Anda di halaman 1dari 20

Acuan dan Identitas

nasional dari Negara


Belanda
- Kelompok 7-
Kata Pengantar
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkatrahmat dan
hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas power point mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang membahas tentang nilai-nilai dasar yang
menjadi acuan dan identitas dari negara belanda dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan power point ini, ditulis berdasarkan informasi
dari media massa yang berhubungan dengan dasar negara
Belanda. Kami menyadari bahwa power point ini masih kurang
sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaannya. Sehingga kedepannya kami
dapat membuat power point yang bisa jauh lebih baik lagi.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari
kebudayaan dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh
sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para pendiri bangsa berhasil
menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi
sebuah pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang
notabenya merupakan kebudayaan yang telah ada di tengah-
tengah masyarakat Indonesia menjadikan tetap lestari hingga saat
ini.
Sehingga dapat disimpulkan Pancasila adalah pedoman hidup
masyarakat Indonesia dan Pancasila adalah satu-satunya ideologi
bangsa Indonesia yang tidak dapat digantikan.
Rumusan Masalah
Bagaimana dinamika pendidikan Pancasila?

Bagaimana tantangan pendidikan Pancasila?

Bagaimana peran masyarakat dalam pengamalan Pancasila di


kehidupan sehari hari?

Bagaimana peran diri sendiri dalam pengamalan Pancasila di


kehidupan sehari hari?
Tujuan
Untuk mengetahui dinamika Pancasila

Untuk mengetahui tantangan Pancasila

Untuk mengetahui peran masyarakat dalam pengamalan Pancasila di kehidupan sehari


hari

Untuk mengetahui peran diri sendiri dalam pengamalan Pancasila di kehidupan sehari
hari
Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini, kami berharap dapat
menambah wawasan pembaca tentang dinamika dan
tantangan Pancasila serta mengatahui peran masyarakat serta
diri sendiri dalam pengamalan pancasila di kehidupan sehari
hari
BAB 2
PEMBAHASAN
Dinamika Pancasila
Pancasila sebagai lembaga negara lahir dan berkembang melalui suatu proses cukup panjang.
Pada mulanya adat istiadat dan agama menjadi kekuatan yang membentuk visi kehidupan.
Setelah Sukarno menemukan kembali nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia, 1 Juni 1945 dan
sesudahnya Pancasila diumumkan sebagai dasar negara yang diresmikan pada 18 Agustus. 1945
dengan pencantuman sila Pancasila dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. budaya, adat istiadat dan agama sebagai pilar, nilai-nilai Pancasila
dianggap benar dan masih mengakar dalam kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.

Pada saat berdirinya Negara Republik Indonesia ditandai dengan dia membacakan manifesto
rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 menyatukan peraturan-peraturan tentang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Namun, dari November 1945 sampai Sebelum mengeluarkan Keputusan Presiden pada tanggal 5
Juli 1959, Pemerintah Indonesia menerapkan sistem demokrasi liberal.
Usai melaksanakan Keppres tersebut, Indonesia kembali dirundung masalah munculnya ide lain. Pada
saat itu, sistem demokrasi liberal ditinggalkan, Perdebatan mengenai dasar negara di Majelis
Konstituante telah berakhir dan sudut pandangnya telah berakhir Pancasila dibentengi namun situasi
ini dimanfaatkan ingin mengembangkan ideologi kiri (komunis). Atas adalah pemberontakan G30S PKI
tahun 1965. Peristiwa inilah yang menjadi penyebabnya berakhirnya pemerintahan presiden soekarno
yang digantikan oleh Pemerintahan Presiden Soeharto. Di bawah Presiden Soeharto, ditegaskan bahwa
Pancasila sebagai dasar negara akan dilakukan secara bersih dan konsisten. Selanjutnya Ketetapan MPR
Nomor II/MPR/1978 tentang Panduan Evaluasi dan Pengamalan Pancasila (P-4). Namun, Pemerintahan
Presiden Soeharto akhirnya dianggap melenceng dari hal tersebut Politik Pancasila dan UUD 1945. Ia
dinilai cenderung melakukan hal tersebut praktek liberalisme – kapitalisme dalam pengelolaan negara.

Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang puncaknya pada Presiden Soeharto menyatakan akan
mundur sebagai presiden. Namun, sejauh ini Tampaknya reformasi belum membawa angin segar
seluruh pelosok negeri konsisten mengamalkan Pancasila. Masalah Hal ini terlihat dari sikap
meremehkan para politisi terhadap lemak-lemak politik. berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan perilaku
anarkis segelintir orang Orang suka memaksakan kehendaknya pada orang lain.
Tantangan Pancasila
Di era globalisasi saat ini, banyak hal yang dapat berdampak buruk pada pikiran dan tubuh. Nilai
moral Pancasila merupakan kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu,
Indonesia harus waspada dan berusaha tangguh. Ideologi spiritual bangsa Indonesia belum
terkikis. Pancasila harus selalu ada menjadi benteng moral untuk menghadapi tantangan unsur
kehidupan bernegara yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama. Tantangan yang muncul
antara lain datang dari derasnya arus ilmu pengetahuan mengandalkan kekuatan material,
seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme dan hedonisme, terkikis
Karakter bangsa ditandai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini juga mungkin terjadi Jelas betapa
mendalamnya pemahaman ini kehidupan masyarakat indonesia hingga melupakan budaya
masyarakat indonesia adalah orang-orang yang taat, santun, dan kooperatif. Jika benang
merahnya ditarik, maka dikaitkan dengan tantangan yang dihadapi negara. Indonesia
sebagaimana disebutkan di atas dapat diidentifikasikan sebagai Berikutnya:
1. Penilaian kehidupan masyarakat, terdapat gangguan dalam kehidupan Negara pada masa
reformasi ini disebabkan adanya perubahan sistem pemerintahan di satu sisi dengan cepat
termasuk penerapan otonomi daerah seluas-luasnya, di sisi lain masyarakat merasa bebas tanpa
adanya otonomi daerah persyaratan tentang nilai dan standar dalam kehidupan bernegara.
Akibatnya, sering kali perilaku anarkis yang dirasakan dilakukan oleh sebagian masyarakat
pekerjaan umum dan harta bersama lainnya dinilai tidak sejalan dengan ideologi yang dibelanya.
publik menjadi kekerasan karena kode etik yang dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila sempat
mengalami keterpurukan. Selanjutnya keadaan euforia politik dapat melemahkan integrasi
nasional.

2. Di ranah pemerintahan, banyak orang yang muncul dalam aparatur ranah publik
pemerintahan, baik sipil maupun militer, tidak mencerminkan jiwa makna politik. Pengoperasian
perangkat dilakukan sementara atau hanya melayani kepentingan kelompok. itu perlu dihindari
dengan meningkatkan efisiensi penegakan hukum dan melakukan upaya ekstensif dan sistematis
untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila bagi aparatur negara.
Pengamalan Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima
asas atau sila yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
bagi masyarakat Indonesia sangatlah penting untuk memperkuat
solidaritas, keadilan, dan kesejahteraan bersama. Berikut
pengertian dan contoh pengamalan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari:
Sila Pertama
Peran di Masyarakat:
Masyarakat Indonesia menekankan keberagaman
agama yang ada di Indonesia dan mengajak
masyarakat untuk mengamalkan keyakinan agamanya
dengan damai dan menghormati keyakinan agama
orang lain.
Peran Diri Sendiri:
Menghormati hari raya suci agama lain, melakukan
dialog antaragama, dan mendorong toleransi antar
agama.
Sila Kedua
Peran di Masyarakat:
Masyarakat menekankan pentingnya menghormati
martabat manusia, memajukan keadilan sosial dan
menghindari segala bentuk diskriminasi.
Peran Diri Sendiri:
Membantu sesama yang membutuhkan,
menghormati hak asasi manusia, dan tidak melakukan
diskriminasi terhadap orang berdasarkan ras, agama,
atau gender.
Sila Ketiga
Peran di Masyarakat:
Masyarakat menekankan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dalam konteks
keberagaman budaya, suku, dan bahasa.
Peran Diri Sendiri:
Menghargai keberagaman budaya, mendukung
kebijakan nasional dan ikut serta dalam kegiatan
memperkuat persatuan nasional.
Sila Keempat
Peran di Masyarakat:
Masyarakat mendorong partisipasi aktif dalam proses
demokrasi, termasuk pemilu dan partisipasi dalam
pengambilan keputusan pemerintah.
Peran Diri Sendiri:
Berpartisipasi dalam pemilihan umum, bergabung
dengan organisasi masyarakat dan mengekspresikan
pandanganmu melalui demokrasi.
Sila Kelima
Peran di Masyarakat:
Masyarakat menekankan pentingnya pemerataan
kekayaan dan kesempatan bagi seluruh warga negara
Indonesia.
Peran Diri Sendiri:
Berkontribusi dalam kegiatan sosial, membantu
masyarakat kurang mampu, mendukung program
pemerintah untuk mengurangi kesenjangan sosial.
- Adakah Pertanyaan?-
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai