Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

DIFUSI DAN OSMOSIS

Disusun sebagai tugas Fisiologi Tumbuhan


Pada Prodi Pendidikan Biologi FKIP UM Jember

Disusun Oleh :

1. Rusmiati (1710211019)
2. Aditya Usi P (1710211021)
3. Ayu Wulandari (1510211044)

Dosen Pengampuh:
Ir. Elfien Heriyanto M.P

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Difusi dan Osmosis”
dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata Fisiologi Tumbuhan,
yaitu bapak Ir. Elfien Heriyanto,M.P. yang telah membantu kami dalam menyekesaikan makalah
ini. Bukan hanya itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari batuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari materi maupun dari cara penulisannya. Oleh karena itu, kami berharap
agar pembaca bersedia memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami
mengharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan bagi khalayak umum.

Jember, 26 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHLUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Bealakang ......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................
1.3. Tujuan ....................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................
2.1. Definisi Difusi ......................................................................................................
2.1.1 Jenis Jenis Difusi .......................................................................................
2.1.2 Faktor faktor yang mempegaruhi di difusi ................................................
2.2. Definisi Osmosis ..................................................................................................
2.2.1 Macam macam sifat membrane.................................................................
2.2.2 Macam macam bentuk osmosis.................................................................
2.2.3 Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis..............................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu biologi tidak terlepas dengan kehidupan sehari hari seperi
difusi dan osmosis yang mana, Difusi merupakan transport menurun yang artinya materi yang
berasal dari daerah berkosentrasi tinggi ke daerah yang berkosentrasi rendah (searah gradien
konsentrasi). Cairan sel biasanya bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat hipotonis,
sehingga air akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis. Jadi difusi
adalah peristiwa mengalirnya/ berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendahdan tidak memerlukan energi dan tidak melalui
membran plasma. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat
laun cairan menjadi manis. Difusi dipermudah dengan saluran protein substansi seperti asam
amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membran plasma. Substansi-
substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein dimana
protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral dan juga diikat melalui protein
pembawa (difusi terfasilitasi).
Selain itu, Osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran (dinding yang sangat
tipis). Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya
rendah. Jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan
yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput
selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan
larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel,
konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan
hipotonis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi difusi ?
2. Apa saja Jenis- jenis difusi?
3. Apa saja Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Difusi
4. Bagaimana definisi osmosis?
5. Apa saja macam macam sifat membrane ?
6. Apa saja Macam Macam Bentuk osmosis?
7. Apa saja Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Osmosis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi difusi ?
2. Untuk mengetahui Jenis- jenis difusi?
3. Untuk mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Difusi
4. Untuk mengetahui definisi osmosis?
5. Untuk mengetahui macam macam sifat membrane ?
6. Untuk mengetahui Macam Macam Bentuk osmosis?
7. Untuk mengetahui Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Osmosis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Difusi
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan
berkonsentrasi rendah. Difusi terjadi bila ada konsentrasi molekul yang tinggi di satu tempat dan
konsentrasi yang lebih rendah di tempat lain. Perbedaan konsentrasi ini dikenal sebagai gradien
konsentrasi. Molekul bergerak dari daerah yang konsentrasi tinggi ke tempat konsentrasi rendah,
yaitu turunan gradient konsentrasi. Gerak molekul menyebabkan mereka menyebar secara
merata, mencampur sampai konsentrasi di sepanjang ruang yang tersedia sama. Difusi terjadi
dengan cara yang sama pada cairan, namun lebih lambat. (Fosbery, 1996).

Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar, lambat laun cairan
teh menjadi manis. Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup
tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara melalui
proses difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah satunya
melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan
konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO2 di
udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada di
dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2
dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel
Difusi adalah salah satu cara di mana molekul bergerak masuk dan keluar dari sel.
Molekul memindahkan gradien konsentrasi mereka melintasi membrane sel. Ini tidak
mengharuskan sel untuk menggunakan energi ke pergerakan molekul melalui membran sel
dengan difusi bersifat pasif. difusi dibuat lebih efisien dengan cara :
a) Memiliki jarak dekat agar molekul menyebar
b) Mempertahankan gradien konsentrasi yang curam
c) Meningkatkan luas permukaan dimana difusi terjadi
Selain itu, Kecepatan difusi ditentukan oleh :
a) Jumlah zat yang tersedia,
b) kecepatan gerak kinetik dan
c) jumlah celah pada membran sel.
Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a) Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
b) Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
2.1.2 Jenis Jenis Difusi
Ada tiga jenis utama dari difusi, yang meliputi difusi sederhana, difusi saluran dan difusi
difasilitasi.
1. Difusi Sederhana
Difusi sederhana adalah jenis difusi tanpa bantuan di mana partikel bergerak dari
konsentrasi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Gerakan arah melalui gradien
konsentrasi pasif. Setelah molekul terdistribusi secara merata, molekul-molekul pada
kedua sisi membran sel mencapai kesetimbangan di mana tidak ada gerakan bersih
molekul yang diamati. Umumnya, molekul non-polar kecil seperti oksigen, karbon
dioksida, dan etanol secara bebas berdifusi melintasi membran sel.
2. Difusi Saluran
difusi saluran juga merupakan jenis transpor pasif yang terjadi dengan bantuan protein
membran. Protein ini tertanam dalam membran sel dan dapat membuka dan menutup
untuk memungkinkan molekul atau senyawa ke dalam atau keluar dari sel. difusi saluran
mudah diatur oleh protein membran. Secara umum, ion dan partikel yang bermuatan
adalah jenis molekul yang memanfaatkan difusi saluran.
3. Difusi Difasilitasi
Jenis terakhir adalah difusi difasilitasi. Jenis difusi ini menggunakan operator protein
yang tertanam dalam membran sel. Operator-operator protein ini mengikat senyawa,
kemudian mengubah bentuk senyawa tersebut. Kemudian, operator-operator protein
merilis senyawa ke dalam atau keluar dari sel dan mendapatkan kembali bentuk mereka.
difusi difasilitasi juga merupakan proses transpor pasif.
2.1.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Difusi
Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecepatan terjadinya
difusi :
1. Ukuran Partikel
Faktor utama yang paling mempengaruhi tingkat kecepatan difusi adalah ukuran partikel.
Seperti yang kita ketahui bersama, semakin besar ukuran sebuah partikel, maka sulit pula
partikel tersebut untuk dipindahkan. Nah, dalam proses terjadi nya difusi, ukuran partikel
juga berbanding lurus dengan tingkat kecepatan proses difusi (semakin besar ukuran
partikel, maka semakin lama pula waktu yang diperlukan dalam proses terjadinya difusi).
2. Ketebalan Membran
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi yang kedua adalah ketebalan membran sel.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, difusi merupakan proses perpindahan zat ataupun
partikel dari satu bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah. Nah,
dalam proses perpindahan ini, zat yang akan berpindah biasanya akan melewati membran
tertentu. Sama seperti halnya ukuran partikel, ketebalan membran juga berbanding lurus
dengan kecepatan terjadinya difusi (semakin tebal membran, maka semakin banyak pula
waktu yang dibutuhkan dalam proses difusi).
3. Luas Suatu Area
Faktor ketiga yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah luas suatu area. Semakin luas
ukuran area terjadinya difusi, maka semakin luas pula bagian yang dapat bersinggungan.
Dampaknya, proses perpindahan zat pun berlangsung dengan lebih cepat.
4. Jarak
Faktor keempat yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah jarak antara dua konsentrasi
tempat terjadinya difusi. Sama seperti halnya perpindahan normal, semakin jauh jarak
konsentrasi yang perlu ditempuh dalam perpindahan partikel, maka semakin lama pula
waktu yang dibutuhkan oleh partikel tersebut untuk berpindah dari satu konsentrasi ke
konsentrasi lainnya.
5. Suhu
Faktor terakhir yang juga tidak kalah berpengaruh terhadap kecepatan proses difusi
adalah suhu. Untuk bergerak dengan lebih cepat, partikel biasanya membutuhkan energi
yang besar. Dan salah satu sumber energi adalah panas, sehingga dalam kondisi suhu
yang tinggi proses difusi dapat berlangsung dengan lebih cepat dari kondisi normalnya.
2.2 Definisi Osmosis
Menurut (Anthara dan Suarta, 2011), Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui
membran semipermiabel, selektif permiabel, dari larutan berkadar rendah menuju larutan
berkadar tinggi hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air,
sehingga tekanan osmotik cairan tubuh diseluruh bagian tubuh sama.

