Pembelajaran IPS
Dosen Pengampu
di susun oleh :
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI (STAIP)
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
Inayah-Nya, sehingga kami sebagai penulis mampu menyelesaikan pembuatan Makalah ini yang
berjudul “Konsep ITM dalam Pembelajaran IPS”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Pembelajaran IPS dengan Dosen Pengampu Dosen Pengampu Umi Nadliroh,
S. Pd. I, S. Pd, M. Pd
Kami sebagai Penulis, menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah ini,
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu,
diharapkan kritik dan saran dari pembaca, supaya Makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada Makalah ini, kami sebagai penulis mohon maaf.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masyarakat majemuk dan bangsa besar, Pendidikan dan Pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran yang sangat strategis baik ditinjau dari aspek
akademik maupun kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara akedemik
pendidikan dan pengajaran IPS dapat membekali anak didik pada pemahaman konsep-
konsep dasar ilmu-ilmu sosial sebagai basis dari pendidikan dan pengajaran IPS. Melalui
pendidikan dan pengajaran IPS diharapkan siswa yang memiliki bakat dan minat terhadap
ilmu-ilmu sosial akan lebih tertarik untuk mempelajari IPS secara akademik yang kelak
akan melahirkan pakar-pakar ilmu sosial.
Dari kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara pendidikan dan pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial harus diberikan pada seluruh jenjang pendidikan mulai dari
tingkat pendidikan taman kanak-kanak sampai pada tingkat pendidikan di perguruan tinggi.
Pendidikan dan pengajaran IPS di Indonesia sudah mendapat landasan hukum yang kuat
sebagaimana tertuang pada Bab III, Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional RI bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriaman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Atas dasar itulah maka dari lembaga pendidikan
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan SMP/MA, kita mengenal adanyanya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) yang secara implisit dan eksplisit tertuang didalam Permen
Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Sedangkan pada lembaga pendidikan tinggi melalui Surat Keputusan Dirjen
Dikti No. 30/DIKTI/KEP/2003, telah ditetapkan rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata
kuliah berkehidupan bermasyarakat di Perguruan Tinggi. Diantanya dalam SK tersebut
pada pasal 3 telah dirumuskan kompetensi Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar (ISBD)
beserta pokok-pokok subtansi kajian ISBD.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan kepada
hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan
nepotisme. Kalau kita kaji kedudukan IPS dalam pendidikan di Indonesia memiliki peran
yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka sudah sewajarnya dan seharusnya bahwa pendidikan dan pengajaran mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pihak (stake holder).
Carut marutnya kondisi bangsa dan negara yang samapai saat ini belum juga
kondusif, mungkin salah satu indikator terjadinya kegagalan dalam sistem pendidikan IPS
di sekolah. Seiring dengan mementum bangsa Indonesia yang ingin memperbaiki sistem
pendidikannasional kita, baik yang menyangkut kualitas proses belajar mengajar maupun
out come dan out put, serta komponen-komponen lainnya, maka jadikan momentum
tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas dan out come dari Pendidikan dan
Pembelajaran IPS.
B. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian ITM?
2) Bagaiman Kedudukan Konsep ITM dalam Pembelajaran IPS?
3) Bagimana Pendekatan dan Strategi Konsep ITM dalam Peembelajaran IPS?
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk Mengetahuin Pengertian ITM.
2) Untuk Mengetahui Kedudukan Konsep ITM Dalam Pembelajaran IPS.
3) Untuk Mengetahui Pendekatan dan Strategi Konsep ITM Dalam Pembelajaran IPS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ITM
Ilmu adalah kemampuan manusia memanfaatkan akal fikir yang diberikan
Allah/Tuhan dalam bentuk pengetahuan guna mengelola alam dunia dan memanfaatkannya.
hanya Tuhan yang punya ilmu.
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan.
Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada
masalah-masalah praktis dan Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan
hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.
Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi
dunia.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-
pribadi yang merupakan anggotanya.
Tidak dapat sipungkiri lagi bahwa ilmu pengetahuan telah banyak membantu
masyarakat. Akan tetapi juga tidak dapat dipungkiri begitu saja adanya dampak negatif.
Tentu saja dampak negatif ilmu pengetahuan tidak seharusnya membuat manusia
pesimis bahkan menyerah terhadap perkembangan tersebut. Manusia tidak seharusnya
hanya mengekor pada ilmu pengetahuan begitu saja kemudian menjadi budak, akan tetapi
ilmu pengetahuan yang harus berada di tangan manusia atau di bawah kendali manusia.
Untuk itu, dalam makalah ini penulis mencoba mengkaji lebih dalam tentang ilmu
pengetahuan dan masyarakat yang ditinjau dari: pengertian ilmu pengetahuan, pengertian
masyarakat, dan hubungan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Ilmu pengetahuan selain mengubah cara pandang manusia terhadap realitas, ilmu
pengetahuan melalui teknik ilmiah juga telah berhasil menjadi sarana bagi perkembangan
kekuasaan serta kontrol terhadap masyarakat.
Ilmu pengetahuan adalah warisan bersama umat manusia, bukan milik pribadi dari
orang-orang tertentu. Permulaannya dimulai dengan permulaan umat manusia. Ketika
budaya intelektual Eropa mencapai kedewasaan yang memadai, yang sebagian besarnya
dicapai melalui prestasi negara-negara selain-Eropa lainnya, ilmu-ilmu eksperimental secara
khusus telah matang bagi perkembangan baru menyeluruh melalui Renaissance, Abad
Kebangkitan.
Selain itu, Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Ilmu pengetahuan disini bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.
Perbedaan antara situasi ilmu pengetahuan dulu dan sekarang tentu tidak terbatas
pada kesatuan lebih besar yang menandai ilmu pengetahuan di masa lampau. Terdapat juga
perbedaan-perbedaan lain. Antara lain cukup menyolok mata bahwa tempat yang diduduki
ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dulu sama sekali berbeda, kalau
dibandingkan dengan situasi sekarang. Dulu ilmu pengetahuan praktis tidak mempengaruhi
hidup sehari-hari. Dan dianggap biasa saja, bila ilmu pengetahuan tidak mempunyai
konsekuensi dalam kehidupan kemasyarakatan.
Dalam konteks ini terdapat perkataan Aristoteles yang cukup menarik, umat
manusia menjamin urusannya untuk hidup sehari-hari barulah dapat diarahkan perhatiannya
kepada ilmu pengetahuan. Jadi, rupanya kegiatan ilmiah tidak bertujuan mempermudah
urusan ini atau meningkatkan taraf hidup jasmani. Apalagi, pada waktu itu tidak mungkin
orang berpikir untuk meningkatkan taraf hidup, karena tingginya taraf hidup dianggap telah
ditentukan oleh alam kodrat dan manusia tidak sanggup mengubah alam kodrat.
Pada beberapa decade terakhir ini, masyarakat dunia termasuk Indonesia menganggap
bahwa kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa dampak
negative selain dampak positif bagi manusia. Menurut Muroyama and Stever (1998) ”sisi
positif dari perubahan tekhnologi khususnya dalam system produksi meningkatkan
produktivitas dan memperluas proses produksi yang mengantarkan pada produk yang
semakin baik.
Adapun dimensi pendidikan IPS dengan pendekatan ilmu tekhnologi dan masyarakat
pada prinsipnya berbeda dengan pendekatan belajar IPS secara tradisional. Motivasi ilmu,
tekhnologi dan masayrakat di dorong oleh rasa ingin tahu untuk mempelajari IPS melalui
isu – isu social masyarakat yang berkaitan dengan IPTEK yang dirasakan cukup dekat,
lebih nyata, dan lebih berarti dibandingkan dengan konsep – konsep dan teori IPS sendiri.
Konsep ITM mencakup keseluruhan spectrum tentang peristiwa – peristiwa kritis dalam
proses pendidikan, meliputi tujuan, kurikulum, strategi pembelajaran, evaluasi dan
persiapan serta penampilan gur. Dan dasar ITM adalah lahirnya warga Negara yang
berpengetahuan yang mampu memecahkan masalah – masalah penting dan mengambil
keputusan yang tepat dalam setiap pemecahan masalah. Sebenarnya tidak ada konsep yang
unik dalam ITM kecuali dalam memberikan tempat/wahana dan alas an sebagai bahan
pertimbangan berapa sejumlah konsep dasar dan proses ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Perbandingan ITM dan tradisonal dalam konsep, proses, sikap, kemampuan yang kreatif
dan apllikasi ini merupakan kerangka panduan dan landasan yang dapat digunakan oleh
siswa dalam proses belajar mengajar, terutama unutk memecahkan masalah – masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan sehari – hari.
A. Kesimpulan
Ilmu adalah kemampuan manusia memanfaatkan akal fikir yang diberikan
Allah/Tuhan dalam bentuk pengetahuan guna mengelola alam dunia dan
memanfaatkannya.
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
IPS sebagai mata pelajaran di lembaga pendidikan mempunyai peran yang
sangat strategis. Hal ini terbukti dengan banyak ide atau pemikiran dari para ahli.
ITM meberikan kontribusi secara langsung terhadap misi pokok IPS, khususnya
dalam mempersiapkan warga Negara yang :
1. Memahami ilmu pengetahuan di masayarakat
2. Pengambilan keputusan antar warga Negara
3. Membuat hubungan antar beberapa pengetahuan
4. Meningkatkan generasi pada sejarah bangsa – bangsa beradab
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS untuk proses pembelajaran ITM
adalah interdisipliner atau multidisipliner. Artinya dalam proses belajar mengajar di
kelas IPS, para siswa seyogianya diajak, dibina dan didorong agar dalam mengkaji
atau memecahkan masalah atau topik, dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Ada
dalam pengajaran IPS, yakni:
1) Infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada,
2) Perluasan melalui topik kajian dalam mata pelajaran,
3) Penciptaan/pembuatan mata pelajaran yang baru.
Sedangkan karakteristik dari program integral ITM dalam IPS terdiri atas empat
kategori sebagai berikut:
1) Hasilnya dinyatakan secara jelas,
2) Strategi organisasi,
3) Sistem dukungan,
4) Strategi instruksional.
Daftar Pustaka
Winataputra, Udin S. dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/lbsh1337044226.pdf di akses pada
tanggal 15 April 2022 Pukul 11:44