Anda di halaman 1dari 10

KEWARGANEGARAAN

nilai-nilai sumpah pemuda

Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang mengukuhkan semangat kebangsaan


dan persatuan di Indonesia. Tidak hanya menjadi peristiwa bersejarah, namun juga
menyiratkan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Inilah beberapa nilai- nilai Sumpah Pemuda yang memiliki relevansi yang mendalam dalam
membentuk karakter masyarakat, terutama dalam konteks cinta tanah air, persatuan,
penghargaan terhadap perbedaan, rela berkorban, kepentingan bangsa, semangat
persaudaraan, dan gotong royong.

Nilai-Nilai Sumpah Pemuda


Berikut ini nilai-nilai Sumpah Pemuda yang wajib diketahui:
1. Cinta Bangsa dan Tanah Air
Cinta tanah air adalah nilai mendasar yang dijunjung tinggi dalam Sumpah Pemuda.
Dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, penting bagi masyarakat dan generasi
muda untuk memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap Indonesia sebagai tanah
kelahiran.
Cinta bangsa dan tanah air menjadi perekat semangat dalam menghadapi berbagai
tantangan dan menjunjung tinggi martabat Indonesia di mata dunia.

2. Persatuan
Nilai- nilai Sumpah Pemuda yaitu persatuan adalah prinsip utama yang membentuk
dasar Sumpah Pemuda. Menghormati perbedaan suku, agama, dan budaya menjadi
pondasi penting dalam menciptakan harmoni di tengah keragaman masyarakat
Indonesia.
Dengan mempertahankan semangat persatuan, kita mampu mengatasi potensi konflik
dan membangun masyarakat yang kokoh berdasarkan semangat kebersamaan.

3. Menerima dan Menghargai Perbedaan


Sumpah Pemuda juga mengajarkan nilai pentingnya menghormati dan menerima
perbedaan. Kita diajak untuk melihat keberagaman sebagai kekayaan yang harus dijaga.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi, sikap terbuka terhadap perbedaan pandangan,
budaya, dan keyakinan akan membawa masyarakat menuju kesatuan yang lebih kuat.

4. Sikap Rela Berkorban


Nilai rela berkorban tercermin dalam semangat para pemuda dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Nilai ini dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan,
baik dalam pelayanan kepada masyarakat maupun pengabdian pada negara.
Dengan mengedepankan sikap rela berkorban, kita akan menghasilkan dampak positif
yang besar dalam pembangunan bangsa.

5. Mengutamakan Kepentingan Bangsa


Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya mengutamakan kepentingan bangsa di atas
kepentingan pribadi atau golongan. Melalui sikap ini, kita dapat menjauhkan diri dari
perilaku egois yang dapat merugikan masyarakat dan negara.
Dengan mengutamakan kepentingan bangsa, kita akan mampu meraih kemajuan yang
berkelanjutan.

6. Nilai Semangat Persaudaraan


Persaudaraan menjadi nilai yang tercermin dalam semangat gotong royong para pemuda
pada era perjuangan. Kita diajak untuk menjaga hubungan harmonis antar sesama warga
negara. Nilai ini juga relevan dalam membangun hubungan baik dalam lingkup
keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas.

7. Semangat Gotong Royong


Semangat gotong royong adalah inti dari nilai-nilai Sumpah Pemuda. Dengan gotong
royong, masyarakat saling membantu dalam situasi sulit dan berbagi dalam situasi
sejahtera. Prinsip ini masih relevan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Menerapkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan


Sehari-Hari
1. Dalam Masyarakat

-Mengorganisir kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan.


-Menyelenggarakan acara yang mempertemukan berbagai kelompok masyarakat
untuk mempererat hubungan.
-Mengadakan kegiatan dialog Antar agama dan budaya untuk saling memahami.
-Berpartisipasi dalam acara kebersamaan yang melibatkan berbagai latar
belakang.
-Mendirikan komunitas relawan untuk membantu sesama yang membutuhkan.
-Berbagi sumber daya dan dukungan dalam situasi darurat atau sulit.

2. Bagi Pelajar

-Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang memupuk rasa cinta tanah air.

-Mengembangkan potensi akademik dan non-akademik untuk masa depan


bangsa.

