Anda di halaman 1dari 9

A.

Tujuan
1. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada sel-sel akar bawang
merah (Allium cepa )
2. Membedakan ciri-ciri dari masing masing fase pembelahan mitosis
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosespembelahan sel secara mitosis pada sel-sel ujung
akar bawang merah (Allium cepa )?
2. Bagaimana membedakan ciri-ciri dari masing masing fase pembelahan
mitosis ?
C. Dasar Teori

Tanaman bawang merupakan tanaman semusim berbentuk rumpun


yang tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 15 ~ 50 cm dan berakar serabut.
Bentuk daun bulat kecil dan memanjang, serta ujung meruncing. Sedangkan
bagian pangkal melebar dan membengkak. Letak daun melekat pada tangkai yang
ukurannya relatif pendek. Warna daun hijau. Tanaman ini memiliki akar serabut
dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara
15 ~ 30 cm di dalam tanah. Batang tanaman bawang merupakan batang sejati atau
disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh). Di atas diskus terdapat batang
semu yang terdiri dari kumpulan pelepah-pelepah daun (Kimball, 1998).

Organisme pada umumnya mengenal 3 macam reproduksi sel yaitu amitosis,


mitosis dan meiosis. Pembelahan secara amitosis hanya terjadi pada organisme
prokariotik dan uniseluler seperti amoeba, bakteri dan ganggang. Pada
pembelahan tersebut tidak tampak adanya kromosom (Sastrosumardjo, 2006).
Pembelahan sel secara Mitosis dan Meiosis pada umumnya berlangsung pada
organisme eukariotik dan multiseluler yang meliputi pembagian intisel
(kariokinesis) dan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Setiap kali pembelahan
memiliki tahapan-tahapan yang didasarkan pada perubahan letak kromosom
selama berlangsungnya prosespembelahan. Setiap tahap pembelahan mempunyai
ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau
perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom tersebut (Sumadi dan Aditya
Marianti, 2007).
Pada banyak sel, termasuk bawang, satu atau lebih dari kromosom itu
mempunyai nukleolus. Hal ini dapat diamati dengan mikroskop biasa. Keadaan
yang amat lembut ini pada kromosom selama masa antara pembelahan sel tidak
seharusnya menggambarkannya. Mereka justru aktif dalam sintesis RNA dan
sejenak sebelum pembelahan sel berikutnya, juga sistesis DNA. Sebenarnya
kandungan DNA menjadi dua kali diantara pembelahan-pembelahan sel.
(Kimball, 1998)
Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang
dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi 3 tahap, yaitu G1
(periode pertumbuhan), S (sintesis), dan G2 (persiapan pembelahan). Sedangkan
pembelahan sel sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu mitosis dan kariokinesis.
Tahap kariokinesis disebut juga siklus kromosom dan sitokinesis disebut juga
siklus sitoplasma (Sumadi dan Aditya, 2007).

Sumber : Campbel et al, 2010


D. Alat dan Bahan
Alat
- Mikroskop cahaya
- Kaca benda
- Kaca penutup
- Silet berkarat
- Pipet
- Botol vial

Bahan

- Akar Bawang merah


- Larutan FAA
- Alkohol 70%
- HCl 1 N
- Asetokarmin
- Kertas Hisap
- Aquades
E. Prosedur Kerja
a. Penumbuhan akar bawang merah

Disiapkan 3 siung bawang merah dan lidi.

Dipilih bawang merah yang umurnya sudah lumayan tua, agar saat
direndam di air, akar akan tumbuh

Ditusuk bawang merah menggunakan tusuk lidi dibagian atas

Diletakkan bawang merah yang telah ditusuk ke dalam botol yang


telah dilubangi.

Dipastikan bagian bawah bawang merah terendam air

Direndam selama 3 hari hingga tumbuh akar


b. Perlakuan

Dipotong akar bawang merah sepanjang 1 cm tepat pukul 00.00 WIB

Direndam potongan akar bawang pada botol vial yang berisi larutan FAA
selama 24 jam

c. Pengambilan Data

Diambil potongan ujung akar bawang yang telah direndam dalam larutan FAA
dengan pinset dan meletakkannya di atas kaca benda.

Direndam potongan akar bawang pada alkohol 70% selama 5 menit diatas kaca
benda, kemudian alkohol dihisap dengan kertas hisap

Direndam potongan akar bawang pada larutan HCl 1N selama 5 menit diatas kaca
benda, kemudian alkohol dihisap dengan kertas hisap

Diambil bagian yang terlihat putih di bagian ujung akar dengan menggunakan
silet berkarat

Ditetesi dengan acetokarmin kemudian dicacah sampai halus menggunakan silet

Ditutup preparat dengan kaca penutup dan sedikit ditekan dengan kertas hisap

Dilewatkan preparat diatas nyala api

Diamati fase-fase mitosis di bawah mikroskop cahaya pada perbesaran 40X10


F. Hasil Pengamatan

No Tahap Mitosis Gambar Referensi Keterangan


1 Profase -Kromosom masih
berupa benang
kromarin
-Penebalan
Kromosom

(Levetin-Mc Mahon,
2008)
2 Metase -Kromosom berada
tepat digaris equator
membentuk garis
hitam disepanjang
bidang penebalan

(Levetin-Mc Mahon,
2008)
3. Anafase - Tidak Ditemukan

4. Telofase - Tidak Ditemukan


DISKUSI

A. Diskusi
1. Berikut ini adalah larutan yang dipakai dalam praktikum mitosis
akar bawang merah:
- FAA
- Alkohol 70%
- HCl 1 N
- Acetocarmin
a. Jelaskan fungsi dari masing-masing larutan yang digunakan pada
praktikum mitosis!
- FAA : bertujuan untuk menghentikan aktivitas seluler dan
mengawetkan proses yang terjadi pada sel ujung akar ketika ujung akar
tersebut dipotong.
- Alkohol 70% : menghilangkan sisa-sisa FAA yang masih terdapat di
dalam sel-sel akar bawang merah, menyegarkan kembali sel-sel akar
bawang yang sudah semalaman dimasukkan ke dalam botol fial berisi
FAA dan mensterilkan akar dari mikroba.
- HCl 1 N : HCL berfungsi untuk melunakkan dinding sel
- Acetocarmin : memberi pigmen warna pada kromosom dan sel-sel
akar bawang agar mudah untuk diamati
b. Bagaimana proses biologis kerja dari larutan diatas sehingga
dapat menjelaskan fungsi tersebut?
- Larutan FAA : Pada saat pemotongan dilakukan pada jam 00.00 WIB,
larutan FAA akan menghambat atau menahan sel membelah lagi
sehingga pembelahan sel akan terhenti.
- Alkohol 70% : Pada saat akar bawang merah direndam dalam alkohol
70% selama 4 menit, alkohol akan menetralkan kandungan FAA yang
terdapat dalam akar serta mengembalikan kesegaran sel, selain itu
selama perendaman, alkohol juga mensterilkan mikroba yang mungkin
ada dalam akar bawang merah.
- HCl 1 N : Pada saat akar bawang merah direndam dengan HCl selama
4 menit, HCl akan memperjelas bagian putih pada tudung akar dan
akar bawang yang direndam dengan HCl akan menjadi lunak.
- Acetocarmin : warna merah pada acetocarmin akan diserap oleh sel-sel
akar bawang merah sehingga sel-sel akar bawang merah yang semula
putih akan menjadi berwarna.
c. Mengapa konsentrasi alkohol yang dipakai adalah 70%, jelaskan!
Digunakan alkohol 70% karena alkohol dalam konsentrasi ini
merupakan larutan desinfektan terbaik atau sebagai larutan yang berfungsi
membunuh bakteri/ mikroba yang mungkin ada di dalam akar bawang
sehingga nantinya didapatkan bahan amatan yang steril.

2. a. Mengapa pada praktikum mitosis akar bawang merah bagian akar


yang dipakai adalah tudung akar? Kemukan pendapat saudara!
Ujung akar (tudung akar) bersifat parenkimatis yang aktif
membelah (meristematik), sehingga diharapkan fase-fase mitosis dapat
diamati secara lengkap.
b. Apabila bagian akar yang dipakai adalah selain tudung akar,
bagaimana hasilnya?
Kemungkinan untuk menemukan fase mitosis akan sulit karena
tidak semua jaringan tumbuhan bersifat meristematis dan apabila suatu
jaringan telah menjadi jaringan dewasa, maka yang teramati hanyalah
susunan selnya saja secara anatomi.
3. Jika ada permasalahan-permasalahan berikut, jelaskan
kemungkinan penyebabnya dan berikan solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut!
a. pada pengamatan dibawah mikroskop, sel-sel penyebarannya
banyak yang bertumpuk-tumpuk!
Pada pengamatan di bawah mikroskop, sel kelihatan bertumpuk-
tumpuk karena pada waktu pencacahan, cacahan bawang kurang halus
atau kurang lembut sehingga sel yang diamati di bawah mikroskop
masih terlalu besar sehingga kelihatan bertumpuk.
b. warna sel terlalu pekat setelah diwarnai dengan acetokarmin!
Setelah pemberian acetocarmin warna sel menjadi terlalu pekat
karena pada saat penggerusan, kaca penutup ditekan terlalu lemah
sehingga acetocarmin banyak terkumpul di preparat, bisa juga karena
pemberian acetocarmin yang terlalu banyak sehingga warna merah yang
diserap sel akar bawang merah juga menjadi banyak.
c. warna sel terlalu pucat setelah diwarnai dengan acetokarmin!
Setelah pemberian acetocarmin warna sel menjadi terlalu pucat
karena pada saat penggerusan, kaca penutup ditekan terlalu kuat
sehingga acetocarmin banyak yang keluar dari kaca penutup, akibatnya
hanya sedikit acetocarmin yang diserap oleh sel akar bawang merah.
d. pada preparat hanya ditemukan beberapa fase saja dari
keseluruhan fase mitosis!
Pada preparat hanya ditemukan beberapa fase dari semua fase yang
ada karena pemotongan tidak dilakukan tepat pada jam 00.00 WIB
karena jika dilakukan pemotongan lebih dari pukul 00.00 WIB, maka
akan sulit menemukan keempat fase mitosis.
4. Jelaskan alasan dilakukan pemotongan tudung akar pada pukul
00.00!
Setiap tumbuhan memiliki jam biologi yang mengatur waktu
optimum pembelahan mitosis. Umumnya tumbuhan melakukan
pembelahan sel pada pagi hari, Pemotongan akar bawang merah
dilakukan pada pukul 00.00 WIB, karena pada waktu ini sel-sel pada
daerah meristem titik tumbuh akar sedang aktif membelah
5. Bila anda harus memilih menggunakan silet baru atau silet berkarat
untuk mencacah preparat akar bawang merah, silet manakah yang
akan anda gunakan? Apa alasannya? Jelaskan!
Silet berkarangt, dalam karat besi terdapat Fe Cl2 yang mampu
mengoksidasi sehingga mampu menyerap air pada saat pencacahan dan
acetocarmin dapat akan mudah diserap oleh sel-sel akar bawang merah.
6. Terkait dengan ilmu genetika, jelaskan tujuan peristiwa mitosis pada
makhluk hidup!
Tujuan peristiwa mitosis pada makhluk hidup adalah menggantikan sel-sel
yang rusak, memperbanyak sel (memproduksi sel baru) untuk membentuk
individu baru

Daftar Rujukan

Kimbal, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Sastrosumardjo, dkk. 2006. Panduan Laboratorium Sitogenetika Tumbuhan.


Bogor: IPB Press.
Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Campbell et al. 2010. Biology 8th Edition. USA : Pearson Education, Inc

Anda mungkin juga menyukai