PADA KATAK
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
Disusun Oleh :
Septa Rizkyana
(3415131028)
Yuni Arum Sari
(3415131029)
HASIL PENGAMATAN
a. Posisi Tegak Katak tegak, posisis Tidak tegak, perut Tidak tegak, perut
kepala membentuk menempel pada menempel pada
sudut dengan tempat papan bedah, dada papan bedah, dada
berpijak cekung cekung
b. Diberi rangsang
mekanik 0,6 detik 8 detik No response
- Dicubit Pelan 0,5 detik 7 detik No response
- Dicubit Keras
c. Diberi rangsangan
kimia 0,1 1 detik No response
- Dicelupkan pada
asam cuka
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat kami simpulkan, sebagai berikut:
1. Pusat gerak refleks pada katak adalah medulla spinalis.
2. Saat medulla spinalis dirusak, katak tidak dapat lagi merespon rangsangan yang
diberikan karena tidak ada lagi pusat gerak refleks.
3. Kerja otot pada N. Branchialis dan N. Scicitic dapat diketahui dengan pemberian arus
listrik
4. Kerja otot dapat dipengaruhi oleh zat-zat yang berasal dari luar contohnya alkohol dan
NaCl
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Campbell, J. B. Reece, L. G dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi kelima. Jilid 3. Jakarta:Penerbit
Erlangga
Ganong, William F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 20). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Seeley, R.R, T.D. Stephens, P. Tate. 2003. Essentials of Anatomy and Physiology fourth
edition. McGraw-Hill Companies. . New York.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Rangsangan mana yang ditanggapi lebih cepat? (Rangsangan kimiawi atau
rangsangan berupa gerakan). Mengapa?
Jawab : Katak memberikan gerakan refleks pada rangsangan kimiawi yang berupa
dicelupkan ke dalam larutan asam cuka lebih cepat dari rangsangan cubit dan jepit
keras, karena rangsangan fisik hanya bersifat rangsangan lokal sehingga hanya sel saraf
perifer saja yang dirangsang. Sedangkan rangsangan pada larutan cuka bersifat difusi
dan mengenai seluruh bagian tubuh katak tersebut sehingga menimbulkan kontraksi dari
otot rangka. Larutan asam cuka dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya
terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam cuka encer (CH3COOH)
menginduksi otot rangka untuk menghasilkan Ca2+. Peningkatan konsentrasi Ca2+ di
otot rangka digunakan untuk kontraksi otot polos.
2. Apa beda sinapsis yang EPSP dan IPSP dilihat dari biolistrik di neuron post sinaps?
Jawab: Sinapsis pada EPSP melakukan depolarisasi dan biasanya menambah Na+ atau mengurangi K+ dan
mengakumulasi untuk membuat potensial aksi. Sedangkan, IPSP biasanya hiperpolarisasi dan menambah Cl
atau K.
3. Mengapa kontraksi otot dengan rangsang berulang lebih pendek dari rangsangan tunggal?
Jawab : Karena apabila otot telah mengalami rangsangan lebih dari satu maka chaneel Na
sudah terbuka dan dapat dengan cepat mengalami depolarisasi sehingga waktu yang
dibutuhkan saat katak diberikan rangsangan berulang kali akan lebih cepat meresponnya
dibandingkan hanya saat diberikan rangsangan tunggal.