Oleh :
27 / XII IPS 1
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah sejarah peminatan yang berjudul “Runtuhnya Yugoslavia dan
Perpecahan Cekoslowaka”.
Makalah ini dibuat dan ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran sejarah
peminatan sebagai nilai keseharian. Selain itu, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Runtuhnya Yugoslavia dan Perpecahan
Cekoslowaka. Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini, dapat memberikan manfaat dan
dapat membantu para pembaca memahami mengenai pembelajaran sejarah minat dalam sub bab ini.
Selama penulisan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya. Selain itu, kami meminta maaf apabila ada kesalahan kata atau penulisan dalam
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ……………………………………………………………………………………...12
B. Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………………...13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Latar belakang saya membuat makalah ini adalah untuk menyelesaikan dan membahas mengenai
“runtuhnya Yugoslavia dan perpecahan cekoslowakia”. Agar kita sama sama tahu mengenai
permasalahan yang ada diluar Indonesia yang menjadi perbincangan dunia dan dapat mewaspadai
mengenai permasalahan tersebut agar tidak terjadi di negeri kita ini.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai bahan acuan untuk mempelajari mengenai konflik
yang terjadi diluar Indonesia terutama di Yugoslavia dan cekoslowakia lebih dalam. Juga sebagai
memperluas dan peningkatan pengetahuan kami mengenai sejarah dunia. Selain itu, penulisan ini
juga memiliki manfaat untuk mengembangkan pengetahuan kita mengenai sejarah-sejarah dunia
yang dapat dijadikan pelajaran dan tauladan agar pikiran kita bisa sama-sama terbuka. diharapkan
makalah ini juga bisa memberikan kepuasan dan pemahaman yang baik bagi para pembaca
makalah.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Menyebut nama Yugoslavia, sebagian dari kita mungkin akan langsung teringat pada
sebuah negara di daerah Balkan, yakni sebelah tenggara Eropa, yang pernah ada bertahun-tahun
silam. Runtuhnya Yugoslavia sendiri melewai proses panjang, sebelum akhirnya ‘reinkarnasi’
menjadi Serbia Montenegro. Yugoslavia memiliki arti tanah milik orang-orang Slavia, yang
didiami oleh suku. Negara ini muncul akibat adanya kemiripan yang disadari oleh suku-suku
Slavia pada tahun 1918. Terbentuknya Negara Yugoslavia diusulkan pertama kali oleh Josip Bros
Tito yang kemudian diangkat menjadi presiden tertinggi di negara tersebut. Dalam
pemerintahannya, Tito menjalankan pemerintahan yang independen. Ia juga aktif dalam kegiatan
Gerakan Non-Blok yang didirikan di negaranya pada tahun 1961. Gerakan Non-Blok ini
dianggap sebagai gerakan yang sangat penting oleh Yugoslavia karena dinilai dapat
mempersatukan etnis atau suku yang berbeda.
Pecahnya Yugoslavia dimulai sejak wafatnya Josip Bros Tito. Yugoslavia mengalami
kemunduran dan mendapatkan banyak masalah dalam bidang ekonomi dan politik. Selain itu,
perpecahan juga terjadi dikarenakan beberapa hal, termasuk berakhirnya Gerakan Non-Blok,
adanya campur tangan negara lain, dan munculnya gerakan separatis karena batas wilayah yang
dilanggar.
Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi
Djaja, Josep Broz Tito adalah sosok pemimpin yang mampu membawa Yugoslavia mencapai
puncak kejayaan pada tahun 1953-1980. Pada masa pemerintahan Broz Tito, Yugoslavia menjadi
negara yang kuat tanpa bergantung pada kekuatan Blok Barat maupun Blok Timur. Pasca
meninggalnya Josep Broz Tito, muncul berbagai masalah sosial dan politik yang menyebabkan
keruntuhan Yugoslavia. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang keruntuhan Yugoslavia
adalah:
B. Konflik Yugoslavia
3
Konflik Yugoslavia merupakan konflik antar etnis di Yugoslavia, yang memiliki ciri berbeda satu
sama lain. Yugoslavia terdiri dari berbagai keturunan suku bangsa. Konflik Yugoslavia merupakan
konflik akibat diskriminasi antaretnis di Yugoslavia yang terjadi antara 31 Maret 1991 - 12 November
2001 (10 tahun, 7 bulan, 1 minggu and 5 hari). Konflik antaretnis ini dimulai sejak meninggalnya
Joseph Broz Tito, pemimpin Yugoslavia terdahulu pada tanggal 8 Mei 1980. Akibat adanya gerakan
Pan Slavia yang bertujuan untuk membentuk negara Serbia Raya. Perang ini memberi dampak
terutama kepada Bosnia dan Kroasia.
- Faktor Pendorong
a. Adanya perbedaan agama di antara etnis-etnis.
b. Keinginan negara-negara bagian untuk merdeka, tetapi ditentang oleh Serbia. Kroasia
merdeka tanggal 25 Juni 1991, Slovenia merdeka tanggal 25 Juli 1991, dan Bosnia
Herzegovina merdeka pada bulan Februari 1992.
c. Ambisi Serbia untuk tetap mempertahankan negara Yugoslavia tidak dihiraukan oleh
etnis-etnis lain, sebab Serbia banyak mendapat kedudukan di Yugoslavia.
d. Meninggalnya Presiden Yugoslavia Joseph Broz Tito (1980) menyebabkan etnis-etnis di
negara bagian membubarkan diri.
e. Penandatanganan persetujuan kerja sama dengan Poros Jerman- Italia- Jepang.
Kronologi Konflik
1963 : Pada tanggal 7 April, Republik Rakyat Federal Yugoslavia berganti nama menjadi
Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan Josep Broz Tito diangkat menjadi presiden seumur
hidup.
1980 : Tito meninggal, pemerintah pusat kehilangan kewibawaan, perbedaan antaretnis mulai
nampak, terutama ketika pada akhir tahun 1980an terjadi krisis ekonomi. Setelah itu, terpilihnya
Presiden Slobodan tidak dapat menanggulangi dengan baik isu perbedaan rasial yang mencuat
dan menyebabkan terjadi ketegangan.
1990 : April pemilu di negara-negara bagian. Di Slovenia dan Kroasia, daerah terkaya, partai pro
kemerdekaan menang. Di Serbia dan Montenegro, partai komunis menang.
1991 : Pada tanggal 25 Juni, Slovenia dan Kroasia memproklamasikan kemerdekaan
1992 : Penduduk Muslim dan Kroasia di Bosnia -Herzegovina memilih untuk merdeka dan
mendeklarasikan negara Bosnia-Herzegovina. Penduduk Serbia Bosnia menolak hasil tersebut
dan berusaha membentuk negara terpisah dengan bantuan Tentara Federal, yaitu Republik Serbia
Bosnia dan Herzegovina yang kemudian menjadi Republik Srpska.
4
1995 : Perjanjian Dayton mengakhiri perang di Bosnia-Herzegovina. Perjanjian damai tersebut
ditandatangani di Paris, Perancis. Dengan pembagian wilayah di Bosnia-Herzegovina sesuai garis
daerah 3 etnis.
1999 : Pecah pemberontakan orang Albania di Kosovo. Pemberontakan orang Albania meluas ke
Macedonia, yang sebelumnya dengan tangan terbuka menerima pengungsi Albania dari Kosovo.
2000 : Pada bulan Oktober, Milosevic mundur setelah Vojislav Kostunica menang pemilu.
2002 : Pada bula Maret, pemerintah Serbia dan Montenegro sepakat untuk membuat uni yang
lebih bebas.
2003 : Pada tanggal 4 Februari, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang sehingga menjadi
Uni Negara Serbia dan Montenegro. Dengan ini, berakhirlah perjalanan panjang negara
Yugoslavia.
C. Penyelesaian Konflik
1. PBB menyerukan kepada Serbia agar menarik tentaranya dari Bosnia dan menjatuhkan sanksi. Di
samping itu, PBB mengirimkan utusan khususnya, Yasuki Akasi, ke bekas negara Yugoslavia
sebagai mediator guna mencari jalan keluar untuk mengakhiri konflik.
