Anda di halaman 1dari 13

GANGGANG ATAU ALGA

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi mata kuliah: Botani Cryptogamae

Dosen pengampu: Ainun Nikmati Laily, M.Si.

Oleh:

1. Tia Ambar Wati (12208183023)

2. Umi Sofiana (12208183028)

3. Ilmi Indah Ayu Nurfahmawati (12208183029)

4. Dewi Iftahun Nikmatul Azizah (12208183038)

5. Jayus Syarifuddin (12208183040)

6. Vivi Anisa Indra Asmuri (12208183113)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

OKTOBER 2019
ABSTRAK

Azolla pinnata adalah sejenis paku air yang berukuran kecil yang hidup bebas
mengambang secara horizontal di permukaan air tawar yang biasanya tumbuh di sawah atau
kolam, sehingga mudah diperoleh terutama di daerah tropis. Selama hidupnya, Azolla pinnata
dikenal mampu bersimbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan) dengan
ganggang hijau-biru (Cyanophyta), yaitu Anabaena (Anabaena azollae) yang menumpang
tinggal dalam rongga di antara klorofil daun Azolla pinnata. Simbiosis Azolla pinnata dengan
Anabaena terjadi pada rongga pangkal daun Azolla pinnata. Azolla pinnata menyediakan
tempat berlindung bagi Anabaena, sedangkan Anabaena memfiksasi nitrogen dari udara bagi
Azolla pinnata. Simbiosis ini menyebabkan Azolla pinnata dapat tumbuh dan berkembang
secara vegetatif dengan sangat cepat dan mengakumulasi nitrogen dalam jumlah yang sangat
besar.

Kemampuan simbiosis Azolla pinnata dengan Anabaena untuk mereduksi nitrogen


dari atmosfer menjadi amonia melalui enzim dinitrogenase telah dilalui dengan baik dalam
lingkungan air. Pada simbiosis ini, proses pengikatan nitrogen dari udara dilakukan oleh
Anabaena azollae, kemudian hasil fiksasi diberikan pada tanaman Azolla pinnata. Bentuk
simbiosis pada Azolla-Anabena adalah melakukan fiksasi nitrogen molekular dari biosfer dan
mereduksinya menjadi senyawa nitrogen yang dimanfaatkan oleh kedua simbiotan tersebut.
Di bawah kondisi nitrogen yang terbatas, sel vegetatif Anabaena akan berdiferensiasi menjadi
heterokista pada interval semiregular di sepanjang filamen. Sel heterokista tersebut secara
khusus terbatas untuk fiksasi nitrogen.

Adapun Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan ganggang merah
(Rhodophyceae) karena talusnya berwarna merah sampai ungu talus ini mengandung klorofil
a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang mengadakan fluoresensi,
yaitu fikoeritrin.

Kata kunci: Azolla pinnata, Anabaena azollae, dan Corallina sp.


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dewasa ini, banyak pupuk yang beredar di pasaran dan memberikan hasil yang
cukup baik. Akan tetapi, pupuk yang beredar adalah pupuk anorganik yang biasa
dikenal sebagai pupuk kimia. Pemakaian pupuk seperti ini dalam jangka waktu yang
lama tidak memberikan hasil yang positif, melainkan hasil yang negatif karena pupuk
kimia dapat merusak ekosistem alam. Untuk itu, diperlukan suatu zat yang bukan
hanya menyehatkan, tetapi juga ramah terhadap lingkungan. Salah satu alternatif yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pemberian pupuk organik
(Nurahmi, 2011).

Pupuk organik dapat diperoleh dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, dan
batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan kotoran hewan selama ratusan
tahun. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro, di antaranya N, P, K,
Ca, S, dan lain sebagainya. Salah satu sumber N organik, yaitu Azolla sp. Azolla
pinnata merupakan kelompok paku air yang mengapung di permukaan perairan yang
subur. Kelebihan yang dimiliki oleh Azolla pinnata adalah kemampuannya
bersimbiosis dengan Anabaena azollae untuk fiksasi N dari udara (Nugrahapraja,
2008).

Azolla sp. merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen tinggi dan
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Seperti halnya tanaman Leguminoceae,
Azolla sp. mampu menambat N2 udara karena bersimbiosis dengan Anabaena azollae
sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam rongga daun Azolla sp. Anabaena
azollae mempunyai sel heterocysts yang di dalamnya mengandung enzim nitrogenase
yang akan membantu dalam memfiksasi N2 dari udara. Enzim nitrogenase akan
mengubah nitrogen hasil fiksasi menjadi amonia yang selanjutnya diangkut ke Azolla
sp. Kemudian Azolla sp. akan mengubah amonia menjadi asam amino yang nantinya
akan dipergunakan oleh tanaman dalam fotosintesis. Nitrogen yang dihasilkan oleh
Azolla sp. tersebut nantinya akan digunakan oleh tumbuhan dalam membantu fase
vegetatif, yaitu pada masa pertumbuhan dan perkembangan akar, batang, dan daun
(Legowo, 1994).

Adapun Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan ganggang


merah (Rhodophyceae) karena talusnya berwarna merah sampai ungu talus ini
mengandung klorofil a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang
mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin.

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui mikroalga yang


bersimbiosis dengan Azolla pinnata, mengetahui makroalga dengan menggunakan
spesimen contoh, melakukan pencandraan pada mikroalga yang bersimbiosis dengan
Azolla pinnata dan makroalga spesimen contoh, mengetahui morfologi mikroalga
yang bersimbiosis dengan Azolla pinnata, menentukan klasifikasi mikroalga yang
bersimbiosis dengan Azolla pinnata, dan peranan dari simbiosis Azolla-Anabaena bagi
kehidupan. Berdasarkan tempat pengambilan, sampel untuk praktikum ini diambil dari
lokasi kolam yang ditumbuhi Azolla pinnata. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih
dalam mengenai Azolla pinnata dan Anabaena, kami berkesempatan melakukan
praktikum ganggang atau alga ini.

2. Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat:

a. Mengetahui mikroalga yang bersimbiosis dengan Azolla pinnata.

b. Mengetahui makroalga dengan menggunakan spesimen contoh.

c. Melakukan pencandraan pada mikroalga yang bersimbiosis dengan Azolla pinnata


dan makroalga spesimen contoh.

d. Menggambar morfologi mikroalga yang bersimbiosis dengan Azolla pinnata dan


makroalga spesimen contoh.

e. Menentukan klasifikasi (dengan bantuan sumber) mikroalga yang bersimbiosis


dengan Azolla pinnata dan makroalga spesimen contoh.

B. DASAR TEORI

Alga hidup di tempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan
tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai
bahan kebutuhan hidup manusia. Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme
autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan
dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang,
daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan
bertalus (Bold dan Wynne, 1978).
Alga merupakan organisme berupa talus yang berklorofil. Susunan tubuh
bervariasi terdiri dari satu sel (uniselular) sampai banyak sel (multiselular). Di dalam
pembagian jasadnya, alga sering pula dikelompokkan menjadi dua golongan besar:
1. Makroalga yaitu alga dengan bentuk dan ukuran jasad yang bersifat makroskopik.
2. Mikroalga yaitu alga dengan bentuk dan ukuran jasad yang bersifat mikroskopik.
Pada berbagai habitat, alga berperan sebagai produsen primer dalam rantai
makanan. Di samping membentuk makanan dasar dalam rantai makanan, alga juga
menghasilkan oksigen yang diperlukan untuk metabolisme. Dalam bidang industri,
banyak alga diantaranya alga laut atau yang terkenal dengan nama rumput laut merupakan
sumber alam yang bermanfaat. Seperti alga dari divisi Rhodophyta yaitu Gelidium dan
Eucheuma digunakan sebagai bahan mentah dalam industri agar-agar.
Alga pada umumnya hidup di air tawar, laut, maupun air payau. Beberapa
diantaranya hidup di tanah, batu-batuan, dan batang pohon yang lembab, bersimbiosis
dengan makhluk hidup lain, serta pada sumber air panas. Dalam lingkungan akuatik, alga
tumbuh baik sebagai bentos, perifiton, atau sebagai fitoplankton.
Dalam pengambilan cuplikan air untuk pengamatan, perlu dijaga agar alga tidak
rusak atau mati. Cuplikan air dalam satu botol sebaiknya tidak diisi penuh sehingga alga
tetap dapat melakukan respirasi. Selain itu cuplikan terutama yang melekat pada substrat
harus diletakkan dalam botol yang diisi air serta ditempatkan yang terkena sinar matahari
langsung. Beberapa alga yang bersifat planktonik dapat terganggu oleh hewan dalam satu
botol yang sama. Untuk mengatasinya, air tersebut disaring dengan menggunakan
potongan kain katun.
Smith (1955) mengelompokkan alga menjadi 7 divisi, yaitu:
1. Cyanophyta
2. Chlorophyta
3. Euglenophyta
4. Pyrrophyta
5. Chrysophyta
6. Phaeophyta
7. Rhodophyta
C. METODE

