Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mata Kuliah Pengantar Pancasila

PERAN GENERAASI MUDA DALAM MENJAGA PERSATUAN DITENGAH


KEBERAGAMAN
“Merawat Persatuan dalam Kebhinekaan”

Oleh Kelompok 4:
1. Ni Made Mia Amelia Agripina (2107531170)
2. A.A. Ayu Riris Prayasita (2107531171)
3. Ni Made Gayatri Wulantari (2107531172)

Diserahkan Kepada : Dra. Komang Sriningsih, M.Si


Selaku Dosen Pengempu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
2021
1. Ni Made Mia Amelia Agripina (2107531170)

2. A.A. Ayu Riris Prayasita (2107531171)

3. Ni Made Gayatri Wulantari (2107531172)


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kebudayaan,
ras, suku, dan agama yang beragam terdapat di Indonesia. Faktor penyebab
keberagaman di Indonesia yaitu letak Indonesia yang strategis, banyaknya pulau di
Indonesia, adanya kehidupan sosial budaya di setiap daerah, keyakinan atau
kepercayaan masyarakat disetiap daerah, dan adanya perjalanan sejarah di berbagai
daerah tersebut yang membuat keberagaman ini muncul dan telah menjadikan
Indonesia sebagai Negara yang memiliki ciri khas di mata dunia atau dapat dikatakan
bahwa adanya keberagaman Indonesia telah menjadikan bangsa Indonesia memiliki
identitas bangsa. Berbagai suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia telah menjadi
daya tarik tersendiri bagi berbagai kalangan, baik dari yang muda hingga yang tua.
Adanya keberagaman menjadikan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa
Indonesia yang memiliki makna “Berbeda-beda tetapi tetap satu juga” dengan tujuan
untuk mempertahan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Semboyan ini
merupakan salah satu contoh dari pancasila pada sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia.
maka dari itu keberagaman di Indonesia haruslah kita jaga, lestarikan, dan pertahankan
agar tidak terpecah belah sehingga dapat menjadikan bangsa kita berbudaya, kuat, dan
makmur. Walaupun begitu, tak jarang berbagai konflik muncul dikarenakan adanya
keberagaman. Keberagaman telah menjadi tantangan bagi setiap generasi terutama
generasi muda untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah.
Oleh karena itu, hal tersebut perlu disikapi agar persatuan dan kesatuan di Indonesia
tetap terjaga.
Jika dahulu, tantangan pemuda Indonesia adalah bersatu melawan penjajah
untuk merebut kemerdekaan, maka pada saat ini, tantangan pemuda Indonesia adalah
menjaga persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Pemuda bisa dikatakan
sebagai ujung tombak bagi bangsa dan negara Indonesia dalam mewujudkan kemajuan
dan keunggulan bangsa. Namun sayangnya, generasi muda Indonesia saat ini banyak
yang kehilangan arah dan jejak sejarah bangsa karena terlena dengan kenyamanan hidup
dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Sumpah Pemuda 1928 terdiri
dari tiga pernyataan: kebangsaan, tanah air, dan bahasa. Sumpah Pemuda 1928 ini
mengamanatkan generasi selanjutnya untuk tetap memperkuat tiga pernyataan tersebut.
Akan tetapi, upaya generasi muda untuk memperkuat Sumpah Pemuda 1928 mengalami
banyak tantangan. Banyak pemuda yang terjebak dalam permasalahan seperti
konsumerisme, hedonisme, aksi kekerasan dan kenalakan remaja, narkotika, pornografi,
radikalisme, dan terorisme. Selain itu, akibat dari percepatan arus informasi dan berita
di media sosial juga tak jarang menyebabkan terjadinya penyebaran hoaks (berita
palsu). Tantangan-tantangan tersebut kerap kali menimbulkan perpecahan masyarakat.
Pancasila merupakan jati diri dan jiwa bangsa Indonesia, di mana nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman dalam berkehidupan, berbangsa,
dan bernegara. Sebagai generasi penerus bangsa, para pemuda saat ini harus bisa
mengedukasi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di kalangan
masyarakat luas. Namun, seiring berkembangnya zaman, nilai-nilai Pancasila tersebut
luntur akibat masalah-masalah yang dilakukan oleh generasi muda saat ini. Banyak dari
tingkah laku mereka yang justru menyimpang dan menyelewengkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Akibatnya, banyak dari kalangan masyarakat yang tidak
paham makna kandungan dari Pancasila sehingga muncullah sebuah perselisihan yang
