan selebihnya hidup sementara pada E3 yang mati ada 5 dan
yang hidup hanya 3. Semua polibag yang berisikan biji jagung dengan pengulangan yang
berbeda diberikan perlakuan yang sama, jumlah intensitas yang sama dan asupan suplai yang
sama. Perlakuan ini bertujuan untuk melihat perbandingan pertumbuhan suatu tanaman dengan
ruang lingkup yang sama. Hasil yang didapatkan pada kompetisi interspesies di dapatkan bahwa
tidak semua tanaman jagung mengalami pertumbuhan, ada beberapa tanaman yang tidak
mengalami pertumbuhan (tanaman mati), dimungkinkan nutrisi yang di perebutkan belum cukup
banyak untuk tumbuhnya jagung sehingga menyebabkan kematian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa jarak tanam yang berbeda mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Hal ini dikarenakan semakin besar luas ruang tumbuh atau
semakin berjarak tanaman maka semakin sedikit persaingan tumbuhan yang di dalamnya untuk
bertahan hidup. Sebaliknya, semakin kecil luas ruang tumbuh atau semakin sempit jarak tanam
maka persaingan tumbuhan di dalam polibekpun semakin tinggi akibat sama-sama berkompetisi
dalam memenuhi kebutuhan yang sama antara lain memperebutkan air, unsur hara dalam tanah,
dan cahaya matahari.
Kompetisi antara tanaman tersebut terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas. Faktor
yang dikompetisikan antara lain hara, cahaya, CO2, cahaya dan ruang tumbuh. Besarnya daya
kompetisi tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa faktor antara lain jumlah individu dan
berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman kompetitor, periode tanaman, dan jenis
tanaman.Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adanya kompetisi, yaitu faktor ekternal
seperti (intesitas cahaya, suhu, air, oksigen dan karbondioksida) adapun faktor internal
(kemampuan tumbuhan tersebut untuk bertahan hidup berdampingan dengan tumbuhan lain).
Faktor lain yang mempengaruhi adalah : jenis tanaman, kepadatan tanaman, penyebaran
tanaman, dan waktu. Selain kompetisi terdapat hubungan yang terjadi pada tumbuhan
diantaranya : Komensalisme, Anemsalisme, Parasitisme, Netralisme, Kompetisi, Mutualisme dan
Protokooperasi.

Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi terhadap


kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu mempengaruhi kecepatan
pertimbuhan ataupun kehidupan populasi. setiap anggota populasi dapat memakan anggota
populasi yang lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan
lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal
balik). Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan populasi, interaksi antarspesies
anggota populasi dapat merupakan interaksi yang positip, negatif, atau nol.

KESIMPULAN
Dengan adanya perbedaan nyata hasil tinggi tanaman tersebut menunjukkan adanya
kompetisi atau persaingan antar jenis tanaman yang berbeda dalam satu polybag. Semakin
banyak jumlah tanaman yang berada dalam satu polybag persaingannya akan semakin ketat
untuk mendapatkan ruang, unsur hara yang terkandung sehingga menghambat pertumbuhan
tanaman tersebut. Cepat atau lambatnya pertumbuhan pada tanaman juga dapat berpengaruh
terhadap menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi. Terjadinya kompetisi antar tanaman
dapat menyebabkan tanaman mati Pertumbuhan tanaman jagung kontrol (lebih sedikit) lebih
bagus dibandingkan dengan perlakuan dengan banyak tanaman dalam satu polybag karena
adanya pengaruh kompetisi intraspesifik antar sesama tanaman jagung.

DAFTAR PUSTAKA

Elfidasari, D. 2007. Jenis interaksi intraspesifik dan interspesifik pada tiga jenis kuntul

saat mencari makan di sekitar cagar alam Pulau Serang Dua, Provinsi Banten.

Jurnal Biodiversitas 8: 266-269.

Dian E. Kusumawati 2018. Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau (Vigna radiata). Jurnal

Agroradix Vol. 1 (2) : 28-33

Sastroutomo, S., 2005. Ekologi Gulma. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Setyo, L. 2007. Ekologi. Malang: Bayomedia Publishing.

Wirakusumah, S., 2003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. Jakarta: UI-Press.

Lampiran

REFLEKSI

1. Pengetahuan apa dan pengalaman apa yang dapat diperoleh dari praktikum?
Jawab : Dapat menentukan factor-faktor apa saja yang membuat tanaman
berkompetisi dan tau bagaimana cara pengamatan yang dilakukan mulai dari control

sampai perlakuan seterusnya

2. Kendala apa yang ditemui saat pelaksanaan praktikum ?


Jawab :Pada saat pengukuran tanaman jagung yang bener bener harus teliti dengan hanya
menggunakan mistar

3. Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum?


Jawab :
Sebaiknya praktikan dapat melakukan praktikum secara tenang dan teliti sehingga didapatkan
hasil yang diinginkan.
Cek plagiat
Foto

MINGGU KE-
FOTO

IV

Anda mungkin juga menyukai