Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Yafi Mahadika

RUANGAN : V.1031
REG CS

SOAL UTS
Kisi-Kisi UTS Kewarganegaraan
KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI :
1. Sebutkan visi dan misi dari Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia !
2. Sebutkan Dasar Hukum Pendidikan Kewarganegaraan !
3. Jelaskan bahwa Identitas Nasional merupakan Karakter Bangsa! Berikan contoh atas
jawaban
saudara!
4. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pembentukan Identitas Nasional !
5. Jelaskan tentang keterkaitan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional !
6. Jelaskan dengan singkat Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara di
Negara
Pancasila !
7. Jelaskan pengertian dan tujuan konstitusi, mengapa demikian?
8. Uraikan dan jelaskan pengertian demokrasi, serta bagaimana keterkaitan antara
demokrasi
dengan pilar demokrasi?
9. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Teori Demokrasi !
10. Sebutkan dan jelaskan fungsi Pancasila !
JAWABAN UTS
1. Visi dari Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Indonesia adalah menciptakan warga
negara yang cerdas, terampil, kritis, dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas-tugas kewarganegaraannya.

Misi dari PKN di Indonesia meliputi:


1. Membentuk kesadaran dan tanggung jawab warga negara terhadap hak dan
kewajiban dalam negara.
2. Meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman budaya,
agama, dan suku bangsa di Indonesia.
3. Mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses demokrasi dan
pembangunan nasional.
4. Mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan bagi warga negara.
5. Meningkatkan pemahaman tentang hak asasi manusia, pluralisme, dan nilai-nilai
demokrasi.
6. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang lingkungan hidup, hak dan
kewajiban lingkungan, dan perlindungan lingkungan.
7. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dalam mengatasi masalah sosial dan
global seperti kemiskinan, kesehatan, perdamaian, dan hak asasi manusia.

2. Dasar hukum Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di Indonesia tercantum dalam


beberapa undang-undang dan peraturan perundang-undangan, di antaranya:

1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 3, yang menyatakan bahwa setiap warga
negara wajib memiliki kesadaran hukum dan kewajiban untuk ikut serta dalam
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
3, yang menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, termasuk
pembentukan karakter dan kewarganegaraan yang baik.
3. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah, yang menyebutkan bahwa PKn sebagai salah satu mata pelajaran yang
wajib diajarkan di sekolah.
4. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013, yang menyebutkan
bahwa salah satu kompetensi inti dalam kurikulum tersebut adalah memahami
wawasan kebangsaan, menghargai perbedaan, dan menerapkan nilai-nilai agama,
moral, dan sosial.
5. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Penilaian Hasil Belajar pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang menegaskan bahwa penilaian
dalam PKn harus mencakup penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kewarganegaraan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013, yang
menjelaskan kompetensi dasar dan kompetensi inti PKn yang harus dikuasai oleh
siswa di setiap jenjang pendidikan.

3. Identitas Nasional adalah karakteristik khas dari suatu bangsa yang membedakannya
dari bangsa-bangsa lainnya. Identitas Nasional mencakup berbagai aspek, seperti
bahasa, budaya, sejarah, kebiasaan, sistem nilai, dan simbol-simbol nasional. Identitas
Nasional memegang peran penting dalam membentuk karakter bangsa, yang pada
gilirannya dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Contoh dari Identitas Nasional yang menjadi karakter bangsa di Indonesia adalah
Bhinneka Tunggal Ika. Konsep Bhinneka Tunggal Ika berasal dari ajaran Hindu dan
Budha yang dipercayai telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-4 Masehi. Konsep ini
diterjemahkan dalam bahasa Jawa Kuno sebagai "Bhinnêka Tunggal Ika" yang berarti
"Berbeda-beda tetapi tetap satu".
Konsep Bhinneka Tunggal Ika ini mengajarkan pentingnya toleransi dan persatuan
dalam keberagaman, menghargai perbedaan sebagai bagian dari kekayaan bangsa.
Identitas Nasional ini menjadi karakter bangsa Indonesia, yang memperkuat rasa
persatuan dan kesatuan dalam berbagai perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa.
Karakter bangsa Indonesia yang memegang konsep Bhinneka Tunggal Ika ini terlihat
dalam berbagai kegiatan dan perayaan nasional, seperti Hari Kemerdekaan, Hari Raya
Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan lain sebagainya.

4. Identitas Nasional terbentuk melalui berbagai proses sejarah, sosial, dan budaya yang
panjang. Terdapat beberapa unsur yang membentuk identitas nasional, antara lain:

1. Bahasa: Bahasa merupakan media komunikasi yang paling mendasar dan menjadi
identitas khas dari suatu bangsa. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan
identitas nasional Indonesia.
2. Budaya: Budaya mencakup tradisi, kepercayaan, seni, sastra, arsitektur, dan lain-
lain. Budaya menjadi cerminan dari nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat
suatu bangsa dan menjadi bagian penting dari identitas nasional.
3. Sejarah: Sejarah membentuk jati diri suatu bangsa dan menandakan
keberadaannya dalam waktu dan ruang. Identitas nasional yang terbentuk melalui
peristiwa sejarah mencakup konsep nasionalisme dan patriotisme.
4. Agama: Agama memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional
karena menentukan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat. Agama dapat
menjadi perekat yang memperkuat rasa persatuan dalam masyarakat yang
heterogen.
5. Geografi: Geografi mencakup keadaan alam, iklim, topografi, dan lingkungan fisik
suatu negara yang mempengaruhi budaya, kebiasaan, dan cara hidup masyarakat.
Ketika unsur-unsur tersebut saling berkaitan dan saling memperkuat, maka identitas
nasional dapat terbentuk dengan baik. Identitas nasional yang kuat akan memperkuat
rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta memupuk semangat kebangsaan dan
patriotisme di dalam masyarakat.

5. Integrasi Nasional dan Identitas Nasional adalah dua konsep yang saling terkait erat.
Integrasi Nasional merupakan upaya untuk menciptakan kesatuan dan persatuan
dalam keberagaman masyarakat yang beragam. Sementara Identitas Nasional adalah
karakteristik khas dari suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa-bangsa
lainnya.
Keterkaitan Integrasi Nasional dan Identitas Nasional terlihat dari dua sisi. Pertama,
Integrasi Nasional membutuhkan Identitas Nasional yang kuat dan jelas agar
masyarakat dapat merasa memiliki kesatuan dalam perbedaan yang ada. Dalam hal
ini, Identitas Nasional menjadi dasar yang penting dalam menciptakan rasa persatuan
dan kesatuan dalam masyarakat yang heterogen.
Kedua, Identitas Nasional yang kuat dan jelas dapat memperkuat Integrasi Nasional.
Identitas Nasional menjadi perekat yang mempersatukan masyarakat dengan
membangun rasa kebanggaan dan cinta tanah air. Hal ini dapat memperkuat rasa
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk
bersatu dalam mengatasi berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa.
Oleh karena itu, Integrasi Nasional dan Identitas Nasional saling mendukung dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Integrasi Nasional membutuhkan Identitas Nasional
yang kuat dan jelas, sedangkan Identitas Nasional yang kuat dan jelas dapat
memperkuat Integrasi Nasional. Keterkaitan ini sangat penting dalam membangun
dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta memupuk semangat kebangsaan
dan patriotisme di dalam masyarakat.

6. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Negara dan Warga Negara di Negara Pancasila diatur
dalam UUD 1945 dan dijabarkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Hak Negara meliputi hak untuk memimpin dan mengatur negara, menegakkan
keadilan, memajukan kesejahteraan umum, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Sedangkan hak warga negara meliputi hak atas
kebebasan berserikat, berpendapat, berkumpul, dan beragama, serta hak atas
kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.
Kewajiban Negara meliputi kewajiban untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, menghormati hak asasi manusia, mengatur dan memajukan
kesejahteraan umum, serta menegakkan keadilan. Sedangkan kewajiban warga
negara meliputi kewajiban untuk mematuhi hukum, menghargai hak asasi manusia,
menghormati simbol-simbol negara, serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan
nasional.
Dalam negara Pancasila, pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara
sangat penting untuk mencapai tujuan negara yang diamanatkan dalam Pancasila. Hak
dan kewajiban harus dilaksanakan secara proporsional dan seimbang, dengan
mengutamakan kepentingan nasional dan kepentingan bersama di atas kepentingan
individu atau kelompok. Hal ini penting dalam membangun masyarakat yang adil dan
demokratis serta mencapai tujuan negara yang lebih baik.

7. Konstitusi adalah suatu peraturan tertulis yang menjadi dasar atau landasan bagi
negara dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi berisi aturan-
aturan yang mengatur hubungan antara negara dan rakyat, hubungan antara
kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta hak-hak dan kewajiban warga
negara.
Tujuan konstitusi adalah untuk memberikan dasar hukum yang jelas dan pasti bagi
negara dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi juga
bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia, membatasi kekuasaan pemerintah,
dan memastikan bahwa pemerintahan berjalan secara adil dan demokratis. Dalam
konstitusi, juga diatur bagaimana hak dan kewajiban warga negara serta bagaimana
penyelesaian konflik dalam masyarakat.
Konstitusi juga memiliki tujuan untuk menciptakan stabilitas politik dan sosial di
negara. Dengan adanya konstitusi, negara memiliki aturan yang jelas dan pasti dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat mencegah terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakpastian hukum yang dapat mengganggu
stabilitas politik dan sosial.
Dalam konteks Indonesia, konstitusi bertujuan untuk mengatur negara berdasarkan
prinsip-prinsip Pancasila, menjunjung tinggi hak asasi manusia, membatasi kekuasaan
pemerintah, dan memastikan bahwa negara berjalan secara demokratis. Konstitusi
juga bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang merata.

8. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan


rakyat. Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih wakil-wakilnya di
parlemen atau lembaga legislatif lainnya, dan wakil-wakil ini akan memerintah sesuai
dengan kehendak rakyat. Demokrasi juga diwarnai oleh prinsip-prinsip seperti
kebebasan berbicara, pers, beragama, dan berserikat, serta persamaan di hadapan
hukum.
Pilar-pilar demokrasi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi
dasar sistem demokrasi. Pilar-pilar demokrasi meliputi:
1. Keadilan dan kebebasan: Demokrasi harus menjunjung tinggi hak-hak asasi
manusia, seperti hak atas kebebasan berbicara, beragama, dan berserikat, serta
hak atas perlindungan hukum.
2. Partisipasi: Demokrasi harus memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik melalui pemilihan
umum atau mekanisme partisipasi lainnya.
3. Akuntabilitas: Para pemimpin dan lembaga negara harus bertanggung jawab
kepada rakyat, dan dapat dipertanggungjawabkan atas keputusan-keputusan yang
diambil.
4. Transparansi: Sistem demokrasi harus transparan dan terbuka untuk memastikan
bahwa seluruh rakyat memahami bagaimana keputusan-keputusan politik dibuat
dan dijalankan.
Keterkaitan antara demokrasi dengan pilar-pilar demokrasi terletak pada fakta bahwa
prinsip-prinsip dan nilai-nilai dalam pilar-pilar demokrasi harus dipenuhi untuk
menjalankan sistem demokrasi yang efektif dan berkelanjutan. Keadilan dan
kebebasan, partisipasi, akuntabilitas, dan transparansi adalah prinsip-prinsip yang
penting untuk menjaga demokrasi yang sehat dan memastikan bahwa keputusan-
keputusan politik diambil berdasarkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Jika pilar-pilar demokrasi tidak terpenuhi, maka demokrasi tidak dapat berjalan
dengan baik dan dapat mengancam stabilitas politik dan sosial di suatu negara.\

9. Berikut adalah beberapa macam teori demokrasi:

1. Teori Klasik: Teori ini menempatkan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang
paling baik, dengan prinsip-prinsip seperti kesetaraan politik, partisipasi aktif, dan
perwakilan yang tepat.
2. Teori Elit: Teori ini menganggap bahwa kekuasaan politik sebenarnya dipegang
oleh segelintir elit yang memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar, sementara
mayoritas rakyat hanya menjadi pemilih pasif.
3. Teori Pluralis: Teori ini berpendapat bahwa kekuasaan politik terdistribusi secara
merata di antara kelompok-kelompok kepentingan yang berbeda-beda di
masyarakat, dan bahwa demokrasi harus memberikan kesempatan yang sama
bagi semua kelompok tersebut.
4. Teori Demokrasi Liberal: Teori ini menekankan pada hak-hak individu, kebebasan
sipil, dan perlindungan minoritas, serta melihat demokrasi sebagai bentuk
pemerintahan yang paling baik untuk melindungi hak-hak tersebut.
5. Teori Demokrasi Partisipatoris: Teori ini mengusulkan bahwa demokrasi harus
memungkinkan partisipasi aktif seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan
politik, termasuk melalui mekanisme partisipasi langsung seperti referendum atau
jajak pendapat.
6. Teori Demokrasi Deliberatif: Teori ini menekankan pada pentingnya dialog dan
diskusi terbuka antara rakyat dan para pemimpin, serta melihat demokrasi sebagai
proses yang memungkinkan munculnya pandangan dan solusi yang lebih baik
melalui diskusi yang terbuka dan berlandaskan argumen yang rasional.
Setiap teori demokrasi memiliki pendekatan yang berbeda terhadap demokrasi,
dengan penekanan pada nilai dan prinsip yang berbeda-beda. Meskipun demikian,
semua teori tersebut berupaya untuk menjelaskan dan memperbaiki sistem
demokrasi agar dapat lebih efektif dan menguntungkan masyarakat secara
keseluruhan.

10. Fungsi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Sebagai dasar negara: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang diakui
oleh seluruh warga negara Indonesia, dan menjadi landasan bagi seluruh kegiatan
negara dan masyarakat.
2. Sebagai ideologi negara: Pancasila juga berfungsi sebagai ideologi negara, yaitu
sebagai pandangan hidup yang mengatur tata kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
3. Sebagai pegangan dalam kehidupan bermasyarakat: Pancasila juga berfungsi
sebagai panduan dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, karena nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya mendorong masyarakat untuk hidup dalam
kerukunan, persatuan, dan kesatuan.
4. Sebagai landasan dalam pembangunan: Pancasila juga dijadikan sebagai landasan
dalam pembangunan, karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti
gotong royong, adil dan makmur, dan kebersamaan sangat relevan dan
mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
5. Sebagai jaminan keutuhan negara: Pancasila berfungsi sebagai jaminan keutuhan
negara Indonesia, karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti Bhinneka
Tunggal Ika dan keadilan sosial memperkuat persatuan dan kesatuan negara.
Dengan fungsi-fungsi di atas, Pancasila menjadi landasan dan panduan bagi seluruh
aspek kehidupan masyarakat dan negara di Indonesia, serta menjadi simbol kesatuan
dan identitas nasional yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai