Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NKRI)

Dosen Pengampu : Umi Nadliroh, S. Pd. I, S. Pd, M. Pd.

Disusun Oleh :

Bagus Andrai Maulana (1220017)

Nasywa Zunaibatul Munawwaroh (1220025)

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI (STAIP)

2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau yang biasa disebut dengan NKRI
adalah negara yang memiliki banyak keanekaragaman di dalamnya. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-macam suku, bangsa,
adat-istiadat, dan budaya. Untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang
terdiri dari berbagai macam tersebut maka diperlukan sesuatu. Pancasila lahir sebagai
dasar negara Indonesia yang mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dasar negara merupakan pedoman dalam mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan
suatu negara yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Setiap negara yang merdeka
dan berdaulat memiliki dasar negara, meskipun dasar negara antara negara yang satu
dan yang lainnya tentu berbeda-beda.
Pancasila lahir sebagai salah satu produk sejarah yang paling penting bagi
eksistensi NKRI. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk
kehidupan manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah Indonesia sudah
mencatat bahwa diantara tokoh perumus Pancasila itu adalah Mr. Mohammad Yamin,
Prof. Mr. Soepomo, serta Ir. Soekarno. Bisa dikemukakan Pancasila itu sakti serta
senantiasa bisa bertahan dari guncangan politik di negara ini, yakni pertama adalah
lantaran dengan cara instrinsik dalam pancasila itu memiliki kandungan toleransi,
serta siapa yang menantang pancasila bermakna dia menantang toleransi.
Adapun ilmu yang membahas tentang pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan itu sering kita jumpai sejak sekolah dasar dan bukan suatu hal yang
baru untuk kita pelajari. Tanpa kita sadari beberapa hal penting pula sudah kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun dari sekian banyak yang mengetahui
ada pula yang tidak menerapkan dan mengetahui tujuan sebenarnya dari pendidikan
kewarganegaraan dan dasar negara tersebut.
Mempelajari Pancasila adalah hal penting yaitu membentuk manusia seutuhnya
sebagai perwujudan kepribadian Pancasila, yang mampu melaksanakan pembangunan
masyarakat Pancasila. Secara umum fungsi Pancasila adalah meningkatkan
ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan semangat kebangsaan dan
cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Disini akan dijelaskan tentang fungsi Pancasila sebagai ideologi negara antara
lain pengertian dan konsep ideologi, Pancasila sebagai ideologi negara dan nilai-nilai
sebagai ideologi negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi ideologi?
2. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia?
3. Bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
C. Tujuan
1. Memahami definisi ideologi
2. Memahami Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Memahami nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik
Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ideologi
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu (Iden) yang berarti melihat, atau idea
yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata (logi) yang berarti
ajaran. Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran. Ideologi
adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan atau buah pikiran atau science des idea.
Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli:
1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-
gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau
suaturas tertentu.
2. Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan
dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik
individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.
3. Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de
Tracytahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa
suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
4. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni : Ideologi secara fungsional :
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan
Negara.

Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan, seperti:

a. Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan


b. Bidang sosial
c. Bidang keamanan
d. Bidang keagamaan
Adapun makna Ideologi bagi Negara ada beberapa jenis, yaitu:
a. Ideologi negara dalam arti adalah cita -cita negara
b. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
c. Mewujudkan suatu akses kerohanian pandangan dunia, padangan hidup yang
harus dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus
bangsa.
d. Diperjuangkan dan dipertahankan.

Konsep Ideologi

1. Ideologi sebagai penegas identitas bangsa atau untuk menciptakan rasa


kebersamaan sebagai satu bangsa.
2. Ideologi rentan disalahgunakan oleh elit penguasa untuk melanggengkan
kekuasaan.
3. Ideologi adalah suatu sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi cita-
cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan
cita-cita tersebut.
4. Ideologi bangsa adalah cara pandang suatu bangsa dalam menyelenggarakan
negaranya.

Keempat konsep di atas menjadi ide atau pengertian ideologi.

Tiga dimensi kekuatan ideologi

a) Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi itu secara
riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya.
b) Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-angan.
c) Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa ideologi tersebut
memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru.
B. Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang
terumus di dalam pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or
content of thinking characteristic of an individual or class (langkah hidup / perilaku
atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat spesifik dari seorang individu atau
satu kelas). Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup
melainkan bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa
Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari ideologi Pancasila adalah pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang
atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil dari nilai-
nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.
Makna dari Ideologi Pancasila, yaitu:
 Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak
dicapai menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara. Ideologi
Pancasila sebagai cita-cita negara berarti bahwa nilai-nilai dalam Pancasila
diimplementasikan sebagai tujuan atau cita-cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan
makmur. Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam
seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di
bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara
langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat. Dan juga, penetapan kebijakan –
kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan
pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.
 Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh
dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan negara membuat
Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia. Seperti
yang kita tahu, Negara Indonesia terdiri dari suku, agama, dan ras yang berbeda.
Tanpa adanya sebuah sarana untuk menyatukan perbedaan tersebut, persatuan dan
kesatuan bangsa akan sulit dicapai. Disitulah makna dari Pancasila sebagai
ideologi negara memegang peran yang penting untuk persatuan dan kesatuan.
Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi pemecah konflik atau penyetara
kesenjangan.
Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam
kehidupan bernegara di Indonesia. Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki
kebijakan tanpa berlandaskan pancasila maka secara otomatis aturan tersebut tidak
berlaku. Pada fungsi Ideologi Pancasila, Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
digunakan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara memiliki peranan
atau fungsi yaitu :
a. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.
c. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.
d. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang
terkandung dalam pancasila.
e. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.
f. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