dapat memutuskan tali persaudaraan. Sebagai generasi muda, seharusnya remaja tidak
berdiam diri saja ketika melihat perselisihan yang ramai terjadi. Remaja harus bisa
mengimplementasikan salah satu nilai dari sila Pancasila yaitu sila ke-3 yang berbunyi
“Persatuan Indonesia”, di mana dalam sila ini mengandung nilai solidaritas, rasa
kebersamaan, dan cinta tanah air. Ada beberapa cara mengimplementasikan nilai sila
ke-3 Pancasila, seperti menempatkan persatuan dan kesatuan negara di atas kepentingan
pribadi, rela berkorban demi bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan
memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal
ika.
Remaja adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan
optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Peran pemuda
Indonesia sangatlah penting dalam menjaga persatuan Indonesia ini, sejak adanya
sumpah pemuda dimana sumpah pemuda adalah sebuah hasil yang sangat brilian
dimana adanya perubahan yang dilakukan oleh para remaja yaitu ketika para remaja
tampil bersatu untuk mengkumandangkan lagu Indonesia Raya pada tanggal 28 oktober
1928. Maka kekuatan sebuah bangsa terletak pada para generasi penerusnya karena
merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa. Peranan remaja
dalam menghadapi tantangan- tantangan yang mengusik persatuan Indonesia yaitu:
Sebagai Agent of Change; Dimana artinya bahwa Remaja Indonesia sebenarnya
memiliki peranan untuk menjadi pusat dari kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri.
Sebagai Agent od Development; Bahwa para remaja memiliki peran dan tanggung jawab
dalam upaya melaksankan berbagai pembangunan, tujuan pembangunan ini dapat
memajukan seluruh daerah di Indonesia agar bersama-sama maju dan berkembang.
Sebagai Agent of Modernizations; Dimana para pemuda wajib memiliki kemampuan
dalam menganalisa perubahan zaman yang pastinya memberi pengaruh besar pada
bangsa Indonesia, sehingga mengetahui mana yang memang perlu dirubah dan
dipertahankan. Sebagai pembangun pendidikan; Pendidikan adalah suatu pondasi dari
berbagai peranan, tanpa adanya pendidikan yang kuat maka para pemuda Indonesia
pastinya akan merasakan kesusahan dalam menjalankan peran mereka sebagai generasi
penerus bangsa. Remaja harus memiliki semangat juang yang tinggi; yaitu tertanamnya
jiwa semangat perjuangan yang tinggi pada generasi muda baik pada masa sekarang
maupun dahulu.
KESIMPULAN
Indonesia ialah Negara kepulauan yang memiliki keberagaman dan disatukan
oleh bhineka tunggal ika yang bertujuan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Walaupun telah ada semboyan tersebut, tetap saja muncul konflik
(tantangan) yang dilatar belakangi oleh keberagaman tersebut. Pada saat awal Negara
ini terbentuk tantangan para pemuda ialah bersatu melawan penjajah demi kemerdekaan
Indonesia, jika saat ini tantangan yang para generasi penerus bangsa hadapi ialah
menjaga persatuan ditengah keberagaman. Nyatanya pada era ini remaja lupa akan
tanggung jawabnya, dan mereka lupa akan adanya peristiwa sumpah pemuda yang
bertujuan untuk memperkuat nilai kebangsaan, tanah air, dan bahasa. Pancasila
merupakah jati diri bangsa, yang nilai nilainya harus di amalkan dalam kehidupan
dikalagan masyarakat luas. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, lunturnya nilai
pancasila ini diakibatkan oleh pemikiran dan tingkat remaja yang menyeleneh dari sila-
sila pancasila. Dari tantangan yang ada peran remaja sangatlah penting dalam
memperbaiki kondiri Negara ini yaitu sebagai Agent of Change, Agent of Development,
Agent of Modernizations, pembangun pendidikan serta remaja harus memiliki semangat
juang yang tinggi.
Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/21/070000469/keberagaman--pengertian-
dan-faktor-penyebab
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/12/10/etika-moral-pemuda/amp
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/12/10/etika-moral-pemuda/amp
https://kanalsatu.com/id/post/53941/menjaga-persatuan-jadi-tantangan-generasi-muda
http://lipi.go.id/siaranpress/menjaga-persatuan-dalam-keberagaman/19421
Dr. Sarbaini, M.Pd & Reja Fahlevi, S.Pd, M.Pd.2018.Pendidikan Pancasila, pendekatan
berbasis nilai-nilai. Yogyakarta:ULM.

Anda mungkin juga menyukai