-Mengikuti proyek kolaboratif dengan teman-teman yang memiliki latar belakang


berbeda.
-Mempertunjukkan sikap penghormatan dalam perdebatan dan diskusi di sekolah.
-Terlibat dalam kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk anak-anak yang
membutuhkan.

-Mengembangkan keterampilan kepemimpinan melalui organisasi pelajar.


Sumpah Pemuda merupakan sebuah peristiwa yang sangat penting
bagi bangsa Indonesia, pasalnya Sumpah Pemuda dibuat untuk
menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda.
Pada artikel ini akan menjelaskan mengenai jawaban dari pertanyaan
sebutkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda.
Sebutkan Nilai-Nilai Luhur Yang Terkandung Dalam
Sumpah Pemuda
Perbesar

Ilustrasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, sumber foto Mufid
Majnun on Unsplash
Sebelum membahas mengenai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
Sumpah Pemuda, maka kalian harus tahu lebih dulu mengenai bunyi dari
Sumpah Pemuda. Dikutip dari buku Makna Sumpah Pemuda karya Sri
Sudarmiyatun, (2012) dijelaskan bahwa bunyi sumpah pemuda adalah
sebagai berikut.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Dari pernyataan tersebut ada banyak sekali nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya dan pastinya dapat diterapkan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
Berikut ini nilai-nilai luhur yang bisa diterapkan.
Nasionalisme
Sumpah Pemuda menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Semangat nasionalisme yang terkandung dalam Sumpah
Pemuda mengajarkan kita untuk mencintai tanah air Indonesia,
menjunjung tinggi kebhinekaan, dan memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
Persatuan
Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa persatuan adalah kunci
keberhasilan bangsa Indonesia. Persatuan yang dimaksud adalah persatuan
antar suku, agama, dan budaya. Dalam Sumpah Pemuda, pemuda-pemuda
Indonesia bersatu untuk memperjuangkan satu bangsa, satu bahasa, dan
satu tanah air.
Kerja Sama
Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya kerja sama dalam mencapai
tujuan bersama. Pemuda-pemuda Indonesia pada saat itu tidak hanya
bersatu dalam satu organisasi, tetapi juga bekerja sama untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Toleransi
Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya toleransi antar suku, agama, dan
budaya. Pemuda-pemuda Indonesia pada saat itu memiliki latar belakang
sosial, agama, dan budaya yang berbeda-beda, tetapi mereka mampu
saling menghormati dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
ADVERTISEMENT

Kebersamaan
Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya kebersamaan dalam
menghadapi tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kebersamaan
yang dimaksud adalah kebersamaan antar pemuda Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kejujuran
Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya kejujuran dalam berbicara dan
bertindak. Pemuda-pemuda Indonesia pada saat itu tidak hanya berjanji
untuk bersatu, tetapi juga berjanji untuk menjunjung tinggi kejujuran dan
kebenaran.
Semangat Patriotisme
Sumpah Pemuda mengajarkan semangat patriotisme yang tinggi.
Semangat patriotisme yang dimaksud adalah semangat untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan cinta pada tanah air
Indonesia.
Demikian adalah pembahasan mengenai jawaban dari pertanyaan sebutkan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sumpah pemuda. (WWN)

