Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia mempunyai dasar negara yaitu Pancasila. Pancasila merupakan
dasar falsafah negara Indonesia yang lahir sejalan dengan perjuangan kemerdekaan
Indonesia dari penjajahan. Hal ini merupakan tonggak sejarah yang menunjukkan
bahwa Pancasila menjadi ideologi yang mengikat seluruh rakyat Indonesia dalam
perjuangan merdeka. Ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya mencakup
nilai-nilai demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi menjadi
pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara.

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki konsep dan urgensi yang sangat
penting bagi bangsa Indonesia, yaitu menjadi panduan moral dan etika yang
membentuk karakter bangsa. Pancasila menjadi pedoman untuk kehidupan bernegara
setiap masyarakat di tanah air. Menurut Syarbani (2009:57), ciri khas dari ideologi
pancasila adalah ideologi terbuka di mana ideologi terbuka merupakan ideologi yang
nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil
dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakatnya sendiri. Nilai-nilai tersebut
telah berkembang dan dimiliki oleh masyarakatnya sejak lama.

Bagi seluruh rakyat Indonesia ideologi Pancasila merupakan ideologi yang


wajib kita junjung tinggi. Ideologi sendiri memiliki fungsi yang sangat sentral bagi
suatu negara, di mana fungsi dari ideologi adalah sebagai sesuatu yang memperkuat
dan memperdalam identitas rakyatnya (Prof. W. Howard Wriggins). Ideologi berperan
dalam mempersatukan keberagaman yang ada di masyarakat supaya dapat terbentuk
kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. Selain ideologi Pancasila, banyak
ideologi lain yang tidak semuanya ssesuai dan berpengaruh positif untuk kehidupan
masyarakat. Oleh sebab itu, kita sebagai penganut ideologi Pancasila yang bersifat
terbuka harus memiliki kesadaran akan pengaruh yang hadir. Pada pemerintahan
Indonesia Pancasila memiliki dampak langsung dalam menjaga stabilitas poltis
negara.
Di era yang serba modern ini, makna dan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat dan digantikan oleh
perkembangan teknologi yang pesat dan kenyataannya masih banyak warga negara
Indonesia yang belum memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme. Padahal sejarah
perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Oleh karena itu,
kita perlu memelihara dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia berapa pentingnya ideologi bagi setiap bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian ideologi secara bahasa dan menurut ahli
2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
3. Sumber Historis pancasila sebagai ideologi negara (6 presiden)
4. fungsi pancasila sebagai ideologi negara
5. tinjauan politis pancasila sebagai ideologi
6. pancasila merupakan ideologi terbuka
7. perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya
8. dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi negara

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan pancasila
2. Untuk mengetahui Pengertian ideologi secara bahasa dan menurut ahli
3. Untuk mengetahui Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
4. Untuk mengetahui Sumber Historis pancasila sebagai ideologi negara (6
presiden)
5. Untuk mengetahui fungsi pancasila sebagai ideologi negara
6. Untuk mengetahui tinjauan politis pancasila sebagai ideologi
7. Untuk mengetahui pancasila merupakan ideologi terbuka
8. Untuk mengetahui perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya
9. Untuk mengetahui dinamika dan tantangan pancasila sebagai ideologi negara
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Secara Bahasa dan Menurut Ahli

Secara bahasa Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan,
pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi”
yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi
mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide,
science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian
sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan citacita.

Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh


beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy
seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’,
suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.

Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang


dikembangkan berdasarkan kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam
bidang politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa
ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

Selanjutnya, ada beberapa tokoh atau pemikir Indonesia yang mendefinisikan ideologi
sebagai berkut:
a. Sastraprated (2001: 43): "ideologi adalah seperangkat gagasan/ pemikiran
yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang
teratur".
b. Soerjanto (1991: 47): "Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat
kemampuannya menjaga jarak dengan dunia kehidupannya".
c. Mubyarto (1991: 239): "deologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan
simbol-simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi
pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan
masyarakat atau bangsa itu".
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.

Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai dasar sistem


penyelenggaraan negara bagi seluruh warga negara Indonesia yang berdasar kepada
cita-cita luhur bangsa. Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah
sebagai berikut ini:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai
cita-cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan
bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
3. Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita
terwujudnya kehidupan bernegara.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila ini merupakan panduan bagi
bangsa dan negara Indonesia dalam menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan
Republik Indonesia.

B. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan.
Salah satu tantangan yang paling dominan dewasa ini adalah globalisasi. Globalisasi
Era saling keterhubungan antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa
yang lain sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Dengan demikian,
kebudayaan global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan
masyarakat dunia.
Adapun urgensi Pancasila sebagai ideologi negara meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Ideologi Sebagai Penuntun Warga Negara
Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral.
Contohnya, kasus narkoba yang merebak di kalangan generasi muda
menunjukkan bahwa preskripsi moral ideologis belum disadari kehadirannya.
Oleh karena itu, diperlukan norma-norma penuntun yang lebih jelas, baik
dalam bentuk persuasif, imbauan maupun penjabaran nilai-nilai Pancasila ke
dalam produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan hukuman yang
setimpal bagi pelanggarnya.
2. Ideologi Sebagai Penolakan Terhadap Nilai-nilai yang Tidak Sesuai
dengan Pancasila
Pancasila sebagai ideologi negara pernah mengalami berbagai guncangan
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ada pihak-pihak tertentu yang
ingin menggeser Pancasila dengan mengganti ideologi negara.
Sebagai contoh adalah kasus terorisme yang terjadi dalam bentuk pemaksaan
kehendak melalui kekerasan. Hal ini bertentangan nilai toleransi berkeyakinan,
hak-hak asasi manusia, dan semangat persatuan.

C. Sumber Historis pancasila sebagai ideologi negara (6 presiden)


1. Masa Pemerintahan Soekarno
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Pancasila dijadikan sebagai
kekuatan pemersatu bangsa dan sebagai alat untuk mengintegrasikan beragam
nilai sosial, budaya, dan politik masyarakat Indonesia. Pancasila juga dianggap
sebagai dasar sistem organisasi negara bagi seluruh warga negara Indonesia
berdasarkan cita-cita luhur bangsa.
2. Masa Pemerintahan Soeharto
Pada masa Soeharto, Pancasila ditetapkan sebagai ideologi negara Indonesia.
Pemerintah bertujuan untuk menerapkan Pancasila sebagai landasan pemerintahan
negara.
a. Pancasila sebagai Ideologi Nasional : Pancasila digunakan sebagai alat
pemersatu bangsa pada masa Presiden Sukarno dan tetap menjadi
ideologi negara pada masa Soeharto.
b. Pancasila sebagai sumber sejarah : Pancasila dipandang sebagai visi
masa depan dan lahir dari sejarah bangsa. Penerapannya dianggap
penting bagi demokrasi negara dan dipandang sebagai sumber
demokrasi yang baik.
c. Pancasila sebagai kekuatan pemantapan : Era Soeharto merupakan
masa pemerintahan terpanjang dan paling stabil dalam sejarah
Republik Indonesia. Pancasila berperan penting dalam menjaga
stabilitas pada masa ini.
d. Pancasila sebagai Dasar Asas Politik dan Organisasi : Pada masa
Presiden Soeharto, Pancasila digunakan sebagai landasan tunggal
organisasi dan lembaga politik di Indonesia.
3. Masa Pemerintahan Habibie
Pada masa kepemimpinan Habibie, Pancasila sebagai ideologi negara
kehilangan status formalnya. Habibie menggantikan Soeharto sebagai presiden
pada 21 Mei 1998, dan menghapuskan program pelatihan P-4. Pada masa ini,
Pancasila kehilangan status formalnya dengan berlakunya Undang-Undang
SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 yang tidak memasukkan pendidikan
Pancasila sebagai mata pelajaran wajib mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Resonansi Pancasila juga melemah selama ini karena tidak
diprioritaskan oleh pemerintah.
4. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Cara pandang Gus Dur terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dapat
dilihat dari dua aspek, yaitu Pancasila sebagai ideologi nasional dan falsafah
negara yang menjadi kerangka berpikir yang harus dipatuhi oleh undang-undang
dan produk hukum yang ada. Pada masa pemerintahan Gus Dur, aliran
kepercayaan Kong Hu Cu diakui dan diberikan ruang untuk menjalankan
peribadatannya.
5. Masa Pemerintahan Megawati
Megawati menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
dan sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Ia meyakini Pancasila
harus diajarkan sejak dini dan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan. Selain
itu, Pancasila dipandang sebagai sumber hukum dan filsafat negara Indonesia.
6. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, Pancasila dianggap
sebagai ideologi negara. Namun pemerintah tidak mengedepankan pentingnya
Pancasila sebagai ideologi negara. Tidak ada upaya untuk membentuk lembaga
yang bertanggung jawab menjaga dan menegakkan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara. Meskipun demikian, Pancasila tetap menjadi dasar sistem
ketatanegaraan bagi seluruh warga negara Indonesia. Sumber sejarah Pancasila
sebagai ideologi negara berakar pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip bangsa
Indonesia yang dijadikan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.
7. Masa Pemerintahan Jokowi
Pada masa kepemimpinan Joko Widodo, Pancasila ditegaskan sebagai
pedoman hidup bangsa. Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada peringatan
Hari Lahir Pancasila tahun 2022 menyatakan bahwa Pancasila tidak hanya
menjadi pemersatu bangsa, namun juga menjadi bintang penuntun di masa penuh
tantangan dan cobaan. Presiden juga mengajak seluruh elemen masyarakat
Indonesia untuk mengamalkan dan memperjuangkan Pancasila, serta
menerapkannya dalam sistem pemerintahan. Pemerintah telah mengambil
langkah-langkah untuk memajukan Pancasila, seperti memperkenalkan kembali
Pancasila sebagai mata pelajaran di sekolah dan universitas serta membentuk unit
untuk memajukan ideologi Pancasila. Kebijakan pemajuan Pancasila sebagai
ideologi negara telah dilaksanakan melalui pembentukan Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPUPKI). Pemerintah meyakini Pancasila dapat menjadi
kekuatan pemersatu bangsa dan dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan
dan ancaman ideologi lain.

D. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, memiliki beberapa fungsi di negara ini.
Fungsi-fungsi tersebut sangat penting dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan
pembangunan bangsa.
Fungsi pokok Pancasila sebagai ideologi negara adalah:
1. Pemersatu Bangsa Indonesia
Pancasila berfungsi sebagai kekuatan pemersatu yang mempersatukan
masyarakat Indonesia yang beragam, menumbuhkan rasa jati diri dan rasa
memiliki.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa
Pancasila memberikan pedoman dan arahan bagi bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya sebagai bangsa.
3. Memelihara dan mengembangkan jati diri bangsa Indonesia
Pancasila menanamkan rasa bangga dan tanggung jawab pada masyarakat
Indonesia untuk melestarikan dan mengembangkan jati diri bangsa.
4. Menerangi dan mengawasi situasi
Pancasila menyoroti keadaan di Indonesia dan memberikan analisis kritis
terhadap upaya mencapai tujuan bangsa.
5. Menjadi Pedoman Bangsa Indonesia
Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam upayanya menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dan meningkatkan taraf hidupnya.
6. Fleksibilitas
Pancasila mempunyai kemampuan mempengaruhi dan beradaptasi terhadap
perubahan kebutuhan masyarakat Indonesia.
7. Sumber hukum
Pancasila berfungsi sebagai sumber hukum fundamental di Indonesia, yang
menjadi pedoman penciptaan dan pelaksanaan prinsip-prinsip dan peraturan
hukum.
8. Cita-cita bangsa
Pancasila melambangkan cita-cita bangsa Indonesia menuju masyarakat adil
dan makmur.
9. Memberikan pengawasan
Pancasila memberikan pengawasan dan bimbingan kepada bangsa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan
prinsip-prinsip ideologi negara.

