LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
OKTOBER 2019
ABSTRAK
Azolla pinnata adalah sejenis paku air yang berukuran kecil yang hidup bebas
mengambang secara horizontal di permukaan air tawar yang biasanya tumbuh di sawah atau
kolam, sehingga mudah diperoleh terutama di daerah tropis. Selama hidupnya, Azolla pinnata
dikenal mampu bersimbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan) dengan
ganggang hijau-biru (Cyanophyta), yaitu Anabaena (Anabaena azollae) yang menumpang
tinggal dalam rongga di antara klorofil daun Azolla pinnata. Simbiosis Azolla pinnata dengan
Anabaena terjadi pada rongga pangkal daun Azolla pinnata. Azolla pinnata menyediakan
tempat berlindung bagi Anabaena, sedangkan Anabaena memfiksasi nitrogen dari udara bagi
Azolla pinnata. Simbiosis ini menyebabkan Azolla pinnata dapat tumbuh dan berkembang
secara vegetatif dengan sangat cepat dan mengakumulasi nitrogen dalam jumlah yang sangat
besar.
Adapun Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan ganggang merah
(Rhodophyceae) karena talusnya berwarna merah sampai ungu talus ini mengandung klorofil
a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang mengadakan fluoresensi,
yaitu fikoeritrin.
1. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak pupuk yang beredar di pasaran dan memberikan hasil yang
cukup baik. Akan tetapi, pupuk yang beredar adalah pupuk anorganik yang biasa
dikenal sebagai pupuk kimia. Pemakaian pupuk seperti ini dalam jangka waktu yang
lama tidak memberikan hasil yang positif, melainkan hasil yang negatif karena pupuk
kimia dapat merusak ekosistem alam. Untuk itu, diperlukan suatu zat yang bukan
hanya menyehatkan, tetapi juga ramah terhadap lingkungan. Salah satu alternatif yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pemberian pupuk organik
(Nurahmi, 2011).
Pupuk organik dapat diperoleh dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, dan
batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan kotoran hewan selama ratusan
tahun. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro, di antaranya N, P, K,
Ca, S, dan lain sebagainya. Salah satu sumber N organik, yaitu Azolla sp. Azolla
pinnata merupakan kelompok paku air yang mengapung di permukaan perairan yang
subur. Kelebihan yang dimiliki oleh Azolla pinnata adalah kemampuannya
bersimbiosis dengan Anabaena azollae untuk fiksasi N dari udara (Nugrahapraja,
2008).
Azolla sp. merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen tinggi dan
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Seperti halnya tanaman Leguminoceae,
Azolla sp. mampu menambat N2 udara karena bersimbiosis dengan Anabaena azollae
sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam rongga daun Azolla sp. Anabaena
azollae mempunyai sel heterocysts yang di dalamnya mengandung enzim nitrogenase
yang akan membantu dalam memfiksasi N2 dari udara. Enzim nitrogenase akan
mengubah nitrogen hasil fiksasi menjadi amonia yang selanjutnya diangkut ke Azolla
sp. Kemudian Azolla sp. akan mengubah amonia menjadi asam amino yang nantinya
akan dipergunakan oleh tanaman dalam fotosintesis. Nitrogen yang dihasilkan oleh
Azolla sp. tersebut nantinya akan digunakan oleh tumbuhan dalam membantu fase
vegetatif, yaitu pada masa pertumbuhan dan perkembangan akar, batang, dan daun
(Legowo, 1994).
2. Tujuan
B. DASAR TEORI
Alga hidup di tempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan
tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai
bahan kebutuhan hidup manusia. Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme
autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan
dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang,
daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan
bertalus (Bold dan Wynne, 1978).
Alga merupakan organisme berupa talus yang berklorofil. Susunan tubuh
bervariasi terdiri dari satu sel (uniselular) sampai banyak sel (multiselular). Di dalam
pembagian jasadnya, alga sering pula dikelompokkan menjadi dua golongan besar:
1. Makroalga yaitu alga dengan bentuk dan ukuran jasad yang bersifat makroskopik.
2. Mikroalga yaitu alga dengan bentuk dan ukuran jasad yang bersifat mikroskopik.
Pada berbagai habitat, alga berperan sebagai produsen primer dalam rantai
makanan. Di samping membentuk makanan dasar dalam rantai makanan, alga juga
menghasilkan oksigen yang diperlukan untuk metabolisme. Dalam bidang industri,
banyak alga diantaranya alga laut atau yang terkenal dengan nama rumput laut merupakan
sumber alam yang bermanfaat. Seperti alga dari divisi Rhodophyta yaitu Gelidium dan
Eucheuma digunakan sebagai bahan mentah dalam industri agar-agar.
Alga pada umumnya hidup di air tawar, laut, maupun air payau. Beberapa
diantaranya hidup di tanah, batu-batuan, dan batang pohon yang lembab, bersimbiosis
dengan makhluk hidup lain, serta pada sumber air panas. Dalam lingkungan akuatik, alga
tumbuh baik sebagai bentos, perifiton, atau sebagai fitoplankton.