Kongres Pemuda 1
Kongres pemuda yang pertama ini diadakan pada tanggal 30 April 1926
di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, dipimpin oleh Mohammad Tabrani,
sementara Soemarmo ditetapkan sebagai wakilnya. Kongres ini dihadiri oleh
perwakilan-perwakilan dari Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatra
Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda Theosofi.
Dari banyaknya organisasi pemuda yang muncul, maka banyak juga
pemikiran atau gagasan yang berbeda-beda, meskipun memiliki satu tujuan
yang sama yakni mencapai cita-cita bangsa. Salah satu upaya untuk
memperoleh kesatuan pendapat tersebut maka perlu dilakukan sebuah
pertemuan besar yang kemudian disebut Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda I
bertujuan untuk membangkitkan semangat kerja sama antarorganisasi
pemuda. Kongres Pemuda I bertujuan untuk membangkitkan semangat kerja
sama antarorganisasi pemuda, sehingga menciptakan persatuan dan kesatuan.
Sejumlah tokoh yang menjadi pembicara dalam kongres ini yaitu
Sumarto, M. Tabrani, Muh. Yamin, Bader Johan dan Pinontoan. Kongres hari
pertama dibuka dengan pidato dari Ketua Kongres, Mohammad Tabrani, yang
mengungkapkan bahwa ada banyak cara untuk bisa membebaskan diri dari
penjajah. Oleh sebab itu, Tabrani meminta kepada seluruh peserta kongres
yang hadir untuk menjadi tonggak kekuatan bagi kemerdekaan Indonesia.
Mengenai kongres, Tabrani juga menyampaikan bahwa tujuan kongres yaitu
untuk membangkitkan semangat kerja sama antarperhimpunan Indonesia.
Setelah kongres dibuka, para wakil dari setiap perkumpulan dipersilakan untuk
menyampaikan pesan-pesan mereka.
Bahder Djohan menyampaikan bahwa tema perempuan juga sama
pentingnya untuk dibahas, seperti cita-cita politik dan ekonomi. Dalam sebuah
keluarga, perempuan yang berperan sebagai ibu dapat mulai mengajarkan rasa
cinta Tanah Air dan cinta bangsa kepada anak-anaknya. Maka dari itu, gagasan
tentang persatuan bangsa dapat dimulai dari perempuan di lingkungan
keluarga.
Selanjutnya, Nona Stientje juga menekankan bahwa walaupun
kedudukan perempuan di Indonesia tidak sama, tetapi ada satu hal yang sama,
yaitu desakan batin untuk mendapat kebebasan. Sama halnya dengan Nona
Adam, yang mengatakan bahwa perempuan bisa memilih mana yang paling
baik untuk menggerakkan emansipasi.
Lalu, dari Djaksodipoera menyampaikan pidatonya yang diberi judul
"Rapak Lumuh". Dalam pidato tersebut, ia mengatakan bahwa posisi
perempuan lemah dalam perkawinan, karena dapat sewaktu-waktu diceraikan
tetapi tidak dapat menceraikan suaminya. Oleh karena itu, Djaksodipoera
menuntut agar istri memiliki hak yang sama dengan suaminya.
Moh. Yamin berpidato soal bahasa yang ada di Indonesia, salah satunya
bahasa Melayu, yang menurutnya mudah dipelajari dan dapat disesuaikan
penggunaannya secara meluas. Oleh sebab itu, Moh. Yamin meyakini bahwa
bahasa Melayu dapat dijadikan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, Pinontoan berpidato mengenai arti agama Islam dan Kristen
di Indonesia. Menurutnya, untuk mewujudkan persatuan bangsa, umat Muslim
dan Kristen perlu meninggalkan kefanatikan mereka akan agama. Pinontoan
menyatakan bahwa dalam gerakan persatuan, agama tidak boleh memiliki
peran secara langsung di dalamnya.

Hasil Kongres Pemuda I


Setelah tiga hari dilaksanakan pertemuan, Kongres Pemuda I menghasilkan
beberapa poin penting, sebagai berikut.
 Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita seluruh pemuda Indonesia
 Seluruh perkumpulan pemuda berupaya untuk menggalang persatuan
organisasi pemuda dalam suatu wadah
 Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia
Hasil-hasil tersebut dapat meningkatkan kemajuan yang mendukung betapa
pentingnya kesatuan dan persatuan antarpemuda Indonesia.
Kongres Pemuda 2
Konggres Pemuda II diadakan tanggal 26 – 28 Oktober 1928. Semua
perkumpulan pemuda dan mahasiswa serta partai politik diundang hadir untuk
memberikan dukungan bagi pertemuan pemuda tersebut. Kongres tersebut
dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong
Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong
Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong,
John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan
pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan
di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat diantaranya
Rapat pertama Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam
sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat
memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara
dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa
memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat,
pendidikan, dan kemauan menjadi lebih kuat.
Rapat kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi
Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di
rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat ketiga, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat
Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain
gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan
tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini
mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam
perjuangan menuju kemerdekaan.

Hasil Kongres Pemuda 2


Menghasilkan isi rumusan sumpah pemuda dari hasil kongres pemuda kedua.
Rumusan Sumpah Pemuda ini ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas
ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan
kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
· PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
· KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa
Yang Satu, Bangsa Indonesia).
· KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Anda mungkin juga menyukai