E. Tinjauan Politis Pancasila Sebagai Ideologi


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa : diwujudkan dalam toleransi umat beragama.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab diwujudkan dalam perlindungan Hak
Asasi Manusia.
3. Sila Persatuan Indonesia : mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan : mengutamakan musyawarah dalam mencapai
kata mufakat.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : tidak menyalahgunakan
kekuasaan untuk memperkaya diri atau kelompok.

F. Pancasila Merupakan Ideologi Terbuka


1. Ideologi terbuka
Ideologi terbuka merupakan ideologi yang nilai-nilai dan cita-citanya tidak
dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan
budaya masyarakatnya sendiri. (Syarbaini, 2009 ; 57). Nilai-nilai tersebut telah
berkembang dan dimiliki oleh masyarakatnya sejak lama.
2. Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
a. Dimensi Idealisme
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi idealisme yang berarti bahwa
Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang bersifat universal dan abstrak. Nilai-nilai dasar ini
menjadi cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam kehidupan
nyata.
Nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat universal adalah nilai-nilai yang dapat
diterapkan di mana pun dan kapan pun. Nilai-nilai ini juga bersifat abstrak, sehingga
tidak dapat diukur secara kuantitatif.
b. Dimensi Fleksibelitas
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi fleksibilitas yang berarti
bahwa Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Hal ini
dikarenakan Pancasila bersifat terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan.
Pancasila dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa
mengubah nilai-nilai dasarnya. Hal ini penting agar Pancasila tetap relevan dan dapat
menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia di masa depan.
c. Dimensi Realitas
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi realitas yang berarti
bahwa Pancasila mencerminkan realitas yang hidup di masyarakat. Hal ini
dikarenakan Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia yang
didasarkan pada nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki ketiga dimensi tersebut. Ketiga dimensi
ini saling berkaitan dan saling melengkapi. Dimensi idealisme menjadi dasar bagi
dimensi fleksibilitas dan dimensi realitas. Dimensi fleksibilitas memungkinkan
Pancasila untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sedangkan dimensi
realitas memastikan bahwa Pancasila tetap relevan dengan realitas yang hidup di
masyarakat.

Ketiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimensi idealisme menjadi dasar bagi
bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan tujuannya. Dimensi fleksibilitas
memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dan dapat menjadi pedoman bagi
bangsa Indonesia di masa depan. Dimensi realitas memastikan bahwa Pancasila tetap
sesuai dengan realitas yang hidup di masyarakat.
Dengan memahami ketiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka, kita dapat
lebih memahami dan menghayati Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Hal ini
penting agar kita dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Batasan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
a. Stabilitas nasional yang dinamis
b. Larangan terhadap komunisme, marxisme, dan leninisme
c. Mencegah berkembangnya paham liberal
d. Larangan pandangan ekstrim
e. Penciptaan norma baru melalui konsensus

G. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lainnya


Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Sosialisme adalah empat ideologi besar yang
memiliki nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang berbeda. Pancasila merupakan ideologi
terbuka yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi, sedangkan ideologi-
ideologi lainnya terkadang bersifat tertutup dan tidak fleksibel.
Berikut tabel perbandingan ideologi ;

Aspek Pancasila Liberalisme Komunisme Sosialisme

Nilai- Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebebasan Kepemilikan Kesetaraan


nilai Kemanusiaan yang Adil dan individu, hak bersama atas sosial, peran
dasar Beradab, Persatuan Indonesia, asasi manusia, alat-alat aktif negara
Kerakyatan yang Dipimpin demokrasi, produksi, dalam
oleh Hikmat Kebijaksanaan pasar bebas penghapusan mengurangi
dalam kelas sosial, ketimpangan
Permusyawaratan/Perwakilan, peran aktif ekonomi dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh negara sosial
Rakyat Indonesia

Sistem Demokrasi Pancasila Demokrasi Pemerintahan Demokrasi


politik liberal satu partai, sosial,
sentralisasi sistem
ekonomi, jaminan
propaganda sosial yang
ideologis kuat,
kebijakan
ekonomi
yang
progresif