1. Waktu dan Tempat

Praktikum Ganggang atau Alga ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 17
Oktober 2019, pukul 14.40-16.00 WIB, di Laboratorium Biologi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung.

2. Alat dan Bahan


a. Alat:
1) Mikroskop.
2) Deglass & object glass.
3) Wadah penyimpan sampel Azolla pinnata.
4) Cawan petri.
5) Pipet.
6) Pinset.
7) Silet atau cutter.
8) Kamera.
9) Laptop.
10) Alat tulis.
11) Tissue.
12) Masker.
b. Bahan:
1) Sampel Azolla pinnata dari lingkungan.
2) Akuades.
3) Spesimen herbarium (basah) makroalga.
3. Cara Kerja
a. Pengamatan mikroalga:
1) Membersihkan deglass & object glass atau kaca penutup dan kaca benda.
2) Membuat irisan pada daun Azolla pinnata.
3) Mengamati ciri-ciri alga hijau biru yang nampak dengan menggunakan
mikroskop.
b. Pengamatan makroalga:
1) Mengambil spesimen makroalga kemudian meletakkannya pada cawan petri
dengan bantuan pinset.
2) Mengamati ciri-ciri yang nampak pada spesimen makroalga tersebut.
3) Mengambil foto dan menggambar mikroalga dan makroalga.
4) Menentukan klasifikasi alga (dengan bantuan sumber).
5) Melengkapi lembar kerja praktikum.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Hasil Pengamatan

Azolla pinnata

Lembar Kerja

Gambar Tangan Foto Literatur

Keterangan: url: azollamagelang.blogspot.com

Digambar pada 17 Oktober 2019. diakses pada 17 Oktober 2019.

Foto pada Saat Praktikum Klasifikasi

 Kingdom: Plantae

 Division: Tracheophyta

 Class: Polypodiopsida

 Order: Salviniales

Keterangan:  Family: Azollaceae

Gambar diambil pada tanggal 17  Genus: Azolla


Oktober 2019.
 Spesies: Azolla pinnata
(Sumber: ITIS)

Anabaena azollae

Lembar Kerja

Gambar Tangan Foto Literatur

Keterangan: url: www.researchgate.com diakses


pada 17 Oktober 2019.
Di gambar pada 17 Oktober 2019.

Foto pada Saat Praktikum Klasifikasi

 Kingdom: Bacteria

 Phylum: Cyanobacteria

 Class: Cyanophyceae

 Order: Nostocales

 Family: Nostocaceae

 Genus: Anabaena

 Spesies: Anabaena sp.

(Sumber: ITIS)
Keterangan:
Menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 400. Gambar diambil pada
tanggal 17 Oktober 2019.

Rhodophyta (Corallina sp.)