Ketetapan Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Keputusan bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara


dikokohkan dengan konstitusi tertulis. Konstitusi tersebut adalah ketetapan MPR No
17 tahun 1998 atau MPR No.XVII/MPR/1998. Ketetapan MPR tersebut menyatakan
pencabutan ketetapan MPR tentang Pancasila sebelumnya No/II/MPR/1978.

Ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 berisi tentang P4 (Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila) atau yang disebut dengan Eka Prasetya Pancakarsa dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut,
pengamalan P4 di masa orde baru adalah mutlak. Bagi yang tidak mengamalkan akan
mendapat sanksi hukum. P4 sangat mengikat. Khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil
di masa tersebut, harus bisa menghafal isi dari P4 sebelum secara konsisten
mengamalkan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi kurang efektif, karena Pancasila
justru menjadi semacam paksaan dari pihak yang berkuasa untuk warga negara, bukan
ideologi yang disepakati bersama. Selain itu, Pancasila juga ditetapkan sebagai dasar
negara.

Dengan adanya ketetapan MPR No. 17 tahun 1998, P4 dicabut, dan Indonesia
menetapkan bahwa Pancasila sebagaimana tercantum pada pembukaan UUD negara
Republik Indonesia tahun 1945 adalah dasar negara sekaligus ideologi negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. penjelasan dari ketetapan MPR tersebut
menyatakan bahwa dasar negara yang dimaksud mengandung makna bahwa ideologi
negara adalah tujuan atau cita-cita nasional negara Indonesia.

Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei
1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato
pembukaannya selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota
sidang mengenai dasar negara apa yang akan dibentuk untuk Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan


gagasannya mengenai dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul
Lahirnya Pancasila.

Melihat pada perkembangan perumusan Pancasia sejak 1 Juni sampai 18


Agustus 1945, dapat diketahui bahwa Pancasila mengalami perkembangan fungsi.
Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila yang dirumuskan Panitia Sembilan dan
disepakati oleh Sidang Pleno BPUPKI merupakan modus kompromi antara kelompok
yang memperjuangkan dasar negara nasionalisme dan kelompok yang
memperjuangkan dasar negara Islam.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila yang dirumuskan kembali oleh PPKI
berkembang menjadi kompromi antara kaum nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik
dalam hidup bernegara.

Konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform


bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di Indonesia.
Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di
kalangan anggota BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu itu
yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat di
negara Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.

C. Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,


Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai
kerohanian yang didalamnya terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis
maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan
subjektif.
Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya
 Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam.
 Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
 Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah
negara yang mendasar.

Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai


Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Hal itu dapat
dijelaskan karena:

 Nilai-nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia


 Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
 Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung nilai-nilai kerohanian

Nilai-nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai yang digali, tumbuh dan


berkembang dari budaya bangsa Indonesia. “Pancasila sebagai sumber nilai
mengharuskan Undang-Undang dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah ,
penyelenggara negara termasuk pengurus partai dan golongan fungsional untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dang memegang cita-cita moral
rakyat yang luhur.”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan. Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat
kaku atau tertutup melainkan bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di
artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek),
serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari ideologi Pancasila
adalah pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila
diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.
Pancasila juga memiliki fungsi sebagai ideologi negara yang artinya nilai-nilai
yang terkandung di dalam pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam
penyelenggaraan negara sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Fadilahainys. 2019. Nilai- nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara.


https://fadilahainys.wordpress.com/2016/05/24/nilai-nilai-pancasila-sebagai-ideologi-
negara (diakses pada 20 Juni 2022 Pukul 18.46)

H, Subandi, Al-Marsudi. 2003. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 dalam Perakdima


Refarmasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Huri, A. Z. 2015. Pancasila sebagai Dasar, Falsafah, dan Ideologi Negara. Banda Aceh:
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Notonegoro. 1983. Pancasila secara Ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.

Paulus, Wahana. 1993. Filsafah Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.

Saifuddin, I. 2017. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Jember: Universitas Muhammadiyah


Jember.

Anda mungkin juga menyukai