TENTANG
“Mencangkok”
Oleh:
ANDRIYAN ABDI
15220001
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., atas rahmat dan karunia
yang dilipahkan-Nya, sehingga laporan pencangkokan ini dapat diselesaikan dengan
baik. Secara khusus disampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tidak
terhingga kepada Dosen Pengampu mata kuliah budidaya pertanian yang dengan
tulus dan sabar membimbing selama proses pelaksanaan pembelajaran.
Akhir kata penulis berharap agar laporan Pencangkokan ini dapat bermanfaat
baik bagi penulis khususnya, dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas
pemahaman mengenai cara pencangkokan pada pohon mangga. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih, semoga Allah Swt., selalu melimpahkan karunia, hidayah, dan
ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Penulis berharap semoga laporan mencangkok
ini dapat bermanfaat bagi siap saja yang membacanya. Amin.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... v
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B..Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II Kajian Teori.......................................................................................... 4
BAB III Metode Penelitian............................................................................... 7
A. Waktu dan Tempat.............................................................................. 7
B. Bahan dan Alat.................................................................................... 7
C. Cara Kerja........................................................................................... 7
BAB IV Hasil dan Pembahasan....................................................................... 8
A. Hasil.................................................................................................... 8
B. Pembahasan........................................................................................ 8
BAB V PENUTUP............................................................................................. 11
Daftar Pustaka
Daftar Gambar
Lampiran-Lampiran
1. Lampiran Foto Kegiatan
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
6
yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan
kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis).
7
tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering
disiram air.
B. Tujuan
8
BAB II
KAJIAN TEORI
9
tanah campur pupuk kandang), kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik.
Waktu yang baik untuk mencangkok adalah pada musim hujan, namun bisa juga
dilakukan pada musim kemarau asal selalu disiram dengan air untuk mencegah
kekeringan. (Nagaraja, 2008).
Tanaman yang sering dicangkok adalah tanaman yang berkayu, hal ini
dimaksudkan pada tanaman bekayu tanaman mudah untuk dicangkok. Adapula
tanaman berkayu yang sulit dicangkok semisal cemara atau tanaman berdaun
jarum. Tanaman tak berkayu pun dapat pula dicangkok tentu saja dengan cara yang
berbeda, sebagai contoh tanaman pepaya dan salak (Wudianto, 1997).
10
membusuk bisa juga digunakan untuk media cangkok. Waktu pelaksanaan
sebaiknya pada awal musim hujan, sehingga cangkokan tidak akan kekeringan.
Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia waktu untuk
menanam hasil cangkokan pada musim itu juga. (Herawan, 2003).
Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak
tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air
Pemeliharaan Lain,Untuk memacu munculnya bunga diperlukan larutan KNO3
(Kalsium Nitrat) yang akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi
KNO3 dan juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga
(tandan)pada setiap stadium(tahap perkembangan) serta mempercepat
pertumbuhan buah (Kusumo, 2001).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Bahan :
Pohon mangga
Tanah
Bawang merah
2. Alat
Tali raffia
Pisau tajam
Plastik
C. Cara Kerja
2. Memilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
4. Memberi media pada bagian yang luka secukupnya dengan bawang merah
secukupnya, kemudian ditutup dengan tanah dan plastik.
12
BAB IV
A. Hasil
B. Pembahasan
Dari hasil praktikum diketahui bahwa tidak cepat tumbuh perakaran pada area
yang di cangkok seperti pada gambar diatas dan bahwasanya mencangkok bakalan
13
keluar perakarannya setelah minimal 2 sampai 3 bulan lamanya, penggunaan
media cangkok dengan tanah dan dibalut dengan plastik memberikan hasil yang
baik, hal itu dikarenakan sistim perakaran pada cangkokan memperoleh air yang
cukup karena tanah dapat menyimpan air yang lebih lama dibanding media yang
lain. Pembalutan dengan plastik juga membuat temperatur cangkokan menjadi
sesuai dan kelembapannya seimbang. Sehingga teknik ini membuktikan bahwa
dalam pencangkokan dapat menggunakan media tanah dengan dibalut serabut
kelapa.
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan
warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar
yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih
berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan cabang
yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak
memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan. 3.
Penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali dalam
sehari untuk menghindari pembusukan.
14
Dalam mencangkok juga diperlukan perawatan yang hati – hati karena
tanaman hasil cangkokan kebanyakan perakarannya menjadi lemah. Mengapa
demikian, karena tanaman yang hasil cangkokan tersebut memiliki akar serabut
sehingga tanaman akan mudah roboh.
Bagian bekas luka yang menggembung disebut kalus. Pada batang atau akar
tumbuhan dikotil, jika mengalami luka maka akan ada usaha untuk memperbaiki
bagian tesebut dengan pembentukan kalus dan dengan bantuan hormon luka atau
kambium luka (asam traumalin).
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Danu dan J. Tampubolon, 2002. Pengaruh Jumlah Mata Ruas Stek dan Konsentrasi
Harmann, H.T. and D.E Kester. 2004. Plant propagation principles and practices.
Herawan, T., 2003. Propagasi Klon Acacia mangium Melalui Kultur Jaringan. Jurnal
Pemuliaan Tanaman Hutan Vol. 1 No. 2. Hal. 43 – 48. Pusat Penelitian dan
Kusumo,S,2001. Zat Pengatur Tum buh Tanaman. Penerbit CV. Yasaguna. Jakarta.
Nagaraja, G.S., B.G. Muthappa Rai dan T.R. Guruprasad. 2008. Effect of
intermittent mist and growth regulator on propagation of Jasminum grandiflorum by
different types of cuttings. Haryana J.Hort. Sci. 20 (3-4) : 183-188.
Samson, J.A. 2000. Tropical fruit; The tropical agriculture series of which this
volume part. The editorship of Gordin. Wrigley.
17