OLEH KELOMPOK 2:
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
bejrudul “ Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau” yang disusun guna
memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Biologi.Diharapkan, proposal ini
bisa bermanfaat untuk semua pihak. Penulis sadar proposal ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel
dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Sedangkan,
perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur secara
kuantitatif. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila
tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga
dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur
tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang,
akar, dan sebagainya. Pada tumbuhan bersel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada
tumbuhan multiseluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada proses
perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan, yaitu; Epigeal (Perkecambahan dimana kotiledon
berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di dalam tanah). Perkembangan
adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat
diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari ciri-cirinya.
Media tanam sebagai salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya.
Contohnya seperti tanah, air, kapas, kompos, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan
sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan
ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, disini kita memakai media tanah kompos, tanah,
pasir, dan kapas untuk mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada tanaman.
Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu
berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan
suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung
unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda. Hal yang demikian itu menjadi latar belakang
penelitian ini dilakukan pada biji kacang hijau sehingga dapat dimengerti apa pengaruh media
tanam terhadap perkecambahan biji tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1) Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau;
TINJAUAN PUSTAKA
Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
Ordo: Fabales
Genus: Phaseolus
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti “minum”). Biji menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau
uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
1) Hipogeal
2) Epigeal
Pada tipe ini hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan
plumula sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah.
Media tanam merupakan media tumbuh bagi tanaman yang dapat memasok
sebagian unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Media tanam atau media
tumbuh merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman
secara baik. Sebagian besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman dipasok
melalui media tanaman. Selanjutnya diserap oleh perakaran dan digunakan untuk
proses fisiologis tanaman.
Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari
proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput,
dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah
sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat
tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi
fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman.
Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk
memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan kompos yakni
soil conditioner dan soil ameliorator. Soil (condotioner yaitu peranan kompos dalam
memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator
berfungsi dalam hal memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah.
Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah
mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan
pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan
memiliki suhu ruang.
Tanah merupakan campuran bahan padat (organik dan anorganik), dan udara.
Ketiga fase ini saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya reaksi-reaksi bahan
padat berpengaruh terhadap kualitas udara dan air, berpengaruh terhadap pelapukan
bahan, reaksi-reaksi dari jasad renik, dan sebagainya.
Tanah sebagai salah satu faktor produksi pertanian terpenting harus dikelola
dengan tepat dan benar agar tidak mengalami kerusakan. Kerusakan pada tanah
terutama disebabkan oleh erosi. Erosi mengakibatkan kehilangan unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman dan bahan organik, memburuknya sifat-sifat fisik tanah yang
pada akhirnya mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan rendahnya
produksi, karena telah menurunkan produktivitas.
Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir
menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi
(ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis
oleh air atau angin. Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan
pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang
digunakan sebagai media tanam secara tunggal.
Penggunaan pasir seoagai media tanam sering dikombinasikan dengan
campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang
disesuaikan dengan jenis tanaman.
Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang bersersalinitas
tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan sebagai media
tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi
pada media tanam dapat menyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-
organ tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang
selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).Pasir memiliki aerasi
(ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan
kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau
tanahnya lebih cepat kering..
Pasir memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik,
namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan
menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.
Kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air
yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan
juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama.
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari
berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam
(lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa murni dan
alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan,
daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang
terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di
kala panas (menyerap keringat).
Oleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa maka sifat-sifat kmia
kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa. Serat kapas pada umumnya tahan terhadap
kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal, tetapi beberapa zat
pengoksidasi atau penghidrolisa menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan
kekuatan. Kerusakan karena oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya
terjadi dalam proses pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab,
atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C.
Rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : “Berbagai media
tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau.”
Hipotesis ini disebut juga hipotesis alternatif, hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Rumusan Hipotesis Nol dari peneitian ini, “Berbagai media tanam tidak dapat
berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau.” Hipotesis ini
disebut juga hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
BAB III
METODA PENELITIAN
Dalam penelitihan ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu
menguji tanaman kacang hijau terhadap media tanam kompos, tanah, pasir dan kapas untuk
mengetahui pertumbuhan yang ditandai dengan panjang tanaman tersebut dari waktu ke
waktu. Penelitian ini dilaksanakan dengan kondisi perlakuan yang dibuat sama.
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 Juli – 2 Agustus 2018. Tempat penelitian di
kelas XII IPA 6 SMAN 1 Padangpanjang, Jl. K.H Ahmad Dahlan nomor 27 Padangpanjang.
Variabel bebas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh media
tanam bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Penelitian ini menggunakan variabel control yang berupa media tanam yaitu
kompos, tanah, pasir dan kapas.
Variabel terikat dalam penelitihan ini merupakan variabel yang dapat diukur
yaitu pertumbuhan tanaman kacang hijau yang di tumbuhkan dalam media yang
berbeda, yaitu kompos, tanah, pasir dan kapas.
Air secukupnya
Kompos secukupnya
Tanah secukupnya
Pasir secukupnya
Kapas secukupnya
3.5.2 Menyemaikan 8 Butir Benih Kacang Hijau Ke Dalam 4 Gelas Aqua (Masing-
Masing 2 Butir) Berbeda Yang Telah Berisikan Kompos, Tanah, Pasir Dan
Kapas.
1. https://saysyai.wordpress.com/2015/01/24/pengaruh-jenis-media-tanam-terhadap-
pertumbuhan-dan-perkecambahan-kacang-hijau/
2. https://peentagram.blogspot.com/2017/02/proposal-pertumbuhan-kacang-hijau-
di.html
3. https://khanifainurrofi.wordpress.com/2015/05/27/proposal-penelitian-pengaruh-
media-tanam-terhadap-pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau/
4. https://www.softilmu.com/2013/05/pengaruh-media-tanam-tanaman.html
5. http://ramadhanaprillio.blogspot.com/2014/05/proposal-pengaruh-berbagai-media-
tanam.html