Menurut Sudjadi, (dalam Arlita, dkk. 2013) osmosis merupakan proses perpindahan
molekul- molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih
rendah melalui membrane diferensial parmeabel. Osmosis dikenal juga sebagai difusi dengan
kategori khusus. Adapun yang dimaksud air dalam proses osmosis tersebut adalah air dalam
keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul-molekul seperti gula, protein, atau larutan
yang lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang
menentukan kelangsungan osmosis. Osmosis adalah difusi bersih satu arah dari pelarut
khususnya air; dimembran selektif permeabel. ini sangat penting bagi sel karena sel-sel
membrane secara selektif permeabel (Robed and King, 1987).
Selain itu osmosis dapat didefinisikan sebagai difusi lewat membrane yaitu diantara nya
sebagai berikut.

a) Zat yang dapat melewati membran sel


membran sel dapat dilewati zat-zat tertentu yang larut dalam lemak, zat-zat yang tidak
bermuatan (netral), molekul-molekul asam amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana,
dan air. Zat-zat yang merupakan elektrolit lemah lebih cepat melewati membran daripada
elektrolit kuat. Contoh zat-zat yang dapat melewati membran dari yang paling cepat
hingga yang paling lambat antara lain: Na+, K+, Cl-, Ca2+, Mg2+, SO42-, Fe3+. Membran sel
bersifat permeabel terhadap zat-zat yang mudah melewati membran.
b) Zat yang tidak dapat melewati membran
membran sel tidak dapat melewati zat-zat gula (seperti pati, polisakarida), protein, dan
zat-zat yang mudah larut dalam pelarut organik. Membran bersifat impermeabel terhadap
zat-zat tersebut. Oleh karena membran permeabel terhadap zat tertentu dan impermeabel
terhadap terhadap zat yang lain maka dikatakan bersifat semipermeabel atau selektif
permeabel.
2.2.1 Macam Macam Sifat Membran
Membran sel adalah lapisan pelindung luar dari semua sel hewan. Ini terdiri dari dua
lapisan yang terdiri dari protein dan lipida. Membran sel yang dikenal sebagai membran
semipermeabel karena hanya memungkinkan zat tertentu bergerak masuk dan keluar dari sel.
Setiap sel dikelilingi oleh selaput sel yang menyediakan struktur dan mengendalikan berlalunya
bahan. Membran sel terdiri dari dua lapisan yang terdiri dari protein dan lipida ( path: 2013)
Macam-macam Membran sel di bagi menjadi tiga antara lain:
a) Membran Permeabel, merupakan membran yang dapat di lalui oleh zat apapun.
b) Membran Semipermebel, membran sel dikenal sebagai membrane semipermeabel karena
hanya memungkinkan zat tertentu bergerak masuk dan keluar dari sel (Path, 2013)
c) Membran Impermeabel, merupakan membran yang tidak dapat di lalui oleh zat apapun
Osmosis adalah proses alami dimana air mengalir melalui selaput semipermeabel dari
larutan dengan konsentrasi rendah padatan terlarut ( Wiley dan sons, 2015) Peristiwa terjadinya
osmosis dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Sel terbagi menjadi 2 kompartemen yang dipisahkan oleh membrane semipermeabel. Air
bergerak dengan osmosis dari larutan konsentrasi rendah dalam satu kompartemen
melalui membran semipermeabel ke dalam larutan dengan konsentrasi tinggi di
kompartemen lainnya. Pada akhirnya tercapai keadaan seimbang.

2. Konsentrasi ekuilibrium atau seimbang. Perbedaan tinggi sesuai dengan tekanan osmotik
dari larutan. Sedangkan Tekanan Turgor adalah tekanan yang mendorong membran sel
terhadap dinding sel. Tekanan turgor selalu lebih rendah dari tekanan osmosis.
Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat
(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa
melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang
bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati
membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik
ke hipertonik. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi
jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya
akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-
hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat
isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut
akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas
tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak
kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada
hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan
pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
2.2.2 Macam Macam Bentuk Osmosis
Adapun 3 macam bentuk Osmosis di antaranya sebagai berikut :

