Anda di halaman 1dari 2

MENGANALISIS BUKU “BURUNG GARUDA

TERBANG SENDIRI” KARYA SANOESI PANE

1. Ringkasan Cerita Dari Buku “Burung Garuda Terbang Sendiri” Karya Sanoesi
Pane

Buku Burung Garuda Terbang merupakan cerita yang menceritakan tentang kerajaan
Singasari pada masa pemerintahan atau pada masa raja Kertanegara .Kertanegara adaah raja
dari kerajaan Singasari ke-5, ia memerintah pada tahun 1268 hingga tahun 1292 M
.Kertanegara mempunyai ibu yang bernama Jayawardhani yang biasa disebut Ibu Ratu serta
mempunyai seorang istri yang bernama Brajadewi yang biasa di sebut Ratu .

Kertanegara mempunyai ambisi yaitu ingin mempersatukan Nusantara di bawah


naungan Kerajaan Singasari .Untuk mewujudkan nya Kertanegara melakukan pergantian staf
- staf nya ,seperti Majapatih Raganata yang digantikan oleh Aragani . Dan staf lain nya juga
mengalami pergantian .Sedangkan usaha yang dilakukan adalah memperkuat pertahanan dalam
rangka menghadapi serangan - serangan dari luar.

Pada suatu hari Raja Kertanegara sedang berbincang dengan Aria Wiraraja, seorang
putra rakyat yang mendapatkan perlindungan raja. Mereka berbincang tentang kemewahan
dan bersenang-senang dalam hidup. Dan disela perbincangan mereka datanglah Raganata
untuk memberitahukan mengenai ahli bangunan yang akan dikirim ke bangunan pengairan
Airlangga dan Berantas, permohonan untuk mengadakan pemeriksaan di desa-desa, dan juga
mengenai penyelidikan daerah otonomi. Raja dan Raganata juga membahasa tentang undang-
undang yang baru mengenai iuran jiwa dan palawang. Dengan adanya undang-undang tersebut
semoga dapat memberantas rakyat miskin.

Namun, disela pembicaraan Ibu ratu datang menemui sang raja. Ibu ratu ingin
menyampaikan nasehat kepada raja mengenai masalah-masalah kenegeraan yang kurang
mendapat perhatian. Ibu ratu ingin menyampaikan bagaimana raja yang sesungguhnya.

Hingga di suatu hari Baskara dan Raja Kertanagara sedang berbincang mengenai
kebenaran, bagaimana raja yang baik dan jahat. Mereka juga membahas tentang undang-
undang yang baru itu. Undang-undang tersebut tidak adil kepada rakyat karena membebankan
pajak yang lebih berat. Disela perbincangan Ibu ratu datang kembali untuk memberitahukan
kabar baik bahwa istri raja akan segere ke Kediri.

Disela perbincangan terdengar suara gemuruh dari senjata-senjata yang saling berlaga.
Dengan terdengar suara gemuruh dari Lasykar, peperangan pun dimulai. Dan Raja Kertanagara
memperlihatkan diri kepada rakyat dan tentaranya bahwa beliau akan mengikuti peperangan.

Hingga suatu hari raja mendapatkan pengkhianatan dari Mahisa Surya, dimana Mahisa
Surya membuat kekacauan di kalangan rakyat. Dan saat itu datanglah seorang utusan yang
hendak membunuh raja. Namun, Baskara menyelamatkan raja dari tusukan itu dan Basakara
pun tertusuk di lambung sebelah kanan. Terjadilah percekcokan antara raja dan utusan.Pada
akhirnya serangan dari luar tidak tertahankan lagi , serangan tersebut membuat kerajaan
Singasari terbakar dan Kertanegara terbunuh oleh Jawakatwang .

2. Keberpihakan Penulis Dalam Buku “Burung Garuda Terbang Sendiri” Karya


Sanoesi Pane

Keberpihakan penulis pada buku ini adalah mengenai seorang raja yang bernama
Kertanegara yang memimpin kerajaan pada masa Syiwa Budha,dimana penulis lebih berpihak
pada sifat dan watak dari raja yang hanya menjabat sebagai raja tetapi tidak mencerminkan
sikap seorang raja. Memiliki banyak hayalan dan hidup didunia mimpi hingga menjadikan yang
tidak ada menjadi ada (tidak logis).

Menimbulkan suatu perang untuk membuktikan kepada rakyatnya betapa cintanya dan
nyatanya hal yang dilakukan sang raja untuk negerinya, sehingga menimbulkan banyak konflik
dan korban dari pemberontakan tersebut dilakukan dalam tiga babak terdapat pada halaman
yang sudah dilampirkan pada buku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai