Di bidang peindustrian
Industri
Perdagangan dalam dan luar negeri, pelayaran antar pulau dan pelayaran
internasional berkembang pesat. Disamping industri biasa timbul pula industri alat
perang dan industri alat besar. Beberapa industriawan yang terkenal pada waktu itu
ialah: Yosyuda, Mitsui, Sumimoto dan Mitshubishi. Demikianlah, dalam waktu kurang
lebih 50 tahun sesudahRestorasi Meiji, negeri Jepang maju pesatdan tumbuh menjadi
Negara yang setaraf dengan negara-negara Eropa Barat.
Bidang Militer
Angkatan perang Jepang dibangun secara modern. Angkatan Darat dibentuk dengan
mencontoh Jerman, Angkatan Laut meniru Inggris. Tiap warga negara yang berumur 20
tahun wajib mengikuti latihan militer dan setelah itu dikirim ketempat perbatasan yang
berbahaya. Separuh anggaran biaya negara digunakan untuk memperkuat angkatan
perang Jepang. Pembangunan angkatan darat dierahkan pada keluarga Daimyo
Coshu, sedangkan pembangunan angkatan laut diserahkan pada keluarga Daimyo
Satsumo. Menjadikan Spirit Bushido yang dulu dimiliki oleh para samurai menjadi
semangat militer. Contoh Spirit Bushido yaitu berjuang sampai titik darah penghabisan,
setia kepada negara, lebih baik mati daripada hidup menanggung malu. Pembangunan
bidang militer juga ditandai dengan pembentukan departemen pertahanan yang disebut
Gunbatsu. Tokoh yang berjasa dalam pembangunan militer ialah Yamagata.
Militer
Pada tahun 1873 dibentuk kesatuan tentara Jepang. Angkatan Perang dibangun
secara modern dengan peralatan yang dibeli negara-negara Eropa Barat. Tetapi
kemudian Jepang membuat sendiri alat perangnya. Susunan angkatan darat dipegang
oleh keluarga Chosyu dan dibuat mencontoh negara Jerman, dan angkatan Laut
dipegang oleh keluarga Satsyuma dibentuk dengan mencontoh angkatan laut Inggris.
Disamping itu tiap-tiap warga negara yang berumur 20 tahun dikenakan wajib militer
dan setelah itu untuk praktek mereka dikirim ke daerah-daerah perbatasan yang
berbahaya. Bersama dengan diresmikan modernisasi angkatan perang ditumbuhkan
kembali semangat Busyido sebagai dasar kemiliteran Jepang. Prajurit Jepang harus
memegang teguh ajaran Bushido artinya menginsyafi kedudukannya masing-masing di
dalam hidup ini, mempertinggi derajat dan kecakapan diri, melatih dirinya lahir batin
untuk menyempurnakan kecakapannya dalam ketentaraan, memegang teguh disiplin,
menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan tanah air sampai titik darah yang terakhir.
Mati untuk tenno adalah bentuk mati yang sempurna dan termulia.
Akibat dari modernisasi militer ini maka secara otomatis golongan Samurai
dihapuskan dan ini menyebabkan timbulnya pemberontakan yaitu pemberontakan
Satsuma. Pemberontakan Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat Daya) adalah
pemberontakan klan samurai Satsuma yang dipimpin Saigo Takamori terhadap Tentara
Kekaisaran Jepang, yang berlangsung 11 bulan di awal era Meiji, dimulai pada tahun
1877. Perang saudara ini merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang.
Perang terjadi di Kyushu, tepatnya di tempat yang sekarang bernama Prefektur
Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita, Prefektur Kagoshima
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma).
Bidang Pendidikan
Jepang mencontoh pendidikan cara Barat yang dianggap lebih modern. Wajib belajar
untuk anak 6 tahun digalakkan bagi semua penduduk Jepang. Negara dibagi menjadi 8
daerah pendidikan, setiap daerah diberi 32 sekolah menengah dan 1 perguruan tinggi.
Selain itu, pemerintah Jepang mengirim pemuda Jepang untuk belajar dan sekolah di
luar negeri. Tokoh yang berjasa dalam pembangunan pendidikan Jepang ialah Sakuma
Sozan.
Bidang Ekonomi