Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Muhamad Fikri Alfathoni

NIM : 1194030075

KELAS: MD 2 B

Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Indonesia

Ideologi Pancasila Dalam Prespektif Global

Bagian ini membahas aspek ideologi (Pancasila) dalam Globalisasi. Kajian Ideologi dan
Globalisasi memiliki keterkaitan langsung dengan materi PKn secara keseluruhan. Ideologi
sebagai parametik bagi seluruh perilaku berbangsa dan bernegara, baik dalam negeri maupun
luar negeri. Dalam rangka ini, Pancasila sebagai ideology terbuka digunakan sebagai instrument
untuk menyeleksi nilai-nilai kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pancasila menepati dua kedudukan utama, yakni sebagi dasar Negara dan pandangan
hidup bangsa. Sebagai dasar Negara Pancasila dijadikan sebagai dasar atau landasan dalam
mendirikan bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan Pancasila sebagai dasar
Negara, ditampakkan dalam hukuman nasional, dimana Pancasila harus menjadi sumber dari
segala sumber yang ada di Indonesia. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa Pancasila
memberikan tuntutan pada seluruh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan Pancasila adalah keputusan moral yang tinggi secara ‘subyektif-individual’,


artinya mau mengamalkan Pancasila bukan karna orang lain, (karena malu, takut dan sungka),
akan tetapi sebagai ‘ukuran hati nurani pribadi’ bahwa apa yang diputuskan dilandasi oleh nirai
moral yang paling luhur yang telah disepakati oleh bangsa ini, bangsa Indonesia.

A. Pancasila sebagai Ideologi


1. Pengertian Ideologi

Istilah Ideologi berasal dari kata ‘Idea’ berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita, dan ‘logos’ berarti ilmu. Kata idea sendiri berasal dari bahasa yunani ‘eidos’ yang
artinya bentuk. Dengan demikian, secara harfiah Ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian
dasar, cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham (Hidayat, 2001; kaelan 2005). Pengertian
tentang Ideologi dikemukakan para pakar:

a) Anthony Downs (1957 dalam Hidayat, 2001), sebagai seperangkat asumsi dasar baik
normatif maupun empiris mengenai sifat dan tujuan manusia atau masyarakat agar dapat
dipakai untuk mendorong serta mengemabangkan teori politik
b) Horton & Hunt (1984) menjelaskan Ideologi suatu system gagasan yang menyetujui
seperangkat norma.
c) Thompson (1984) Ideologi adalah seperangkat gagasan yang berorientasi pada tindakan
yang diorganisasi menjadi suatu system yang teratur.

2. Karateristik Ideologi

Hidayat(2001); Kaelan (2005), menyatakan Ideoogi sebagai pandangan masyarakat


memiliki karateristik: (a) ideology sering muncul dan berkembang dalam situasi kritis. (b)
ideology memiliki jangkauan yang luas, beragam dan terprogram. (c) ideology mencakup
beberapa strata pemikiran dan panutan. (d) ideology memiliki pola pemikiran yang
sistematis. ideology cenderung ekslusif, absolute dan universal. Dll.

3. Fungsi Ideologi

Hidayat (2001) menjelaskan fungsi ideology bagi manusia adalah :

 Sebagai pedoman bagi individu, masyarakat atau bangsa untuk berpikir, melangkah
dan bertindak
 Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat,
bangsa untuk mencapai tujuan
 Sebagai upaya mengahadapi berbagai persoalan masyarakat san bangsa di segala aspek
kehidupan.

4. Kedudukan Pancasila Dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan NKRI

Pancasila menepati dua kedudukan utama, yakni sebagi dasar Negara dan pandangan
hidup bangsa. Sebagai dasar Negara Pancasila dijadikan sebagai dasar atau landasan dalam
mendirikan bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan Pancasila sebagai dasar
Negara, ditampakkan dalam hukuman nasional, dimana Pancasila harus menjadi sumber dari
segala sumber yang ada di Indonesia. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa Pancasila
memberikan tuntutan pada seluruh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsi-fungsi Pancasila antara lain:

1) Sebagai kepribadian bangsa Indonesia.


2) Pancasila sebagai jiwa dan moral bangsa Indonesia.
3) Pancasila sebagai perjanjian luhur, maksudnya Pancasila merupakan hasil
perjanjian dari wakil-wakil rakyat yang mengesahkan perjanjian itu
4) Sebagai falsafah yang mempersatukan bangsa Indonesia, dalam arti bahwa
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
5) Sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia, atau prinsip yang mengantarkan
bangsa Indonesia dalam mengejar cita-cita nasionalnya.

Dengan demikian, pancasila adalah sebuah kemasan jiwa moral serta kepribadian
bangsa yang mengunakan bahan buku yang digali dari nilai-nilai yang telah tumbuh dan
berkembang dalam agama-agama, adat kebudayaan dan moral suku bangsa diseluruh nusantara.
Sebagai moral, jiwa dan berkpribadian Bangsa Indonesia, pancasila adalah sumber motivasi,
inspirasi, pedoman berperilaku sekaligus ukuran pembenarannya.

5. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideology nasional, memiliki kekuatan mengikat dan berlaku bagi
segenap bangsa Indonesia dan kekuatan social politik yang ada di NKRI. Setiap partai
politik pasti memperjuangkan ideology politik tertentu. Ideology nasional mengatasi dan
memiliki jangkauan lebih luas dariideologi politik yang ada di Negara Indonesia bukan
sebagai ‘Negara Dalam Negara’.

Kedudukan Pancasila sebagi Ideologi bangsa termaktub dalam Pembukaan UUD


1945, mengandung makna ideology nasional sebagai cita-cita dan tujuan Negara. Dengan
demikian, Pancasila sebagai Ideologi Bangsa adalah sebagai keseluruhan pandangan, cita-
cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normative perlu diimplemantasikan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

6. Pancasila sebagai Ideologi terbuka

Pancasila sebagai suatu ideology yang bersifat terbuka, reformatif, dinamis


dimaksudkan bahwa ideology Pancasila bersigat actual, dinamis, antisifatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Nilai-nilai yang tekandung dalam pancasila sebagi ideology terbuka adalah
 Nilai Dasar : Hakikat Kelima sila Pancasila dan tertuang dalam Pembukaan UUD
1945.
 Nilai Instrumental : arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksaannya.
 Nilai praktis : nilai-nilai nyata didalam kehidupan masyarakat.
7. Perbedaan Kepribadian Bangsa Indonesia dan Bangsa Lain.

Kepribadian Indoensia Kepribadian Barat


 Kehidupan Kolektif  Berfikir Logis
 Gotong Royong  Berfikir dan bertindak sistematis
 Memiliki daya kreatifitas yang tinggi  Mengagungkan nilai manusia
 Supel  Mengagungkan kebebasan

8. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional harus berlandaskan kepada ideology bangsa. Oleh karena
itu, pembangunan nasional Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai yang
terkandungdalam Pancasila. Tahapan pembangunan nasioal, mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pengawasan serta evaluasi hasil pembangunan, kesemuanya harus
terinspirasi terpedomi terhadap nilai-nilai Pancasila, dalam mewujudkan tujuan NKRI
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
9. Pancasila Dan Pengembangan IPTEK
Menempatkan Pancasila sebagai paradigm dalam pembangunan IPTEK, menuntut
adanya keharusan bahwa Pancasila harus dipahami secara benar karena pada gilirannya
nilai-nilai Pancasila dijadika asumsi-asumsi dasar bagi pemahaman dibidang ontologis,
epistimologis dan aksiologisnya.

B. Globalisasi.

1. Pengertian Globalisasi.
Istilah populat yang ditemukan olehahli ilmu komunikasi bernama Marshall
McLuhhan dalam bukunya “Understanding Media” (1964). Menurutnya, dengan
ditemukannya revolusi teknologi informasi, maka dunia akan menjadi seperti “desa
buana” (global village).
2. Materi Globalisasi Perlu Dipelajari
Globalisasi menghadirkan beberapa manfaat bagi Indonesia.
a.Menigkatkan kemampuan SDM. Yang produktif, kreatif, dan inovatif
b. Meningkatkan kerjasama antarbangsa.
c.Mamacu penyelesaian isu yang ada secara terbuka.
d. Memperkenalkan budaya dan pariwisata nasional kepada bangsa lain.
e.Meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan.
3. Faktor Pendukung Globalisasi
Beberapa faktor yang mendukung Globalisasi sebagai berikut:
 Negara-negar maju, kapitalis, Negara barat , didukung dengan keperkasaan
teknologi.
 Mengintensifkan hubungan demi terpenuhnya kebutuhan.
 Faktor teknologi transportasi dan komunikasi yang semakin canggih.
 Berkembangannya isu-isu global seperti demikratisasi, HAM, lingkungan hidup,
masalah terorisme, narkoba, dll. Dapat mempercepat globalisasi.
4. Dampak Globalisasi Bagi Kehidupan Bermasyarakat Dan Bernegara.
a.Dampak Positif Globalisasi Bagi Indonesia
 Semangat kompetetif (persaingan) di dunia Internasional
 Kemudahan dan kenyamanan hidup dengan kemajuan teknologi,
komunikasi, transportasi.
 Sikap toleransi dan solidaritas kemanusiaan.
 Kesadaran dalam kebersamaan
 Menumbuhkan sikap terbuka
 Globalisasi memberikan tawaran baru
 Terbukanya mobilitas social

b. Dampak Negative Globalisasi.


 Pergeseran nilai baik bersifat material maupun non material.
 Pertentangan nilai baru yang asing dan tidak sejalan
 Perubahan gaya hidup
Piliang menegaskan ada delapan perkembangan dan peruban gaya hidup
bangsa Indonesia, yakni:
o Ekonomi menjadi panglima
o Kemajuan pesat dibidang sains dan teknologi
o Rasa ketidaksamaan
o Media cetak dan elektronik berperan besar dalam menawarkan dan
menaturalisasi beraneka ragam pilihan gaya hidup.
o Berkurangnya kedaulatan Negara
5. Strategi Mempelajari Materi Globalisasi
a) Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia .
1) Telekominkasi
Bukti nyata teknologi telekomunijasi dapat dilihat dari penggunaan teleconference
dalam peradilan, disamping penggunaan telegraf dan telepon untuk keperluan
komuikasi.
2) Komunikasi
Penggunaan Hand Phone yang memudahkan untuk menghubungi orang dengan
cepat dan sewaktu-waktu.
3) Transportasi
Syair lagu Koes Plus “jaman dulu jaman kakitidak pernah menggunakan sepatu,
jaman sekarang jaman kaki tak pernah berjalan”
4) Makan dan minum
Makanan yang masuk kedalam indoneisa yaitu seperti: pizza, spaghetti, burger,
dll. Yang menggatikan makanan konvensional,
5) Benda-benda elektronika
Seperti televise, VCD, Radio, Kulkas,dll.
6) Dibidang kerja ekonomi antarnegara.

b) Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap


bangsa dan Negara Indonesia .
 Pendidikan
 Cara regulative
 Pengendalian social
 Memperkokoh nilai local
 Pemantapam nilai-nilai religious dan agama
 Pemantapan identitas nasional, integritas nasional dan wawasan
kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai