2. PERANG KOREA
Perang
saudara
di
Korea
tersebut
menyebabkan
wilayahnya
sampai saat ini masih terbagi atas Korea Utara dan Korea Selatan.
Awal PD II, Uni Soviet menduduki Korea. 10 Agustus 1945, AS mengeluarkan
kebijakan untuk menduduki Korea Selatan dalam rangka membendung ekspansi Uni
Soviet. Selanjutnya, AS dan Uni Soviet mendukung berdirinya rezim di daerah kekuasaan
masing-masing. Rezim I Korea Selatan dipimpin Syngman Rhee (anti-komunis), Rezim I
Korea Utara dipimpin Kim II Sung. Kedua Rezim dibentuk tahun 1946. Titik garis batas
antara ke-dua Korea terletak di garis lintang 38 derajat.
Invasi pasukan Korea Utara didukung Uni Soviet pada 25 Juni 1950 melewati garis
batas 38 derajat menuju Korea Selatan berhasil memukul mundur pasukan Korea Selatan
dan AS hingga ke Busan. Pada 15 September 1950, pasukan AS dipimpin jendral
Douglas MacArtur mendarat di kawasan Inchon, berhasil mengurung pasukan Korea
Utara yang sudah terlanjur jauh memasuki Korea Selatan. Keikutsertaan Cina pada
Oktober 1950 dalam perang Korea dikarenakan pasukan PBB (beraliansi dengan AS)
masuk
ke
Korea
Utara.
Akhirnya, negoisasi damai mulai digagas dengan terpilihnya presiden AS Dwight D.
Eisenhower. Kesepakatan dicapai pada 27 Juli 1953 dalam 2 point. Pertama, garis lintang
38 derajat sebagai garis batas Korea Utara-Korea Selatan. Kedua, pengembalian tawanan
perang
ke
Negara
masing-masing.
3. REVOLUSI KUBA
Kuba adalah negara pulau yang terletak di Teluk Meksiko, Laut Karibia. Kuba
merupakan negara yang terkenal dengan cerutunya. Kuba sebelumnya juga lama menjadi
jajahan Spanyol. Pada masa Perang Dingin, Kuba yang letaknya sangat strategis juga
tidak luput dari incaran perluasan pengaruh dan ideologi negara adidaya. Kuba
merupakan negara republik komunis pertama yang berada di belahan bumi Barat. Letak
Kuba yang dekat dengan negara Amerika Serikat menjadi ancaman serius bagi Amerika
Serikat.
Tahun 1924, Kuba dipimpin Gerrado Machado(pemerintahannya ditaktor). Berbagai
kelompok masyarakat mulai menunjukkan perlawanan. Akhirnya, tahun1940
pemerintahan Machado ditumbangkan oleh kekuatan militer pimpinan Fulgencio Batista.
Tahun 1940-1944, Kuba di bawah kekuasaan ditaktor Batista. Pemerintahan dictator
Batista sempat berakhir pada tahun 1944 dengan terpilihnya Carllos Prio. Namun, Batista
kembali berkuasa tahun 1952-1958. Dalam pemerintahannya yang kedua ini, Batista
mendapat perlawanan dari 2 kelompok besar, yaitu kelompok The Second Front
pimpinan Eloy Guierez dan kelompok revolusioner pimpinan Fidel Castro.
26 Juli 1953, penyerangan Castro ke pangkalan militer besar pasukan Batista berhasil
menggugah masyarakat Kuba walau gagal. Castro dipenjara hingga 1955. Setelah
dibebaskan, Castro ke Meksiko bertemu Che Guevara. Tahun 1956, mereka bersama
pasukan kembali menyerang pasukan Batista. Akhirnya, pasukan Castro dipimpin Che
Guevara dan Camilo Cienfuegos mengalahkan kekuatan militer Batista di Kuba pada
Maret 1958. kemudian, Castro memimpin Kuba dengan haluan Komunis.
Ketegangan Perang Dingin antara Kuba-AS memuncak Oktober 1962 Krisis Misil
Kuba. Hasil laporan mata-mata AS di Kuba membuat presiden AS John F. Kenedy
memblokade perairan di sekitar Kuba untuk mencegah kelangsungan proyek
pembangunan instalasi nuklir Uni Soviet di Kuba. Krisis Misil Kuba berakhir dengan
kesepakatan Nikita Khruschev dan John F. Kenedy dalam 2 poin. Pertama, Uni Soviet
menghentikan pembangunan instalasi nuklirnya di Kuba. Kedua, AS dilarang menginvasi Kuba.