Dalam pengambilan cuplikan air untuk pengamatan, perlu dijaga agar alga tidak
rusak atau mati. Cuplikan air dalam satu botol sebaiknya tidak diisi penuh sehingga alga
tetap dapat melakukan respirasi. Selain itu cuplikan terutama yang melekat pada substrat
harus diletakkan dalam botol yang diisi air serta ditempatkan yang terkena sinar matahari
langsung. Beberapa alga yang bersifat planktonik dapat terganggu oleh hewan dalam satu
botol yang sama. Untuk mengatasinya, air tersebut disaring dengan menggunakan
potongan kain katun.
Smith (1955) mengelompokkan alga menjadi 7 divisi, yaitu:
1. Cyanophyta
2. Chlorophyta
3. Euglenophyta
4. Pyrrophyta
5. Chrysophyta
6. Phaeophyta
7. Rhodophyta
C. METODE
Praktikum Ganggang atau Alga ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 17
Oktober 2019, pukul 14.40-16.00 WIB, di Laboratorium Biologi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung.
Azolla pinnata
Lembar Kerja
Kingdom: Plantae
Division: Tracheophyta
Class: Polypodiopsida
Order: Salviniales
Anabaena azollae
Lembar Kerja
Kingdom: Bacteria
Phylum: Cyanobacteria
Class: Cyanophyceae
Order: Nostocales
Family: Nostocaceae
Genus: Anabaena
(Sumber: ITIS)
Keterangan:
Menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 400. Gambar diambil pada
tanggal 17 Oktober 2019.
Lembar Kerja
Keterangan:
url: academia.edu diakses pada 17
Digambar pada 17 Oktober 2019. Oktober 2019.
Foto pada Saat Praktikum Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Division: Rhodophyta
Class: Florideophyceae
Order: Corallinales
Family: Corallinaceae
Genus: Corallina
(Sumber: ITIS)
Keterangan:
2. Pembahasan
Azolla pinnata adalah sejenis paku air yang berukuran kecil yang hidup
bebas mengambang secara horizontal di permukaan air tawar yang biasanya
tumbuh di sawah atau kolam, sehingga mudah diperoleh terutama di daerah tropis.
Satu rumpun Azolla Pinnata memiliki ukuran sebesar 2,5 cm x 1 cm. Bentuk akar
Azolla pinnata menggantung di permukaan air, berbulu, dan memiliki panjang 1-5
cm dengan membentuk kelompok 3-6 rambut akar. Azolla Pinnata memiliki ukuran
daun yang kecil serta membentuk 2 atau 3 barisan yang menyirip, bervariasi, dan
saling tumpang tindih. Pada kondisi optimal, Azolla akan tumbuh baik dengan laju
pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi
antara 24-30%. Kandungan asam amino esensialnya, terutama lisin 0,42% lebih
tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah. Azolla
memiliki pertumbuhannya yang sangat cepat karena dalam waktu 3-4 hari dapat
memperbanyak diri menjadi dua kali lipat dari berat segar. Secara alamiah, tanaman
Azolla mempunyai keistimewaan mampu mengikat N bebas dari udara karena
bersimbiosis dengan ganggang biru (Anabaena azolae), sehingga mengandung
protein yang cukup tinggi (Haetami, 2005). Oleh karena itu, gulma air Azolla
sangat potensial digunakan sebagai sumber protein nabati untuk pakan ikan.
Azolla sp. merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen tinggi dan
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Seperti halnya tanaman
Leguminoceae, Azolla sp. mampu menambat N2 udara karena bersimbiosis dengan
Anabaena azollae sebagai penambat nitrogen yang hidup di dalam rongga daun
Azolla sp. Anabaena azollae mempunyai sel heterocysts yang di dalamnya
mengandung enzim nitrogenase yang akan membantu dalam memfiksasi N2 dari
udara. Enzim nitrogenase akan mengubah nitrogen hasil fiksasi menjadi amonia
yang selanjutnya diangkut ke Azolla sp. Kemudian Azolla sp. akan mengubah
amonia menjadi asam amino yang nantinya akan dipergunakan oleh tanaman dalam
fotosintesis. Nitrogen yang dihasilkan oleh Azolla sp. tersebut nantinya akan
digunakan oleh tumbuhan dalam membantu fase vegetatif, yaitu pada masa
pertumbuhan dan perkembangan akar, batang, dan daun (Legowo, 1994).
Kemampuan simbiosis Azolla pinnata dan Anabaena tersebut memiliki nilai
ekologis dan nilai ekonomis yang baik saat diolah maupun dimanfaatkan sebagai
pupuk hijau untuk di lahan sawah dan lahan kering agar tidak merusak ekosistem
alam serta sebagai bahan pakan hewan ternak karena memiliki kandungan protein
yang tinggi (Nurahmi, 2011).
b. Corallina sp.
E. SIMPULAN
F. DAFTAR RUJUKAN
Barsanti, Laura dan Paolo Gualtiery. 2006. Algae: Anatomy, Biochemistry, and
Biotechnology. USA: CRC Press Taylor dan Francis Group.
Fried George H. dan George J. Hademenos. 2005. Schaum’s Outlines Biology Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.