Sistem Pasar bebas, peran aktif Pasar bebas, Kepemilikan Kepemilikan


ekonomi negara dalam bidang-bidang peran minimal bersama atas bersama atas
tertentu negara sebagian alat- sebagian
alat produksi, alat-alat
peran aktif produksi,
negara dalam peran aktif
mengatur negara
perekonomian dalam
mengurangi
ketimpangan
ekonomi dan
sosial

Sistem Toleransi, musyawarah Individualisme, Kesetaraan, Kesetaraan,


sosial mufakat, gotong royong kebebasan persaudaraan, solidaritas
budaya berpendapat, kerja sama sosial,
kebebasan keadilan
beragama sosial

H. Dinamika Dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara


1. Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia
memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Tujuan kita
mempelajari dinamika Pancasila sebagai ideologi negara ini, agar kita bisa memahami nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila di kehidupan,baik kehidupan saat ini maupun dimasa
yang akan datang. Pancasila memuat sila 1 - 5 yang menjadi pedoman rakyat Indonesia,
pedoman ini lah yang membuktikan Pancasila merupakan dinamika dasar bangsa Indonesia.
Dengan nilai nilai yang harus kita jaga dari nilai-nilai Pancasila :

a. Ketuhanan Yang Maha Esa


Nilai ini mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam
semesta beserta isinya. Manusia Indonesia beriman yaitu meyakini adanya Tuhan yang
diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketaatan iman terlihat dari
menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Tuhan.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai ini mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yaitu
mengakui kedudukan manusia sederajat dan sama. Serta mempunyai hak dan kewajiban yang
sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara
c. Persatuan Indonesia
Nilai ini adalah perwujudan paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi paham
perseorangan, golongan, suku bangsa. Serta mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa
sehingga tidak terpecah belah oleh sebab apa pun.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Nilai ini adalah sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar atas asas musyawarah
dan asas kekeluargaan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai ini adalah salah satu tujuan negara yaitu mewujudkan tata masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

2. Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara dalam berbagai masa pemerintahan sering kali
mengalami tantangan dan pasang surut yang dapat mengancam bangsa indonesia mulai dari
pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, ideologi Pancasila mengalami pasang surut
karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. Pancasila sebagai
ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto, ideologi Pancasila menjadi asas
tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas). Pada masa
era reformasi, Pancasila sebagai ideologi negara mengalami pasang surut dengan ditandai
beberapa hal, seperti: enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang Pancasila,
bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya
timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pentingnya pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi.

Dan pada era globalisasi tantangan Pancasila sebagai ideologi negara adalah
banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh
anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat
masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya
efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara


meliputi faktor eksternal dan internal.

Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:


a. Pertarungan ideologis antara negara-negara super powerantara Amerika Serikat dan
Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet
sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.
b. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai
ideologiasing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan
informasi.
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan
teknologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara masif.
Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun faktor internal sebagai berikut:
a. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi
menurun drastis.
Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa diharapakan mampu
menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara. Generasi bangsa dapat
mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara konsisten mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas mengenai pancasila sebagai ideologi bangsa dapat kita tarik
kesimpulan bahwa pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia
menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Pancasila juga memiliki fungsi untuk
menjaga persatuan, kesatuan, dan pembangunan bangsa. Pada hakikatnya pancasila sebagai
ideologi terbuka memiliki 3 dimensi yaitu: dimensi realitas, idealitas dan flesibilitas yang
mempunyai perbedaan dimasing-masing dimensinya. Dan juga dengan adanya tantangan
pancasila dari zaman ke zaman yang semakin berat, di harapkan generasi bangsa mampu
menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara dengan cara mengamalkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran
Pada dasarnya kita sebagai rakyat indonesia harus sepatutnya untuk selalu menjaga
ideologi negara yaitu pancasila. Karena pancasila sebagai ideologi negara merupakan hal
yang dapat dijadikan sumber wawasan dan makna bagi rakyat, serta dapat menjadi
pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai tujuan. Juga sebagai landasan bagi suatu
bangsa dalam berkehidupan dunia.

Anda mungkin juga menyukai