Lembar Kerja

Gambar Tangan Foto Literatur

Keterangan:
url: academia.edu diakses pada 17
Digambar pada 17 Oktober 2019. Oktober 2019.
Foto pada Saat Praktikum Klasifikasi

 Kingdom: Plantae

 Division: Rhodophyta

 Class: Florideophyceae

 Order: Corallinales

 Family: Corallinaceae

 Genus: Corallina

 Spesies: Corallina sp.

(Sumber: ITIS)
Keterangan:

Gambar diambil pada tanggal 17


Oktober 2019.

2. Pembahasan

a. Azolla pinnata dan Anabaena sp.

Azolla pinnata adalah sejenis paku air yang berukuran kecil yang hidup
bebas mengambang secara horizontal di permukaan air tawar yang biasanya
tumbuh di sawah atau kolam, sehingga mudah diperoleh terutama di daerah tropis.
Satu rumpun Azolla Pinnata memiliki ukuran sebesar 2,5 cm x 1 cm. Bentuk akar
Azolla pinnata menggantung di permukaan air, berbulu, dan memiliki panjang 1-5
cm dengan membentuk kelompok 3-6 rambut akar. Azolla Pinnata memiliki ukuran
daun yang kecil serta membentuk 2 atau 3 barisan yang menyirip, bervariasi, dan
saling tumpang tindih. Pada kondisi optimal, Azolla akan tumbuh baik dengan laju
pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi
antara 24-30%. Kandungan asam amino esensialnya, terutama lisin 0,42% lebih
tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah. Azolla
memiliki pertumbuhannya yang sangat cepat karena dalam waktu 3-4 hari dapat
memperbanyak diri menjadi dua kali lipat dari berat segar. Secara alamiah, tanaman
Azolla mempunyai keistimewaan mampu mengikat N bebas dari udara karena
bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena azolae), sehingga mengandung
protein yang cukup tinggi (Haetami, 2005). Oleh karena itu, gulma air Azolla
sangat potensial digunakan sebagai sumber protein nabati untuk pakan ikan.

Selama hidupnya, Azolla pinnata dikenal mampu bersimbiosis mutualisme


(hubungan yang saling menguntungkan) dengan ganggang hijau-biru (Cyanophyta),
yaitu Anabaena (Anabaena azollae) yang menumpang tinggal dalam rongga di
antara klorofil daun Azolla pinnata. Simbiosis Azolla pinnata dengan Anabaena
terjadi pada rongga pangkal daun Azolla pinnata. Azolla pinnata menyediakan
tempat berlindung bagi Anabaena, sedangkan Anabaena memfiksasi nitrogen dari
udara bagi Azolla pinnata. Simbiosis ini menyebabkan Azolla pinnata dapat
tumbuh dan berkembang secara vegetatif dengan sangat cepat dan mengakumulasi
nitrogen dalam jumlah yang sangat besar (Nugrahapraja, 2008).

Kemampuan simbiosis Azolla pinnata dengan Anabaena untuk mereduksi


nitrogen dari atmosfer menjadi amonia melalui enzim dinitrogenase telah dilalui
dengan baik dalam lingkungan air. Pada simbiosis ini, proses pengikatan nitrogen
dari udara dilakukan oleh Anabaena, kemudian hasil fiksasi diberikan pada
tanaman Azolla pinnata. Bentuk simbiosis pada Azolla-Anabena adalah melakukan
fiksasi nitrogen molekular dari biosfer dan mereduksinya menjadi senyawa nitrogen
yang dimanfaatkan oleh kedua simbiotan tersebut. Di bawah kondisi nitrogen yang
terbatas, sel vegetatif Anabaena akan berdiferensiasi menjadi heterokista pada
interval semiregular di sepanjang filamen. Sel heterokista tersebut secara khusus
terbatas untuk fiksasi nitrogen.

