Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JUWITA SAUNADIA

NIM : 01010282327060
KELAS : 1A2
MK : UAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SOAL
1. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagaimana menjadikan warganegara smart and good citizen.
Sebutkan indikator warganegara cerdas dan baik !

2. Dalam masyarakat plural, konflik sering kali menjadi hal yang tidak akan bisa untuk dihindari. Baik konflik
secara vertikal maupun konflik secara horizontal. Berikan pengertian kedua konflik tersebut dan sertakan
contohnya !

3. Banyak dari bagian NKRI baik itu pemerintah atuapun masyakarat tidak menjadikan lagi Pancasila sebagai
pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ini juga menjadi dinamika
sekaligus tantangan terkait dengan masalah identitas nasional Indonesia. Seperti apa bentuk upaya yang bisa
saudara lakukan sebagai warga negara Indonesia agar seluruh bagian NKRI bisa menjadikan Pancasila yang
merupakan salah satu identitas nasional Indonesia, sebagai pandangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ? Jelaskan dan sertakan contohnya !

4. Jelaskan bahwa identitas Nasional merupakan Karakter Bangsa dan Jelaskan pula keterkaitan antara
Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional !

5. Jelaskan bagaiama betnuk konsep dasar demokrasi dan bagaiaman demokrasi pancasila yang dianut
Indonesia, apakah sudah sesuai dengan konsep dasar demokrasi yang sebenarnya ? Jelaskan dan sertakan
contohnya !

6. Upaya penegakan hukum disuatu negara sangat erat kaitannya dengan tujuan negara. Tujuan NKRI
terdapat pada Pembuakaan UUD 1945 alenia ke-4. Jelaskan bagaiaman menurut saudara sebagai WNI,
seperti apa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat agar tujuan NKRI tersebut bisa
terwujud !

7. Salah satu tujuan dan fungsi Wawasan Nusantara adalah untuk mewujudkan Ketahanan Nasioanal. Coba
jelaskan keterkaitan diantara kedua konsep tersebut. Sertakan dengan contohnya !
JAWABAN

1. Indikator warga negara yang cerdas dan baik adalah:


• pemahaman pengetahuan tentang hak dan kewajiban
• memiliki kesadaran politik
• memiliki sikap etis dan moral yang kuat
• memiliki kemampuan untuk berfikir kritik
• memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
• aktif terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat
• memiliki kesadaran menjaga lingkungan hidup
• menghargai perbedaan keberagaman kebudayaan, agama dan pandangan politik
• memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik
• memahami dan dapat mengevaluasi informasi yang kita terima dari media

2. • Konflik vertikal terjadi antara kelompok yang berbeda dalam hierarki sosial yang berbeda, seperti antara
kelompok etnis atau agama dengan pemerintah atau kelompok elit. Contoh konflik vertikal adalah konflik
antara pemerintah Indonesia dengan kelompok separatisme di Papua atau Aceh.
• konflik horizontal terjadi antara kelompok yang sejajar dalam hierarki sosial yang sama, seperti antara
kelompok etnis atau agama yang berbeda. konflik horizontal adalah konflik antara kelompok etnis Tionghoa
dan pribumi di Indonesia atau konflik antara kelompok Sunni dan Syiah di Timur Tengah. 2. • Konflik vertikal
terjadi antara kelompok yang berbeda dalam hierarki sosial yang berbeda, seperti antara kelompok etnis atau
agama dengan pemerintah atau kelompok elit. Contoh konflik vertikal adalah konflik antara pemerintah
Indonesia dengan kelompok separatisme di Papua atau Aceh.

3. contoh upaya yang dapat dilakukan:


•Edukasi dan Penyuluhan: Mengedukasi masyarakat tentang makna dan nilai-nilai Pancasila melalui program-
program penyuluhan, seminar, dan kampanye pendidikan.
•Implementasi Nilai-Nilai Pancasila: Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
seperti menghormati perbedaan, memupuk persatuan, dan mempraktikkan keadilan sosial.
•Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial: Terlibat dalam kegiatan sosial yang mempromosikan persatuan dan
keadilan, seperti kegiatan gotong royong, kegiatan keagamaan lintas agama, dan kegiatan kemanusiaan.
•Partisipasi dalam Pemilihan Umum: Memilih pemimpin yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kepemimpinannya.

4. Identitas nasional juga berperan sebagai alat untuk mempersatukan bangsa, landasan negara, serta
karakteristik bangsa yang membedakannya dari bangsa lain
• Keterkaitan antara integrasi nasional dan identitas nasional sangat erat. Identitas nasional yang kuat dan
terjaga dengan baik dapat menjadi dasar yang kuat untuk mencapai integrasi nasional yang harmonis.
Integrasi nasional membutuhkan kesadaran dan pengakuan bersama terhadap identitas nasional yang
menjadi landasan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5. Konsep dasar demokrasi merupakan prinsip yang menjadi pemangku keputusan bersama, di mana setiap
individu memiliki kemandirian dan kemungkinan untuk berpartisipasi dalam proses pembuat dan
pengambilan keputusan. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, juga menjadi pandangan hidup dan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membandingkan
Pancasila dengan konsep dasar demokrasi meliputi:
- Keputusan Bersama: Pancasila menunjukkan betapa keputusan bersama merupakan keutuhan dalam
masyarakat Indonesia, seperti gotong royong, semangat persatuan, dan rela berkorban
- Hak-Hak Asasi: Pancasila menjamin hak-hak asasi masyarakat, seperti hak-hak kepada berkorban, kehidupan
sosial yang aman dan damai, dan persamaan kedudukan warga negara
- Pemerintahan Otonom: Pancasila mendorong pemerintahan otonom demokratis, di mana warga negara
aktif terlibat dalam pemerintahannya sendiri
- Pendidikan Kewarganegaraan: Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara
yang mampu berpartisipasi aktif dalam proses membangun masyarakat Indonesia menjadi lebih baik

6. Upaya penegakan hukum di suatu negara sangat erat kaitannya dengan tujuan negara. Di Indonesia, tujuan
negara terdapat pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yang mencakup melindungi warga negara, menjaga
ketertiban, mensejahterakan masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan negara tersebut
antara lain adalah:
•Pemerintah dapat meningkatkan efektivitas penegakan hukum dengan memperkuat lembaga penegak
hukum, memberikan perlindungan hukum yang adil bagi seluruh warga negara, serta memastikan keadilan
dan kepastian hukum
•Masyarakat dapat turut serta dalam menjaga ketertiban dengan mentaati peraturan hukum, melaporkan
pelanggaran hukum, serta mendukung upaya penegakan hukum yang berkeadilan
•Peningkatan kesadaran hukum melalui pendidikan hukum dan sosialisasi hukum di berbagai lapisan
masyarakat juga dapat menjadi upaya untuk mewujudkan tujuan negara terkait dengan penegakan hukum.

7. Keterkaitan antara Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional terletak pada fakta bahwa Wawasan
Nusantara dapat menjadi landasan untuk membangun dan memperkuat Ketahanan Nasional. contoh
keterkaitan antara kedua konsep tersebut:
•Memahani dan memanfaatkan potensi sumber daya maritim Indonesia
• Menjaga kedaulatan negara
• meningkatkan kesejahteraan bangsa
• mendorong persatuan dan kesatuan bangsa

Anda mungkin juga menyukai