1. Hipotonik, adalah keadaan dimana konsentrasi air diluar sel lebih besar dari pada yang
ada didalam sel. Contohnya yaitu bila sel darah merah dimasukkan kedalam air, maka sel
darah merah akan pecah (plasmolisis/hemolisis)
2. Isotonik, adalah keadaan dimana konsentrasi air didalam sel sama dengan yang ada diluar
sel, sehingga tidak terjadi gerakan apa-apa.
3. Hipertonik, adalah keadaan dimana konsentrasi diluar sel lebih kecil dari pada yang ada
didalam sel. Contohnya yaitu ketika sel darah merah dimasukkan kedalam air laut, maka
isi dari sel darah merah akan diserap keluar yang mengakibatkan sel darah merah itu
mengerut. Hal tersebut terjadi karena konsentrasi didalam sel darah merah lebih tinggi
dari pada konsentrasi air laut.
2.2.3 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Osmosis
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis antara lain sebagai berikut.
1. Ukuran zat terlarut, semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya osmosis akan
semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang berfungsi untuk
memecah zat pelarut bergerak melalui membrane semipermeable.
2. Tebal membrane, semakin tebal suatu membrane akan memperhambat terjadinya
osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus membrane
tersebut.
3. Luas Suatu Area, semakin luas ukuran area terjadinya osmosis, maka semakin luas pula
bagian yang dapat bersinggungan. Dampaknya, proses perpindahan zat pun berlangsung
dengan lebih cepat.
4. Jarak, antara dua konsentrasi tempat terjadinya osmosis. Sama seperti halnya perpindahan
normal, semakin jauh jarak konsentrasi yang perlu ditempuh dalam perpindahan partikel,
maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan oleh partikel tersebut untuk berpindah
dari satu konsentrasi ke konsentrasi lainnya.
5. Suhu, untuk bergerak dengan lebih cepat, partikel biasanya membutuhkan energi yang
besar. Dan salah satu sumber energi adalah panas, sehingga dalam kondisi suhu yang
tinggi proses osmosis dapat berlangsung dengan lebih cepat dari kondisi normalnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Difusi terjadi bila ada konsentrasi molekul yang tinggi di satu tempat dan konsentrasi
yang lebih rendah di tempat lain. Molekul bergerak dari daerah yang konsentrasi tinggi ke tempat
konsentrasi rendah, yaitu turunan gradient konsentrasi. Faktor yang mempengaruhi difusi,
diantaranya suhu dan zat yang berdifusi.dengan naiknya suhu, energy kinetif yang dimiliki oleh
suatu zat menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat. Osmosis
merupakan proses perpindahan molekul- molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke
konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel. Cepat lambatnya
difusi dan osmosis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Perbedaan konsentrasi, Suhu ,
jika suhu semakin tinggi maka tekanan osmosisnya akan naik, tekanan, dan matrik atau bahan
penyusun,semakin pekat larutan maka tekanan osmosis akan semakin tinggi .Plasmolisis
merupakan peristiwa yang terjadi akibat adanya osmosis, dengan ini dapat di ketahui bahwa pada
tanaman sebagai sistem osmotik. Peran osmosis dalam tanaman sangat penting untuk membantu
proses penyerapan air
DAFTAR PUSTAKA

Zahir. 2015. Pengabdian osmosis dan penyerapan zat pada tumbuhan . Diambil dari internet
online. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569342/pengabdian/osmosis-dan-penyerapan-
zat-pada-tumbuhan.pdf pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul 10.45 WIB
Jefri. 2013. Sistem Osmosis. Diambil dari internet online. http://ppku.ipb.ac.id/materi-
kuliah/category/14-praktikum-biologi?download=186%3Asistem-osmosis pada tanggal 3
Oktober 2019 pukul 10.50 WIB
Holifa. 2014. Difusi Ososis dan Imbibisi. Diambil dari internet online.
https://www.academia.edu/36280694/MAKALAH_DIFUSI_OSMOSIS_DAN_IMBIBIS
I pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB

Fadli. 2010. Difusi dan Osmosis. Diambil dari internet online.


http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan%202%20(difusi%20dan
%20osmosis).ppt pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul 11.10 WIB
Tasya. 2014. Faktor yang mempengaruhi difusi. Diambil dari internet online.
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jrpp/article/viewFile/Magdalena/pdf pada tanggal 3
Oktober 2019 pukul 11.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai