Anda di halaman 1dari 5

No.

AKebahasaan Data Kutipan Teks Hal


SUDAH TIGA hari Mama dan aku tak dijinkan
1. Sudah Tiga Hari keluar rumah. Juga tak diperbolehkan menerima 2
tamu.

Pada hari-hari belakangan ini saraf Mama sudah


2. Hari - Hari sedemikian tergelitik dan siap bertengkar dengan
siapa saja selama orang itu hamba Gubermen. 3
belakangan ini
Aku segan menyertai pertengkaran itu. Apalagi
melihat Mama tidak segan-segan memekik dan
menggeram dengan wajah merah berapi-api.

Sejak terjadi peristiwa antara Robert dan aku,


aku tak pernah lagi datang kemari. Melihat
3. Sejak bendiku yang bagus masuk mereka semua berdiri 11
terheran-heran. Segera dapat kukenali suami-istri
Suurhof. Dua-duanya kurus mengidap penyakit
paru-paru. Diantara dua belas orang anak mereka
hanya Robert yang tak ada.

Bendi itu membawa aku ke tempat Tuan Sekaut.


1 Kalimat Bermakana Dalam per jalanan tak dapat tidak aku
Lampau mengagumi kehadiran polisi di du nia ini. Dalam
kesulitan-kesulitan seperti ini dia terasa seperti
seorang bapak yang baik, yang dapat
menyelesaikan banyak perkara. Dunia beradab
4. Beberapa puluh sekarang tak bisa berlangsung tanpa dia. Orang 17-
tahun belakangan bilang: pada mulanya mereka hanya barisan
18
ini swasta di Spanyol untuk melindungi kepentingan
orang-orang kaya dan berkuasa terhadap
penjahat dan orang-orang miskin, kemudian
diambil-alih oleh kota. Seperti di tempat dan di
negeri lain juga di India, Polisi belum lagi lama
umurnya, baru beberapa puluh tahun belakangan
ini. Coba, sekiranya perkara-perkara keja hatan
masih dipegang oleh Baleo?, mungkin aku masih
akan mengalami kesulitan mengebaskan cincin
ini dari diriku.

Mama, Minke, betapa terperanjatnya aku ini


melihat mata itu tak bersinar. Betapa beda
5. Dulu dengan waktu pesta lulusan dulu! Betapa beda 29
dengan waktu hari perkawinan dan kuberes-
bereskan hadiah-hadiah di kamar pengantin!
Betapa hebat aniaya yang ditimpakan padanya
sehingga mampu memadamkan sinar matanya.
Mama yang menemuinya, sebentar, kemudian
1. Kemudian terjadi pertengkaran mulut dalam Melayu. Mama 3
memanggil aku keluar. Mereka berdua sedang
berdiri berhadapan.
“Ya, sekarang sudah diberitahukan, dua orang
2. Sekarang penghuni rumah ini boleh bebas pergi-datang," 3
Sekaut menerangkan.

Penggunaan
konjungsi
2. temporal/Kronologi
s
Setelah berpakaian kubuka laci lemari. Kotak
perhiasan Annelies dari baja itu kukeluarkan.
3. Setelah Ternyata cincin Robert tak ada di dalamnya. Laci 5
periksa kembali. Barang itu tergeletak tan pa
Penggunaan pembungkus di pojokan laci. Kuambil dan
konjungsi kuperhatikan.
2.
temporal/Kronologi
s
Sebelum meninggalkan kamar aku berdiri ragu-
ragu di belakang pintu. Aku ingat-ingat apa yang
masih terlupa olehku. Ya, memang ada suatu
4. Sebelum kekurangan. Biasanya sebelum meninggalkan 5
rumah aku telah baca koran-koran. Entah sudah
berapa lama aku tak membaca. Aku kembali ke
meja tulis, duduk. Tangan mulai menggerayangi
tumpukan pos. Nafsu baca ternyata tiada.

Kemudian Tuan Kapten bersama jururawat


masuk ke dalam kabin, mengucapkan terimakasih
5. Kemudian atas bantuan dan meminta padaku untuk 33
meninggalkan Mevrouw. Aku ragu tapi harus
pergi juga karena itulah perintah.

Semua membuyar tanpa arah. Pada suatu jarak


kulihat seorang bekas teman sekolah yang tak
pernah mengikuti ujian lulus. Perhatian pada
1.Menyesal seorang teman pun sudah buyar. Setelah tak nam 6
pak dari penglihatan baru aku menyesal telah
bersikap demikian tidak terpuji pada seorang
bekas teman sekolah. Boleh jadi dia pernah
bersimpati pada persoalan kami.

Sederhana saja ceritanya. Kita semua tahu


gembar-gembornya hendak jadi juris.
Orangtuanya tak bakal mampu membiayai.
Lagipula dia harus lulus H.B.S. lima tahun di
Nederland. Jangankan untuk biaya belajar, untuk
2. Bernafsu biaya pelayaran saja orangtuanya tak bakal 8
mampu. Habis uang mereka untuk berobat. Aih,
si Robert. Dia ingin sekaligus, kaya, istri cantik
tanpa bandingan, bernafsu jadi manusia nomor
satu, jadi sarjana hukum, semua harus jadi dalam
seminggu. Begitu lulus dirunduknya penjaga
kuburan Cina, dipukulnya dari belakang sampai
gegar otak, dan dirampoknya salah sebuah
kuburan.

Penggunaan kata Aku jadi curiga. Betapa memalukan bila dia tahu
3.
kerja mental ada surat - surat Suurhof untuk istriku. Betapa
hina aku sebagai suami. Dan cincin dalam saku
3. Memalukan celana itu berubah menggatali pahaku. Cincin 9
sialan! Boleh jadi benda laknat ini yang jadi
jalaran kami tertimpa kesialan. Celakanya,
nampaknya Victor Roomers mengerti aku sedang
menyembunyikan jawaban.
Beginilah, keluar-masuk kampung. Tahu kau jadi
apa aku sekarang? Agen, Minke, jangan tertawa.
Agen maskapé kapal haji. Sebagai sinyo begini
memang sulit dapat dipercaya calon langganan.
4. Dipercaya Maksud memang mau tinggalkan pekerjaan ini, 9
tapi sayang. Hei. Minke, tahu kau dari Afrika
Selatan saja tahun ini akan berangkat lima ratus
calon haji? Dari daerah Inggris! Seki ranya
sejumlah lima ratus aku dapatkan di Surabaya
ini...

Semua membuyar tanpa arah. Pada suatu jarak


kulihat seorang bekas teman sekolah yang tak
pernah mengikuti ujian lulus. Perhatian pada
5. Bersimpati seorang teman pun sudah buyar. Setelah tak nam 6
pak dari penglihatan baru aku menyesal telah
bersikap demikian tidak terpuji pada seorang
bekas teman sekolah. Boleh jadi dia pernah
bersimpati pada persoalan kami.

Orang tua-tua melalui dongengan mengajarkan


akan adanya dewa perkasa bernama Kala - Batara
Kala. Katanya dialah yang mendorong semua saja
1. Katanya bergerak semakin lama semakin jauh dari 1
titiktolak, tak terlawankan ke arah yang semua
saja tidak bakal tahu. Juga aku, manusia yang
buta terhadap hati-depan, hanya dapat berharap
tahu. Uh, sedang yang sudah dilewati tak semua
dapat diketahui!

Orang bilang apa yang ada di depan manusia


hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu
jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Yang
2. Orang bilang tertinggal jarak itu juga - abadi. Di depan sana 1
ufuk yang itu juga - abadi. Tak ada romantika
cukup kuat untuk dapat menaklukkan dan
menggenggamnya dalam tangan - jarak dan ufuk
Penggunaan abadi itu.
4 kalimat tidak
langsung Mengucapkan ikut berduka cita atas
3. Mengucapkan meninggalnya Mevrouw 38
Annelies. Panji Darman.

SURAT PANJI Darman setelah telegram


menyatakan: tugasnya telah selesai, dan akan
4. Menjawab segera pulang ke Hindia. Mama menjawab 40
dengan telegram: sebaiknya ia beristirahat untuk
sementara di Nederland. Kalau ada minat
meneruskan pelajaran, Mama bersedia
membiayai

Panji Darman menjawab dengan telegram pula.


Ia mengucapkan beribu terimakasih. Dan ia tak
5. Mengucapkan bersedia menjadi beban manusia dermawan yang 40
sedang terancam musibah. Bahkan, ialah yang
semestinya membantu Mama. Apalagi Nederland
te lah memberinya kenang-kenangan buruk. Ia
akan segera pulang.
Sebelum meninggalkan kamar aku berdiri ragu-
ragu di belakang pintu. Aku ingat-ingat apa yang
masih terlupa olehku. Ya, memang ada suatu
1. Membaca kekurangan. Biasanya sebelum meninggalkan 5
rumah aku telah baca koran-koran. Entah sudah
berapa lama aku tak membaca. Aku kembali ke
meja tulis, duduk. Tangan mulai menggerayangi
tumpukan pos. Nafsu baca ternyata tiada.

Tak ku teruskan. Seperti orang gila aku tinggalkan


kamar, lari ke belakang, memerintahkan Marjuki
2.Memerintahkan menyiapkan bendi. Dan cincin di dalam kantong 6
kurasai seperti segumpal batu pemberat, tajam
bergerigi. Kalau perlu benda ini akan
kulemparkan di depan orangtuanya.

Mendekati Kranggan nampak olehku Victor


Roomers sedang berjalan senang sambil
menendangi batu jalanan. Anak Totok Eropa
Penggunaan kata bekas teman selulusan itu nampak sedang tak
5 kerja material.
3. Menendangi punya sesuatu pekerjaan. Ia bercelana dan 6
berkemeja pendek putih, bersepatu putih.
Seperti biasa ia kelihatan segar. Selama tiga
tahun belajar bersama dengannya aku suka
padanya. Ia seorang pencinta athletik, punya
sikap dan melihat dunia secara sportif. Wajahnya
tak pernah masam. Lebih daripada itu: ia tak
punya prasangka rasial.
Aku melompat turun, menyalaminya. Diajaknya
4. Melompat aku masuk ke kedai minuman. Segera ia 6
memulai:

Aku kembali ke Huizen, belum lagi sempat


menghubungi Speceraria. Beruntung saja nenek
5. Mengijinkan tua itu masih mengijinkan aku datang menengok 38
setiap hari. Aku susun dan rangkai sendiri bu
bunga-bungaan dan kupasang di dekat kepalanya
di atas meja makan.
Mevrouw Annelies sendiri sudah tidak menyedari
6.Menentukan sesuatu. Hanya Tuhan yang bisa menentukan 38
dalam keadaan apa ia sekarang ini ...
"Minke, ini Tuan Sekaut bilang, kita tidak ditahan.
1. Sudah lebih seminggu kita tak bisa keluar 3
rumah."
2. "Ya, Ma,” jawabku dengan harapan ia segera 4
mengakhiri ajarannya.
"Cepat, Juki!" Dan bendi terbang ke jurusan
3. Surabaya. Bukan hanya pikiran, bahkan pandang 6
menolak dipusatkan.
6 Penggunaan Dialog 4. "Kau mau ke mana? Kau nampak begitu pucat.” 7
5. "Apa saja yang diambilnya dari Ezekiel?” 8
6. "Kau semakin pucat, Minke. Kau sakit?” Aku 9
menggeleng.
7. "Terimakasih, Vic. Aku harus segera pergi 10
sekarang."
8. "Ai-ai, Nyo, sudah jadi tuan besar rupanya!" 11
9. "Bagus sekali. Dia memang anak maju. Bekerja 12
apa dia?” tanyaku.

Sederhana saja ceritanya. Kita semua tahu


gembar-gembornya hendak jadi juris.
Orangtuanya tak bakal mampu membiayai.
Lagipula dia harus lulus H.B.S. lima tahun di
Nederland. Jangan kan untuk biaya belajar, untuk
1. Kaya biaya pelayaran saja orangtuanya tak bakal 8
mampu. Habis uang mereka untuk berobat. Aih,
si Robert. Dia ingin sekaligus, kaya, istri cantik
tanpa bandingan, bernafsu jadi manusia nomor
satu, jadi sarjana hukum, semua harus jadi dalam
seminggu. Begitu lulus dirunduknya penjaga
kuburan Cina, dipukulnya dari belakang sampai
gegar otak, dan dirampoknya salah sebuah
kuburan.

Sederhana saja ceritanya. Kita semua tahu


gembar-gembornya hendak jadi juris.
Orangtuanya tak bakal mampu membiayai.
Lagipula dia harus lulus H.B.S. lima tahun di
Nederland. Jangan kan untuk biaya belajar, untuk
2. Cantik biaya pelayaran saja orangtuanya tak bakal 8
mampu. Habis uang mereka untuk berobat. Aih,
si Robert. Dia ingin sekaligus, kaya, istri cantik
tanpa bandingan, bernafsu jadi manusia nomor
7 Penggunaan kata satu, jadi sarjana hukum, semua harus jadi dalam
sifat seminggu. Begitu lulus dirunduknya penjaga
kuburan Cina, dipukulnya dari belakang sampai
gegar otak, dan dirampoknya salah sebuah
kuburan.
Boleh kami meminjam surat-surat itu?” katanya
3. Sopan masih juga sopan.“Tidak? Baik. Kalau Tuan 18
berkeberatan, katakan saja alamatnya.
What is in a name? Apa arti sebuah nama? Orang
memanggil aku Minke. Boleh jadi memang suatu
4. Pemalu salah ucap dari monkey. Tapi itulah nama. Dia
akan tetap membikin aku menyahut bila
dipanggil. Benarkah nama tak mengubah makna?
Benarkah Shakespeare? Sementara memang
belum tepat. Contoh: Robert Jan Dapperste, anak
Pribumi yang diambil anak angkat Pendeta
5. Pendendam Dapperste itu. Tubuhnya kurus dan lemah. Ia
selalu membutuh kan perlindungan. Setiap hari
jadi sasaran ejekan sebagai Yang paling pengecut. 20-
Makin banyak kenalannya makin banyak juga 21
ejekan dan tawaan diterimanya. Nama, hanya
6. Penyendiri karena nama, ia menjadi begitu pemalu,
penyendiri, pendendam dan licik.

7. Licik

Anda mungkin juga menyukai