Disusun Oleh :
JURUSAN TARBIYAH
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau yang biasa disebut dengan NKRI
adalah negara yang memiliki banyak keanekaragaman di dalamnya. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-macam suku, bangsa,
adat-istiadat, dan budaya. Untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang
terdiri dari berbagai macam tersebut maka diperlukan sesuatu. Pancasila lahir sebagai
dasar negara Indonesia yang mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dasar negara merupakan pedoman dalam mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan
suatu negara yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Setiap negara yang merdeka
dan berdaulat memiliki dasar negara, meskipun dasar negara antara negara yang satu
dan yang lainnya tentu berbeda-beda.
Pancasila lahir sebagai salah satu produk sejarah yang paling penting bagi
eksistensi NKRI. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk
kehidupan manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah Indonesia sudah
mencatat bahwa diantara tokoh perumus Pancasila itu adalah Mr. Mohammad Yamin,
Prof. Mr. Soepomo, serta Ir. Soekarno. Bisa dikemukakan Pancasila itu sakti serta
senantiasa bisa bertahan dari guncangan politik di negara ini, yakni pertama adalah
lantaran dengan cara instrinsik dalam pancasila itu memiliki kandungan toleransi,
serta siapa yang menantang pancasila bermakna dia menantang toleransi.
Adapun ilmu yang membahas tentang pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan itu sering kita jumpai sejak sekolah dasar dan bukan suatu hal yang
baru untuk kita pelajari. Tanpa kita sadari beberapa hal penting pula sudah kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun dari sekian banyak yang mengetahui
ada pula yang tidak menerapkan dan mengetahui tujuan sebenarnya dari pendidikan
kewarganegaraan dan dasar negara tersebut.
Mempelajari Pancasila adalah hal penting yaitu membentuk manusia seutuhnya
sebagai perwujudan kepribadian Pancasila, yang mampu melaksanakan pembangunan
masyarakat Pancasila. Secara umum fungsi Pancasila adalah meningkatkan
ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan semangat kebangsaan dan
cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Disini akan dijelaskan tentang fungsi Pancasila sebagai ideologi negara antara
lain pengertian dan konsep ideologi, Pancasila sebagai ideologi negara dan nilai-nilai
sebagai ideologi negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi ideologi?
2. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia?
3. Bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
C. Tujuan
1. Memahami definisi ideologi
2. Memahami Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Memahami nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ideologi
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu (Iden) yang berarti melihat, atau idea
yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata (logi) yang berarti
ajaran. Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran. Ideologi
adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan atau buah pikiran atau science des idea.
Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli:
1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-
gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau
suaturas tertentu.
2. Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan
dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik
individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.
3. Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de
Tracytahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa
suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
4. Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni : Ideologi secara fungsional :
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan
Negara.
Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan, seperti:
Konsep Ideologi
a) Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi itu secara
riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya.
b) Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-angan.
c) Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa ideologi tersebut
memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru.
B. Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang
terumus di dalam pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or
content of thinking characteristic of an individual or class (langkah hidup / perilaku
atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat spesifik dari seorang individu atau
satu kelas). Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup
melainkan bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa
Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari ideologi Pancasila adalah pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang
atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil dari nilai-
nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.
Makna dari Ideologi Pancasila, yaitu:
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak
dicapai menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara. Ideologi
Pancasila sebagai cita-cita negara berarti bahwa nilai-nilai dalam Pancasila
diimplementasikan sebagai tujuan atau cita-cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan
makmur. Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam
seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di
bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara
langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat. Dan juga, penetapan kebijakan –
kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan
pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.
Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh
dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan negara membuat
Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia. Seperti
yang kita tahu, Negara Indonesia terdiri dari suku, agama, dan ras yang berbeda.
Tanpa adanya sebuah sarana untuk menyatukan perbedaan tersebut, persatuan dan
kesatuan bangsa akan sulit dicapai. Disitulah makna dari Pancasila sebagai
ideologi negara memegang peran yang penting untuk persatuan dan kesatuan.
Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi pemecah konflik atau penyetara
kesenjangan.
Kedua makna di atas menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam
kehidupan bernegara di Indonesia. Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki
kebijakan tanpa berlandaskan pancasila maka secara otomatis aturan tersebut tidak
berlaku. Pada fungsi Ideologi Pancasila, Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
digunakan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan sebagai ideologi negara memiliki peranan
atau fungsi yaitu :
a. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.
c. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.
d. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang
terkandung dalam pancasila.
e. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.
f. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 berisi tentang P4 (Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila) atau yang disebut dengan Eka Prasetya Pancakarsa dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut,
pengamalan P4 di masa orde baru adalah mutlak. Bagi yang tidak mengamalkan akan
mendapat sanksi hukum. P4 sangat mengikat. Khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil
di masa tersebut, harus bisa menghafal isi dari P4 sebelum secara konsisten
mengamalkan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi kurang efektif, karena Pancasila
justru menjadi semacam paksaan dari pihak yang berkuasa untuk warga negara, bukan
ideologi yang disepakati bersama. Selain itu, Pancasila juga ditetapkan sebagai dasar
negara.
Dengan adanya ketetapan MPR No. 17 tahun 1998, P4 dicabut, dan Indonesia
menetapkan bahwa Pancasila sebagaimana tercantum pada pembukaan UUD negara
Republik Indonesia tahun 1945 adalah dasar negara sekaligus ideologi negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. penjelasan dari ketetapan MPR tersebut
menyatakan bahwa dasar negara yang dimaksud mengandung makna bahwa ideologi
negara adalah tujuan atau cita-cita nasional negara Indonesia.
Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei
1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato
pembukaannya selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota
sidang mengenai dasar negara apa yang akan dibentuk untuk Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila yang dirumuskan kembali oleh PPKI
berkembang menjadi kompromi antara kaum nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik
dalam hidup bernegara.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan. Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat
kaku atau tertutup melainkan bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di
artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek),
serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Pengertian dari ideologi Pancasila
adalah pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila
diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.
Pancasila juga memiliki fungsi sebagai ideologi negara yang artinya nilai-nilai
yang terkandung di dalam pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam
penyelenggaraan negara sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Huri, A. Z. 2015. Pancasila sebagai Dasar, Falsafah, dan Ideologi Negara. Banda Aceh:
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.