Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI

TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DAUN


BAWANG

Disusun oleh :
Shinta Irmayana
XII MIPA 3

MAN 19 JAKARTA
Jl. H. Jaelani III No.5, RT.5/RW.1, Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12260
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Daun Bawang” ini. Laporan ini
merupakan tugas mata pelajaran Biologi yang diampu oleh Ibu Rasunah, S.Pd, sebagai tugas
sekolah untuk pembelajaran jarak jauh.

Penulis juga berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Rasunah, S.Pd selaku guru pada
mata pelajaran Biologi ini, yang telah membimbing dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pembaca, guna menjadi acuan dalam hal bekal
pengalaman penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga laporan penelitian ini memberikan informasi bagi pembaca dan manfaat untuk
pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, 31 Juli 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................................................. 2

D. Manfaat.............................................................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Cahaya Matahari................................................................................................................ 3

B. Pertumbuhan dan Perkembangan....................................................................................... 3

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan........... 3

D. Daun Bawang..................................................................................................................... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................................................................... 8

B. Variabel Penelitian............................................................................................................. 8

C. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................................ 8

D. Alat dan Bahan................................................................................................................... 9

E. Langkah Kerja.................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuh adalah proses bertambahnya berat, ukuran, dan volume organsime hidup
disebabkan bertambahnya jumlah dan ukuran sel-sel yang membangun tubuh sifatnya tidak
dapat kembali ke bentuk semula (irreversible). Berkembang adalah proses berubahnya sel
untuk membentuk struktur dan fungsi yang tertentu (diferensia) cenderung kearah
kedewasaan baik fisik maupun psikis.
Beberapa pengertian diatas merupakan salah satu organisme, yang kedua hal tersebut
saling berkaitan. Pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari faktor eksternal yang berupa
cahaya matahari. Cahaya matahari sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Diantaranya
tanaman akan tumbuh dengan baik apabila terkena sinar matahari.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh mahluk hidup di
dunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya matahari akan sangat menentukan
proses fotosintesis.
Daun Bawang (Allium Fistulosum) adalah jenis tumbuhan jenis sayuran dari kelompok
bawang, yang biasanya digunakan dalam berbagai jenis masaka karena memiliki aroma yang
sedap. Agar daun bawang tumbuh dengan baik, tentu diperlukan bantuan. Salah satunya
dengan bantuan cahaya matahari.
Banyak teori menjelaskan tentang pengaruh cahaya matahari terhadap proses
pertumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya benar jika belum mengetahui secara
langsung.
Untuk itu, penulis melakukan penelitian ini untuk lebih mengetahui pengaruh intensitas
cahaya matahari pada proses pertumbuhan tanaman daun bawang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh cahaya matahari pada proses pertumbuhan tanaman daun bawang?
2. Bagaimana perbedaan antara tumbuhan yang terkena sinar matahari dan tumbuhan yang
tidak terkena sinar matahari?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari pada proses pertumbuhan tanaman daun
bawang.
2. Untuk mengetahui perbedaan proses pertumbuhan tanaman Daun Bawang yang terkena
sinar matahari dan yang tidak terkena sinar matahari.

D. Manfaat
1. Mengetahui pengaruh cahaya matahari pada pertumbuhan tanaman daun bawang.
2. Mengetahui perkembangan tanaman daun bawang yang baik.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
didunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya
fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya
proses metabolisme yang lain di dalam tanaman.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang
disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat
kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme
yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri dengan
terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih bersifat
kualitatif, dimana suatu organisme yang sebelumnya masih belum matang dalam sistem
reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduuksinya
sehingga dapat melakukan perkembangbiakkan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Kedua
proses tersebut dipengaruhi leh faktor internal dan faktor eksternal (faktor lingkungan).
1. Faktor Internal
a) Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk
hidup. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam
sel.

3
b) Hormon
Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang disintesis di salah satu
bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian yang lain, pada konsentrasi yang sangat
rendah mampu menimbulkan respon fisiologis. Terdapat beberapa hormon tumbuhan,
yaitu:
 Auksin
Auksin merupakan hormon pertumbuhan yang sangat penting. Auksin beredar ke
seluruh tubuh tumbuhan dari pusat pembentukan yaitu di ujung koleoptil, menuju ke
arah akar.
Hormon auksin berperan untuk menghambat pembentukan tunas samping,
memacu pertumbuhan akar dan batang, memacu berbagi sel tumbuhan untuk
menghasilkan etilen.
 Giberelin
Hormon ini berperan pada pembelahan dan pemanjangan sel tumbuhan, memacu
pemanjangan batang, mematahkan dormansi biji atau mempercepat perkecambahan,
memunculkan bunga, merangsang proses pembentukan biji, menunda penuaan daun
dan buah.
 Sitokinin
Hormon ini berfungsi untuk merangsang pembelahan sel yang banyak
berpengaruh pada pertumbuhan akar dan tunas. Sitokinin bias ditemukan di jaringan
pembuluh.
Pada tumbuhan, hormon sitokinin berfungsi untuk memacu pembentukan kalus
menjadi kuncup, batang dan daun, menunda penuaan daun dan buah, memperbesar
daun muda.
 Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga
buah menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam
tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan berwarna
kuning sampai merah. Dalam hal ini terjadi perubahan warna dari hijau menjadi
kuning sampai merah pada buah karena keluarnya gas etilen dari buah tersebut.

4
 Asam Abisat (ABA)
Asam Abisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan
tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa.
Asam Abisat berperan dalam penuaan dan pengguguran daun. Fungsi lain asam
abisat adalah membantu tumbuhan mengatasi dan bertahan pada kondisi lingkungan
yang tidak menguntungkan (masa dormansi).
 Asam Traumalin
Asam traumalin sebenarnya merupakan hormon hipotetik  yaitu merupakan
gabungan beberapa aktivitas hormone yang ada (auksin, giberelin, sitokinin, etilen,
dan asam absisat). Apabila tumbuhan mengalami luka atau perlukaan karena
gangguan fisik maka akan segera terbentuk cambium gabus. Pembentukan cambium
gabus itu terjadi karena adanya pengaruh hormone luka (asam traumalin).
 Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ
tumbuhan.
Berdasarkan organ tumbuhan yang di bentuk, hormon kalin dibedakan menjadi:
Antokalin (pembentukan bunga), filokalin (pembentukan daun), kaulokalin
(pembentukan batang), rizokali (pembentukan akar).
2. Faktor Eksternal
a) Nutrisi dan Air
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini
harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang, antara satu dengan yang lain. Nutrisi
diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-zat organik (C, H, O, dan N) dan
garam anorganik (Fe, Ca, dan lain-lain).
Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan oleh akar
dari tanah bersamaan dengan penyerapan air. Air dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis,
tekanan turgor sel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan, transportasi, dan medium
reaksi enzimatis.

5
b) Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya
mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme.
Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil.
Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju
fotosintesis saat berlangsung reaksi terang. Jadi Cahaya secara tidak langsung
mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis
berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ tumbuhan.
c) Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi pada tumbuhan,
terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain
untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan.
d) Suhu Udara
Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam tumbuhan. Sedangkan kerja
enzim dipengaruhi oleh suhu. Dengan demikian pertumbuhan tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh suhu. Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu minimum, rentang
suhu optimum, dan suhu maksimum. Di bawah suhu minimum ini tumbuhan tidak dapat
tumbuh, pada rentang suhu optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu
maksimum, tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan mati.
e) Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembaban udara. Jika kelembaban udara
rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak
air dan mineral dan dalam tanah Meningkatnya penyerapan nutrisi oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.

D. Daun Bawang
Daun bawang (Allium fistulosum L.) termasuk dalam famili Liliaceae yang berasal dari
kawasan dari Asia Tenggara yang kemudian meluas dan ditanam di berbagai wilayah yang
beriklim tropis dan subtropis. Sayuran penting ini memiliki banyak kegunaan. Sayuran ini bisa

6
dimakan mentah dan dimasak dalam berbagai salad dan masakan lain. Tanaman muda biasa
digunakan untuk resep khusus makanan tertentu. Bawang daun juga dapat dimanfaatkan untuk
memudahkan pencernaan dan menghilangkan lender-lendir dalam kerongkongan (Rubatsky &
Yamaguchi, 1998).
Menurut Cahyono (2009), bawang daun termasuk jenis tanaman sayuran daun semusim
(berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun dengan tinggi tanaman mencapai
60 cm atau lebih. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru sehingga membentuk
rumpun.
Klasifikasi tanaman daun bawang:
Nama latin : Allium fistulosum L
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Dillenidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium fistulosum L
Daun bawang memiliki jenis-jenis yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai
adalah Daun bawang (Allium Fitosolum). Jenis lainnya adalah Ascalonicum yang masih sejenis
dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang pei disebut juga sebagai daun bawang.
Ada dua jenis Daun Bawang, yakni Bawang Bakung (Allium Fitosolum) atau bawang
semprong/sibol yang memiliki umbi keci dengan daun bulat,panjang dan berlubang seperti pipa,
dan Bawang Prei (Allium Porrum) atau Leek yang tidak memiliki umbi dengan daun panjang,
pipih berlepah,panjang dan liat.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penyusunan penelitian ini menggunakan metode observasi langsung disekitar rumah.
Metode observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan dengan
melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat yang akan diselidiki ( Arikunto ,
2006 : 124 ). Observasi ini dilakukan dengan memggunakan objek tanaman daun bawang pada
media tanah yang diletakan di tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung dan tempat
yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung.

B. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas:
Pemberian intensitas cahaya di tempat terang (terkena cahaya matahari secara langsung),
dan di tempat teduh (tidak terkena cahaya matahari secara langsung).
b. Variabel terikat:
Morfologi dan pertumbuhan tanaman daun bawang.
c. Variabel kontrol:
- Tanaman daun bawang yang ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya matahari
secara langsung (halaman rumah).
- Tanaman daun bawang yang ditempatkan pada tempat yang tidak terkena cahaya
matahari secara langsung (kolong kasur).

C. Waktu dan Tempat Penelitian


a. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 30 Juli 2020 – 6 Agustus 2020 (dua minggu)
b. Tempat penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di rumah penulis yang bertempat di Jl. Palem Raya,
Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan.

8
D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Dua buah pot berukuran sedang
2. Gunting
3. Penggaris
4. Kamera handphone (untuk dokumentasi)
5. Kantong plastik
b. Bahan
1. Dua batang tanaman daun bawang (yang terdapat akar)
2. Tanah
3. Pupuk kompos
4. Air

E. Langkah Kerja
1. Siapkan 2 buah pot berukuran sedang.
2. Masukkan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kompos ke masing-masing pot.
3. Siapkan 2 batang tanaman daun bawang, penggaris, dan gunting.
4. Ukur kedua batang tanaman daun bawang hingga berukuran sama, lalu gunting.
5. Gali kedua pot yang telah diisi tanah dengan campuran pupuk kompos.
6. Masukkan kedua tanaman daun bawang pada masing-masing pot.
7. Tutup galian tanah hingga tanaman daun bawang tersebut sudah dapat berdiri dengan kokoh.
8. Jangan lupa untuk memastikan bahwa panjang kedua tanaman daun bawang tersebut sama
(disini penulis memakai panjang 3,5 cm diukur dari tanah setelah ditutup).
7. Masukkan salah satu pot yang sudah ditanami tanaman daun bawang kedalam kantong plastik
(pot yang akan diletakkan di temoat teduh).
8. Siram kedua pot yang telah ditanami tanaman daun bawang dengan air secukupnya.
9. Letakkan salah satu pot pada tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung.
10. Letakkan salah satu pot yang lainnya pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara
langsung.
11. Amati dan catat serta dokumentasikan perbandingan pertumbuhan kedua tanaman daun
bawang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai