Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 1 Ringkasan Materi Elemen.

1 Pancasila

A. Pancasila sebagai Ideologi terbuka

Pancasila sebagai Ideologi terbuka adalah : Ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman tanpa merubah nilai-nilai dasarnya.
Tiga Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
1. Realitas , merupakan sebuah dimensi yang mencerminkan kemampuan sebuah ideologi dalam
mengadaptasikan nilai-nilai pada hidup yang berkembang dalam masyarakat
2. Idealisme, sesuatu yang ada di dalam ideologi yang mampu memberikan semangat untuk
membangun harapan para masyarakat sebagai pendukung
3. Pendukung, merupakan dimensi yang mencerminkan dan menggambarkan hal yang mampu di
lakukan oleh suatu ideologi dalam memengaruhi dan menyesuaikan diri dalam perkembangan
suatu masyarakat.
Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka di dukung oleh :
1. Tekad bangsa dalam memperjuangkan tujuan nasional atau tujuan Proklamasi
2. Pembangunan nasioanal yang teratus dan maju pesat
3. Tekad yang kuat dalam mempertahankan nilai –nilai dalam sila pancasila yang sifatnya abadi.
Syarat pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Beberapa syarat Pancasila sebagai Ideologi terbuka :
1. Nilai Dasar merupakan nilai paling mendasar yang tedapat di dalam pembukaan UUD 1945
yang tidak akan pernah berubah
2. Nilai Instrumental, Nilai dasar yang dijabarkan leih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD
1945, ketetapan MPR dan peraturan perundang- undangan lainnya.
3. Nilai Praktis merupakan nilai yang akan dan telah dilaksanakan dalam kehidupan sehari –
haribaik dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai praktis lebih bersifat abstrak, seperti saling menghormati, saling kerjasama dan
kerukunan.
Contoh Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1. Menjunjung tinggi Nilai Ketuhanan
2. Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan
3. Selektif Menerima Budaya Luar
Ciri – ciri ideologi terbuka :
1. Nilai – nilai dan cita – cita tidak dapat di paksakan dari luar,melainkan di ambil dan di gali dari
moral dan budaya masyarakat itu sendiri
2. Bukan berdasarkan keyakinan ideologis sekelompok orang, melaikan hasil musyawarah dan
konsensus masyarakat tersebut
3. Nilai-nilai itu bersifat dasar dan hanya secara garis besar, sehingga tidak langsung operasional
Faktor yang mendorong Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Proses pembangunan Nasional berencana, di ikuti dinamika masyarakat Indonesia yang berkembang
dengan sangat cepat, hingga menyebabkan tidak semua permasalahan kehidupan dapat ditemukan
jawabannya secara ideologis
1. Hancur dan hilangan ideologi tertutup seperti marxisme-leninisme atau sebutan komunisme
2. Pengaruh ideologi komunis yang tertutup sangat penting, bahkan menyebabkan Pancasila pernah
merosot dan kaku, Pancasila bukan lagi dominan , tetap hanya sebagai senjata berbentuk konseptual
untuk menyerang politik.
3. Keinginan dalam menjadikan Pancasila sebagai satu – satunya asas kehidupan masyarakat berbangsa
dan bernegara.

B. Peluang Penerapan Pancasila dan tantangan Penerapan Nilai –Nilai Pancasila dalam
kehidupan Global.

Peluang penerapan Pancasila merupakan kesempatan dan usaha mencapai persatuan dan kesatuan
dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Peluang penerapan Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di era globalisasi dan
digital seperti sekarang, peluang penerapan Pancasila bisa dilakukan menggunakan teknologi
informasi.
Dengan teknologi informasi kita bisa mengampanyekan nilai-nilai Pancasila ke seluruh dunia dengan
mudah dan cepat.

Contoh peluang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di era digital adalah
Pancasila berfungsi sebagai:

1. Filter atau penyaring ideologi asing yang masuk ke Indonesia.


2. Identitas bangsa yang jadi landasan penolakan atau penerimaan budaya asing.
3. Sebagai dasar menyebarkan kebaikan yang sesuai dengan nilai Pancasila.
4. Sumber motivasi serta dijadikan dasar dalam pengembangan IPTEK dan memerangi kabar bohong
atau hoaks.
5. Sebagai saksi sejarah persatuan dan perkembangan bangsa Indonesia

Tantangan Penerapan Pancasila


1. Kurang memelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila.
2. Adanya ideologi asing yang masuk ke Indonesia.
3. Banyak ujaran SARA yang tidak sesuai dengan tujuan Pancasila.
4. Kurangnya kesadaran para pelajar akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila.

C. Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Nilai Ketuhanan

 Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha sempurna.
 Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-Nya sekaligus
menjauhi segala larangan-Nya.
 Saling menghormati dan menoleransi antarpemeluk agama yang berbeda-beda.
 Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Nilai Kemanusiaan

 Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.


 Mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan Tuhan.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
 Tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.

Nilai Persatuan

Makna sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" adalah kebulatan utuh dari berbagai aspek
kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang terwujud dalam
satu wadah bernama Indonesia.
Nilai kesatuan dalam sila ketiga Pancasila dapat diwujudkan sehari-hari lewat sikap dan perilaku:

 Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
 Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
 Menumbuhkan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
 Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya ke arah persatuan dan
kesatuan.

Nilai Kerakyatan

Nilai Pancasila sila keempat adalah nilai kerakyatan, dengan manusia Indonesia memiliki kedudukan,
hak, dan kewajiban sama sebagai warga masyarakat dan warga negara.

Berikut penerapan nilai kerakyatan dalam Pancasila:

 Mengakui kedaulatan negara ada di tangan rakyat.


 Mengakui manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
 Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama
dengan diliputi semangat kekeluargaan.
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.
 Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.

Nilai Keadilan

Keadilan merupakan satu di antara tujuan NKRI sebagai negara hukum. Untuk mencapainya, nilai
keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yakni:

 Berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya.


 Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan secara adil.
 Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong.
 Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual

Anda mungkin juga menyukai