2. Negara-Negara Kelompok G-7 dalam pertemuannya di Texas, Amerika Serikat menyerukan
penghentian aksi militer terhadap Kroasia dan mengutuk tindakan biadab Serbia.
3. NATO mengirimkan tentaranya ke bekas negara Yugoslavia dengan tugas melindungi warga
Bosnia dan menciptakan wilayah damai, bebas dari peperangan. Tentara NATO juga melakukan
serangan udara ke pihak Serbia yang tidak menaati seruannya.
4. Indonesia, Presiden Soeharto sebagai Ketua Gerakan Nonblok menyampaikan beberapa usulan,
seperti konflik hendaknya diselesaikan melalui :
a. perundingan pihak-pihak yang bertikai secara langsung;
b. masalah di bekas Yugoslavia hendaknya dilihat secara menyeluruh dan integral;
5
c. menyelenggarakan konferensi internasional yang dihadiri pihak-pihak yang
bersengketa dan Dewan Keamanan PBB.
d. Indonesia juga mengirimkan pasukan perdamaian dengan mengirim 25 orang
perwira ABRI dengan nama Kontingen Garuda XIV yang tergabung dalam
UNPROFOR (United Nations Protection Forces). Kontingen Garuda XIV
dipimpin oleh Letkol. Infantri Edi Budianto.
Berakhirnya Konflik, Pihak pihak yang terkait dalam Perang Bosnia akhirnya setuju
untuk berdamai pada 21 November 1995. Perundingan persetujuan perdamaian berlangsung di
Dayton, Ohio, Amerika Serikat, dan pada akhirnya disepakati oleh pemimpin ketiga negara, yakni
pemimpin Bosnia Alija Izetbegovic, pemimpin Kroasia Franjo Tudjamn, dan pemimpin bekas
Yugoslavia (Serbia) Slobodan Milosevic. Penandatanganan perdamaian secara resmi dilakukan di
Paris, Perancis tanggal 14 Desember 1995 yang dihadiri pimpinan dari beberapa negara sebagai
saksi. Isi perjanjian yang ditandatangani ialah:
a. Bosnia sebagai negara tunggal terdiri dari dua republik, yaitu Federasi Muslim-Kroasia
dan Serbia-Bosnia.
b. Sarajevo menjadi bagian dari Federasi Muslim-Kroasia, sehingga tentara Serbia harus
meninggalkanSarajevo.
c. Pemerintahan pusat Bosnia harus efektif dengan Presiden terpilih dan parlemen.
d. Pemulangan pengungsi ke tempat tinggalnya.
e. Kebebasan di seluruh negara.
D. Perpecahan Cekoslawakia
Awal Mula Republik Cekoslowakia, Sebelum bernama Cekoslowakia, negara ini terkenal
dengan nama “Bohemia” karena di wilayah tersebut ada banyak pendatang dari suku Boiern. Di
tahun 1917, terjadi pertemuan di Pittsburgh, Penssylvania, di mana Thomas Masaryk mewakili
Ceko menandatangani perjanjian tersebut. Perjanjian itu mendorong penyatuan negara Czechia
dan Slovakia menjadi Cekoslowakia yang resmi berdiri pada Oktober 1918. Cekoslowakia
berbentuk republik dan memiliki pusat pemerintahan di Praha.
Nama "Cekoslowakia" diambil dari dua etnis setempat yaitu etnis Ceko/Bohemia yang
6
berada di sebelah barat dan etnis Slovak yang mendominasi wilayah timur. Sebelum menjadi
negara merdeka, wilayah Cekoslowakia menjadi negara tempat membuat senjata dan menjadi
gudang senjata setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Seiring perjalanannya sebagai
sebuah negara, di tahun 1948-1989, Cekoslowakia-pun menjadi republik yang berpaham
komunis.
Latar Belakang Perpecahan Cekoslowakia
Selain memiliki paham komunis, Cekoslowakia melakukan politik tangan besi
(menggambarkan rezim kepemimpinan yang keras dan kejam) hanya kepada pihak-pihak yang
dianggap membahayakan kepentingan pemerintah. Agama berada di bawah kendali pemerintah,
ditambah penangkapan pihak-pihak yang dianggap antipemerintah. Meski awalnya merupakan
negara yang maju, lama-kelamaan Cekoslowakia mengalami kemunduran karena sistem ekonomi
yang terpusat. Hal ini mendorong timbulnya gagasan dan tuntutan kepada pemerintah untuk
melakukan reformasi. Salah satunya dari Alexander Dubček.
Pada tahun 1968, Dubcek yang proreformasi terpilih menjadi sekretaris tertinggi partai
komunis. Ada beberapa kebijakan yang diberlakukan Dubcek. Salah satunya adalah
melonggarkan pengawasan terhadap media. Periode reformasi ini sering disebut dengan nama
"Musim Semi Praha" (Prague Spring; Prazske Jaro) yang berlangsung pada tanggal 5 Januari
1968-21 Agustus 1968. Hal-hal yang dilakukan oleh Dubcek ternyata mengundang rasa tidak
suka dari Uni Soviet, karena pendukung ideologinya berkurang. Uni Soviet akhirnya menginvasi
Cekoslovakia bersama beberapa negara lainnya pada tanggal 21 Agustus 1968.
Pasca invasi yang dilakukan oleh Uni Soviet, pasukan Uni Soviet masih ditempatkan di
Cekoslowakia guna mengawasi pergerakan Cekoslowakia. Dubcek yang menjadi kepala negara
tidak bebas untuk melakukan sesuatu dan akhirnya mundur pada 1969. Kepemimpinannya
digantikan oleh Gustáv Husák yang prokomunis. Di tahun ini juga, sistem administrasi
Cekoslowakia dimodifikasi menjadi sistem federal yang terdiri menjadi dua negara federasi
(bagian) yaitu Republik Sosialis Ceko dan Republik Sosialis Slovakia.
7
Pada 1989, terjadi demonstrasi yang disusul tekanan dari rakyat untuk melakukan
reformasi politik. Sadar apabila dengan melawan demonstran hanya akan memantik
permasalahan yang lebih besar, pemerintah Cekoslowakia akhirnya melunak dan
mengizinkan pembentukan pemerintahan koalisi dengan kubu oposisi nonkomunis. Terbentuknya
pemerintahan koalisi kemudian diikuti dengan naiknya Václav Havel sebagai presiden dari
Cekoslowakia pada bulan Desember 1989. Periode dari komunis ke demokratis ini kemudian
dikenal dengan nama Revolusi Beludru atau dikenal juga dengan Revolusi Velvet yang terjadi
pada 17 November-29 Desember 1989.
Pada tahun 1990, Cekoslowakia menjalani pemilu multipartai untuk pertama kalinya dan
membawa Havel kembali terpilih sebagai presiden. Sistem ekonomi terpusat ala komunis tak lagi
dijalankan, dan perusahaan swasta bermunculan. Media diberi hak seluas-luasnya dalam hal
pemberitaan. Embel-embel "sosialis" dalam nama negara dihilangkan.
Wilayah negara Ceko (merah) dan Slowakia (hijau) saat ini. Revolusi ini ternyata
menimbulkan perdebatan di dalam parlemen Ceko dan Slowakia. Hingga akhirnya pada 1 Januari
1993, kedua negara memutuskan untuk pecah (berdiri sendiri-sendiri). Di samping Revolusi
Beludru, penyebab lainnya adalah perpecahan dalam anggota parlemen karena ada yang
mendukung adanya desentralisasi (pemusatan) dan ada yang tidak setuju. Akibat pusat
pemerintahan yang berada di Kota Praha, anggota parlemen dari wilayah Slovakia tidak setuju
karena dianggap tidak adil bagi wilayahnya.
E. Reformasi Semu
Pada tahun 1968, Dubcek yang proreformasi terpilih menjadi sekretaris tertinggi partai komunis.
Ada beberapa kebijakan yang diberlakukan Dubcek. Salah satunya adalah melonggarkan
pengawasan terhadap media. Periode reformasi ini sering disebut dengan nama "Musim Semi
Praha" (Prague Spring; Prazske Jaro) yang berlangsung pada tanggal 5 Januari 1968-21 Agustus
1968. Hal-hal yang dilakukan oleh Dubcek ternyata mengundang rasa tidak suka dari Uni Soviet,
8
karena pendukung ideologinya berkurang. Uni Soviet akhirnya menginvasi Cekoslovakia
bersama beberapa negara lainnya pada tanggal 21 Agustus 1968.
Pasca invasi yang dilakukan oleh Uni Soviet, pasukan Uni Soviet masih ditempatkan di
Cekoslowakia guna mengawasi pergerakan Cekoslowakia. Dubcek yang menjadi kepala negara
tidak bebas untuk melakukan sesuatu dan akhirnya mundur pada 1969. Kepemimpinannya
digantikan oleh Gustáv Husák yang prokomunis. Di tahun ini juga, sistem administrasi
Cekoslowakia dimodifikasi menjadi sistem federal yang terdiri menjadi dua negara federasi
(bagian) yaitu Republik Sosialis Ceko dan Republik Sosialis Slovakia.
Akhir tahun 1980an, ekonomi melemah dan konsumsi yang turun drastis memicu rakyat
turun ke jalan, menuntut reformasi dan mempertanyakan sistem secara terbuka.Puncaknya, pada
tahun 1989, masyarakat Cekoslowakia menyerukan penghapusan sensor, menuntut pembebasan
9
Václav Havel, serta reformasi total.Dorongan untuk mempercepat revolusi juga datang dari
negara-negara tetangga. Pada Agustus 1989, warga Jerman Timur yang tinggal di Cekoslowakia
menduduki Kedutaan Jerman Barat di Praha dan menuntut penyatuan dengan Jerman Barat. Pada
3 November tercatat ribuan warga Jerman Timur meninggalkan Praha guna menuju Jerman Barat
dengan menggunakan kereta api. Tak lama setelahnya, pada 9 November dinding pemisah Jerman
Barat dan Timur dirubuhkan.Dengan dukungan rakyat yang membuncah, pimpinan gerakan
Václav Havel meminta masyarakat mengkonsolidasikan kepala dan kaki untuk mendesak
pemerintah melakukan restrukturisasi politik. Sederet upaya dilakukan secara terus-menerus pada
rentang November sampai Desember. Mahasiswa menjadi aktor penting selain orang-orang biasa
yang mengawal tiap perkembangan tanpa lelah. Negosiasi, pembicaraan intens, menghitung
korban yang berjatuhan jadi kegiatan sehari-hari.
10
Beludru, maka perpisahan antara Ceko dan Slowakia sering dinamai Perpisahan Beludru.
Beruntung, keputusan ini diambil secara damai.Namun setelah revolusi bergulir, harapan-harapan
untuk hidup dalam iklim demokratis di bidang politik sampai ekonomi pun muncul. Ceko dan
Slowakia ingin menikmatinya secara terpisah.
BAB 3
PENUTUP
11
A. Simpulan
12
Revolusi Beludru yang terjadi sejak 17 November hingga 29 Desember 1989,
didorong oleh ketidakpuasan terhadap partai tunggal yang berkuasa waktu itu, Partai
Komunis Cekoslowakia. Bagi rakyat Ceko, PKC tak mampu mengakomodir kepentingan
orang banyak, korup, dan tiran. Selama minggu-minggu itu, pergantian rezim jadi harga
mati.Partai Komunis Cekoslowakia (PKC) memang sudah terlalu lama berkuasa, tepatnya
sejak 25 Februari 1948. Kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II dan jatuhnya Front
Timur ke tangan negeri beruang tersebut, memuluskan jalan PKC ke kekuasaan. Sepanjang
pemerintahan PKC, oposisi tak berkutik. Represi negara sangat keras. Yang tak sepakat
siap-siap dicap “musuh negara”.
B. Daftar Pustaka
https://blog.ruangguru.com/peristiwa-kontemporer-dunia-perpecahan-cekoslovakia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/01/144016869/revolusi-beludru-dan-
runtuhnya-cekoslovakia https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sejarah-kontemporer-
dunia-runtuhnya-yugoslavia-6660/ , lks sejarah peminatan.
13