Azolla sp. merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen tinggi dan
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Seperti halnya tanaman
Leguminoceae, Azolla sp. mampu menambat N2 udara karena bersimbiosis dengan
Anabaena azollae sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam rongga daun
Azolla sp. Anabaena azollae mempunyai sel heterocysts yang di dalamnya
mengandung enzim nitrogenase yang akan membantu dalam memfiksasi N2 dari
udara. Enzim nitrogenase akan mengubah nitrogen hasil fiksasi menjadi amonia
yang selanjutnya diangkut ke Azolla sp. Kemudian Azolla sp. akan mengubah
amonia menjadi asam amino yang nantinya akan dipergunakan oleh tanaman dalam
fotosintesis. Nitrogen yang dihasilkan oleh Azolla sp. tersebut nantinya akan
digunakan oleh tumbuhan dalam membantu fase vegetatif, yaitu pada masa
pertumbuhan dan perkembangan akar, batang, dan daun (Legowo, 1994).
Kemampuan simbiosis Azolla pinnata dan Anabaena tersebut memiliki nilai
ekologis dan nilai ekonomis yang baik saat diolah maupun dimanfaatkan sebagai
pupuk hijau untuk di lahan sawah dan lahan kering agar tidak merusak ekosistem
alam serta sebagai bahan pakan hewan ternak karena memiliki kandungan protein
yang tinggi (Nurahmi, 2011).

b. Corallina sp.

Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan ganggang merah


(Rhodophyceae) karena talusnya berwarna merah sampai ungu talus ini
mengandung klorofil a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah
yang mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Tubuhnya menyerupai kerak dan
melekat di atas batu karang, tubuhnya mengandung zat kapur dan bersegmen-
segmen. Apabila sudah mati, akan berwarna putih (bleaching) dan mudah patah.
Habitatnya di laut dan menempel pada batu karang yang ada di perairan pantai.
Corallina sp. termasuk dalam ordo Corallinales, karena tubuhnya menyerupai
kerak dan bersegmen-segmen. Berkembang biak dengan seksual melalui
pembuahan sel telur dalam karpogonium. Terdapat tiga pergiliran keturunan, yaitu
gametofit, kartosporofit, dan tetrasporofit. Ditemukan berjarak sekitar 3 meter dari
tepi pantai (Tjitrosoepomo, 1991).

Corallina sp. berpontensial sebagai bio indikator yang dapat mengabsorbsi


logam berat Zn dan Pb, Corallina sp. memiliki marine moisturizing faktor 1 dan 2,
yaitu bahan pelembab yang mempunyai fungsi ganda sebagai skin healing dan anti-
aging.

E. SIMPULAN

Selama hidupnya, Azolla pinnata dikenal mampu bersimbiosis mutualisme


(hubungan yang saling menguntungkan) dengan ganggang hijau-biru (Cyanophyta), yaitu
Anabaena (Anabaena azollae) yang menumpang tinggal dalam rongga di antara klorofil
daun Azolla pinnata. Simbiosis Azolla pinnata dengan Anabaena terjadi pada rongga
pangkal daun Azolla pinnata. Azolla pinnata menyediakan tempat berlindung bagi
Anabaena, sedangkan Anabaena memfiksasi nitrogen dari udara bagi Azolla pinnata.
Simbiosis ini menyebabkan Azolla pinnata dapat tumbuh dan berkembang secara vegetatif
dengan sangat cepat dan mengakumulasi nitrogen dalam jumlah yang sangat besar.
Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan ganggang merah
(Rhodophyceae) karena talusnya berwarna merah sampai ungu talus ini mengandung
klorofil a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang mengadakan
fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Tubuhnya menyerupai kerak dan melekat di atas batu
karang, tubuhnya mengandung zat kapur dan bersegmen-segmen. Apabila sudah mati,
akan berwarna putih (bleaching) dan mudah patah. Habitatnya di laut dan menempel pada
batu karang yang ada di perairan pantai.

F. DAFTAR RUJUKAN

Barsanti, Laura dan Paolo Gualtiery. 2006. Algae: Anatomy, Biochemistry, and
Biotechnology. USA: CRC Press Taylor dan Francis Group.

Fried George H. dan George J. Hademenos. 2005. Schaum’s Outlines Biology Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil. 1999. Biologi Edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.

John, Kimball. 1987. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1991. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

www.itis.gov diakses pada 17 Oktober 2019 pukul 16.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai