EKOLOGI
“PERSAINGAN INTERSPESIFIK PADA TANAMAN”
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1 Cawan Petri
2 Polybag/Pot
3 Timbangan
4 Penggaris
Spidol
5
6 Label Kertas
8 Biji Jagung
8 Tanah Hitam
9 Air
POT C POT D
POT E
4. Sebagai cadangan sediakan
beberapa, polybag yang ditanami
jenis yang sama untuk
penyulaman.
6. Lakukan penyiraman setiap
harinya.
VII. PEMBAHASAN
Perbedaan laju pertumbuhan tanaman jagung dan kacang hijau berdasarkan
tinggi tanamannya dengan perlakua tanaman kontrol dengan dan diberi
perlakuan
Berdasarkan literature yang kami temukan hasil rerata tinggi tanaman jagung dan
kacang hijau yang ditanam secara bersamasama dalam satu polybag. Menunjukkan
bahwa pada perlakuan 1 dengan 1 tanaman jagung dan 1 tanaman kacang hijau dalam
satu polybag menghasilkan rerata tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan
perlakuan yang lain yaitu sebesar 36,8 cm dan 25,6 cm. Hal tersebut berbeda nyata
dengan 2 perlakuan lainnya yang mana terdapat tanaman jagung dan kacang hijau lebih
banyak jumlahnya dalam satu polybag. Dengan adanya perbedaann nyata hasil rerata
tinggi tanaman tersebut menunjukkan adanya kompetisi atau persaingan antar jenis
tanaman yang berbeda dalam satu polybag. Semakin banyak jumlah tanaman yang
berada dalam satu polybag persaingannya akan semakin ketat untuk mendapatkan
ruang, unsur hara yang terkandung. Sehingga menghambat pertumbuhan tanaman
tersebut. Dan pertumbuhan tanaman jagung lebih tinggi dibandingkan dengan kacang
hijau.
Perbedaan masing-masing, bobot tanaman antara tanaman kontrol dengan diberi
perlakuan
Berdasarkan data yang kami temukan pada literature, pada tanaman kontorl diberi
perlakuan 1 polybag berisi 1 tanaman jagung, perlakuan 2 polybag berisi 2 tanaman
jagung, perlakuan 3 polybag berisi 4 tanaman jagung, dan perlakuan 4 polybag berisi 8
jagung, hal ini juga berlaku pada tanaman control kacang hijau. Pada tanaman jagung
hasil yang didapat pada perlakuan 3 dan 4 terjadi perbedaan nyaa tinggi tanaman, hasil
yang didapatkan lebih rendah dibandingka dengan perlakuan 1 dan 2, hal ini
dikarenakan adanya persaingan tanaman pada perlakuan 3 dan 4 dengan jumlah
tanaman yang cukup banyak. Hal ini terjadi pula pada tanaman kacang hijau pada
perlakuan 3 dan 4. menurut Molles (1999) kompetisi atau persaingan dapat diartikan
sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup
mereka. Dengan perlakuan penanaman benih yang lebih banyak dalam satu polybag
maka akan terjadi kompetisi atau persaingan antar sesama jenis tanaman yang biasa
disebut persaingan intraspesifik untuk memperebutkan sumber daya yang tersedia.
Adanya perbedaan tinggi ini berbeda pula bobot masing-masing tanaman yang diuji.
Semakin tinggi tanaman semakin besar pula bobot yang dihasilkan, menurut literature
yang kami temukan. bobot tertinggi terdapat pada tanaman yang mendapat perlakuan
control. Hal ini terjadi karena persaingan hanya terjadi dengan tanaman sesamanya
sehingga kebutuhan sumber daya alam yang dibutuhkan dapat terpenuhi walaupun
kurang optimal. Sedangkan pada tanaman yang mendapat perlakuan memiliki bobot
yang kecil hal ini terjadi karena persaingan terjadi dengan benih yang berbeda dengan
sumber daya yang dibutuhkan oleh setiap tanaman juga berbeda sehingga pada tanaman
yang mendapat perlakuan terdapat tanaman yang mendapat banyak sumber daya alam
dan terdapat tanaman yang mendapat sedikit sumber daya alam.
Interaksi yang terjadi ketika tanaman yang ditanam lebih dari satu dan ditanam
pada pot yang sama.
Interaksi yang akan terjadi pada tanaman yang ditanam lebih sari satu akan terjadi
kompetisi dalam pertumbuhan dan bertahan hidup suatu tanaman. Interaksi kompetisi
biasanya melibatkan ruang lingkup , makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe
lain dari interaksi. Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan
mempengaruhi terhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ataupun kehidupan populasi. Persaingan pada
tumbuhan ada 2 yaitu intraspesifik dan interspesifik. Intraspesifik adalah persaingan
yang terjadi antara individu yang sejenis sedangkan interspesifik adalah persaingan
antara individu yang berbeda jenisnya. Disini termasuk kompetisi dan menghasilkan
interaksi negatif.
Pengaruh terhadap biji yang direndam sebelum ditanam. Dan interaksi ketika biji
direndam
Terdapat pengaruh terhadap perendaman biji sebelum ditanam yaitu untuk
mendapatkan biji yang unggul dan menekan atau menghilangkan inoculum penyakit
yang terbawa pada benih. Hanya biji yang tenggelam dalam larutan atau air yang dipilih
untuk ditanam. Hal ini dikarenakan biji dengan berat jenis lebih tinggi, mempunyai
mutu fisiologis (daya kecambah dan vigor) yang lebih tinggi, serta pertumbuhan
dilapang yang lebih cepat dan seragam.
Ciri-ciri khusus pada tanaman yang mengalami persaingan
Tidak terdapat ciri khusus pada tanaman yang mengalami persaingan, tetapi semua
makhluk hidup terutama tanaman apabila 2 biji ditanam dalam 1 pot akan ada
persaingan entah itu persaingan komensalisme, parasitisme , mutualisme, netralisme,
predatorisme dll,
Hipotesis hasil pengukuran tinggi
Data menunjukkan hasil rerata tinggi tanaman jagung dan kacang hijau yang
ditanam secara bersamasama dalam satu polybag. Menunjukkan bahwa pada perlakuan
1 dengan 1 tanaman jagung dan 1 tanaman kacang hijau dalam satu polybag
menghasilkan rerata tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain
yaitu sebesar 36,8 cm dan 25,6 cm. Hal tersebut berbeda nyata dengan 2 perlakuan
lainnya yang mana terdapat tanaman jagung dan kacang hijau lebih banyak jumlahnya
dalam satu polybag. Dengan adanya perbedaann nyata hasil rerata tinggi tanaman
tersebut menunjukkan adanya kompetisi atau persaingan antar jenis tanaman yang
berbeda dalam satu polybag. Semakin banyak jumlah tanaman yang berada dalam satu
polybag persaingannya akan semakin ketat untuk mendapatkan ruang, unsur hara yang
terkandung. Sehingga menghambat pertumbuhan tanaman tersebut. Dan pertumbuhan
tanaman jagung lebih tinggi dibandingkan dengan kacang hijau. Hal ini sesuai dengan
teori Wolf (1990) yang ada bahwa tanaman kacang hijau membantu pertumbuhan
tanaman jagung melalui pengikatan unsur nitrogen oleh akar tanaman kedelai yang
merupakan famili leguminoceae karena tanaman jagung merupakan tanaman yang aktif
mengambil nitrogen di dalam tanah dan juga termasuk tanaman yang rakus akan unsur
hara. Adapun persaingan yang terjadi pada perlakuan ini adalah persaingan (kompetisi)
interspesifik karena terjadi pada tanaman yang berbeda spesies.
VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul “Persaingan Interspesifik Pada Tanaman”
dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh persaingan antara dua jenis tanaman jagung
dan kacang hijau. Jagung dan kacang hijau merupakan jenis tumbuhan dengan habitat
yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak
mungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi
dimana keduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling
memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Dan untuk
perbandingan tanaman yang ditanam secara monospecies pertumbuhannya lebih lambat
dari pada heterospecies. Dikarenakan Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi
lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang
terjadi antar jenis yang berbeda (Campbell 2002).