1. Teori Kolonialisme
Menurut Horrison, mereka menanamkan sebagian keuntungannya ke dalam
persenjataan yang tangguh dan kapal cepat, kemudin digunakan untuk
menyerbu negara yang lemah untuk dijadikan koloninya (Henslin, 2007).
Makus kolonialisme di sini adalah untuk mengeksploitasi rakyat dan sumber
daya suatu bangsa demi keuntungan negara kapitalis (induk).
1. Pendekatan Struktural
Adalah cara lain untuk memandang ketimpangan dunia dalam hal
kesejahteraan dan kekuasaan. Pendekatan ini memandang bahwa
kemiskinan dan kebergantungan dunia ketiga tidak disebabkan oleh
keputusan kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika, Inggris atau Moscow.
Namun berasal dari struktur sistem internasional yang konstruksinya dibuat
sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa pengekspor bahan mentah
terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntungan produksi (Clark, 1989).
1. Teori Fungsionalis
Teori ini percaya bahwa ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan memainkan
fungsi penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wibert Moore
(Henslin, 2007), penyebab ketidaksetaraan dan stratifikasi masyarakat adalah
sebagai berikut:
2. Faktor Kultural
Faktor kultural atau budaya dapat kita ibaratkan sebagai tenaga listrik atau
energy penggerak kehidupan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan sifat atau
karakter masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas
atau rajin, ulet atau mudah menyerah, jujur atau menhalalakan berbagai cara,
suka berkompetisi atau menerima apa adanya, dan seterusnya. Kultur atau
budaya berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat.
Contoh, masyarakat yang tidak memiliki orientasi ke dengan dan sudah
merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Mereka menganggap budaya
hemat, suka menabung, dan membuat rencana tidak diperlukan karena
mereka merasa kebutuhannya sudah tercukupi oleh sumber daya alam yang
ada di sekitarnya. Namun apabila sumber daya alamnya kian menipis,
sedangkan kemampuan berusahanya lemah, maka kemiskinan yang akan
mereka peroleh.