OLEH
NIM : K1A020034
PRODI : FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan dan keberagaman merupakan sebuah keniscayaan, hal ini tidak dapat
dihindari dalam kehidupan manusia. Perbedaan muncul dari berbagai aspek,
seperti perbedaan suku, ras, bangsa, maupun agama. Indonesia sebagai negara
yang merdeka terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama, sehingga tidak jarang
perselisihan pendapat terjadi antara suku satu dengan lainnya, ataupun antara
agama yang satu dengan lainnya. (Anwar, 2018).
Setiap warga Negara Indonesia harus memiliki keyakinan, bahwa itulah prinsip-
prinsip moral keindonesian yang memandu tercapainya perikehidupan bangsa
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Untuk itu diperlukan adanya
usaha sengaja untuk melakukan penyadaran, pengembangan, dan pemberdayaan
menyangkut Empat Konsep Kebangsaan. Setiap bangsa harus memiliki suatu
konsepsi dan konsensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi
keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang bersangkutan. (Hidayah,
2015).
ISI
Setiap warga Negara Indonesia harus memiliki keyakinan, bahwa itulah prinsip-
prinsip moral keindonesian yang memandu tercapainya perikehidupan bangsa
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Untuk itu diperlukan adanya
usaha sengaja untuk melakukan penyadaran, pengembangan, dan pemberdayaan
menyangkut Empat Konsep Kebangsaan Setiap bangsa harus memiliki suatu
konsepsi dan konsensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi
keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang bersangkutan. Materi
Empat Konsep Kebangsaan memuat sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa serta
fakta-fakta sejarah bangsa sehingga akan memberikan informasi, mencerahkan,
dan membangkitkan semangat cinta tanah air dari generasi bangsa dan
menghidupkan kembali nilai-nilai luhur bangsa. Konsep ini dapat menjadi
panduan yang efektif dan nyata, apabila semua pihak, segenap elemen bangsa,
para penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah dan seluruh
masyarakat konsisten mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Konsep-konsep tersebut diantaranya :
1. Pancasila
Dengan adanya pemahaman tentang UUD NKRI 1945 yang merupakan sumber
dari segala sumber hukum di Indonesia membuat warga negara Indonesia semakin
taat pada peraturan pada peraturan yang diberlakukan.
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Konsep Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah semboyan yang dijadikan dasar
Negara Indonesia. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai
landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia.
Kita sebagai generasi selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan
mudah, haruslah bersungguh-sungguh dalam menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh rasa kasih sayang, saling curiga
mencurigai harus dibuang jauh-jauh, saling percaya mempercayai harus
dikembangkan, iri hati, dengki harus dibuang dari kamus Bhinneka Tunggal Ika.
Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia.
Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan
ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam
Alinea IV Pembukaan UUD 1945. Konsep kebangsaan itulah yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Konsep kebangsaan kita
bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan. tahun 1900-
an yang ditandai oleh lahirnya sebuah konsep baru dan modern. Konsep baru dan
modern ini berbeda secara prinsipil baik dasar maupun tujuan keberadaannya dari
sebelumnya. Wujud konsep baru dan modern ialah lahirnya Proklamasi
Kemerdekaan dan proklamasi penegakan negara mendeka. Ini merupakan awal
semangat kebangsaan yang diwadahi dalam organisasi Boedi Oetomo (20 Mei
1908), yang sekarang disebut Kebangkitan Nasional. Semangat inilah yang
merupakan modal dari cara pandang kebangsaan atau Wawasan Kebangsaan
Indonesia yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Dalam
zaman Kebangkitan Nasional 1908 yang dipelopori oleh Budi Utomo menjadi
tonggak terjadinya proses Bhineka Tunggal Ika. Berdirinya Budi Utomo telah
mendorong terjadinya gerakan-gerakan atau organisasi-organisasi yang sangat
majemuk, baik di pandang dari tujuan maupun dasarnya. Dengan Sumpah
Pemuda, gerakan Kebangkitan Nasional, khususnya kaum pemuda berusaha
memadukan kebhinnekaan dengan ketunggalikaan. Kemajemukan,
keanekaragaman seperti suku bangsa , adat istiadat, kebudayaan, bahasa daerah,
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap ada dan dihormati.
7. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang proporsional, tidak
memaksakan kehendak, saling toleransi, tolong-menolong, rukun, damai,
menghormati, perbedaan agama dan kepercayaan, persahabatan, serta membela
dan melindungi yang lemah.
Contoh perilaku yang menunjukkan rasa tidak kebangsaan yaitu sebagai berikut :
1. Tidak menaati peraturan yang berlaku
2. tidak memberikan anspirasi yang membangun bangsa
3. mencintai produk luar negeri
4. tidak menjaga nama baik negara atau bangsa Indonesia
5. tidak adanya toleransi antar manusia baik itu dalam hal beragama ataupun
kehidupan sehari-hari.
2.4 SIKAP DAN BERPERILAKU KEBANGSAAN DALAM MENJALANI
PROFESI
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan baik kepada siapapun
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari paper dengan judul sikap dan perilaku
kebangsaan Indonesia ini yaitu konsep kebangsaan Indonesia merupakan hal yang
sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Konsep ini dapat menjadi panduan yang
efektif dan nyata, apabila semua pihak, segenap elemen bangsa, para
penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah dan seluruh masyarakat
konsisten mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Yang dimana
konsep kebangsaan Indonesia in terjadi dari empat konsep yaitu pancasila,
Undang-Undang Dasar negara Repbublik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu Konsep baru
kebangsaan Indonesia yaitu diwujudkan dalam proklamasi kemerdekaan
Indonesia. selain itu konsep ini dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang
terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan
UUD 1945. Sebagai contoh perilaku yang menunjukkan rasa kebangsaan saling
menghargai dengan masyarakat tanpa saling memikirkan percampuran suku
bangsa, ras, agama, bahasa, dan keaneka ragaman lainnya, selain itu kita sebagai
mahasiswa rasa kebangsaan diutnjukan dengan mempunyai semangat belajar yang
tinggi, Menyelesaikan masalah sosial bersama-sama tidak diselesaikan sendiri,
saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing, Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan
kepada orang lain, Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan
kewajiban antarasesama manusia, dan menjalankan hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang proporsional, tidak memaksakan kehendak, saling toleransi,
tolong-menolong, rukun, damai, menghormati, perbedaan agama dan
kepercayaan, persahabatan, serta membela dan melindungi yang lemah. Dan
contoh perilaku yang tidak menunjukan rasa kebangsaan dalalm menjalankan
profesi yaitu Tidak menaati peraturan yang berlaku, tidak memberikan anspirasi
yang membangun bangsa, mencintai produk luar negeri, dan tidak menjaga nama
baik negara atau bangsa Indonesia. dan yang terakhir Sikap dan berperilaku
kebangsaan dalam menjalankan profesi yaitu bersikap tanggung jawab, disiplin,
cermat, jujur, professional, amanah, dan sopan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim ICCE UIN Jakarta. 2005. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani.
Jakarta : Prenada Media.